Sabtu, 19 Juli 2014

Sudut pandang Allah vs sudut pandang agen asuransi

Di tengah-tengah ramadhan yang sibuk, aku kedatangan seorang tamu menawariku program asuransi yang sangat menarik.  Dan aku tetap tidak tertarik .... hehehe.

"Hanya 17 ribu sehari, dan ibu akan mendapatkan berbagai fasilitas.  Selain dana pensiun, juga bisa mengcover kejadian-kejadian yang tidak terduga dan tidak kita harapkan.  Bila sudah 3 bulan gabung dan ibu mengalami sakit atau kecelakaan, maka ibu akan ditanggung semua biaya rumah sakit.  Begitupun bila meninggal, maka anak-anak ibu akan dijamin biaya pendidikannya ", begitulah antara lain yang kuingat dari pembicaraannya.

"17 ribu itu banyak loh pak buat saya.  Rasanya saya tidak sampai hati mengeluarkan uang hanya untuk kenyamanan dan keamanan saya pribadi.  Lebih baik dipakai buat nolong orang yang sedang butuh uang atau makan atau biaya pendidikan anak tidak mampu ", kataku.

"Tapi ibu kan lebih bisa bermanfaat buat mereka kalau ibu sehat ", katanya lagi, aku cuma tersenyum, memangnya asuransi bisa membuat orang tetap sehat ?

"Saya jarang sekali sakit kok pak, paling cuma flu", kataku.

"Saya juga jarang sakit, tapi dengan gigitan nyamuk, saya kena demam berdarah belum lama ini", keluar ngeyelnya dia .... hahaha, bertemu dengan orang ngeyel kayak aku, klop sudah.

"Saya tidak suka asuransi karena khawatir iman saya pak, khawatir nanti asuransi itu menimbulkan rasa aman di hati saya, saya hanya mau Allah yang menjamin hidup saya", kukira itu kalimat yang merupakan jurus pamungkas, tapi beliau tetap ngeyel :"Bukankah manusia harus berusaha ?", begitu katanya. Dan aku tidak membalas dengan ngeyel pula, cuma hatiku yang ngeyel :"Aku mau berusaha kok pak, tapi usahanya harus yang Allah tuntunkan di al quran, dan yang Allah ridha".

Terus terang , pembicaraan agen asuransi itu membuatku 'ngelu' alias mumet , tiba-tiba kok merasa sakit kepala. Lah orang kok memandang hidup dari sudut pandang negatif , dari kemungkinan-kemungkinan terburuk ?  Kalau sakit dijamin biaya, kalau mati, dijamin keturunannya, tapi matinya tidak dijamin masuk neraka atau surga.  Coba mereka suruh bikin asuransi yang membuat orang dijamin masuk surga ...... hahaha

Berhati-hatilah  dengan cara berpikir agen asuransi dan cara berpikir apa saja yang membuat kepala mumet, bisa-bisa terjebak dalam menuhankan logika. Mari kita kembali kepada al quran saja, pasti kepala yang mumet ini jadi adem, dan itulah salah satu cara mengenali petunjuk Allah, hati terasa adem dan bahagia.  Bagaimana al quran mengajari kita  memperoleh jaminan hidup di dunia dan di akhirat ?

Al quran mengajari kita agar tidak memikirkan dunia (tidak fokus pada dunia), wong dunia ini cuma tipu daya dan senda gurau. Rejeki kita di dunia ini sudah dijamin Allah, manusia tinggal bergerak yang dilukiskan di al quran 'berpencar di atas bumi untuk mencari karuniaNya'. Fokusnya pada Allah saja, jalankan apa yang diperintahkan Allah untuk kita laksanakan lewat firmanNya dalam al quran.

Iman, takwa dan tawakal adalah modal memperoleh berbagai kemudahan dan keberlimpahan dalam hidup, itu cara yang diuraikan al quran untuk memperoleh jaminan klas 'premium'. Bukan hanya jaminan materi, tapi juga jaminan kebahagiaan, bukan hanya jaminan di dunia, tapi juga jaminan di akhirat.  Aku pernah menuliskannya , buka-buka lagi tulisanku yang lalu ya.

Allah Maha Tahu bila tidak semua manusia bisa membayar premi asuransi, makanya Allah tidak mensyaratkan membayar kepadaNya kalau mau dijamin hidupnya.  Cukup gemarlah bersedekah kepada yang membutuhkan, inilah 'premi' asuransi yang bukan hanya menolong diri sendiri, tapi juga menolong orang lain, inilah sistem Allah yang Maha Adil dan Bijaksana.

Allah Maha Tahu bila unsur manusia itu bukan hanya materi, makanya sistem Allah menjamin terpenuhinya kebutuhan  jasmani dan ruhani manusia.  Banyak bersedekah membuat hidup bergerak menuju kebahagiaan yang lebih tinggi dan lebih tinggi.

Allah Maha Tahu tentang manusia ciptaanNya, dari awal hingga akhirnya, makanya sistem Allah menjangkau awal dan akhir manusia.  Sistem Allah menjamin keselamatan manusia hingga akhir nanti di syurgaNya.  Mari kita ikuti sudut pandang Allah, karena Allahlah yang lebih tahu kejadian esok hari kita.

Mari kita tempatkan Allah di atas segala-galanya, inilah yang disebut tauhid yang murni. Tempatkan cara pandang Allah di atas logika kita, dan diatas sudut pandang agen asuransi tentu saja ..... ehm. 

*ngeyel = ngotot yang menjengkelkan

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar