Sabtu, 25 Januari 2014

Bertindak Atas Nama Allah

Bertindak atas nama Allah, itu adalah point pentingnya.  Saat kita bisa memposisikan diri melakukan segala hal sebagai wakil Allah, disinilah letak kebahagiaan, kenyamanan, keajaiban dan segala-galanya dalam hidup.

Dengarlah cerita pagiku di Jumat, tgl 24 januari 2014



Pagi yang sibuk.
Mau memberi pelatihan kain perca kok bikin makalahnya dadakan pagi-pagi, mana paket alat dan bahan belum dikemas.

Jam 9 adalah jadwal acaranya, dan detik itu perjalananku masih berada di Jl Sukarno Hatta, sementara arah tujuan ke kecamatan Dau, masih setengah jam lagi sampai, itupun kalau tidak macet.  Pikiranku berkecamuk, rasanya gak enak banget jadi narasumber kok telat.  Akupun mulai mengkhawatirkan nama baikku, yang bisa kena cap sebagai narasumber lelet, oooh, tidaaaaakkkk !!!

Saat kecemasan berganti pasrah, akupun berhenti menyalahkan diri sendiri, menyadari bahwa segala peristiwa selalu di bawah skenarioNya.  Lantas apa maksud Allah dibalik ini semua ?

Kutemukan sesuatu yang nyelempit di pojok hati, bahwa aku terlalu memikirkan nama baikku, dan itu tidak penting, bahkan itu adalah sampah yang musti dibuang ! Akupun bilang pada Allah," Ya Allah, sungguh aku tidak peduli dengan nama baikku, yang aku pedulikan adalah asmaMu, dan aku melakukan pekerjaanku karenaMu saja, untuk aku persembahkan kepadaMu saja dan untuk mendapat penilaian dariMu saja".

Cerita di atas adalah sebuah cerita sederhana dan kecil saja, tapi sungguh besar artinya dan luar biasa efeknya bagi kehidupan kita.

Segala sesuatu yang dilakukan tidak atas nama Allah, hasilnya adalah kesia-siaan, capek thok, tidak ada nilainya sama sekali, dan buntutnya akan mempersulit kita di masa depan.

Setiap hari niat kita akan berlarian kesana kemari, tugas kita adalah mengarahkannya dan mengembalikannya ke Allah. Setiap detik adalah ujian, apakah kita bisa selalu menjaga hati untuk tetap mempersembahkan seluruh kehidupan ini padaNya atau tidak.

Bangunlah niat dari hal yang paling kecil hingga hal besar dalam hidup, hingga seluruh kehidupan kita tersucikan dari niat lain selain karena Allah.  Ini adalah hal yang tidak mudah, karena kadang niat kita terbelokkan dengan cara yang halus sekali, seperti contoh ceritaku di atas, tapi tetaplah berjuang, biarpun jatuh bangun, Allah pasti menyaksikan dan menolong kita dan meraih kita dalam kemudahan dan cintaNya.

Cobalah niatnya  dikemas dalam kata 'atas nama Allah' (bismillah). Maksudnya kita berbuat sebagai wakil Allah di dunia ini, karena inilah sejatinya manusia, perasaan seperti ini musti sengaja kita bangun.  Jangan terlalu banyak argumentasi / alasan, sesederhana ini konsepnya, yang membuatnya rumit dan tidak sederhana adalah logika, hawa nafsu dan syetan.

Sebagai wakil Allah, bila menemukan kesulitan dalam mengambil keputusan, biasakan berkomunikasi denganNya untuk meminta petunjuk.

Sesederhana itu, dan ajarilah anak-anak kita melakukan segala hal karena Allah.  Bila mereka mematuhi orang tua, maka itu adalah karena Allahlah yang menyuruh.  Bila kita menyuh rukun sama adik, katakan itu karena ingin menyenangkan Allah, bukan karena ingin menyenangkan hati ibu bapaknya.  Demikian juga bersekolah dan belajar, itu bukanlah untuk masa depan mereka, melainkan karena Allah menyuruh kita belajar dan Allah menyukai orang yang berilmu.

Aku punya ujian yang rumit dalam hidupku, yaitu anak ketigaku, yang terlalu pintar tapi mogok sekolah dengan alasan yang tidak jelas dan susah pula diajak ngomong, bahkan homeschoollingpun tidak dia jalani.  Tentulah sebagai ibunya aku amat mencemaskan masa depannya dan menginginkan dia jadi anak normal seperti teman-temannya, hingga terpikir akan membawanya ke psikholog.

Namun jawabannya kutemukan disini.  Aku mengoreksi diriku, sudahkan aku meniatkan pengasuhannya untuk Allah ? apakah aku ingin membawanya ke masa depannya yang gemilang, ataukah akan aku bawa dia kepada Allah ?

Hingga aku sadari bahwa tugasku bukannya membuat dia mau sekolah, kuliah lalu bekerja dan berkeluarga.  Tugasku adalah membawanya kepada Allah dan aku jalankan itu sekarang.  Aku ajari dia menata niat di hatinya dengan aktifitasnya sehari-hari, semua musti dipersembahkan kepada Allah.  Sesederhana itu, dan aku yakin inilah terapi yang terbaik untuknya.  Setelah dia menemukan alasan segala perbuatannya yaitu Allah, maka Allah pasti menuntunnya ke masa depan yang terbaik yang lebih dari sekedar yang dibayangkan ibunya.

Sahabat,
adakah diantara kalian sedang mendapat ujian yang berat dalam hidup ?
persoalan hutang, persoalan keluarga, suami, anak, pekerjaan ?

Cobalah mengoreksi diri, sudah murnikah niat hidup ini untuk Allah ? Tandanya bila niat hidup ini bukan murni karena Allah adalah banyaknya kecemasan akan berbagai hal.  Maka bertaubatlah, banyak memohon ampun dan kembalilah kepada Allah.  Lalu cari dan temukan alasan melakukan segala aktifitas kehidupan, musti karena Allah.

Ingat, niat itu tidak cukup diucapkan dan berhenti di lidah, tapi seluruh jiwa raga kita bergerak karena Allah.  Tandanya bila niat ini sudah ketemu, perasaan menjadi ringan dan bahagia, tanpa beban, hidup ini tampak begitu indah.  Persoalan apapun yang dihadapi, tidak akan membuat kita marah, sedih, galau atau terpuruk.   Siaaaap ???


Puber Kedua (2)


Adalah bila seorang lelaki/wanita dewasa yang mulai menua, lalu terjadi krisis kepercayaan diri, dan ingin membuktikan bahwa dirinya masih cukup menarik untuk dijatuh cintai lawan jenis, lalu dia mendadak jadi pesolek dan lain sebagainya. Atau seseorang yang merindukan perasaaan ser ser-an seperti kejadian waktu dia remaja, debaran jantung saat bertemu pujaan hati, atau perasaan-perasaan aneh yang tidak dia temukan pada pasangan yang telah mendampingi puluhan tahun. Kira-kira seperti itulah kesimpulanku akan makna puber kedua dari berbagai bacaan.

Allah Yang Maha Psikholog jugalah yang telah memberi masa puber kedua kepada manusia, sebagaimana Allah juga telah menciptakan masa kanak-kanak yang ceria, masa remaja yang indah, masa dewasa yang penuh tantangan dan masa tua dengan problematikanya.

Puber kedua biasanya terjadi di usia empat puluhan, di saat Allah  memberinya pengalaman indah akan diriNya kepada manusia.  Membentuk sebuah keseimbangan, saat hawa nafsunya terseret ke masa remaja, Allah menariknya dalam pesonaNya.

QS. Al-Ahqaaf (Al-Ahqaf) [46] : ayat 15
[46:15] Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluhtahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

Inilah 'clue' di al quran saat manusia menginjak usia 40 tahun, bagaimana cara menempuhnya, yaitu dengan bersyukur, bermohon akan kebaikan buat ibu bapak hingga anak cucu, beramal saleh, bertaubat dan berserah diri.  

Ingat akan kisah ibu-ibu dari grup moms yang aku ceritakan kemarin ? Haha .... walau aku tahu itu cuma guyonan, tapi rasanya bukan begitu juga cara menyikapi gejolak perasaan yang menggebu .... mestinya tobat tuh, seperti petunjuk di ayat tersebut di atas.

Inilah salah satu makna menundukkan pandangan, jangan sampai apa yang kita tonton jadi dosa yang mengotori hati.  Dosa inilah yang akan menghijab kita dari keindahan yang tingkatannya lebih tinggi, tanpa sadar pandangan batin kita telah kita persempit sendiri, bahkan telah kita tutup sendiri.

QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 14
[3:14] Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Renungkanlah ayat tersebut di atas.  Allah tidak melarang kita menikmati keindahan lawan jenis, tapi itu hanyalah kesenangan sementara di dunia ini, adapun keindahan yang sesungguhnya ada di sisi Allah.

Fungsi kesenangan hidup yang berupa pasangan, harta dan lainnya itu adalah pelengkap kehidupan atau perhiasan dunia, BUKAN TUJUAN.  Tujuan kita pasti lebih indah dari sekedar pelengkap kehidupan itu.

Namun banyak manusia terbuai dengan perhiasan dunia dan menjadikannya sebagai tujuan.  Inilah manusia yang tertipu dan manusia yang gagal menemukan jati dirinya , semoga Allah melindungi kita dari hal demikian.

Orang-orang yang pintar secara akademis, bahkan politisi dan pejabat yang pasti punya kecerdasan dan kemampuan berpikir analitis yang tajam, mereka masih  bisa tertipu (baca; dikibuli) dunia.  Yang sering nonton berita di televisi pasti faham contoh kasusnya.

Lantas kita sendiri bagaimana ? termasuk orang-orang yang tertipu atau bukan ?

Jawabannya ada di hati kita masing-masing : apakah kita masih sering menuruti hawa nafsu ? apakah perasaan kita sering dikuasai gejolak jatuh cinta pada selain pasangan dan kita tidak bisa mengendalikannya ? apakah getaran asma Allah sudah mendominasi batin kita melebihi asma-asma  yang lain ? Selanjutnya silahkan membuat pertanyaan sendiri dan dijawab sendiri.

Setiap hal yang kita hadapi, itu adalah ujian, karena dunia ini tempatnya ujian.  Termasuk jatuh cinta dengan yang bukan pasangan kita, sekalipun jatuh cintanya sama artis.  Saat kita bisa keluar dari ujian ini dengan nilai memuaskan, saat itulah Allah sibakkan keindahan yang lebih indah dari sekedar kesandung cinta.  

Teruslah melangkah, fokus pada Allah.  Sedikit demi sedikit, Allah akan membukakan keindahan demi keindahan yang tak terbayangkan oleh kita sebelumnya, betapa indah dan luas khazanahNya. Seluas dan seindah apa , itu tergantung maqamnya (posisi di hadapan Allah) masing-masing.

Saat kita menyerah, misalnya ; jatuh cinta ya dituruti dan dinikmati saja, saat inilah kita telah berhenti dan tertutuplah pintu khazanah keindahanNya yang lebih tinggi nilainya dan lebih sedap untuk dinikmati.  Bersiaplah menjadi orang yang tertipu .... hmmm...

Manusia bisa memandang lebih jauh, menembus jagad raya, hanya bila manusia memberi kesempatan kepada dirinya untuk menempuh perjalanan panjang menuju Allah.  Apalah arti keindahan ciptaan, itu hanyalah pelengkap kehidupan fana, yang Maha Indah-lah arah tujuan sebenarnya.




Senin, 20 Januari 2014

Puber Kedua (1)

Puber kedua , itu mungkin kata yang tepat untuk pembicaraan nggladrah  kaum ibu di grup Ordinary Moms beberapa hari terakhir.  Ada yang begitu  terpesonanya  sama seorang artis Korea JDG, inisial ini kepanjangannya apa aku lupa.... hehehe.  Hingga berhari-hari pembicaraan di grup ya tentang si ganteng ini,  yang katanya tatapan matanya bikin meleleh, sampai bikin jatuh cinta dan merindu berat .... wuiiih.

"Suami hanya eksekutor, soal yang bikin perasaan terkiwir kiwir ya cuma JDG", begitu katanya. Yaah, walaupun  sang suami juga tahu kalau sang istri sedang tergila-gila sama artis korea, tapi kok kelihatannya lucu juga.  

 Ada lagi yang mengaku terpesona sama Cristian Bautista, dan artis mana lagi .... banyaaak... hahaha.  Ada lagi niiih, yang memajang foto seorang gadis yang dipeluk seorang lelaki tinggi ganteng dan atletis, komentarnya :"Aku ingin dipeluk yang ganteng kayak gini".

"Aku tahu lelaki pujaannya mbak Indah selain suami adalah Ebiet G Ade", tebak seorang sahabat.
"Salaaaah, aku cuma suka lagunya", jawabku dan jawaban di hatiku .... adaaaaa deh .... ntar aja tak kasih tahu, kalau gak lupa ya ? .... hehehe.



Puber kedua , itu dua kata yang dulu pernah aku takuti.  Gimana ya kalau suami puber kedua lalu melirik wanita lain ? pasti berat banget untuk dijalani.  Tapi syukurlah, aku bisa bernafas lega, ketika gantengku bilang :"Tahu nggak dek? aku itu puber terus, puber sama kamu !". .... hahahaha .... pinternya suamiku menimang hati istrinya yang aleman ini.

Pasangan kita memang bukan orang yang sempurna, ada yang baik tapi gak ganteng, ada yang ganteng tapi kasar, ada yang baik tapi gak romantis, ada yang .... Mungkin karena itulah, bila ketemu sama orang yang bisa melengkapi kekurangan suami, jadi jatuh cintalah .  Ini penjelasan ala Innuri, seorang psicholog gadungan .... hahahaha.

Aku dulu juga pernah sih suka sama artis, jamannya telenovela duluuuuu ... tapi gak sampai parah,  sekedar suka sama gantengnya dan aktingnya mungkin ya, tapi gak sampai mabuk kepayang atau jatuh cinta dan terkiwir-kiwir.

Tapi aku juga pernah mengharamkan diriku sendiri nonton telenovela, karena aku tidak mau memandangi yang bukan muhrim, niatnya mau menundukkan pandangan maksudku.  Tapi kemudian aku berubah, yang penting aku tidak memandang dengan nafsu kukira.

Suka sama lawan jenis yang bukan pasangan kita baik artis atau bukan, boleh nggak ya ? Boleh 'kali, kalau gak sampai terkiwir-kiwir.  Lah kalau sampai jatuh cinta dan tergila-gila? ini bahaya, karena pasti ngebayangin berduaan dengan si dia.  Lebih bahaya lagi kalau sampai membayangkan sang idola saat sedang bermesraan dengan pasangan, ini sudah dihukumi zina dan bahkan bisa terjerembab dalam kelainan seksual (aku pernah membacanya di rubrik seksologi majalah wanita) .... Jadi hati hati dan hati hati ....

Seorang yang masih terpesona dengan tampilan luar, kecantikan / kegantengan , tatapan mata yang merontokkan jantung, ucapan manis, senyum mempesona dll dll .... sebenarnya .... hmmm ..... sebenarnya .... duh mau ngomong kok susah yaaa.

Gini saja.  Allah menciptakan seekor burung merak jantan yang begitu elok dengan bulu-bulu yang bisa mekar, gunanya adalah untuk menarik perhatian sang betina agar mendekat dan terjadilah proses percintaan mereka.

Jadi bila kita sebagai manusia masih terpesona dengan tampak luar yang aduhai .... sebenarnya kita ini tak ubahnya seperti si merak alias ... b -  i -  n - a - t -  a -  n - g.

Eit, jangan dibantah dulu ya.  Dalam diri kita memang ada sisi kebinatangannya, maksudku antara kita dengan binatang memang ada persamaannya, contohnya dalam hal makan dan seks, yang gunanya untuk melangsungkan kehidupan.

Binatang  diciptakan untuk manusia, untuk diminum, dimakan, sebagai alat transportasi, dan untuk kesenangan manusia.  Sedangkan manusia diciptakan untuk mengabdi kepada Allah.

Jelas beda dong ya manusia dengan binatang, karena manusia punya akal budi, manusia bisa mengendalikan dirinya dengan segala bekal ruhaniah yang Allah berikan.

Dalam ketertarikannya dengan lawan jenis, manusia tidak 'asal tubruk'. Manusia punya nilai-nilai yang sama secara universal, sudah default sistem oleh Allah yang menciptakannya. Di belahan dunia manapun, merebut kekasih orang itu terlarang. Bila cinta telah membutakan hati hingga suami/istri orang lain diembat juga , ini berarti sisi manusianya telah lenyap.

Kita  manusia memang diciptakan untuk Allah yang Maha Indah, makanya manusia tertarik kepada segala keindahan, termasuk keindahan lawan jenis.

Tapi keindahan yang terlihat oleh mata tidaklah abadi dan itu hanyalah fatamorgana, manusia tidak diposisikan disini.  Manusia bisa memandang lebih jauh , lebih tembus, lebih tajam dan lebih luas menjangkau jagad raya dan alam maya, manusia bisa melihat keindahan abadi dan untuk itulah peruntukan manusia.

Keindahan mana pula itu ?  Kuharap kalian penasaran, tunggu ceritaku selanjutnya yaaa.....


Sabtu, 18 Januari 2014

Nyaman Dengan Allah

Beberapa kali ada sms dan inbox menghampiriku, dari pembaca bukuku dan pembaca blogku, isinya mau pinjam uang beberapa juta karena terlilit utang.  Dan aku mohon maaf sebesar-besarnya, soalnya bendahara di keluargaku adalah suamiku,  aku biasanya cuma pegang uang beberapa ratus ribu saja untuk  pegangan.

Aku selalu bilang pasrahkan semua persoalan kita kepada Allah.  Pasrah yang berarti gak usah dipikirin, pasrah yang berarti tenang saja  karena yakin Allah pasti nolong.  Pasrah yang berarti tetap berbuat baik menangkap segala peluang dan mengerjakan dengan sebaik-baiknya setiap pekerjaan yang musti kita selesaikan.

Hidup ini adalah  sebuah perjalanan menuju Allah, bukan perjalanan menyelesaikan hutang.  Jadi jangan risaukan hutang, fokusnya mendekatkan diri dengan Allah.  Hutang adalah alatNya untuk membuat kita mendekat, jadi mendekatlah, tata iman. tata hati, tata pikiran.

Disisi Allahlah terletak segala solusi, jadi dekat dengan Allah adalah dekat dengan solusi. Merasa nyamanlah dengan Allah.

Bila kita masih sering merasa nyaman dengan uang, maka Allah pasti menguji kita dengan ketiadaan uang, karena Dia berharap kita kembali padaNya, dan merasa nyaman dengan jaminanNya saja.

Saat diri kita begitu kebingungan saat tagihan datang,  atau saat tidak cukup uang untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.  Saat itu adalah saat yang tepat untuk melatih perasaan nyaman kita dengan Allah, dengan segala  jaminanNya, dengan segala sifatNya yang Maha Mencukupi, Maha Menolong, Maha Kaya Raya, Maha Kasih Sayang , ......... , Maha Segala Galanya.

Aku jadi ingat sebuah status di fb  yang dibagikan secara berantai oleh teman-temanku, bunyinya gini :

Allah menyuruh kita sabar dan shalat.

Aku setuju  banget dengan status tersebut.  Itulah salah satu makna  pasrah, bertawakal kepada Allah, memasrahkan segala persoalan kepada Allah dengan jalan shalat, lalu hati menjadi tenteram dan sabar. Dalam keadaan tenang seperti itu, solusi akan lebih mudah ditemukan dan dijalani.

Ingat aku akan dua ayat ; barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka Allah memberi jalan keluar dan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Ayat ini ada di surat At Talaq, coba cari sendiri ayat ke berapa.

Temukan rasa nyamanmu dengan janji Allah dan dekatnya hati dengan Allah.

Semua yang aku  uraikan di atas, bukan sekedar teori, tapi aku telah membuktikannya sendiri.

Dekatilah Allah pemilik gudang solusi.

Jangan menyelesaikan hutang dengan hutang, ntar berputar putar terus di hutang, yakinlah Allah Maha Kaya.  Saat mind set kita hutang, itu berarti kita telah menutup pintu untuk keajaibanNya.  Pasrahkan dalam shalat dan bersabarlah.

Saat minim uang, berpikirlah bahwa Allah sedang melatihku untuk merasa nyaman denganNya saja, bukan dengan uang.  Allah sedang membersihkanku dari kekotoran dunia.  Jalani saja dengan nyaman.

Saat kepepet dengan tagihan yang musti terbayar, yakinlah bahwa Allah pasti menurunkan pertolonganNya.  Ini adalah saatnya mengupgrade keimanan, agar kita segera mengenalNya sebagai Yang Maha Kaya, Maha Pemberi Solusi, Maha Ajaib, Maha Kasih Sayang.

Itulah  yang aku bilang perjalanan menuju Allah, saat keimanan kita disempurnakanNya lewat berbagai peristiwa yang menimpa kita.

Sekali lagi itu bukan  teori, aku telah membuktikannya, kalian juga telah membuktikannya  bukan ?



      

Selasa, 14 Januari 2014

Tidak Seperti Yang Terlihat

Coba bayangkan adegan berikut ini :
Seorang ibu yang masih muda dan cantik turun dari sebuah mobil bagus, diiringi dua orang baby sister dengan dua anaknya yang masih kecil.  Pak sopir pribadi segera memasukkan mobil itu ke garasi sebuah rumah yang megah. Ada seorang pembantu tergopoh-gopoh membukakan pintu.


Apa yang anda pikirkan tentang dia ?
Hmmm ..... seorang ibu muda yang bahagia dengan hidup yang berkelimpahan ? hingga dia punya banyak waktu merawat dirinya untuk tetap cantik, wangi dan langsing, tidak direpotkan oleh dua balita karena masing-masing mempunyai baby sister sendiri. Tidak pernah direpotkan dengan bau kencing anak-anaknya, atau daster yang bau bawang merah laos salam, dan tidak pernah berkutat dengan pekerjaan ibu rumah tangga yang tidak ada habisnya. Enaknya lagi, kemanapun dia ingin pergi, ada sopir yang selalu siap mengantar.

Banyak wanita menginginkan kehidupan seperti itu, kehidupan yang terlihat sempurna dan jauh dari kesulitan. Tapi rasanya aku tidak perlu ngiri dengan dia, karena aku tahu endingnya .... hehehe.

Ya, yang aku ceritakan itu adalah kisah nyata, wanita tersebut adalah sahabatnya sahabatku.  Dia istri kedua dari seorang pejabat.  Bertahun-tahun hidupnya dimanja dengan kemewahan seperti yang aku ceritakan.

Kahidupannya berbalik kanan grak  ketika suaminya dipenjara.  Dia kehilangan semuanya, rumah, mobil, sopir pribadi, pembantu dan baby sister, serta merta semua itu musti dilepaskan dari hidupnya.  Lalu wanita itu kembali pulang ke rumah orang tuanya yang menyambut anak dan kedua cucu mereka dengan tangan terbuka.  Dan si wanita itupun bingung mencari pekerjaan untuk menafkahi kedua anaknya.

Hikmahnya adalah kehidupan itu tidak seperti yang terlihat.  Jangan pernah merasa orang lain lebih beruntung atau lebih bahagia dibanding anda.  Kalau mau bahagia, ya bahagia saja, tidak usah ngiri dengan kebahagiaan orang lain.

Apapun yang sekarang anda jalani, temukanlah kebahagiaan anda disitu, sibukkan diri dengan bersyukur, dan tidak usah sibuk dengan keberuntungan orang lain di luar sana.

Kalau ngiri sama Innuri boleh ..... ntar tak ajari mbatik ..... apa hubungannya ya ngiri sama mbatik ? hehehe .....


Minggu, 05 Januari 2014

Hadiah Terindah

Ini hari ulang tahunku, hari penting buatku dan buat ibuku.  Di hari ini aku biasa terkenang perjuangan ibu 'toh tohan nyawa' melahirkan aku.  Jam 3 malam aku lahir, kata ibu.  Di kecamatan kecil yang dingin dan  indah, dengan gunung yang mengelilinginya dan danau yang tenang di dalamnya.

Tentunya ini hari penting juga buat ayahku yang dengan kasih dan penuh suka cita menyambut kelahiran seorang bayi mungil yang cantik.

"Kamu cantik, putih, kayak bapakmu.  Kalau ibuk gendong kamu, ibuk jadi kayak pembantu ", gitu kata ibu guyon tapi sungguhan, karena kulit ibu memang hitam manis, malah bapak yang kulitnya kuning langsat.

Terimakasih ibu dan bapak yang telah memberiku nama Indah Nur Qoriah, kata ibu, artinya cahaya yang indah dan dasyat, yang bisa pula diartikan pembaca al quran.  Padahal dulu  aku kecil suka 'mbeling' ngaji, sampai di usia dewasapun aku tidak lancar membaca al quran .... hmm hmm. Mbelingnya aku berlangsung sampai tua .... hahaha .... karena aku suka berpikir al quran itu kan tidak harus dibaca arabnya, terjemahnya saja sudah cukup.

Baru beberapa tahun yang lalu aku belajar lagi membaca al quran, gurunya selain ustadz Virien, ya youtube .... hehehe. Sejak itulah aku sadari, bahwa mempelajari al quran dengan bahasa aslinya itu ternyata menjadikan al quran itu lebih nyata keindahannya, apalagi bila membacanya disertai lagu yang indah.

Yah begitulah akhirnya, mungkin karena 'kesababan' doa orang tua yang terpateri dalam namaku, akhirnya bisa juga aku melantunkan al quran dengan dilagukan, hasil berguru pada Syeh Misary Al Afasy di youtube.

Hari ini di usia yang sudah saatnya momong cucu, masih saja aku bertemu dengan orang-orang yang membutuhkan kacamata .... hehehe.  Dengar saja komentar orang-orang yang baru kukenal ;

"Mbak sudah menikah ?", tanyanya, aku ngguyu dan bilang sudah, dalam hati aku tambahkan, anakku juga sudah menikah.

"Mbak Innuri itu usia berapa sih ?", dia bertanya heran karena baru tahu kalau dua anakku sudah lulus sarjana.  

"Kukira mbak itu usia tiga puluhan .... eh, ternyata .... ", katanya disusul tawa panjang ....

"Penampilannya saja yang kelihatan muda, aslinya yo tuwek", gitu kataku pada seorang ibu sesama penunggu pasien di Ruang ICU RSSA, kamipun tertawa berderai.

Ada teman kuliahku yang amat aku kagumi kecantikan dan awet mudanya, kelihatan dari parasnya kalau dia rajin merawat diri ke salon, ke spa dan mungkin rajin senam juga, berlawanan dengan aku, tapi apa kata suamiku tentang dia.

"Hahaha .... dia itu polesan, kamu tidak, kamu alami ", gak jelas ini kalimat hiburan atau pujian.... hahaha.


Aku di usia 20 tahun jalan ..... tapi jalannya cepaaaaaat .... hahaha

Menjadi awet muda memang menyenangkan, tapi menjadi tua itupun amat aku syukuri.  Ternyata di balik fisik yang semakin menurun kemampuannya, dibalik keriput dan flek hitam yang menghias wajah, dibalik body yang makin semlohay,  Allah telah mencemerlangkanku dari dalam.  Inilah hadiah terindah di usiaku yang semakin mendekati setengah abad.

Di hari ulang tahunku ini, aku bisa membuka mata di pagi hari dengan lantunan rasa syukur dan Allah mengaruniaku hari-hari yang penuh keindahan.

Di hari ini pula aku menyadari satu keindahan yang banyak orang tidak melihatnya, dan enggan mencarinya, bahkan jarang ada yang memintanya dalam doa-doa mereka.  Apa itu ? Waah, aku musti bercerita nih.

Kemarin, tgl 5 january, ada seseorang begitu melukai perasaanku hingga aku spechless dan bahasaku hanya air mata.  Akupun mengambil air wudhu dan shalat, lalu tiba-tiba perasaanku tertuntun begini : "Bila aku menyembah Allah, maka aku musti mematuhiNya, yaitu bersabar dan memaafkan.  Aku tidak mau mematuhi hawa nafsuku".  

Spontan hatiku diguyur kesejukan, detik itu juga aku memaafkan dan tidak membicarakannya dengan orang lain dengan alasan curhat.  Hatiku begitu damai, kutemukan inilah keindahan itu.

Akupun menemukan bahwa memaafkan dan sabar merupakan gift dari Allah, dia datang bukan karena diusahakan, karena saat itu aku tidak memaksa diriku untuk sabar dan memaafkan, tapi perasaan memaafkan dan sabar itu hadir begitu saja.

Yang bisa dilakukan makhluk adalah berbuat kebaikan sebanyaknya, karena dengan kebaikan itulah akan terbuka pintu kebaikan demi kebaikan yang lain. 

Hadiah dari Allah berupa kesabaran dan memaafkan, inilah hadiah terindah yang kuterima di hari ulang tahunku kini.  Semoga Allah juga menghadiahi kalian semua kesabaran dan memaafkan di kehidupan kalian, sahabatku terkasih.

Aku ucapkan terimakasih atas segala doa dan ucapan selamat untukku yang terus mengalir sejak kemarin malam lewat inbox dan di wall fb.  Allah pasti membalas setiap hal baik yang kalian lakukan.  Semoga kedamaian dan kebahagiaan senantiasa mewarnai hari-hari kita semua.


Pengumuman Pemenang Resensi Buku "Menciptakan Keajaiban Finansial"

Sengaja aku pilih hari baik ini untuk menyampaikan pengumumang pemenang lomba resensi buku "Menciptakan Kejaiban Finansial".  Hmmm ... hari baik ini adalah hari ulang tahunku, saatnya menyebarkan kebahagiaan buat banyak orang.

Sebelumnya aku ucapkan terimakasih yang sedalamnya kepada semua sahabat yang telah menuliskan resensinya dan semua fihak yang turut membantu acara ini.

Bagi yang sudah menulis, tapi belum menerima bingkisan dariku, mohon bersabar, dan ditunggu di bulan january ini insyaAllah semua bingkisan dan hadiah sudah terkirim semua.  Bila belum menerima juga, itu tandanya ada yang terlewat (ketlisut bahasa jawanya), mohon untuk memberitahu (baca; nagih) lewat inbox.

Niat semula memilih 3 tulisan terbaik, tapi ternyata setelah dipikir pikir jadi empat tulisan yang terpilih mendapat hadiah dari Innuri's product, tidak ada pemenang 1,2 dan 3, susunan ini ditulis secara acak,  berikut ini linknya :

-  mbak Sari : Tentang Buku Menciptakan Keajaiban Finansial
-  Leyla Hana : Menciptakan Kejaiban Finansial
Linda Satibi : Keajaiban Melalui Cara Sederhana
Yuniari Nukti : Menciptakan Keajaiban Finansial

Selamaaat kepada mb Sari, mb Leyla mb Linda dan mb Yuniari .... kok perempuan semua ya ?  Minta tolong buat pemenang dan peserta yang belum inbox alamat dan ukuran bajunya, mohon diinbox segera.

Sampai jumpa pada kesempatan mendatang, sambil minta doanya semoga buku 2 Innuri bisa terwujud tahun ini.