#innuriinspirasi dari #kuliahpakhans #psikologitranspersonal
Pikiran itu sering menyeret kita ke sana ke mari, bila rajin mengamati pergerakan pikiran, akan terasa banget betapa liarnya pikiran kita itu. Meloncat , terbang, menukik, bahkan bisa membenamkan kita sampai susah bernafas.
Bagaimana menjinakkannya? caranya sederhana sekali, cukup dengan menjadi penonton. Menjadi penonton, hanya menyadari, menyaksikan saja pergerakan manas, boleh mencatat di hati dan memberi nama untuk emosi dan pikiran yang muncul.
Bila terbiasa meditasi, menempuh perjalanan ke dalam di kesadaran ke tiga , maka lama-lama kita akan bertemu dengan akarnya.
Innuri ambil contoh bagaimana boneka Doraemon itu telah menyeret-nyeret dalam kenangan manis saat Alni kecil, lalu berusaha memunculkan cemburu saat Alni ternyata lebih menyukai boneka owl yang dibelikan kakaknya. Nah, apa yang terlihat sebagai akarnya di sini? Ego!
Bila saat meditasi muncul rasa sakit, telusuri terus rasa sakit itu berasal dari mana, sobek terus dan terus sampai mentog apa yang mendasari pikiran dan perasaan itu. Rata-rata sumber penyakitnya adalah keinginan dan ego.
Semua itu cukup disadari saja, tanpa menilai dan menghakimi.
Proses itulah yang dinamakan introspeksi diri, dalam Islam dinamakan muhasabah.
Memang ada rasa sakit yang muncul bila masalahnya berat dan gede, tapi keberanian kita menghadapi dan menyadari semua perjalanan kesadaran itulah yang akan menghapus segala rasa sakit dan memberi pencerahan buat kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar