Dear Allah lovers.
Kata-kata , selain punya makna, juga mengandung sesuatu yang bisa dirasakan.
Contohnya sebuah kata "Iya", bisa punya nilai rasa yang berbeda . Saat diucapkan dengan penuh kemarahan atau saat diucapkan dengan penuh kasih sayang , bisa menyebarkan kesan tertentu pada yang mendengarnya.
"Iya iya ! Aku sudah tahu !", yang diucapkan sambil jengkel atau
"Iya , aku sudah tahu", yang diucapkan sambil tersenyum penuh pengertian .
Diucapkan oleh siapa dan bagaimana situasinya . Kata-kata adalah sebuah pemberian (yang gak pakai beli) kepada orang lain, makanya berkatalah yang baik atas dasar kasih sayang karena Allah.
Itu adalah kata-kata manusia. Bagaimana dengan 'kata-kata' Allah ?
Pernahkan kalian 'merasakan' nilai rasa dari ayat-ayat Allah ? Bagaimana Allah 'mengucapkan' itu ?
Suatu siang di ramadhan tahun ini , 2 hari yang lalu , sambil bekerja aku melantunkan surat al mulk. Dan ketika sampai pada ayat 15 yang artinya berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian rezekiNya. Aku berhenti dan menitiklah air mataku. Pasalnya , aku merasakan ayat itu difirmankan Allah dengan maha kasih sayangNya. Aku merasakan bahasa kasih sayangNya di ayat itu. Merasakan hingga hatiku disergap perasaan haru , seperti Allah masukkan aku dalam istana kasih sayangNya.
Walau 'merasakan' al quran bagiku bukan yang pertama , tapi ini perasaan indah yang selalu bikin merinding . Perasaan yang selalu aku rindukan tapi tidak bisa aku rencanakan kapan datangnya. Seperti muncul tiba- tiba tanpa diundang , bak ditarik Allah dalam pengertian demi pengertian yang indah , seperti dipaksa masuk ke dalam 'negeri' kemuliaan yang bernama negeri al quran .
Ramadhan ini , banyak orang memasang target mengkhatamkan al quran , dalam artian khatam membaca huruf arabnya. Sedangkan aku malah tidak pernah sekalipun khatam al quran di bulan ramadhan, baik khatam membaca huruf arabnya ataupun terjemahannya. Barangkali karena aku tidak menargetkannya. Lantas targetku apa ?
Melaksanakan tuntunanNya di al quran , itu targetku.
Di dalam al quran tertulis bahwa yang akan diminta pertanggung jawaban nanti di akhirat adalah penglihatan , pendengaran dan hati. Maka di ramadhan ini aku fokuskan membenahi hatiku. Memaafkan semua orang , mengasihi semua orang , mendoakan banyak orang . Membuang segala rasa sakit , iri dengki dan segala kekotoran hati. Dengan pertolongan Allah , dengan niat yang kuat , dengan mengharap ampunanNya , hati bisa tersucikan. Dan ketika hati dalam kondisi suci , Allah berkenan membuka keindahan al quran .
Sahabat,
Apa target kalian untuk ramadhanmu ?
Pernahkan kalian merasakan bahasa al quran ?
Semoga Allah memberikan kita hati yang indah . Aamiin .
Salam kasih ,
Innuri
Kata-kata , selain punya makna, juga mengandung sesuatu yang bisa dirasakan.
Contohnya sebuah kata "Iya", bisa punya nilai rasa yang berbeda . Saat diucapkan dengan penuh kemarahan atau saat diucapkan dengan penuh kasih sayang , bisa menyebarkan kesan tertentu pada yang mendengarnya.
"Iya iya ! Aku sudah tahu !", yang diucapkan sambil jengkel atau
"Iya , aku sudah tahu", yang diucapkan sambil tersenyum penuh pengertian .
Diucapkan oleh siapa dan bagaimana situasinya . Kata-kata adalah sebuah pemberian (yang gak pakai beli) kepada orang lain, makanya berkatalah yang baik atas dasar kasih sayang karena Allah.
Itu adalah kata-kata manusia. Bagaimana dengan 'kata-kata' Allah ?
Pernahkan kalian 'merasakan' nilai rasa dari ayat-ayat Allah ? Bagaimana Allah 'mengucapkan' itu ?
Suatu siang di ramadhan tahun ini , 2 hari yang lalu , sambil bekerja aku melantunkan surat al mulk. Dan ketika sampai pada ayat 15 yang artinya berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian rezekiNya. Aku berhenti dan menitiklah air mataku. Pasalnya , aku merasakan ayat itu difirmankan Allah dengan maha kasih sayangNya. Aku merasakan bahasa kasih sayangNya di ayat itu. Merasakan hingga hatiku disergap perasaan haru , seperti Allah masukkan aku dalam istana kasih sayangNya.
Walau 'merasakan' al quran bagiku bukan yang pertama , tapi ini perasaan indah yang selalu bikin merinding . Perasaan yang selalu aku rindukan tapi tidak bisa aku rencanakan kapan datangnya. Seperti muncul tiba- tiba tanpa diundang , bak ditarik Allah dalam pengertian demi pengertian yang indah , seperti dipaksa masuk ke dalam 'negeri' kemuliaan yang bernama negeri al quran .
Ramadhan ini , banyak orang memasang target mengkhatamkan al quran , dalam artian khatam membaca huruf arabnya. Sedangkan aku malah tidak pernah sekalipun khatam al quran di bulan ramadhan, baik khatam membaca huruf arabnya ataupun terjemahannya. Barangkali karena aku tidak menargetkannya. Lantas targetku apa ?
Melaksanakan tuntunanNya di al quran , itu targetku.
Di dalam al quran tertulis bahwa yang akan diminta pertanggung jawaban nanti di akhirat adalah penglihatan , pendengaran dan hati. Maka di ramadhan ini aku fokuskan membenahi hatiku. Memaafkan semua orang , mengasihi semua orang , mendoakan banyak orang . Membuang segala rasa sakit , iri dengki dan segala kekotoran hati. Dengan pertolongan Allah , dengan niat yang kuat , dengan mengharap ampunanNya , hati bisa tersucikan. Dan ketika hati dalam kondisi suci , Allah berkenan membuka keindahan al quran .
Sahabat,
Apa target kalian untuk ramadhanmu ?
Pernahkan kalian merasakan bahasa al quran ?
Semoga Allah memberikan kita hati yang indah . Aamiin .
Salam kasih ,
Innuri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar