Menuhankan Logika
#innuriinspirasi
Seringkah kalian jumpai orang yang bilang :"Kalau aku gak kerja keras , siapa yang ngasih makan keluargaku ?". "Musti ngejar setoran nih, banyak tanggungan". Meletakkan penyebab rezeki pada usaha dan kemampuan diri sendiri, lebih percaya logika daripada hukum dan ketetapan Allah. Lebih mengikuti logika daripada tuntunan Allah di al quran. Itu bahaya sekali buat keimanan kita dan siap siap mendapat 'cubitannya' bila Allah masih sayang sama kita.
Allah adalah satu satunya penyebab dari apapun yang terjadi pada kehidupan ini. Lepaskan pikiran bahwa kitalah penyebabnya, usaha keras , kepintaran, ketrampilan kita dll.
Rezeki dan karunia Allah tidak berbanding lurus dengan kerja keras , kepintaran , gedenya modal , banyaknya jumlah karyawan , dll.
Lihat saja , banyak orang bekerja keras tapi hidupnya pas pasan. Banyak orang memulai usaha dengan modal ratusan juta dan merugi.
Biar sembuh dari terjebak dalam logika , ya kembali ke al quran saja. Dalam hal rezeki, salah satunya ada di surat at thalaq ayat 2 dan 3.
Dalam masalah apapun juga , bila mau selamat ya kembali ke al quran. Gak usab pakai logika.
Bila Allah menyuruh bersabar , ya bersabar saja, tidak usah ngeyel dan mengatakan :"Kalau orang seperti itu disabari , ya tambah menjadi-jadi". Pintar berkilah untuk membenarkan perbuatannya dan menerjang petunjuk Allah di al quran. Inipun orang yang telah mempertuhan logikanya.
Jadi mari kita kembali ke al quran saja. Bawa sujud logikamu , letakkan di tanah , biarkan Allah yang menuntun diri kita dan logika kita. Itulah namanya mengesakan Allah.
Bila penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa , maka Allah pasti turunkan rahmat dari langit dan bumi.
Menjadi orang yang beriman dan bertakwa dan mengajak orang lain untuk beriman dan bertakwa, itu merupakan aksi bela negara versi al quran. Ayo kita kerjakan ramai ramai.
Ini link yang mudah untuk memahami al quran :
https://youtu.be/tKlUAzPTHW0
#innuriinspirasi
Seringkah kalian jumpai orang yang bilang :"Kalau aku gak kerja keras , siapa yang ngasih makan keluargaku ?". "Musti ngejar setoran nih, banyak tanggungan". Meletakkan penyebab rezeki pada usaha dan kemampuan diri sendiri, lebih percaya logika daripada hukum dan ketetapan Allah. Lebih mengikuti logika daripada tuntunan Allah di al quran. Itu bahaya sekali buat keimanan kita dan siap siap mendapat 'cubitannya' bila Allah masih sayang sama kita.
Allah adalah satu satunya penyebab dari apapun yang terjadi pada kehidupan ini. Lepaskan pikiran bahwa kitalah penyebabnya, usaha keras , kepintaran, ketrampilan kita dll.
Rezeki dan karunia Allah tidak berbanding lurus dengan kerja keras , kepintaran , gedenya modal , banyaknya jumlah karyawan , dll.
Lihat saja , banyak orang bekerja keras tapi hidupnya pas pasan. Banyak orang memulai usaha dengan modal ratusan juta dan merugi.
Biar sembuh dari terjebak dalam logika , ya kembali ke al quran saja. Dalam hal rezeki, salah satunya ada di surat at thalaq ayat 2 dan 3.
Dalam masalah apapun juga , bila mau selamat ya kembali ke al quran. Gak usab pakai logika.
Bila Allah menyuruh bersabar , ya bersabar saja, tidak usah ngeyel dan mengatakan :"Kalau orang seperti itu disabari , ya tambah menjadi-jadi". Pintar berkilah untuk membenarkan perbuatannya dan menerjang petunjuk Allah di al quran. Inipun orang yang telah mempertuhan logikanya.
Jadi mari kita kembali ke al quran saja. Bawa sujud logikamu , letakkan di tanah , biarkan Allah yang menuntun diri kita dan logika kita. Itulah namanya mengesakan Allah.
Bila penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa , maka Allah pasti turunkan rahmat dari langit dan bumi.
Menjadi orang yang beriman dan bertakwa dan mengajak orang lain untuk beriman dan bertakwa, itu merupakan aksi bela negara versi al quran. Ayo kita kerjakan ramai ramai.
Ini link yang mudah untuk memahami al quran :
https://youtu.be/tKlUAzPTHW0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar