Mengenali 'Sampah' (1)
#innuriinspirasi
"Bunda , tolong dong lihatin aku dan suami , kenapa hidup kami berdua penuh kesulitan ?", tanyanya. Dan aku melihat banyak sekali 'sampah' yang harus dibersihkan. Dia kaget. Mungkin dia sendiri tak menyadari kehadiran sampah-sampah itu, padahal amat mempengaruhi kehidupan.
Sampah dalam diri ada 2 macam , sampah fisik dan sampah non fisik . Sampah fisik seperti makanan yang tidak sehat yang menimbun di tubuh, yang menimbulkan gangguan kesehatan.
Sampah non fisik tak kalah serunya dalam menyumbang berbagai gangguan dalam kehidupan. Berupa dosa yang belum terampuni dan kesalahan di masa lalu yang belum dibersihkan. Kesalahan yang banyak dilakukan di hati dan pikiran, menimbun jadi sampah yang kita bawa kemana-mana.
Sampah fisik mudah dikenali , dan lebih mudah dibersihkan . Tapi sampah non fisik , bahkan diri kita sendiri sering tidak menyadarinya , padahal "bau"nya sudah kemana-mana. Karena diri kita "bau" , maka hal baik enggan mendekat , yang rajin datang malah kejadian buruk dan kesulitan-kesulitan.
Sayangnya kebanyakan kita merasa tak punya dosa dan salah , buktinya ketika permasalahan hidup datang , kita cenderung menyalahkan orang lain , menyalahkan keadaan , bahkan menyalahkan pak Jokowi ... hahahaha. Lucunya manusia.
Mengenali 'sampah' 2
#innuriinspirasi
Buat yang merasa tidak berdosa dan bertanya apa salahku saat kejadian buruk mendatangi hdupnya. Coba amati hati mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi.
Berapa kali keluhan dirasakan di hati ?
Berapa kali merasa jengkel dan membatin hal jelek pada orang lain atau keluarga dekat ?
Berapa kali hati melakukan penilaian penilaian dan penghakiman pada orang lain ?
Adakah merasa protes dengan kehidupan ?
Protes pada Allah ?
Sekarang hitung lalu akumulasikan dalam seminggu , dalam setahun , dalam beberapa tahun kehidupan .
Sudah. Masihkah merasa bahwa kehidupan yang sulit adalah bukan kesalahan kita ?
Jadi .....
#innuriinspirasi
"Bunda , tolong dong lihatin aku dan suami , kenapa hidup kami berdua penuh kesulitan ?", tanyanya. Dan aku melihat banyak sekali 'sampah' yang harus dibersihkan. Dia kaget. Mungkin dia sendiri tak menyadari kehadiran sampah-sampah itu, padahal amat mempengaruhi kehidupan.
Sampah dalam diri ada 2 macam , sampah fisik dan sampah non fisik . Sampah fisik seperti makanan yang tidak sehat yang menimbun di tubuh, yang menimbulkan gangguan kesehatan.
Sampah non fisik tak kalah serunya dalam menyumbang berbagai gangguan dalam kehidupan. Berupa dosa yang belum terampuni dan kesalahan di masa lalu yang belum dibersihkan. Kesalahan yang banyak dilakukan di hati dan pikiran, menimbun jadi sampah yang kita bawa kemana-mana.
Sampah fisik mudah dikenali , dan lebih mudah dibersihkan . Tapi sampah non fisik , bahkan diri kita sendiri sering tidak menyadarinya , padahal "bau"nya sudah kemana-mana. Karena diri kita "bau" , maka hal baik enggan mendekat , yang rajin datang malah kejadian buruk dan kesulitan-kesulitan.
Sayangnya kebanyakan kita merasa tak punya dosa dan salah , buktinya ketika permasalahan hidup datang , kita cenderung menyalahkan orang lain , menyalahkan keadaan , bahkan menyalahkan pak Jokowi ... hahahaha. Lucunya manusia.
Mengenali 'sampah' 2
#innuriinspirasi
Buat yang merasa tidak berdosa dan bertanya apa salahku saat kejadian buruk mendatangi hdupnya. Coba amati hati mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi.
Berapa kali keluhan dirasakan di hati ?
Berapa kali merasa jengkel dan membatin hal jelek pada orang lain atau keluarga dekat ?
Berapa kali hati melakukan penilaian penilaian dan penghakiman pada orang lain ?
Adakah merasa protes dengan kehidupan ?
Protes pada Allah ?
Sekarang hitung lalu akumulasikan dalam seminggu , dalam setahun , dalam beberapa tahun kehidupan .
Sudah. Masihkah merasa bahwa kehidupan yang sulit adalah bukan kesalahan kita ?
Jadi .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar