Mensyukuri Tempat Tinggal
#innuriinspirasi
Hore !, panen jambu jamaica di rumah bandara. Yang motret sahabatku mbak Jeti.
Terimakasih Allah , terimakasih pohon jambu yang baik hati. Buah jambu yang bergelantungan yang telah menghiburku dari sebuah kenyataan pahit.
Ya barangkali dulu aku pernah ngerusakin rumah orang 'kali yaa , jadi sekarang rumahku dirusak orang .. eh rayap ding . Si orang kan hanya malas bersih-bersih , jadi rayap dibiarkan bikin jalan naik sampai ke plafon rumah , lalu menghabiskan resplang , lalu kayu yang buat nempelin asbes , lalu asbesnya runtuh , si rayap naik terus sampai mendekati atap rumah .... Maka lengkaplah penderitaan rumah mungilku di perumahan graha bandara.
Kaget berat melihat rumahku dengan kondisi seperti itu, kasihan rumahku , manalah dia sudah berbuat baik dengan memberi tempat tinggal gratis buat sebuah keluarga selama setahun. Dan balasannya seperti itu ya.
Bagiku sendiri , ini nemu jackpot kuadrat ... hmm. Kesempatan membersihkan diri dari kesalahan program bawah sadar. Walau untuk meraih kaikhlasan aku musti berjuang sehari semalam dengan dihibur dan diberi pencerahan sahabatku dan 'ditiup ' juga ... haha.
Bersedia menjadi alat Allah saja , gitu kata mbak Ati sahabatku. Allah pasti menyembunyikan sebuah karunia besar di balik peristiwa pahit.
Salah satu cara mensyukuri nikmat Allah berupa tempat tinggal adalah merawatnya. Dan Allah menetapkan batas bagi segala sesuatu. Batas orang eh rayap merusak rumahku juga sudah ditetapkanNya. Ketika Allah mengirimku pembeli kripik pisang dalam jumlah ton-tonan , dan aku bingung dimana bikin rumah produksi , maka rumah itu aku tarik kembali.
Mungkin juga pesanan itu hadiah dari Allah karena sudah memberi tumpangan gratis selama setahun , Allah yang tahu.
Yang kasihan adalah orang yang tak pandai mensyukuri tempat tinggal. Coba bagi kalian yang masih belum punya rumah, jadikan ini pelajaran. Mulai sekarang syukurilah tempat tinggal walau masih ngontrak, perlakukan seperti tumahmu sendiri , rawat baik-baik dan jangan ada rasa nelangsa karena masih ngontrak. Bersyukur saja dan nikmati dengan bahagia. Jangan buat Allah kecewa karena kita mengecilkan pemberianNya ya.
#innuriinspirasi
Hore !, panen jambu jamaica di rumah bandara. Yang motret sahabatku mbak Jeti.
Terimakasih Allah , terimakasih pohon jambu yang baik hati. Buah jambu yang bergelantungan yang telah menghiburku dari sebuah kenyataan pahit.
Ya barangkali dulu aku pernah ngerusakin rumah orang 'kali yaa , jadi sekarang rumahku dirusak orang .. eh rayap ding . Si orang kan hanya malas bersih-bersih , jadi rayap dibiarkan bikin jalan naik sampai ke plafon rumah , lalu menghabiskan resplang , lalu kayu yang buat nempelin asbes , lalu asbesnya runtuh , si rayap naik terus sampai mendekati atap rumah .... Maka lengkaplah penderitaan rumah mungilku di perumahan graha bandara.
Kaget berat melihat rumahku dengan kondisi seperti itu, kasihan rumahku , manalah dia sudah berbuat baik dengan memberi tempat tinggal gratis buat sebuah keluarga selama setahun. Dan balasannya seperti itu ya.
Bagiku sendiri , ini nemu jackpot kuadrat ... hmm. Kesempatan membersihkan diri dari kesalahan program bawah sadar. Walau untuk meraih kaikhlasan aku musti berjuang sehari semalam dengan dihibur dan diberi pencerahan sahabatku dan 'ditiup ' juga ... haha.
Bersedia menjadi alat Allah saja , gitu kata mbak Ati sahabatku. Allah pasti menyembunyikan sebuah karunia besar di balik peristiwa pahit.
Salah satu cara mensyukuri nikmat Allah berupa tempat tinggal adalah merawatnya. Dan Allah menetapkan batas bagi segala sesuatu. Batas orang eh rayap merusak rumahku juga sudah ditetapkanNya. Ketika Allah mengirimku pembeli kripik pisang dalam jumlah ton-tonan , dan aku bingung dimana bikin rumah produksi , maka rumah itu aku tarik kembali.
Mungkin juga pesanan itu hadiah dari Allah karena sudah memberi tumpangan gratis selama setahun , Allah yang tahu.
Yang kasihan adalah orang yang tak pandai mensyukuri tempat tinggal. Coba bagi kalian yang masih belum punya rumah, jadikan ini pelajaran. Mulai sekarang syukurilah tempat tinggal walau masih ngontrak, perlakukan seperti tumahmu sendiri , rawat baik-baik dan jangan ada rasa nelangsa karena masih ngontrak. Bersyukur saja dan nikmati dengan bahagia. Jangan buat Allah kecewa karena kita mengecilkan pemberianNya ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar