Tidak Ada Guru dan Murid
#innuriinspirasi
Di dalam dunia spiritualitas, sebenarnya tidak ada guru dan murid, karena gurunya adalah Tuhan Semesta Alam dan kita manusia ini adalah muridNya.
Bila tidak ada guru dan murid, maka adanya adalah orang yang lebih dahulu diberitahuNya yang memberi tahu kepada orang yang belum diberitahuNya. Orang yang lebih dahulu mendapatkan pembelajaran dariNya memberitahu kepada yang belum.
Allah memberi pelajaran kepada orang yang dikehendakiNya, bukan berdasarkan yang lebih tua umurnya atau lebih lama mondoknya di pesantren. Yang penting adalah orang tersebut berpola pikir berguru langsung kepada Allah walau secara lahiriah berguru kepada sesama manusia.
Bila demikian cara berpikirnya, maka seorang bapak tidak malu belajar kepada anaknya dan kepada siapapun juga, karena Allah memberi pelajaran bisa lewat siapa saja.
Seorang yang dianggap guru spiritual juga tidak akan memaksa muridnya berkiblat pada dirinya, karena dia bisa terjebak dalam menuhankan dirinya sendiri.
Pada diri setiap manusia , Allah mendampinginya, lebih dekat dari urat lehernya sendiri. Jadi mari kita berguru kepada Allah saja meskipun secara lahiriah kita belajar kepada sesama manusia.
#innuriinspirasi
Di dalam dunia spiritualitas, sebenarnya tidak ada guru dan murid, karena gurunya adalah Tuhan Semesta Alam dan kita manusia ini adalah muridNya.
Bila tidak ada guru dan murid, maka adanya adalah orang yang lebih dahulu diberitahuNya yang memberi tahu kepada orang yang belum diberitahuNya. Orang yang lebih dahulu mendapatkan pembelajaran dariNya memberitahu kepada yang belum.
Allah memberi pelajaran kepada orang yang dikehendakiNya, bukan berdasarkan yang lebih tua umurnya atau lebih lama mondoknya di pesantren. Yang penting adalah orang tersebut berpola pikir berguru langsung kepada Allah walau secara lahiriah berguru kepada sesama manusia.
Bila demikian cara berpikirnya, maka seorang bapak tidak malu belajar kepada anaknya dan kepada siapapun juga, karena Allah memberi pelajaran bisa lewat siapa saja.
Seorang yang dianggap guru spiritual juga tidak akan memaksa muridnya berkiblat pada dirinya, karena dia bisa terjebak dalam menuhankan dirinya sendiri.
Pada diri setiap manusia , Allah mendampinginya, lebih dekat dari urat lehernya sendiri. Jadi mari kita berguru kepada Allah saja meskipun secara lahiriah kita belajar kepada sesama manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar