Kadang kita seperti terjebak dalam suasana yang menjengkelkan, memancing emosi, padahal siapa tahu ternyata peristiwa itu adalah alat Allah untuk melindungi kita dari hal-hal yang lebih buruk. Seperti pernah kualami di suatu malam.
Aku di rumah cuma dengan Alni, balitaku yang cantik. Ga seperti biasanya, Alni rewel, ga mau tidur-tidur padahal sudah malam. Aku yang sudah capek ini bahkan dipaksanya ke minimarket KUD sebelah rumah untuk membeli es krim, betul-betul membuat orang marah. Kuturuti saja maunya, sambil mengomel, kutuntun dia sambil terkantuk kantuk, hanya untuk membuktikan kalau minimarketnya sudah tutup.
Begitu membuka pintu rumah, mataku langsung membuka lebar, hilang kantukku, hilang marahku. Di depan rumah adalah garasi, dan butik Cantiqku tepat di sampingnya.. Lampu butik masih menyala terang dan pintu butik membuka padahal sudah jam 9 lebih. Di pinggiran kota seperti ini sungguh membahayakan hal seperti ini terjadi. Rupanya aku tadi lupa menutup pintu setelah ada tamu yang mengambil mukena pesanan.
Astaghfirullahaladzim, ampuni aku ya Allah sudah memarahi anak tak berdosa, ternyata rewelnya dia hanyalah alatMu untuk melindungi kami sekeluarga dari bahaya yang lebih besar.
Akupun melanjutkan langkahku, kali ini dengan penuh sayang dan kelembutan, menuntun Alni sampai ke depan minimarket yang sudah tutup.
Alni tidur dengan nyenyak setelah semuanya beres, aku memandangi wajahnya dengan penuh penyesalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar