Tak sengaja beberapa kali melihat iklan kampanye di tivi, ada yang menjanjikan gaji pegawai paling rendah beberapa tahun mendatang adalah 5 juta/bulan, ada yang menjanjikan pendapatan rata-rata 12 juta/bulan. Itu semua dikatakan oleh pemimpin yang pinter-pinter itu.
Tapi kok spontan di pikiranku muncul kalimat seperti ini :"Lah seandainya saat gaji minimum sudah 5 juta perbulan, tapi kebutuhan dasar hidup layak 7 juta per bulan, apa cukup ya ?". Trus untuk yang bilang pendapatan 12 juta per bulan itu , diperlukan berapa kali perubahan UMR ya ? biasanya siiih, kalau ada kenaikan upah, barengan dengan kenaikan harga sembako dan barang-barang lain.
Aku bukan sedang pesimis atau sedang tidak percaya sama janji janji, tapi aku mikir betapa orang-orang pinter itu telah tertipu angka-angka, mudah-mudahan pula mereka tidak mencoba menipu rakyat dengan angka-angka. Wong yang diperlukan rakyat itu murah sandang pangan papan, gratis biaya sekolah dan kesehatan. Bahasa Jawanya gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja yang terjemahan bebasnya kebutuhan tercukupi dengan melimpah, negara juga damai tenteram tertata dan sejahtera seluruh rakyatnya.
Apa gunanya pendapatan yang tinggi bila kebutuhan lebih tinggi daripada pendapatan, ya kan ? ya kan ?
Rejeki bukan pada besarnya, tante Indah sering bilang begitu kan ? Tapi terletak pada keberkahannya dan ridha Allah di dalamnya. Rejeki yang berkah selalu mencukupi seberapapun jumlahnya, dan rejeki yang berkah akan memberi manfaat yang meluas ke banyak orang disamping buat si penerima sendiri. Dan akhirnya rejeki yang berkah akan bisa membawa si penerima kepada Tuhannya dan syurgaNya.
Yuuuuuk besok ke TPA ... eh ke TPS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar