Dear Allah lovers,
"Kita hidup bergantung pada alam , mulai dari oksigen yang kita hirup, makanan yang kita makan , pakaian yang kita kenakan, keindahan yang kita nikmati, tapi pernahkah kita memberi kontribusi untuk alam ?", itu adalah sepenggal kalimat yang menohok perasaan yang diucapkan oleh pak Izar, seorang praktisi lingkungan yang mengabdikan hidupnya untuk Allah, di Bajulmati Malang Selatan.
"Menanam pohon adalah cara bersedekah kepada alam dan kepada umat manusia, adalah amal jariyah yang kebaikannya terus mengalir sepanjang pohon itu hidup", kalau ini kata Innuri.
Tapi persoalannya, bagi yang hidup di kota, yang tidak punya lahan untuk ditanami, mau menanam dimana ? bagaimana dong caranya bersedekah untuk alam ?
Alhamdulillah Sabtu tgl 24 oktober kemarin aku berkesempatan menyusuri sungai dengan kano dan dayung , sambil membawa bibit pohon bakau untuk kami tanami di beberapa tempat yang kami lewati. Bersama mas Hary tentunya, si tomboy Alni dan bulik Rini dari Jakarta, ditemani pak Izar, bu Leha istrinya, pak Saidi dan pak Marwan.
Sudah tahu manfaat hutan bakau kan ? kalau belum tahu , ya tinggal googling saja. Singkat cerita hutan bakau itu diperlukan untuk menahan abrasi pantai, mencegah intrusi (meresapnya) air laut ke daratan, untuk perkembang biakan berbagai biota laut, tempat mereka berpijah dan menempelkan telur-telurnya , sebagai penyaring alami dari berbagai limbah yang masuk ke air, sebagai sumber oksigen untuk manusia, dan banyak lagi.
Cerita serunya, kami menyusuri sungai dan menikmati keindahannya yang sungguh wow ! kadang ada ikan-ikan melintas di sebelah perahu kami. Mengemudikan kano yang merupakan pengalaman tersendiri buat kami. Setelah berperahu sekitar 500 m , kami bertemu muara sungai yang lebih besar , disini kami lihat keindahan itu mulai memudar, hutan bakau yang sepanjang 500 m tadi kita nikmati dengan penuh kekaguman, tiba-tiba menghilang .... dan hilangnya cukup panjang , yaitu sejauh 4 km !!! Oh , alamku sayang, alamku malang .... Di titik inilah hatiku mulai terketuk .
"Sudah baca basmallah bu ?", tanya pak Izar ketika melihatku selesai menanam sebuah pohon kecil.
"Sudah lah pak, malah sudah saya ajak ngomong, saya suruh cepat bertumbuh lebat".
"Hahaha, iya bu, betul, mereka makhluk hidup yang bisa merespon kasih sayang yang kita berikan".
"Bu Indah tahu ? orang-orang yang saya ajak menanam pohon bakau disini, bila niat mereka tidak tulus, tanamannya malah mati", kata pak Izar.
"Masak pak ? berarti alam hanya menerima ketulusan hati", kataku.
"Iya, begitulah. Pernah ada instansi pemerintah menaman 1000 pohon bakau di daerah sana (pak Izar menunjuk daerah pantai di seberang pantai Ungapan) , dan mati semua diterjang banjir". Aku tertegun mendengarnya , 1000 bakau itu jumlah yang tidak sedikit , butuh biaya, waktu dan tenaga yang banyak.
"Mungkin mereka menanam hanya sebatas acara seremonial atau untuk membuktikan pada masyarakat bahwa instansi mereka peduli pada alam , atau mungkin juga hanya untuk menyalurkan dana CSR mereka", kataku koyok pinter pintero dan pak Izar menggut manggut koyok ngerti ngertio ... hahaha.
Sudah bertahun-tahun pak Izar melakukan penanaman pohon bakau di kanan kiri sungai, mengajak anak-anak TK binaannya , mengajari mereka berkontribusi untuk alam dengan tindakan nyata. Dan bukan hanya pohon bakau, pohon rindang di kanan kiri jalan di desa mereka, itupun hasil karya tangan-tangan mungil anak-anak TK . Sungguh menginspirasi , berbuat sesuatu tanpa banyak ngomong.
Dan lebih malunya lagi aku, saat mengetahui bahwa pak Izar mendanai sendiri segala kegiatannya untuk alam ! Dia mondar mandir ke Sidoarjo untuk mengambil benih, membiakkannya di polybag, menanamnya dengan mengajak anak-anak dan orang-orang yang dikenalnya. Lalu dia pula yang melakukan kontrolling apakah bakaunya bersemi dan bertumbuh ? begitu sayangnya pak Izar pada alam.
"Ada yang jual benih bakau ta pak ?", tanyaku.
"Di Sendang biru dijual 6000 an bu, tapi ibu belikan saya polybag saja sudah senang kok", katanya.
Pendapatan pak Izar sekeluarga dari membuat paket wisata , menyusuri gua dan menyusuri sungai , kedua paket ini terpisah. Guanya pernah aku tulis di blog , gua Coban yang amat cantik dengan sungai bening yang mengalir di bawahnya , sepanjang 200 m kita akan diajak berpetualang di bawah tanah dengan disuguhi keindahan stalagtit dan stalagmit yang amat indah, berbasah basah dan akhirnya sampai di ujung gua dengan lubang bulat di atasnya. Untuk menikmati paket wisata ini , bisa menghubungi pak Hary di nomor 081 252534505.
Ada yang ingin bersedekah pohon ? silahkan berdonasi kelipatan 6000 ke BCA Indah Nur Qoriah 3312121317 , tulis 'pohon' di kolom berita , atau inbox di page Warung Ikhlas Malang , kami akan menyalurkan donasi anda ke pak Izar . 6000 untuk 1 pohon ya, terserah mau bersedekah berapa pohon untuk alam.
Yuuuuk , sayangi alam kita .
"Kita hidup bergantung pada alam , mulai dari oksigen yang kita hirup, makanan yang kita makan , pakaian yang kita kenakan, keindahan yang kita nikmati, tapi pernahkah kita memberi kontribusi untuk alam ?", itu adalah sepenggal kalimat yang menohok perasaan yang diucapkan oleh pak Izar, seorang praktisi lingkungan yang mengabdikan hidupnya untuk Allah, di Bajulmati Malang Selatan.
"Menanam pohon adalah cara bersedekah kepada alam dan kepada umat manusia, adalah amal jariyah yang kebaikannya terus mengalir sepanjang pohon itu hidup", kalau ini kata Innuri.
Tapi persoalannya, bagi yang hidup di kota, yang tidak punya lahan untuk ditanami, mau menanam dimana ? bagaimana dong caranya bersedekah untuk alam ?
Alhamdulillah Sabtu tgl 24 oktober kemarin aku berkesempatan menyusuri sungai dengan kano dan dayung , sambil membawa bibit pohon bakau untuk kami tanami di beberapa tempat yang kami lewati. Bersama mas Hary tentunya, si tomboy Alni dan bulik Rini dari Jakarta, ditemani pak Izar, bu Leha istrinya, pak Saidi dan pak Marwan.
Sudah tahu manfaat hutan bakau kan ? kalau belum tahu , ya tinggal googling saja. Singkat cerita hutan bakau itu diperlukan untuk menahan abrasi pantai, mencegah intrusi (meresapnya) air laut ke daratan, untuk perkembang biakan berbagai biota laut, tempat mereka berpijah dan menempelkan telur-telurnya , sebagai penyaring alami dari berbagai limbah yang masuk ke air, sebagai sumber oksigen untuk manusia, dan banyak lagi.
Cerita serunya, kami menyusuri sungai dan menikmati keindahannya yang sungguh wow ! kadang ada ikan-ikan melintas di sebelah perahu kami. Mengemudikan kano yang merupakan pengalaman tersendiri buat kami. Setelah berperahu sekitar 500 m , kami bertemu muara sungai yang lebih besar , disini kami lihat keindahan itu mulai memudar, hutan bakau yang sepanjang 500 m tadi kita nikmati dengan penuh kekaguman, tiba-tiba menghilang .... dan hilangnya cukup panjang , yaitu sejauh 4 km !!! Oh , alamku sayang, alamku malang .... Di titik inilah hatiku mulai terketuk .
"Sudah baca basmallah bu ?", tanya pak Izar ketika melihatku selesai menanam sebuah pohon kecil.
"Sudah lah pak, malah sudah saya ajak ngomong, saya suruh cepat bertumbuh lebat".
"Hahaha, iya bu, betul, mereka makhluk hidup yang bisa merespon kasih sayang yang kita berikan".
"Bu Indah tahu ? orang-orang yang saya ajak menanam pohon bakau disini, bila niat mereka tidak tulus, tanamannya malah mati", kata pak Izar.
"Masak pak ? berarti alam hanya menerima ketulusan hati", kataku.
"Iya, begitulah. Pernah ada instansi pemerintah menaman 1000 pohon bakau di daerah sana (pak Izar menunjuk daerah pantai di seberang pantai Ungapan) , dan mati semua diterjang banjir". Aku tertegun mendengarnya , 1000 bakau itu jumlah yang tidak sedikit , butuh biaya, waktu dan tenaga yang banyak.
"Mungkin mereka menanam hanya sebatas acara seremonial atau untuk membuktikan pada masyarakat bahwa instansi mereka peduli pada alam , atau mungkin juga hanya untuk menyalurkan dana CSR mereka", kataku koyok pinter pintero dan pak Izar menggut manggut koyok ngerti ngertio ... hahaha.
Sudah bertahun-tahun pak Izar melakukan penanaman pohon bakau di kanan kiri sungai, mengajak anak-anak TK binaannya , mengajari mereka berkontribusi untuk alam dengan tindakan nyata. Dan bukan hanya pohon bakau, pohon rindang di kanan kiri jalan di desa mereka, itupun hasil karya tangan-tangan mungil anak-anak TK . Sungguh menginspirasi , berbuat sesuatu tanpa banyak ngomong.
Dan lebih malunya lagi aku, saat mengetahui bahwa pak Izar mendanai sendiri segala kegiatannya untuk alam ! Dia mondar mandir ke Sidoarjo untuk mengambil benih, membiakkannya di polybag, menanamnya dengan mengajak anak-anak dan orang-orang yang dikenalnya. Lalu dia pula yang melakukan kontrolling apakah bakaunya bersemi dan bertumbuh ? begitu sayangnya pak Izar pada alam.
"Ada yang jual benih bakau ta pak ?", tanyaku.
"Di Sendang biru dijual 6000 an bu, tapi ibu belikan saya polybag saja sudah senang kok", katanya.
Pendapatan pak Izar sekeluarga dari membuat paket wisata , menyusuri gua dan menyusuri sungai , kedua paket ini terpisah. Guanya pernah aku tulis di blog , gua Coban yang amat cantik dengan sungai bening yang mengalir di bawahnya , sepanjang 200 m kita akan diajak berpetualang di bawah tanah dengan disuguhi keindahan stalagtit dan stalagmit yang amat indah, berbasah basah dan akhirnya sampai di ujung gua dengan lubang bulat di atasnya. Untuk menikmati paket wisata ini , bisa menghubungi pak Hary di nomor 081 252534505.
Ada yang ingin bersedekah pohon ? silahkan berdonasi kelipatan 6000 ke BCA Indah Nur Qoriah 3312121317 , tulis 'pohon' di kolom berita , atau inbox di page Warung Ikhlas Malang , kami akan menyalurkan donasi anda ke pak Izar . 6000 untuk 1 pohon ya, terserah mau bersedekah berapa pohon untuk alam.
Yuuuuk , sayangi alam kita .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar