Dear Sahabat Innuri,
Selamat tahun baru 2016 yaaa. Sudah membuat rencana untuk tahun ini ? Apa rencana kalian ?
Ya, banyak orang membuat rencana , termasuk aku dan kalian. Aku baca di fb , ada yang merencanakan membeli rumah, ada juga yang sekedar ingin menurunkan berat badan, ada yang ingin mengembangkan usaha. Kalian ?
Yang sering kita lupakan dalam membuat rencana adalah kita jarang (atau tidak) mencari tahu, apa sih sebenarnya rencana Allah untuk kita ? rencanaNya saat Dia menciptakan kita dengan kasih sayangNya ?
Yang pasti Allah tidak menciptakan kita untuk sebuah rumah , atau impian yang lain ... Dia menciptakan kita untuk DiriNya , untuk mengabdi kepadaNya, dan ini adalah kebahagiaan tertinggi yang bisa dicapai manusia.
Barangkali ada yang bertanya , memangnya gak boleh ingin punya rumah ? istri ? atau hal lain yang umumnya diinginkan manusia ? hmmmm ... memangnya aku bilang tidak boleh ? aku kan cuma bilang kita diciptakan Allah bukan untuk itu, ciptaan bukan diciptakan untuk ciptaan. Tapi ciptaan membutuhkan ciptaan lain untuk pencipta mereka.
Ya, kita membutuhkan sesama makhluk untuk mengabdi kepada Sang Pencipta, butuh rumah , butuh kendaraan, butuh pendidikan , butuh makan dll. Aku sering bilang , itu sarana hidup, bukan tujuan. Tapi banyak orang menjadikannya tujuan , tujuan sekolah untuk bekerja, tujuan bekerja untuk punya rumah dan kendaraan , tujuan punya rumah dan kendaraan untuk membahagiakan keluarga , dan seterusnya.
Banyak orang bergerak untuk mencapai mimpinya , dan menganggap bahwa doa-doa adalah salah satu cara untuk membuat Allah mau membantunya mewujudkan mimpi-mimpi itu. Tanpa disadari telah menempatkan Allah hanya ibarat sebagai 'katalisator' dalam sebuah reaksi kimia, hanya sekedar untuk mempercepat proses.
Bahkan orang yang sedang dirundung masalahpun, mimpi mereka adalah kapan terselesaikannya masalah, dan berdoa dengan segala cara agar Allah membantunya keluar dari masalah-masalah itu. Tujuannya adalah terselesaikannya masalah, bukan Allah.
Amati hati, dimana kita menempatkan Allah ? di sudut yang mana ? atau tidak berada di sudut manapun, karena Allah sudah menguasai hati dan pikiran, lalu dunia dan masalahnya menjadi kecil , dan memilih hidup untuk menjalankan rencanaNya.
Hal besar yang ada di kepala dan hati kita adalah mengabdi kepada Allah , soal sarana hidup itu sudah kewajibanNya dan urusanNya, pasti dipenuhiNya bila tujuan hidup kita adalah Allah. Bila ini yang tersetting di diri kita, maka kita akan tertuntun untuk menjalankan rencanaNya. Rencana kita berada dalam rencanaNya dan rencanaNya ada di dalam rencana kita.
Kembali ke soal rencana untuk tahun depan, silahkan membuat rencana karena hidup tidak bisa dipisahkan dari rencana. Tapi sudah tahu bukan dimana kita menempatkan rencana-rencana itu ? Tidak di atas, tidak di bawah , tidak di hati, tidak di pikiran , tapi berada di telapak tangan kita , untuk kita persembahkan kepada Allah , sebagai bentuk pengabdian kepadaNya.
Hanya dengan kehendakNya saja , segala rencana mewujud dan hanya rencanaNya saja yang terbentang di alam semesta.
Salam sayang,
Innuri.
Selamat tahun baru 2016 yaaa. Sudah membuat rencana untuk tahun ini ? Apa rencana kalian ?
Ya, banyak orang membuat rencana , termasuk aku dan kalian. Aku baca di fb , ada yang merencanakan membeli rumah, ada juga yang sekedar ingin menurunkan berat badan, ada yang ingin mengembangkan usaha. Kalian ?
Yang sering kita lupakan dalam membuat rencana adalah kita jarang (atau tidak) mencari tahu, apa sih sebenarnya rencana Allah untuk kita ? rencanaNya saat Dia menciptakan kita dengan kasih sayangNya ?
Yang pasti Allah tidak menciptakan kita untuk sebuah rumah , atau impian yang lain ... Dia menciptakan kita untuk DiriNya , untuk mengabdi kepadaNya, dan ini adalah kebahagiaan tertinggi yang bisa dicapai manusia.
Barangkali ada yang bertanya , memangnya gak boleh ingin punya rumah ? istri ? atau hal lain yang umumnya diinginkan manusia ? hmmmm ... memangnya aku bilang tidak boleh ? aku kan cuma bilang kita diciptakan Allah bukan untuk itu, ciptaan bukan diciptakan untuk ciptaan. Tapi ciptaan membutuhkan ciptaan lain untuk pencipta mereka.
Ya, kita membutuhkan sesama makhluk untuk mengabdi kepada Sang Pencipta, butuh rumah , butuh kendaraan, butuh pendidikan , butuh makan dll. Aku sering bilang , itu sarana hidup, bukan tujuan. Tapi banyak orang menjadikannya tujuan , tujuan sekolah untuk bekerja, tujuan bekerja untuk punya rumah dan kendaraan , tujuan punya rumah dan kendaraan untuk membahagiakan keluarga , dan seterusnya.
Banyak orang bergerak untuk mencapai mimpinya , dan menganggap bahwa doa-doa adalah salah satu cara untuk membuat Allah mau membantunya mewujudkan mimpi-mimpi itu. Tanpa disadari telah menempatkan Allah hanya ibarat sebagai 'katalisator' dalam sebuah reaksi kimia, hanya sekedar untuk mempercepat proses.
Bahkan orang yang sedang dirundung masalahpun, mimpi mereka adalah kapan terselesaikannya masalah, dan berdoa dengan segala cara agar Allah membantunya keluar dari masalah-masalah itu. Tujuannya adalah terselesaikannya masalah, bukan Allah.
Amati hati, dimana kita menempatkan Allah ? di sudut yang mana ? atau tidak berada di sudut manapun, karena Allah sudah menguasai hati dan pikiran, lalu dunia dan masalahnya menjadi kecil , dan memilih hidup untuk menjalankan rencanaNya.
Hal besar yang ada di kepala dan hati kita adalah mengabdi kepada Allah , soal sarana hidup itu sudah kewajibanNya dan urusanNya, pasti dipenuhiNya bila tujuan hidup kita adalah Allah. Bila ini yang tersetting di diri kita, maka kita akan tertuntun untuk menjalankan rencanaNya. Rencana kita berada dalam rencanaNya dan rencanaNya ada di dalam rencana kita.
Kembali ke soal rencana untuk tahun depan, silahkan membuat rencana karena hidup tidak bisa dipisahkan dari rencana. Tapi sudah tahu bukan dimana kita menempatkan rencana-rencana itu ? Tidak di atas, tidak di bawah , tidak di hati, tidak di pikiran , tapi berada di telapak tangan kita , untuk kita persembahkan kepada Allah , sebagai bentuk pengabdian kepadaNya.
Hanya dengan kehendakNya saja , segala rencana mewujud dan hanya rencanaNya saja yang terbentang di alam semesta.
Salam sayang,
Innuri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar