Dear para pecinta Allah.
Aku punya seorang sahabat yang unik , akhir-akhir ini dia sering memposting gambar porno di fbnya, sampai aku unfollow. Lalu aku mengingatkannya agar jangan posting yang aneh-aneh lagi dan apa dia jawab ?
"Gak reken , sing elek belum tentu elek, sing apik belum tentu apik"..... , ini orang lagi 'sutris' rupanya ... hahahaha ... sutris itu plesetan dari strees ala wong malang.
Pernah si Sutris ini bercerita padaku tentang orang-orang yang tampilannya religius , bekerja di bidang kebaikan dan dakwah dan si Sutris menjadi followernya selama 2 tahun, lalu berhenti setelah dia menyaksikan bahwa ternyata orang yang tampilannya religius ini adalah orang yang serakah akan materi dan tega memakan uang amal yang dipercayakan padanya. Makanya dia bilang sing apik belum tentu apik.
Barangkali dia menjumpai orang-orang berhati baik yang terbungkus dalam tampilan yang tidak syar'i , sampai dia bilang sing elek belum tentu elek.
Baiklah, aku mengerti logikanya dan silahkan saja bergaul dengan orang-orang baik versi dia yang tampilannya elek. Dan aku setuju untuk tidak perlu menilai orang lain dari 'casing'nya, dan aku juga termasuk orang yang tidak memandang orang lain dari tampilannya, karena yang berhak menilai hanya Allah.
Ya, yang berhak menilai hanyalah Allah, sedang manusia berhak memilih, mau bergaul dengan orang-orang macam apa ?orang baik yang cuman di penampilan saja ? atau orang elek yang dalamnya baik ? atau orang baik yang tampilannya juga baik ? atau orang yang jelek di penampilan dan di dalamnya ?
Sebenarnyalah setiap kebaikan yang datang di hati , akan diikuti dengan penampilan yang didorong oleh rasa malu. Jadi yo tidak mungkin orang yang hatinya baik, lalu tampil menggoda iman kaum lelaki .... Jadi musti diuji lagi tuh logikanya, mau baik versi siapa ? versi dirinya sendiri yang menimbulkan kerusakan di mata orang lain ? atau kebaikan versi Allah yang selalu menghasilkan harmoni dengan lingkungan ?
Pernahkah bertanya kepada Allah, sebaiknya bergaul dengan orang macam apa ? Pernahkah mikir, kalau aku bergaul dengan orang ini, ridhakah Allah padaku ?
Allahlah yang mendatangkan orang-orang itu padaku , termasuk si sutris. Dan setiap hal yang didatangkan Allah pada kita, mustinya kita bawa mendekatiNya.
Semoga si sutris memahaminya.
Aku punya seorang sahabat yang unik , akhir-akhir ini dia sering memposting gambar porno di fbnya, sampai aku unfollow. Lalu aku mengingatkannya agar jangan posting yang aneh-aneh lagi dan apa dia jawab ?
"Gak reken , sing elek belum tentu elek, sing apik belum tentu apik"..... , ini orang lagi 'sutris' rupanya ... hahahaha ... sutris itu plesetan dari strees ala wong malang.
Pernah si Sutris ini bercerita padaku tentang orang-orang yang tampilannya religius , bekerja di bidang kebaikan dan dakwah dan si Sutris menjadi followernya selama 2 tahun, lalu berhenti setelah dia menyaksikan bahwa ternyata orang yang tampilannya religius ini adalah orang yang serakah akan materi dan tega memakan uang amal yang dipercayakan padanya. Makanya dia bilang sing apik belum tentu apik.
Barangkali dia menjumpai orang-orang berhati baik yang terbungkus dalam tampilan yang tidak syar'i , sampai dia bilang sing elek belum tentu elek.
Baiklah, aku mengerti logikanya dan silahkan saja bergaul dengan orang-orang baik versi dia yang tampilannya elek. Dan aku setuju untuk tidak perlu menilai orang lain dari 'casing'nya, dan aku juga termasuk orang yang tidak memandang orang lain dari tampilannya, karena yang berhak menilai hanya Allah.
Ya, yang berhak menilai hanyalah Allah, sedang manusia berhak memilih, mau bergaul dengan orang-orang macam apa ?orang baik yang cuman di penampilan saja ? atau orang elek yang dalamnya baik ? atau orang baik yang tampilannya juga baik ? atau orang yang jelek di penampilan dan di dalamnya ?
Sebenarnyalah setiap kebaikan yang datang di hati , akan diikuti dengan penampilan yang didorong oleh rasa malu. Jadi yo tidak mungkin orang yang hatinya baik, lalu tampil menggoda iman kaum lelaki .... Jadi musti diuji lagi tuh logikanya, mau baik versi siapa ? versi dirinya sendiri yang menimbulkan kerusakan di mata orang lain ? atau kebaikan versi Allah yang selalu menghasilkan harmoni dengan lingkungan ?
Pernahkah bertanya kepada Allah, sebaiknya bergaul dengan orang macam apa ? Pernahkah mikir, kalau aku bergaul dengan orang ini, ridhakah Allah padaku ?
Allahlah yang mendatangkan orang-orang itu padaku , termasuk si sutris. Dan setiap hal yang didatangkan Allah pada kita, mustinya kita bawa mendekatiNya.
Semoga si sutris memahaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar