Dear Allah lovers,
Mungkin Innuri pernah menulis, atau minimal share dari guru Innuri, tentang darimana kita berasal dan kemana kita nanti kembali. Apa yang pernah Innuri tulis dan share, itu adalah perjalanan spiritual Innuri saat itu, dan itu tidak salah karena semua itu merupakan proses yang sedang aku dan kalian jalani.
Pernah aku bagi tulisan bahwa tujuan akhir kita adalah Allah, bukan syurga, dan pasangan kita setelah mati nanti adalah Allah. Dunia ini dan orang-orang yang berada di dalamnya adalah teman seperjalanan kita menuju Allah. Tidak salah sih, tapi ada sesuatu yang musti di'update' sehubungan dengan pemahamanku saat itu. Karena perjalanan spiritual itu berjalan dengan bimbingan Allah menuju pemahaman yang semakin sempurna.
Allah memberi kelebihan pada Innuri bisa melihat kesudahan orang-orang yang sudah meninggal, bagaimana keadaan mereka setelah meninggal. Innuri dengan ijin Allah juga bisa menengok masa lalu dan mengambil pelajaran yang belum terselesaikan dari masa lalu yang musti dituntaskan di kehidupan sekarang. Dan juga kesempatan melihat masa depan. Dari situ Allah memberi pelajaran, dan juga dari berbagai pengalaman dalam kehidupan dan bimbingan Allah tentunya.
Nah, yang hendak aku sampaikan saat ini adalah 'update' terkini tentang dari mana kita berasal dan kemana kita akan menuju. Walau sebenarnya kalau diceritakan detail, bisa jadi 1 buku sendiri, aku coba menjelaskan dengan singkat.
Tentang asal kita tentunya dari Allah ya, kita ini ciptaan Allah, disebut makhluk, segala sesuatu selain Allah disebut makhluk. Seperti halnya Adam dan Hawa, kita juga diciptakan berpasang-pasangan, setiap manusia diciptakan berpasangan sebagaimana Adam dan Hawa. Dan seperti juga Adam yang diciptakan duluan, baru Hawa diciptakan dari Adam. Kita yang berpasangan ini, lelaki diciptakan duluan, baru wanita diciptakan dari pasangan lelakinya. Makanya secara fisik wanita lebih lemah walaupun makanannya sama, bahkan makananku lebih banyak daripada suamiku, tapi dia tetap lebih kuat.
Jadi kita dulu juga tinggal di syurga yang ditinggali Adam Hawa, bersama pasangan kita masing-masing. Syurga itu namanya syurga Bameaz, syurga yang indah sekali, letak syurga ini diluar alam semesta, ingat ya, ini syurga di luar alam semesta. Syurga ini luasnya jauh lebih luas daripada alam semesta, dan keindahannya tak bisa dibayangkan oleh kita manusia bumi. Seperti perumpamaan, tangan yang kita celup ke air laut, maka keindahan dunia itu adalah air yg tertinggal di tangan kita, sedangkan keindahan syurga adalah air laut di seluruh permukaan bumi.
Di syurga Bameaz, kita punya nama yang diberikan Allah untuk kita, jadi Allahlah yang langsung memberi nama pada kita, tentunya nama yang diberikan pada kita ini bukan Adam dan Hawa lagi ya, nama yang tidak sama satu sama lain. Arti dari nama kita itupun hanya Allah yang tahu, tapi kira-kira artinya ya diri yang punya nama itu, saking besarnya kasih sayang Allah.
Di dalam syurga Bameaz inilah ada yang namanya pohon khuldi yang tidak boleh kita dekati, setiap yang mendekati pohon khuldi, maka Allah akan menurunkannya ke bumi / dunia manusia. Manusia pertama yang mendekati pohon khuldi adalah Adam dan Hawa dan manusia terakhir yang turun ke bumi adalah manusia yang paling taat kepada Allah (bila diijinkan Allah, suatu saat aku akan bercerita tentang manusia terakhir yang turun ke bumi ini). Jarak turunnya Adam dan Hawa sebagai manusia pertama ke bumi dengan manusia terakhir turun ke bumi ini rentangnya panjang sekali, dalam ukuran waktu bumi ya ribuan tahun.
Makanya dulu penduduk bumi yang berjenis manusia sedikit, karena belum banyak yang turun ke bumi, artinya turunnya ke bumi tidak "sakgrudugan", melainkan sesuai dengan jumlah mereka yang berpaling dari Allah saat itu. Bahkan satu pasangan tidak harus turun bersamaan, bisa wanitanya duluan atau lelakinya duluan. Mereka menjadi anak cucu Adam dan Hawa walaupun selama di syurga Bameaz mereka punya kedudukan setara , tidak ada orang tua dan anak.
Manusia yang turun ke bumi sudah di "downgrade"kan. Jadi ketika di Bameaz ganteng dan cantiknya luar biasa, ketika turun ke bumi ya jadi seperti sekarang ini. Ibaratnya ya seperti air laut yang tertinggal di jari tangan kita dengan air laut di seluruh permukaan bumi.
Tujuan diturunkan ke bumi adalah agar manusia kembali kepada cahaya dan kasih sayang Allah seutuhnya, jadi bumi ini merupakan pembelajaran untuk kembali kepada Allah. Nah, manusia yang bandel-bandel dan berpaling dari Allah ini dalam kebandelannya ada yang memperoleh pembelajaran sebagai bentuk-bentuk selain manusia, seperti binatang dan mengalami reinkarnasi dari waktu ke waktu, sampai mereka "lulus" bisa kembali kepada Allah seutuhnya.
Jadi setelah manusia mati, ada beberapa 'lakon' lagi sesuai keadaan terakhir kematian mereka. Manusia yang sudah kembali seutuhnya kepada Allah, setelah mati, akan tinggal di 'syurga langit', ini syurga persinggahan sementara yang letaknya masih di dalam lingkungan alam semesta. Syurga langit ini bertingkat-tingkat seperti yang dilukiskan di Al Qur'an, tingkat tertinggi dihuni para Nabi, setelahnya para wali Allah dan manusia yang banyak berjasa buat orang banyak, bertingkat terus semakin ke bawah sampai manusia yang biasa-biasa saja, yang naik ke syurganya berkat "dikatrol" Allah.
Manusia yang belum kembali kepada Allah seutuhnya, yang masih punya banyak kemelekatan dengan dunia, ada yang masuk ke "training camp" selama beberapa waktu yang ukurannya sehari di bumi disana bisa tahunan, lalu masuk ke syurga langit yang paling rendah. Tapi kemelekatan dengan seseorang juga bisa membuatnya dilahirkan kembali ke dunia untuk bertemu dan menyelesaikan tugasnya dengan seseorang. Semua karena kasih sayang Allah.
Manusia yang masih punya karma, ya biasanya lahir kembali untuk menyelesaikan karmanya, sebelum dia dilahirkan kembali dia masuk ke 'dimensi perencanaan' untuk dibimbing menjadi apa dan manusia bisa memilih.
Manusia yang banyak dosanya ada yang aku saksikan menjalani "siksa kubur" , tapi setelahnya bisa masuk syurga langit. Tapi manusia yang suka menyakiti sesamanya dengan teramat sakit , seperti dukun santet misalnya, aku melihat mereka ada yang ruhnya ditaruh di kelajengking atau binatang berbisa lainnya, untuk menyelesaikan karmanya.
Menjadi kalajengking itu termasuk golongan hukuman yang berat, karena kalajengking membawa racun yang juga dia rasakan sendiri oleh si kalajengking sepanjang hidupnya.
Ada juga manusia yang semestinya sudah berada di syurga langit, tapi dia memilih dilahirkan kembali untuk menolong orang banyak agar bisa kembali seutuhnya kepada Allah. Ada juga yang dilahirkan kembali atas kebijaksanaan Allah untuk membimbing manusia kembali kepada Allah.
Bagi kita yang muslim, tolong jangan berpikir kalau yang masuk syurga langit ini hanya kalangan yang beragama Islam saja ya, karena Allah menilai Islamnya seseorang itu bukan dari KTPnya, ya dari hati dan perilakunya (iman dan amal shaleh). Ayah mertuaku yang katolik juga sudah masuk ke syurga langit, dan banyak tokoh dunia yang non muslim sudah 'duduk manis' disana.
Aku hanya bisa bercerita sedikit saja tentang ini ya, yang penting ada gambaran bagaimana kita nanti setelah meninggal. Oh ya, saat ini syurga Bameaz belum ada manusianya, karena semua manusia sudah turun ke bumi. Sedangkan syurga langit, ya sudah banyak sekali penghuninya.
Nah, kita dan pasangan kita dari Bameaz, menjalani cerita yang seru selama di dunia ini, ada yang tidak pernah ketemu sampai kembali ke syurga langit, dan baru bertemu disana, ada yang salah satu pasangannya sudah di syurga langit sementara yang satunya masih di bumi. Ada juga sih yang bertemu dengan pasangannya dari Bameaz sejak di dunia, aku termasuk yang beruntung bersuamikan pasanganku dari Bameaz. Tapi akhirnya nanti kita semua akan hidup dengan pasangan kita di Bameaz. Semua karena kasih sayang Allah.
Akan halnya keindahan syurga Bameaz yang jauh sekali lebih indah daripada syurga langit seperti yang aku ceritakan tadi. Syurga langit yang merupakan 'syurga sementara', saja begitu amat indahnya loh. Jadi, manusia-manusia yang telah kembali kepada Allah seutuhnya, selama 'masa tunggu' pulang ke habitat aslinya di Bameaz, diberikan 'ruang tunggu' yang menyenangkan di syurga langit.
Bilakah kita pulang kembali ke Bameaz ? Nanti setelah kiamat besar / kiamat kubro, saat hancurnya langit dan bumi tempat manusia berada ini dan Allah membuat bumi baru yang disitulah sebenarnya padang mahsyar itu. Di padang mahsyar nanti akan berkumpul penduduk bumi yang mengalami kiamat dan penduduk langit yang berada di syurga langit, para Nabi akan diturunkan untuk menjadi saksi. Kitab catatan amal dibuka, dan para Nabi akan membela pengikutnya. Manusia di syurga langit pasti lulus naik ke Bameaz, sedangkan manusia yang saat itu mengalami kiamat ya akan diperhitungkan amal perbuatannya. Yang tidak lulus ya masuk neraka kekal abadi yang disebut neraka jahannam berupa tetap tinggal di bumi baru yang amat sangat berat untuk dihuni, karena setelah mengalami kerusakan pada saat kiamat, tentunya kondisi bumi tidak senyaman saat ini. Beratnya tinggal di bumi pasca kiamat ini dilambangkan dengan api yang bergejolak, saking panas dan tidak nyamannya. Jadi neraka itu bukan sebuah wajan besar berisi api lalu manusia dibakar disana. Api itu hanya perlambang.
Ini ayat-ayat tentang kiamat silahkan dibuka sendiri di QS Ali Imran 185 , Al A'raf 187.
Semoga kita semua akan diselamatkan Allah dari mengalami kejadian kiamat kubro, itu sebuah kejadian yang amat mengerikan dan sangat berat. Manusia-manusia yang masih punya iman di dalam dadanya, akan diselamatkan dari kiamat kubro, jadi hidup ini adalah kesempatan yang diberikan Allah untuk kita kembali seutuhnya kepadaNya saja.
Bayangkan, dulu Nabi Adam dan Hawa istrinya adalah manusia pertama yang turun di bumi, bumi yang sudah dipersiapkan Allah untuk dihuni manusia , saking sayang dan tidak teganya Allah pada manusia. Itu kondisi bumi sebenarnya berat juga, manalah lagi mereka di bumi dipisahkan tempat turunnya, bayangkan tinggal di bumi cuma berdua, belum bisa bertemu pula, gak ada tempat curhat selain kepada Allah. Apalagi bumi baru setelah kiamat nanti, pasti amat sangat menyiksa bagi penghuninya yang tidak mau kembali kepada Allah seutuhnya.
Innuri pernah ngrasani Nabi Adam, dengan mengatakan bahwa Nabi Adam itu manusia yang paling bandel, karena manusia pertama yang 'njarag' deketin pohon khuldi. Lalu buru-buru minta maaf deh ke Nabi Adam, eh lah kok beliaunya hadir dan mengatakan,"Memang aku manusia pertama yang paling tidak taat, tapi aku adalah manusia yang pertama kali berserah diri (kembali seutuhnya) kepada Allah. Dan aku adalah manusia yang cobaannya paling berat".
Dan ingatlah sahabat, ini adalah akhir jaman, karena Nabi terakhir saja sudah diturunkan, dan sudah lama pula beliau tidak bersama-sama kita secara fisik, sementara orang terakhir yang meninggalkan Bameaz (orang yang paling taat), saat ini sudah ada di antara kita dengan mengemban misi tertentu dari Allah. Jadi marilah kita segera kembali kepada Allah seutuhnya sejak masih hidup di dunia ini.
Benar bahwa tujuan kita bukan syurga, tujuan kita hanyalah Allah. Tapi bila dikatakan bahwa syurga itu adalah saat ruh kita menyatu dengan ruh Allah, dan pasangan kita adalah Allah, itu kurang tepat. Kita akan bersama Allah di syurgaNya benar, tapi kita diciptakan berpasang-pasangan, jadi di syurga nanti kita juga akan berkumpul dengan pasangan kita.
Ada lagi orang yang menganggap bahwa syurga dan neraka itu ada di dunia ini, syurganya ya saat kita merasakan bahagia dan nerakanya ya saat kita mengalami penderitaan. Itu kurang tepat juga, dan Innuri pernah bertemu dengan orang yang kepercayaannya seperti ini. Ternyata itu merupakan kemelekatan dengan bumi, yang membuat hidupnya muter-muter terus di lingkaran reinkarnasi di bumi, gak kunjung naik ke syurga langit, padahal orangnya baik dan berilmu, dan suka berbagi ilmu dan membimbing banyak manusia.
Seru ya, seperti dongeng tapi ini nyata. Lebih seru lagi kalau Innuri lebih detail ceritanya, contohnya tentang pakaian di syurga Bameaz, itu pakaian yang selain mempercantik dan memperganteng, juga pakaian yang 'berkhasiat'. Seandainya pakaian dari syurga dipakaikan pada penduduk bumi yang punya penyakit berat, maka pakaian itu akan membuatnya sembuh seketika, dan memperbaiki segala kerusakan yang diakibatkan penyakitnya. Kainnya sutra yang ringan dan adem, yang membuat pemakainya merasa nyaman dan sekaligus megah. Itu baru soal pakaian, belum bau wanginya yang lembut dan ..., stop deh, kalau diterusin bisa jadi buku.
Membaca cerita Innuri ini musti minta petunjuk Allah dan baca dengan hati kalian yang damai, semoga Allah memberikan petunjukNya di hati kita semua.
Mungkin Innuri pernah menulis, atau minimal share dari guru Innuri, tentang darimana kita berasal dan kemana kita nanti kembali. Apa yang pernah Innuri tulis dan share, itu adalah perjalanan spiritual Innuri saat itu, dan itu tidak salah karena semua itu merupakan proses yang sedang aku dan kalian jalani.
Pernah aku bagi tulisan bahwa tujuan akhir kita adalah Allah, bukan syurga, dan pasangan kita setelah mati nanti adalah Allah. Dunia ini dan orang-orang yang berada di dalamnya adalah teman seperjalanan kita menuju Allah. Tidak salah sih, tapi ada sesuatu yang musti di'update' sehubungan dengan pemahamanku saat itu. Karena perjalanan spiritual itu berjalan dengan bimbingan Allah menuju pemahaman yang semakin sempurna.
Allah memberi kelebihan pada Innuri bisa melihat kesudahan orang-orang yang sudah meninggal, bagaimana keadaan mereka setelah meninggal. Innuri dengan ijin Allah juga bisa menengok masa lalu dan mengambil pelajaran yang belum terselesaikan dari masa lalu yang musti dituntaskan di kehidupan sekarang. Dan juga kesempatan melihat masa depan. Dari situ Allah memberi pelajaran, dan juga dari berbagai pengalaman dalam kehidupan dan bimbingan Allah tentunya.
Nah, yang hendak aku sampaikan saat ini adalah 'update' terkini tentang dari mana kita berasal dan kemana kita akan menuju. Walau sebenarnya kalau diceritakan detail, bisa jadi 1 buku sendiri, aku coba menjelaskan dengan singkat.
Tentang asal kita tentunya dari Allah ya, kita ini ciptaan Allah, disebut makhluk, segala sesuatu selain Allah disebut makhluk. Seperti halnya Adam dan Hawa, kita juga diciptakan berpasang-pasangan, setiap manusia diciptakan berpasangan sebagaimana Adam dan Hawa. Dan seperti juga Adam yang diciptakan duluan, baru Hawa diciptakan dari Adam. Kita yang berpasangan ini, lelaki diciptakan duluan, baru wanita diciptakan dari pasangan lelakinya. Makanya secara fisik wanita lebih lemah walaupun makanannya sama, bahkan makananku lebih banyak daripada suamiku, tapi dia tetap lebih kuat.
Jadi kita dulu juga tinggal di syurga yang ditinggali Adam Hawa, bersama pasangan kita masing-masing. Syurga itu namanya syurga Bameaz, syurga yang indah sekali, letak syurga ini diluar alam semesta, ingat ya, ini syurga di luar alam semesta. Syurga ini luasnya jauh lebih luas daripada alam semesta, dan keindahannya tak bisa dibayangkan oleh kita manusia bumi. Seperti perumpamaan, tangan yang kita celup ke air laut, maka keindahan dunia itu adalah air yg tertinggal di tangan kita, sedangkan keindahan syurga adalah air laut di seluruh permukaan bumi.
Di syurga Bameaz, kita punya nama yang diberikan Allah untuk kita, jadi Allahlah yang langsung memberi nama pada kita, tentunya nama yang diberikan pada kita ini bukan Adam dan Hawa lagi ya, nama yang tidak sama satu sama lain. Arti dari nama kita itupun hanya Allah yang tahu, tapi kira-kira artinya ya diri yang punya nama itu, saking besarnya kasih sayang Allah.
Di dalam syurga Bameaz inilah ada yang namanya pohon khuldi yang tidak boleh kita dekati, setiap yang mendekati pohon khuldi, maka Allah akan menurunkannya ke bumi / dunia manusia. Manusia pertama yang mendekati pohon khuldi adalah Adam dan Hawa dan manusia terakhir yang turun ke bumi adalah manusia yang paling taat kepada Allah (bila diijinkan Allah, suatu saat aku akan bercerita tentang manusia terakhir yang turun ke bumi ini). Jarak turunnya Adam dan Hawa sebagai manusia pertama ke bumi dengan manusia terakhir turun ke bumi ini rentangnya panjang sekali, dalam ukuran waktu bumi ya ribuan tahun.
Makanya dulu penduduk bumi yang berjenis manusia sedikit, karena belum banyak yang turun ke bumi, artinya turunnya ke bumi tidak "sakgrudugan", melainkan sesuai dengan jumlah mereka yang berpaling dari Allah saat itu. Bahkan satu pasangan tidak harus turun bersamaan, bisa wanitanya duluan atau lelakinya duluan. Mereka menjadi anak cucu Adam dan Hawa walaupun selama di syurga Bameaz mereka punya kedudukan setara , tidak ada orang tua dan anak.
Manusia yang turun ke bumi sudah di "downgrade"kan. Jadi ketika di Bameaz ganteng dan cantiknya luar biasa, ketika turun ke bumi ya jadi seperti sekarang ini. Ibaratnya ya seperti air laut yang tertinggal di jari tangan kita dengan air laut di seluruh permukaan bumi.
Tujuan diturunkan ke bumi adalah agar manusia kembali kepada cahaya dan kasih sayang Allah seutuhnya, jadi bumi ini merupakan pembelajaran untuk kembali kepada Allah. Nah, manusia yang bandel-bandel dan berpaling dari Allah ini dalam kebandelannya ada yang memperoleh pembelajaran sebagai bentuk-bentuk selain manusia, seperti binatang dan mengalami reinkarnasi dari waktu ke waktu, sampai mereka "lulus" bisa kembali kepada Allah seutuhnya.
Jadi setelah manusia mati, ada beberapa 'lakon' lagi sesuai keadaan terakhir kematian mereka. Manusia yang sudah kembali seutuhnya kepada Allah, setelah mati, akan tinggal di 'syurga langit', ini syurga persinggahan sementara yang letaknya masih di dalam lingkungan alam semesta. Syurga langit ini bertingkat-tingkat seperti yang dilukiskan di Al Qur'an, tingkat tertinggi dihuni para Nabi, setelahnya para wali Allah dan manusia yang banyak berjasa buat orang banyak, bertingkat terus semakin ke bawah sampai manusia yang biasa-biasa saja, yang naik ke syurganya berkat "dikatrol" Allah.
Manusia yang belum kembali kepada Allah seutuhnya, yang masih punya banyak kemelekatan dengan dunia, ada yang masuk ke "training camp" selama beberapa waktu yang ukurannya sehari di bumi disana bisa tahunan, lalu masuk ke syurga langit yang paling rendah. Tapi kemelekatan dengan seseorang juga bisa membuatnya dilahirkan kembali ke dunia untuk bertemu dan menyelesaikan tugasnya dengan seseorang. Semua karena kasih sayang Allah.
Manusia yang masih punya karma, ya biasanya lahir kembali untuk menyelesaikan karmanya, sebelum dia dilahirkan kembali dia masuk ke 'dimensi perencanaan' untuk dibimbing menjadi apa dan manusia bisa memilih.
Manusia yang banyak dosanya ada yang aku saksikan menjalani "siksa kubur" , tapi setelahnya bisa masuk syurga langit. Tapi manusia yang suka menyakiti sesamanya dengan teramat sakit , seperti dukun santet misalnya, aku melihat mereka ada yang ruhnya ditaruh di kelajengking atau binatang berbisa lainnya, untuk menyelesaikan karmanya.
Menjadi kalajengking itu termasuk golongan hukuman yang berat, karena kalajengking membawa racun yang juga dia rasakan sendiri oleh si kalajengking sepanjang hidupnya.
Ada juga manusia yang semestinya sudah berada di syurga langit, tapi dia memilih dilahirkan kembali untuk menolong orang banyak agar bisa kembali seutuhnya kepada Allah. Ada juga yang dilahirkan kembali atas kebijaksanaan Allah untuk membimbing manusia kembali kepada Allah.
Bagi kita yang muslim, tolong jangan berpikir kalau yang masuk syurga langit ini hanya kalangan yang beragama Islam saja ya, karena Allah menilai Islamnya seseorang itu bukan dari KTPnya, ya dari hati dan perilakunya (iman dan amal shaleh). Ayah mertuaku yang katolik juga sudah masuk ke syurga langit, dan banyak tokoh dunia yang non muslim sudah 'duduk manis' disana.
Aku hanya bisa bercerita sedikit saja tentang ini ya, yang penting ada gambaran bagaimana kita nanti setelah meninggal. Oh ya, saat ini syurga Bameaz belum ada manusianya, karena semua manusia sudah turun ke bumi. Sedangkan syurga langit, ya sudah banyak sekali penghuninya.
Nah, kita dan pasangan kita dari Bameaz, menjalani cerita yang seru selama di dunia ini, ada yang tidak pernah ketemu sampai kembali ke syurga langit, dan baru bertemu disana, ada yang salah satu pasangannya sudah di syurga langit sementara yang satunya masih di bumi. Ada juga sih yang bertemu dengan pasangannya dari Bameaz sejak di dunia, aku termasuk yang beruntung bersuamikan pasanganku dari Bameaz. Tapi akhirnya nanti kita semua akan hidup dengan pasangan kita di Bameaz. Semua karena kasih sayang Allah.
Akan halnya keindahan syurga Bameaz yang jauh sekali lebih indah daripada syurga langit seperti yang aku ceritakan tadi. Syurga langit yang merupakan 'syurga sementara', saja begitu amat indahnya loh. Jadi, manusia-manusia yang telah kembali kepada Allah seutuhnya, selama 'masa tunggu' pulang ke habitat aslinya di Bameaz, diberikan 'ruang tunggu' yang menyenangkan di syurga langit.
Bilakah kita pulang kembali ke Bameaz ? Nanti setelah kiamat besar / kiamat kubro, saat hancurnya langit dan bumi tempat manusia berada ini dan Allah membuat bumi baru yang disitulah sebenarnya padang mahsyar itu. Di padang mahsyar nanti akan berkumpul penduduk bumi yang mengalami kiamat dan penduduk langit yang berada di syurga langit, para Nabi akan diturunkan untuk menjadi saksi. Kitab catatan amal dibuka, dan para Nabi akan membela pengikutnya. Manusia di syurga langit pasti lulus naik ke Bameaz, sedangkan manusia yang saat itu mengalami kiamat ya akan diperhitungkan amal perbuatannya. Yang tidak lulus ya masuk neraka kekal abadi yang disebut neraka jahannam berupa tetap tinggal di bumi baru yang amat sangat berat untuk dihuni, karena setelah mengalami kerusakan pada saat kiamat, tentunya kondisi bumi tidak senyaman saat ini. Beratnya tinggal di bumi pasca kiamat ini dilambangkan dengan api yang bergejolak, saking panas dan tidak nyamannya. Jadi neraka itu bukan sebuah wajan besar berisi api lalu manusia dibakar disana. Api itu hanya perlambang.
Ini ayat-ayat tentang kiamat silahkan dibuka sendiri di QS Ali Imran 185 , Al A'raf 187.
Semoga kita semua akan diselamatkan Allah dari mengalami kejadian kiamat kubro, itu sebuah kejadian yang amat mengerikan dan sangat berat. Manusia-manusia yang masih punya iman di dalam dadanya, akan diselamatkan dari kiamat kubro, jadi hidup ini adalah kesempatan yang diberikan Allah untuk kita kembali seutuhnya kepadaNya saja.
Bayangkan, dulu Nabi Adam dan Hawa istrinya adalah manusia pertama yang turun di bumi, bumi yang sudah dipersiapkan Allah untuk dihuni manusia , saking sayang dan tidak teganya Allah pada manusia. Itu kondisi bumi sebenarnya berat juga, manalah lagi mereka di bumi dipisahkan tempat turunnya, bayangkan tinggal di bumi cuma berdua, belum bisa bertemu pula, gak ada tempat curhat selain kepada Allah. Apalagi bumi baru setelah kiamat nanti, pasti amat sangat menyiksa bagi penghuninya yang tidak mau kembali kepada Allah seutuhnya.
Innuri pernah ngrasani Nabi Adam, dengan mengatakan bahwa Nabi Adam itu manusia yang paling bandel, karena manusia pertama yang 'njarag' deketin pohon khuldi. Lalu buru-buru minta maaf deh ke Nabi Adam, eh lah kok beliaunya hadir dan mengatakan,"Memang aku manusia pertama yang paling tidak taat, tapi aku adalah manusia yang pertama kali berserah diri (kembali seutuhnya) kepada Allah. Dan aku adalah manusia yang cobaannya paling berat".
Dan ingatlah sahabat, ini adalah akhir jaman, karena Nabi terakhir saja sudah diturunkan, dan sudah lama pula beliau tidak bersama-sama kita secara fisik, sementara orang terakhir yang meninggalkan Bameaz (orang yang paling taat), saat ini sudah ada di antara kita dengan mengemban misi tertentu dari Allah. Jadi marilah kita segera kembali kepada Allah seutuhnya sejak masih hidup di dunia ini.
Benar bahwa tujuan kita bukan syurga, tujuan kita hanyalah Allah. Tapi bila dikatakan bahwa syurga itu adalah saat ruh kita menyatu dengan ruh Allah, dan pasangan kita adalah Allah, itu kurang tepat. Kita akan bersama Allah di syurgaNya benar, tapi kita diciptakan berpasang-pasangan, jadi di syurga nanti kita juga akan berkumpul dengan pasangan kita.
Ada lagi orang yang menganggap bahwa syurga dan neraka itu ada di dunia ini, syurganya ya saat kita merasakan bahagia dan nerakanya ya saat kita mengalami penderitaan. Itu kurang tepat juga, dan Innuri pernah bertemu dengan orang yang kepercayaannya seperti ini. Ternyata itu merupakan kemelekatan dengan bumi, yang membuat hidupnya muter-muter terus di lingkaran reinkarnasi di bumi, gak kunjung naik ke syurga langit, padahal orangnya baik dan berilmu, dan suka berbagi ilmu dan membimbing banyak manusia.
Seru ya, seperti dongeng tapi ini nyata. Lebih seru lagi kalau Innuri lebih detail ceritanya, contohnya tentang pakaian di syurga Bameaz, itu pakaian yang selain mempercantik dan memperganteng, juga pakaian yang 'berkhasiat'. Seandainya pakaian dari syurga dipakaikan pada penduduk bumi yang punya penyakit berat, maka pakaian itu akan membuatnya sembuh seketika, dan memperbaiki segala kerusakan yang diakibatkan penyakitnya. Kainnya sutra yang ringan dan adem, yang membuat pemakainya merasa nyaman dan sekaligus megah. Itu baru soal pakaian, belum bau wanginya yang lembut dan ..., stop deh, kalau diterusin bisa jadi buku.
Membaca cerita Innuri ini musti minta petunjuk Allah dan baca dengan hati kalian yang damai, semoga Allah memberikan petunjukNya di hati kita semua.
Jika orang non Muslim bisa masuk ke surga langit, lantas Kita yg Islam ini ngapain susah2 sholat, dll. Tinggal beriman Dan melakukan Amal sholeh aja. Dan lantas bagaimana ttg perkara amalan yg pertama Kali dihisab adl sholat?
BalasHapusIman dan amal shaleh itu bukan 'cuma', itu perlu diperjuangkan dengan menjalankan sistemnya , setiap agama punya sistem sendiri sendiri untuk menjadi orang yang bisa beriman dan beramal shaleh.
HapusOrang sholat yang masih korupsi, itu imannya gak ada. Untuk beriman yang benar kita perlu jalani sistemnya, salah satu sistemnya shalat yang dilakukan dengan benar. Kalau shalat sekedar gerakan fisik / ritual, habis shalat nipu orang, bisakah masuk surga ?
Amalan yang pertama dihisab adl shalat itu di hadits , adakah rujukannya di Al qur'an? Sumber hukum Islam no 1 Al qur'an baru hadits.
Kalau shalat di al quran itu dimaknai perbuatan baik, mencegah keji dan munkar . Orang shalat tapi masih melakukan perbuatan keji dan munkar , ya berarti tidak shalat. Itu maknanya shalat itu dihisab pertama kali.