Bisnis atau dunia usaha itu bukanlah sebuah cara untuk mencari keuntungan pribadi, tapi sebuah cara untuk menebarkan manfaat ke sebanyak-banyaknya manusia dan alam semesta. Keuntungan pribadi itu masuk di dalam kata 'manfaat' ini.
Pola pikir seperti ini tidak banyak yang tahu (makanya Innuri kasih tahu ya dan jangan bawel ... hehe ... guyon) . Tapi ketika pola pikir ini diterapkan di dunia usaha yang kita lakukan, hasilnya adalah wow !!!
Sebuah manusia model yang sudah menerapkan pola pikir bisnis seperti ini, salah satunya adalah bu Susi Pujiastuti Menteri Kelautan kita. Beliau pernah menjadi pengusaha di bidang perikanan, beliau membeli ikan dengan harga tinggi ke nelayan, dan mengambil keuntungan yang sedikit prosentasenya untuk dirinya sendiri. Dalam pikiran beliau itu kan cuma bagaimana nelayan lebih sejahtera. Ketika dia mampu menjual ikan dengan harga 10.000 misalnya, padahal di tingkat nelayan harga cuma 3000, maka beliau malah membeli dengan harga lebih tinggi, katakanlah 6000, dan dari selisih harga yang 4000 itu beliau masih mengeluarkan biaya transportasi dan karyawan yang mengurus semua itu, paling tersisa untung bersih 1000 saja. Dia rela mengambil keuntungan sedikit padahal mestinya bisa lebih dari itu. Dari keuntungan yang sedikit itu beliau mendapat kelipatan yang banyak. Nah, karena niat baik beliau dalam berbisnis yang menebar manfaat itulah, Allah berfihak kepadanya dan membuat usahanya berkembang pesat.
Pola pikir seperti itu bisa diterapkan di bidang usaha yang lain, contohnya seorang pengusaha properti yang punya niat membantu orang banyak agar bisa punya rumah yang terjangkau dan berkualitas. Usaha yang Innuri jalankan yaitu di bidang garment juga demikian, walau terkenalnya Cantiq butikku itu membuat produk mahal karena eksklusif dan hand made, tapi aku juga membuat produk yang "murus" murah bagus. Allah itu maha indah dan menyukai keindahan, Allah ingin semua orang memakai busana yang indah.
Untuk selembar kain kerudung yang dilukis misalnya, aku jual dengan harga murah bukan karena kualitasnya tidak bagus, tapi karena ngambil untungnya sedikit, manfaatnya yang banyak. Dari selembar kain yang Innuri jual, itu sudah memberi manfaat ke petani kapas, ke pabrik kain, ke pedagang kain, ke karyawan Innuri, ke pembeli dan ke Innuri sendiri. Jadi semakin banyak barang yang bisa aku jual, semakin banyak manfaat yang aku tebarkan.
Jadi begitulah semestinya pola pikir seorang pengusaha, menebar manfaat sebanyaknya, bukan kok mencari keuntungan sebanyaknya. Karena rezeki itu sudah dijamin Allah, Innuri sering ngomong ... eh, nulis begini kan?
Ya kapan kapan Innuri akan share di instagram produk-produkku yang murus, murah bagus. Agar semakin banyak manfaat disebar, ini bukan iklan loh, hanya ngasih tahu .... hehehe.
Pola pikir seperti ini tidak banyak yang tahu (makanya Innuri kasih tahu ya dan jangan bawel ... hehe ... guyon) . Tapi ketika pola pikir ini diterapkan di dunia usaha yang kita lakukan, hasilnya adalah wow !!!
Sebuah manusia model yang sudah menerapkan pola pikir bisnis seperti ini, salah satunya adalah bu Susi Pujiastuti Menteri Kelautan kita. Beliau pernah menjadi pengusaha di bidang perikanan, beliau membeli ikan dengan harga tinggi ke nelayan, dan mengambil keuntungan yang sedikit prosentasenya untuk dirinya sendiri. Dalam pikiran beliau itu kan cuma bagaimana nelayan lebih sejahtera. Ketika dia mampu menjual ikan dengan harga 10.000 misalnya, padahal di tingkat nelayan harga cuma 3000, maka beliau malah membeli dengan harga lebih tinggi, katakanlah 6000, dan dari selisih harga yang 4000 itu beliau masih mengeluarkan biaya transportasi dan karyawan yang mengurus semua itu, paling tersisa untung bersih 1000 saja. Dia rela mengambil keuntungan sedikit padahal mestinya bisa lebih dari itu. Dari keuntungan yang sedikit itu beliau mendapat kelipatan yang banyak. Nah, karena niat baik beliau dalam berbisnis yang menebar manfaat itulah, Allah berfihak kepadanya dan membuat usahanya berkembang pesat.
Pola pikir seperti itu bisa diterapkan di bidang usaha yang lain, contohnya seorang pengusaha properti yang punya niat membantu orang banyak agar bisa punya rumah yang terjangkau dan berkualitas. Usaha yang Innuri jalankan yaitu di bidang garment juga demikian, walau terkenalnya Cantiq butikku itu membuat produk mahal karena eksklusif dan hand made, tapi aku juga membuat produk yang "murus" murah bagus. Allah itu maha indah dan menyukai keindahan, Allah ingin semua orang memakai busana yang indah.
Untuk selembar kain kerudung yang dilukis misalnya, aku jual dengan harga murah bukan karena kualitasnya tidak bagus, tapi karena ngambil untungnya sedikit, manfaatnya yang banyak. Dari selembar kain yang Innuri jual, itu sudah memberi manfaat ke petani kapas, ke pabrik kain, ke pedagang kain, ke karyawan Innuri, ke pembeli dan ke Innuri sendiri. Jadi semakin banyak barang yang bisa aku jual, semakin banyak manfaat yang aku tebarkan.
Jadi begitulah semestinya pola pikir seorang pengusaha, menebar manfaat sebanyaknya, bukan kok mencari keuntungan sebanyaknya. Karena rezeki itu sudah dijamin Allah, Innuri sering ngomong ... eh, nulis begini kan?
Ya kapan kapan Innuri akan share di instagram produk-produkku yang murus, murah bagus. Agar semakin banyak manfaat disebar, ini bukan iklan loh, hanya ngasih tahu .... hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar