Indahnya menjadi vegetarian
#innuriinspirasi #resepinnuri #innurivegan
Sebenarnya sejak masa kuliah dulu, semasih eyang Syamsul'alam hadir membimbingku, aku sudah mengenal gaya hidup vegetarian sebagai salah satu jalan spiritual untuk melembutkan hati.
Ada vegetarian yang tidak makan semua yang berasal dari hewani. Ada vegetarian yang tidak makan hewan yang disembelih saja, telur dan ikan masih mau. Ada vegetarian yang tidak makan semua yang bernyawa, tapi telur dan susu masih mau karena tidak bernyawa. Aku vegetarian yang jenis terakhir.
Banyak alasan orang menjadi vegetarian, karena alasan kesehatan, ingin awet muda atau karena alasan spiritual.
Orang-orang yang aku bantu untuk kembali kepada Allah seutuhnya, biasanya aku sarankan untuk menjadi vegetarian. Karena salah satu proses untuk kembali kepada Allah adalah berdamai dengan alam semesta. Selengkapnya mengenai hal ini bisa dibaca di blog "Sebuah Metode Kembali Kepada Allah Seutuhnya".
Orang yang sudah berdamai dengan alam semesta, fisik dan non fisiknya menjadi peka sekali dalam menerima isyarat dari alam. Maka dia bisa sakit kalau makan daging, mulai dari sekedar gatal-gatal sampai sesak nafas tergantung kepekaan masing masing.
Bila dilanggarpun tidak apa-apa sih, lama-lama tubuhnya bisa menyesuaikan diri dan tidak sakit, tapi kepekaannya menjadi berkurang atau malah menghilang.
Padahal kepekaan itu penting untuk menangkap petunjuk Allah di hati kita dalam menjalankan tugas kehidupan.
Mengapa Islam tidak mengajarkan vegetarian? Ya karena dulu kan binatang disembah. Innuri pernah menuliskannya di blog.
Seorang yang baru menjadi vegetarian biasanya lebih sabar daripada sebelumnya, karena dulu emosi dari binatang yang dimakan mempengaruhi emosinya. Dan semakin lama menjalankan gaya hidup vegetarian, semakin lembut hatinya dan semakin mudah menyayangi sesama manusia, menyayangi binatang dan alam semesta. Seperti khazanah kasih sayang yang terbuka (dibukakan Allah) untuknya.
Bukan hanya itu, seorang vegetarian juga mudah terhubung dan berkomunikasi dengan alam semesta dan penghuninya dari dalam jiwanya.
Mau mencoba?
Foto : tahu dan telur bumbu bali dan sambal terong.
#innuriinspirasi #resepinnuri #innurivegan
Sebenarnya sejak masa kuliah dulu, semasih eyang Syamsul'alam hadir membimbingku, aku sudah mengenal gaya hidup vegetarian sebagai salah satu jalan spiritual untuk melembutkan hati.
Ada vegetarian yang tidak makan semua yang berasal dari hewani. Ada vegetarian yang tidak makan hewan yang disembelih saja, telur dan ikan masih mau. Ada vegetarian yang tidak makan semua yang bernyawa, tapi telur dan susu masih mau karena tidak bernyawa. Aku vegetarian yang jenis terakhir.
Banyak alasan orang menjadi vegetarian, karena alasan kesehatan, ingin awet muda atau karena alasan spiritual.
Orang-orang yang aku bantu untuk kembali kepada Allah seutuhnya, biasanya aku sarankan untuk menjadi vegetarian. Karena salah satu proses untuk kembali kepada Allah adalah berdamai dengan alam semesta. Selengkapnya mengenai hal ini bisa dibaca di blog "Sebuah Metode Kembali Kepada Allah Seutuhnya".
Orang yang sudah berdamai dengan alam semesta, fisik dan non fisiknya menjadi peka sekali dalam menerima isyarat dari alam. Maka dia bisa sakit kalau makan daging, mulai dari sekedar gatal-gatal sampai sesak nafas tergantung kepekaan masing masing.
Bila dilanggarpun tidak apa-apa sih, lama-lama tubuhnya bisa menyesuaikan diri dan tidak sakit, tapi kepekaannya menjadi berkurang atau malah menghilang.
Padahal kepekaan itu penting untuk menangkap petunjuk Allah di hati kita dalam menjalankan tugas kehidupan.
Mengapa Islam tidak mengajarkan vegetarian? Ya karena dulu kan binatang disembah. Innuri pernah menuliskannya di blog.
Seorang yang baru menjadi vegetarian biasanya lebih sabar daripada sebelumnya, karena dulu emosi dari binatang yang dimakan mempengaruhi emosinya. Dan semakin lama menjalankan gaya hidup vegetarian, semakin lembut hatinya dan semakin mudah menyayangi sesama manusia, menyayangi binatang dan alam semesta. Seperti khazanah kasih sayang yang terbuka (dibukakan Allah) untuknya.
Bukan hanya itu, seorang vegetarian juga mudah terhubung dan berkomunikasi dengan alam semesta dan penghuninya dari dalam jiwanya.
Mau mencoba?
Foto : tahu dan telur bumbu bali dan sambal terong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar