Kadang aku juga belajar dari pembacaku. Dan ini salah satunya.
Dia gak mau namanya disebut..
13/1 15.14] Gini mba, Tadi saya membaca beberapa artikel mba di blog...
Aneh ga rasa nya kalo setelah membaca tulisan mba, saya ngomong "mba saya mencintai mba". Pasti mba jawab : "sinting kamu! Ketemu saya aja belum pernah, sehari2 saya kaya gimana aja kamu ga tau!"
Nah banyak orang yg berbicara tentang kita hanya boleh mencintai Tuhan, hanya karena telah membaca dari kitab2 suci, mendengar ayat2 Nya dari orang lain.
Bahkan menurut saya mencintai Allah itu sangat absurd, (maka nya saya ga mau tanya di grup, tolong dikoreksi)
Apagi di hubungkan dengan pelajaran dari mba kemarin. Apa bila kita hanya mencintai allah berarti kita harus menolak hal yang lain yg berlawanan dengan mencintai allah. Padahal kita harus menerima semua hal, baik buruk, bagus jelek, jahat baik dll..
Kalau saya sekarang berkata : "Saya mencintai Allah". Pasti itu saya aja yg ke GR an..hehehe. Ketemu belum apalagi kenal cuma tau dari tulisan...
Menurut saya jangan pernah mencoba mencintai Tuhan kalau masih memakai pikiran tuhan seperti apa, sifatnya seperti..
tapi lebih baik cobalah mencintai diri sendiri terlebih dahulu dengan segenap perasaan sampai kita sampai kita bisa menjadi cinta itu sendiri..
bener ga sih mba? ato pikiran saya yg sudah oleng?
[13/1 15.47] innuri sulamono: Hahaha... Itu bener tapi aku juga gak berani bilang.
Sebenarnya kita ini gak bisa mencintai Tuhan, kita hanya berusaha mencintaiNya dan karena kemurahanNya, Dia memberikan rasa mencintai itu. Memangnya apa yang bisa kita berikan kepadaNya sebagai tanda cinta? Tak ada.
Kita ini bahkan mencintai diri sendiri saja tak becus. Boro boro mencintai orang lain apalagi mencintai Tuhan.
Semua hanya terjadi karena 'kun fayakun' Nya. Karena Dia terlalu mencintai kita.
[13/1 21.35] : Wah ternyata saya makin paham setelah membaca tulisan mba berulang2. Ternyata berusaha mencintai Tuhan (walaupun kita ga akan pernah berhasil), hanyalah salah satu proses perjalanan kita, melewati rasa cinta itu sendiri ya mba..
Dia yg bisa melewati proses itu akan menjadi cinta itu sendiri. Dia sudah tidak berusaha mencintai atau dicintai karena dia lah cinta..
Ibarat bunga, semerbak harum nya tersebar kemana mana tanpa dia berusaha dan dia tidak meminta orang2 mencium harum nya.
Pasti hanya orang "terpilih" bisa mencapai tahap seperti itu ya mba.
Panteslah orang2 suci begitu di cintai pengikutnya. Padahal orang suci tidak berniat memberikan cinta nya. Hanya orang2 yg mau mendekatlah kepada orang2 suci tersebut yg bisa merasakan cinta Nya...
Wah makasih ya mba atas cinta Nya. I love u pull😍😍😍
Dia gak mau namanya disebut..
13/1 15.14] Gini mba, Tadi saya membaca beberapa artikel mba di blog...
Aneh ga rasa nya kalo setelah membaca tulisan mba, saya ngomong "mba saya mencintai mba". Pasti mba jawab : "sinting kamu! Ketemu saya aja belum pernah, sehari2 saya kaya gimana aja kamu ga tau!"
Nah banyak orang yg berbicara tentang kita hanya boleh mencintai Tuhan, hanya karena telah membaca dari kitab2 suci, mendengar ayat2 Nya dari orang lain.
Bahkan menurut saya mencintai Allah itu sangat absurd, (maka nya saya ga mau tanya di grup, tolong dikoreksi)
Apagi di hubungkan dengan pelajaran dari mba kemarin. Apa bila kita hanya mencintai allah berarti kita harus menolak hal yang lain yg berlawanan dengan mencintai allah. Padahal kita harus menerima semua hal, baik buruk, bagus jelek, jahat baik dll..
Kalau saya sekarang berkata : "Saya mencintai Allah". Pasti itu saya aja yg ke GR an..hehehe. Ketemu belum apalagi kenal cuma tau dari tulisan...
Menurut saya jangan pernah mencoba mencintai Tuhan kalau masih memakai pikiran tuhan seperti apa, sifatnya seperti..
tapi lebih baik cobalah mencintai diri sendiri terlebih dahulu dengan segenap perasaan sampai kita sampai kita bisa menjadi cinta itu sendiri..
bener ga sih mba? ato pikiran saya yg sudah oleng?
[13/1 15.47] innuri sulamono: Hahaha... Itu bener tapi aku juga gak berani bilang.
Sebenarnya kita ini gak bisa mencintai Tuhan, kita hanya berusaha mencintaiNya dan karena kemurahanNya, Dia memberikan rasa mencintai itu. Memangnya apa yang bisa kita berikan kepadaNya sebagai tanda cinta? Tak ada.
Kita ini bahkan mencintai diri sendiri saja tak becus. Boro boro mencintai orang lain apalagi mencintai Tuhan.
Semua hanya terjadi karena 'kun fayakun' Nya. Karena Dia terlalu mencintai kita.
[13/1 21.35] : Wah ternyata saya makin paham setelah membaca tulisan mba berulang2. Ternyata berusaha mencintai Tuhan (walaupun kita ga akan pernah berhasil), hanyalah salah satu proses perjalanan kita, melewati rasa cinta itu sendiri ya mba..
Dia yg bisa melewati proses itu akan menjadi cinta itu sendiri. Dia sudah tidak berusaha mencintai atau dicintai karena dia lah cinta..
Ibarat bunga, semerbak harum nya tersebar kemana mana tanpa dia berusaha dan dia tidak meminta orang2 mencium harum nya.
Pasti hanya orang "terpilih" bisa mencapai tahap seperti itu ya mba.
Panteslah orang2 suci begitu di cintai pengikutnya. Padahal orang suci tidak berniat memberikan cinta nya. Hanya orang2 yg mau mendekatlah kepada orang2 suci tersebut yg bisa merasakan cinta Nya...
Wah makasih ya mba atas cinta Nya. I love u pull😍😍😍
Tidak ada komentar:
Posting Komentar