Dear Allah Lovers.
Ada yang kangen Innuri nulis ya ?
Ya maaf. Sebenarnya Innuri masih hampir setiap hari menulis sesuatu yang berguna untuk yang ingin berhati damai selalu , tapi Innuri nulisnya kadang di instagram , kadang di fb-nya Warung Ikhlas Malang , kadang cuma di wa ... hihi.
Beberapa minggu yang lalu Innuri kedatangan tamu. Seorang bapak alumni UIN, jurusan Pendidikan Agama Islam dan takmir masjid pula.
Sayangnya dengan latar belakang seperti itu , tak membuat hidupnya damai dan bahagia. Beliau selalu dalam kegelisahan sampai menderita sakit maag kronis.
Innuri cuma menuntun dia untuk berdamai dengan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Dan aku lihat di tubuh ruhaninya banyak memendam "sampah" yang berupa kemarahan, tidak terima akan perlakuan orang lain, protes dengan keadaan , dan banyak lagi.
Memori yang tersimpan di alam sadar dan bawah sadarnya musti dibersihkan satu per satu dengan memunculkan memori itu, lalu dibersihka dengan memaafkan dan mendamaikannya. Proses "memanggil dan mendamaikan" ini bisa berlangsung lama karena simpanan memorinya sudah puluhan tahun, jadi aku memintanya melakukan sendiri di rumah sampai semuanya bersih.
Mendamaikan itu sudah mencakup memaafkan, ikhlas , pasrah dan iman yang kuat akan kebijaksanaan Allah yang terindah.
"Saya yang setiap hari berada di masjid, setiap hari mendengar kata-kata kata yang baik, saya hafal konsep ikhlas pasrah , tapi saya tidak tahu darimana memulainya dan bagaimana menjalankannya. Baru sekali ini dan baru sekarang saya ada teman ngobrol yang bisa menjawab kegelisahan saya" , katanya.
Seminggu kemudian dia datang lagi, wajahnya sudah lebih cerah, istrinya berkirim salam katanya dan berkirim setas kresek besar oleh-oleh.
Menghadapi oleh oleh ini Innuri yang gak tahu musti gimana , karena aku gak boleh menerima imbalan dari bantuan spiritual yang aku berikan , sementara menolak juga bukan sesuatu yang sopan, wong mereka memberi dengan ketulusan hati. Kalian ada idekah ?
Ada yang kangen Innuri nulis ya ?
Ya maaf. Sebenarnya Innuri masih hampir setiap hari menulis sesuatu yang berguna untuk yang ingin berhati damai selalu , tapi Innuri nulisnya kadang di instagram , kadang di fb-nya Warung Ikhlas Malang , kadang cuma di wa ... hihi.
Beberapa minggu yang lalu Innuri kedatangan tamu. Seorang bapak alumni UIN, jurusan Pendidikan Agama Islam dan takmir masjid pula.
Sayangnya dengan latar belakang seperti itu , tak membuat hidupnya damai dan bahagia. Beliau selalu dalam kegelisahan sampai menderita sakit maag kronis.
Innuri cuma menuntun dia untuk berdamai dengan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Dan aku lihat di tubuh ruhaninya banyak memendam "sampah" yang berupa kemarahan, tidak terima akan perlakuan orang lain, protes dengan keadaan , dan banyak lagi.
Memori yang tersimpan di alam sadar dan bawah sadarnya musti dibersihkan satu per satu dengan memunculkan memori itu, lalu dibersihka dengan memaafkan dan mendamaikannya. Proses "memanggil dan mendamaikan" ini bisa berlangsung lama karena simpanan memorinya sudah puluhan tahun, jadi aku memintanya melakukan sendiri di rumah sampai semuanya bersih.
Mendamaikan itu sudah mencakup memaafkan, ikhlas , pasrah dan iman yang kuat akan kebijaksanaan Allah yang terindah.
"Saya yang setiap hari berada di masjid, setiap hari mendengar kata-kata kata yang baik, saya hafal konsep ikhlas pasrah , tapi saya tidak tahu darimana memulainya dan bagaimana menjalankannya. Baru sekali ini dan baru sekarang saya ada teman ngobrol yang bisa menjawab kegelisahan saya" , katanya.
Seminggu kemudian dia datang lagi, wajahnya sudah lebih cerah, istrinya berkirim salam katanya dan berkirim setas kresek besar oleh-oleh.
Menghadapi oleh oleh ini Innuri yang gak tahu musti gimana , karena aku gak boleh menerima imbalan dari bantuan spiritual yang aku berikan , sementara menolak juga bukan sesuatu yang sopan, wong mereka memberi dengan ketulusan hati. Kalian ada idekah ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar