Ini pembicaraan antaraku dan pembacaku yang juga sahabatku. Semula dia bertanya tentang meditasi pusar yang didapatkannya dari sebuah web Osho (banyak artikel spiritualitas yang bagus di web itu) . Lalu berkembang ke shalat.
[6/4 17.14] innuri sulamono: Akan halnya meditasi meditasi yang macam macam itu, misal meditasi pusar.... Ternyata itu merupakan salah satu "pintu masuk" menuju ketakberhinggaan ... Pusar merupakan pintu masuknya. Vipassana menggunakan nafas sebagai pintu masuknya, vipassana jalan, menggunakan titik di kaki sbg pintu masuknya. Ketika semua pernah dilakukan, pada suatu titik sudah tak memerlukan "pintu masuk" lagi karena sudah masuk / sudah berada di dalamnya. Ini yang namanya terus menerus berada di zona ilahiyah.
Atau mengalami seluruh tubuh menjadi "pintu masuk" , ini terjadi saat shalat / sembahyang.
[6/4 19.11] Dey: iya emang banyak jalan nya mba, ini yg saya musti coba satu persatu. Seperti saya pernah baca di blog osho, silahkan pilih mana jalan yg paling nyaman, melalui meditasikah seperti buddha, atau seperti jalan nya muhammad/isa. sampai kamu bisa merasakan, "kamu bermeditasi ketika kamu tidak bermeditasi". sudah berada di zona ilahiyah seperti yang mba katakan.
[6/4 19.27] Dey: btw...saya udh umur 50thn belum biaa mengalami seluruh tubuh menjadi pintu masuk saat shalat, gmn cara nya mba?
[7/4 07.41] innuri sulamono: Nomor satunya, shalat bukan untuk menggugurkan kewajiban, tapi didorong rasa rindu dan cinta bertemu denganNya.
Setiap bacaan shalat difahami dengan khusyu'di hati, seolah olah diri melihatNya atau minimal merasa Dia melihatku. Pemahaman seperti ini akan otomatis menggetarkan seluruh sel sel tubuh dan menyucikankannya. Sehingga ketika ruku' dan sujud, tubuh digerakkan dari hati yang terdalam. Gerakan tubuh adalah presentasi dari kepatuhan dan rasa cinta di hati, kekaguman akan kebesaranNya dan merendahkan diri serendah rendahnya di hadapanNya.
Tubuh, pikiran dan hati sinkron.
[6/4 17.14] innuri sulamono: Akan halnya meditasi meditasi yang macam macam itu, misal meditasi pusar.... Ternyata itu merupakan salah satu "pintu masuk" menuju ketakberhinggaan ... Pusar merupakan pintu masuknya. Vipassana menggunakan nafas sebagai pintu masuknya, vipassana jalan, menggunakan titik di kaki sbg pintu masuknya. Ketika semua pernah dilakukan, pada suatu titik sudah tak memerlukan "pintu masuk" lagi karena sudah masuk / sudah berada di dalamnya. Ini yang namanya terus menerus berada di zona ilahiyah.
Atau mengalami seluruh tubuh menjadi "pintu masuk" , ini terjadi saat shalat / sembahyang.
[6/4 19.11] Dey: iya emang banyak jalan nya mba, ini yg saya musti coba satu persatu. Seperti saya pernah baca di blog osho, silahkan pilih mana jalan yg paling nyaman, melalui meditasikah seperti buddha, atau seperti jalan nya muhammad/isa. sampai kamu bisa merasakan, "kamu bermeditasi ketika kamu tidak bermeditasi". sudah berada di zona ilahiyah seperti yang mba katakan.
[6/4 19.27] Dey: btw...saya udh umur 50thn belum biaa mengalami seluruh tubuh menjadi pintu masuk saat shalat, gmn cara nya mba?
[7/4 07.41] innuri sulamono: Nomor satunya, shalat bukan untuk menggugurkan kewajiban, tapi didorong rasa rindu dan cinta bertemu denganNya.
Setiap bacaan shalat difahami dengan khusyu'di hati, seolah olah diri melihatNya atau minimal merasa Dia melihatku. Pemahaman seperti ini akan otomatis menggetarkan seluruh sel sel tubuh dan menyucikankannya. Sehingga ketika ruku' dan sujud, tubuh digerakkan dari hati yang terdalam. Gerakan tubuh adalah presentasi dari kepatuhan dan rasa cinta di hati, kekaguman akan kebesaranNya dan merendahkan diri serendah rendahnya di hadapanNya.
Tubuh, pikiran dan hati sinkron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar