Pernah ketemu sama orang yang sewot kalau ada yang lebih dari dia ? Yang gak mau dikalahin dalam hal apa saja, maunya di atas, tapi kalau ditaruh di atas genteng dia protes 😅.
Bila orang kayak gini berada di sebuah komunitas, maunya dialah yang paling dihormati, paling didengerin, dituruti, dipentingkan, dll. Sedangkan maunya komunitas, orang kayak gini dilipat saja taruh di lemari es 😂.
Istilahnya mengidap superiority kompleks, orang awam menyebutnya gila hormat, gila penghargaan, dll. Kebalikan dari itu adalah inferiority kompleks, ya semacam orang yang terlalu minder dan menyerah dengan segala kekurangannya.
Manusia itu pada dasarnya inferior, merasa lemah tak berdaya. Itu menurut tokoh psikhology Alfred Adler. Manusia lantas berusaha mengatasi kelemahannya dengan menjadi unggul di bidang yang lain, ini disebut kompensasi. Misal gak bisa olah raga, tapi unggul di matematika.
Atau over kompensasi, bila dia memperkuat bagian lemahnya itu. Misal , dulu badannya kecil, lalu melakukan latihan fisik yang keras hingga badannya menjadi besar, contohnya yang dilakukan Ade Rai.
Perjalanan manusia dari inferior menjadi superior ala Adler ini wajar dan sehat, merupakan sebuah proses untuk menjadi utuh, menjadi sempurna. Yang tidak sehat itu kalau terjadi seperti yang aku ceritakan di awal tadi. Karena merasa dirinya mampu lantas menjadi sombong, merendahkan orang lain atau menjadi gila hormat. Atau kebalikannya.
#kuliahpakhans #psikologitranspersonal #innuriinspirasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar