Semalam ada kisah horor di dalam kamarku. Di jam 11.30 awal dari kisah ini , ketika para hantu bergentayangan ... haha, biar serem aja. Saat itu ,bila mata aku pakai merem jadi tidur dan mimpi buruk sampai ketindihen (bahasa jawa, gak tahu bahasa Indonesianya apa). Tapi kalau mata aku pakai melek, langsung kelihatan sepasukan makhluk mengerikan di bawah kakiku. Nah, jadi bingung dong mata ini. Sampai ganti posisi tidur 4 kali tetep saja begitu kejadiannya. Sementara sang kekasih hati tidur lelap di sampingku , gak tega bangunin dia.
Aku mencoba mengakses energi murni alam untuk aku kirim ke kamarku , tapi gagal, jalan ke sana seperti terblokir dan makhluk makhluk itu semakin menggangguku, sebagian mendekati leherku hendak mencekikku. Tenang Innuri, tenaaaang. Baiklah, aku isi saja diriku sendiri dengan kasih sayang melalui dzikir dengan perasaan tetap tenang. Ketika seluruh tubuhku terasa penuh dengan kasih sayang, pemandangan mengerikan itupun lenyap. Ajaib. Aku bisa menyayangi makhluk makhluk itu , memahami mereka dan apa maksud kedatangan mereka malam ini.
"Tidak ada sesuatupun yang bisa melukai seseorang bila batinnya dipenuhi kasih sayang". Ini pelajaran pertama malam ini.
Pelajaran keduanya, ceritanya agak panjang.
Berawal dari beberapa hari yang lalu, aku nolong seorang teman yang mendapat kiriman guna-guna. Si teman tertolong , tapi aku yang di beberapa malam berikutnya mendapat serangan sampai terasa fisikku menjadi lemah.
Si saat itulah cacakku dari Ngantang bantuin aku dengan memagari aku dan rumahku dari serangan ghaib. Aku yang merasa aman , bisa tidur nyenyak di malam berikutnya. Aman damai malamku , sampai malam yang aku ceritakan di atas.
Apa pelajarannya ? Aku yang merasa aman karena dipageri cacak , itulah kesalahan besarku. Tanpa sadar, cacak sudah menjadi berhala baru buatku. Aman ya karena Allah saja, titik gak pakai koma. Okelah cacak sudah menolong dengan doa-doa, tapi di hatiku tidak boleh merasa aman karena doa cacak, merasa amannya harus karena Allah , the one and only. Ini halus sekali saudara saudara, sehalus kerudung sutraku yang lagi kucel karena malas aku setrika 😁.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar