Akar permasalahan dalam kehidupan ini adalah merasa terpisah dengan kasih sayang Allah. Karena merasa terpisah dengan jaminan perlindungan dan kasih sayang Allahlah maka segala peristiwa dihadirkan untuk mengembalikan manusia pada diri sejatinya yang tidak terpisah dengan Tuhan.
Aneka peristiwa dalam hidup ini adalah alatNya untuk membuat manusia kembali menyatu dengan Tuhannya, dengan kasih sayang dan perlindunganNya. Dan di point inilah jebakan itu terjadi. Jebakan apa?
Begini, ketika ada suatu peristiwa yang tidak enak terjadi, misalnya kondisi keuangan sedang tidak baik-baik saja, manusia berdoa untuk keuangan yang membaik dan menjadikan itu sebagai tujuannya menadahkan tangan mendekat kepada Tuhan. Manusia berdoa untuk diperbaiki keadaannya, padahal bukan itu maksud dari kehadiran suatu peristiwa dalam hidup.
Maksud dari kejadian apa pun adalah agar manusia kembali menyatu dengan kasih sayangNya dan semuanya pasti beres, tapi manusia hanya menginginkan keadaannya diperbaiki, bukannya ingin Allah, itulah jebakannya. Ibarat mintanya mobil padahal Allah itu loh pabrik mobil dan bisa ngasih kamu mobil apa saja dan berapa saja. Nah kan?
Lantas bagaimana?
Cukup kembali merasakan kasih sayang dan jaminan perlindungan, jaminan terpenuhinya segala kebutuhan hidup dari Allah. Lakukan saja upaya ini sampai ada keyakinan penuh di dalam hatimu bahwa Allah akan membawa semuanya menjadi luar biasa (bukan sekedar baik-baik saja). Segala hal luar biasa yang tak terbayangkan olehmu. Dan kamu tak perlu memikirkan bagaimana caranya karena pikiranmu tak akan sampai, inilah yang disebut upaya tanpa upaya. Kamu ingin memperbaiki kondisi financial tanpa berusaha memperbaikinya, tetapi sebenarnya kamu sudah berusaha memperbaikinya dari dalam. Adapun peristiwa di luar kamu percayakan pada mekanisme alam semesta dengan kecerdasannya yang Maha Cerdas. Bukankah alam semesta ini dikendalikan oleh Allah, bahkan Allah itu tidak terpisah dengan alam semesta atau diri kita ini.
Setiap ada peristiwa yang menurut penilaianmu tidak enak, syukuri saja, karena itu seperti sinyal yang mengatakan bahwa kamu harus kembali, ada sesuatu yang harus ditata di dalam dirimu, kamu musti kembali pada keyakinan penuh akan jaminan Allah.
Kasih sayang Allah itu jauh melebihi kasih sayang orang tua atau pun kekasih, Allah adalah Maha Kekasih. Ya, Dia Sang Maha Kekasih tak pernah meninggalkanmu, dia lengket dalam dirimu, memandumu, bahkan mengendalikan segala-galanya untuk kebahagiaanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar