Melepas Kemelekatan
#innuriinspirasi #innurihopono
Dulu aku suka menyebut kata "keterikatan" antara kita dengan sesuatu selain Allah. Belakangan ini kupikir kata "kemelekatan" lebih tepat untuk menggantikan kata keterikatan. Karena ternyata keterikatan kita akan sesuatu selain Allah begitu kencangnya sampai melekat kayak aspal di jalan.
Tapi ketika kemelekatan ini berhasil dilepas dan hati kembali melekat pada Allah , hasilnya adalah tak terdefinisikan ajaib dan luar biasanya.
Hanya sayangnya kita sering tidak menyadari adanya kemelekatan ini. Bahkan kita tak tahu sedang melekat kemana dan melekat pada apa atau siapa. Saking menyatunya dengan selain Allah sampai diri kita tak menyadari bila kita ternyata tengah berpaling dariNya. Padahal orang yang berpaling dari Allah itu disebut musyrik loh !
Bagaimana cara kita tahu sedang melekat pada apa dan siapa ? Salah satu caranya dengan melihat layar kehidupan kita ini , karena tampilan kehidupan kita adalah refleksi dari dalam diri kita.
Ketika kita mendapati kehidupan kita banyak masalah , kesedihan , kekecewaan atau ketidak adilan. Saat itulah saat yang tepat untuk mengenali kemelekatan kita. Caranya dengan tidak menyalahkan siapapun , mohon pertolongan Allah untuk petunjukNya, lalu menyelam ke dalam diri sendiri.
Aku akui , cara ho'oponopono merupakan cara yang paling simpel yang bisa dilakukan semua orang untuk mengenali dan melepas kemelekatan.
Bagi yang muslim , saat melakukan shalat dengan sepenuh penghayatan ( khusyu') , itulah saat yang tepat untuk melepaskan kemelekatan. Doa shalat mulai takbir sampai salam adalah doa yang komplit dalam mengantarkan hati pada kepasrahan total kepada Allah.
Sayangnya banyak muslim melakukan shalat hanya sekedar melepas kewajiban (nunjuk diri sendiri) , dan lebih khusyu' waktu fb-an 😃 (nunjuk jerawat di hidungku sendiri 😂) Aku mau berikan contoh-contoh bagaimana kemelekatan yang halus-halus ketika berhasil dilepas akan memberikan hasil yang luar biasa. Tapi udah gak cukup nih nulis disini. Jadi bersambung saja yaaa.
Foto : bunga kuning di pom bensin di pinggiran kota Kediri saat berangkat memberi pelatihan Perca di Kediri di tgl 18 april yang manis.
#innuriinspirasi #innurihopono
Dulu aku suka menyebut kata "keterikatan" antara kita dengan sesuatu selain Allah. Belakangan ini kupikir kata "kemelekatan" lebih tepat untuk menggantikan kata keterikatan. Karena ternyata keterikatan kita akan sesuatu selain Allah begitu kencangnya sampai melekat kayak aspal di jalan.
Tapi ketika kemelekatan ini berhasil dilepas dan hati kembali melekat pada Allah , hasilnya adalah tak terdefinisikan ajaib dan luar biasanya.
Hanya sayangnya kita sering tidak menyadari adanya kemelekatan ini. Bahkan kita tak tahu sedang melekat kemana dan melekat pada apa atau siapa. Saking menyatunya dengan selain Allah sampai diri kita tak menyadari bila kita ternyata tengah berpaling dariNya. Padahal orang yang berpaling dari Allah itu disebut musyrik loh !
Bagaimana cara kita tahu sedang melekat pada apa dan siapa ? Salah satu caranya dengan melihat layar kehidupan kita ini , karena tampilan kehidupan kita adalah refleksi dari dalam diri kita.
Ketika kita mendapati kehidupan kita banyak masalah , kesedihan , kekecewaan atau ketidak adilan. Saat itulah saat yang tepat untuk mengenali kemelekatan kita. Caranya dengan tidak menyalahkan siapapun , mohon pertolongan Allah untuk petunjukNya, lalu menyelam ke dalam diri sendiri.
Aku akui , cara ho'oponopono merupakan cara yang paling simpel yang bisa dilakukan semua orang untuk mengenali dan melepas kemelekatan.
Bagi yang muslim , saat melakukan shalat dengan sepenuh penghayatan ( khusyu') , itulah saat yang tepat untuk melepaskan kemelekatan. Doa shalat mulai takbir sampai salam adalah doa yang komplit dalam mengantarkan hati pada kepasrahan total kepada Allah.
Sayangnya banyak muslim melakukan shalat hanya sekedar melepas kewajiban (nunjuk diri sendiri) , dan lebih khusyu' waktu fb-an 😃 (nunjuk jerawat di hidungku sendiri 😂) Aku mau berikan contoh-contoh bagaimana kemelekatan yang halus-halus ketika berhasil dilepas akan memberikan hasil yang luar biasa. Tapi udah gak cukup nih nulis disini. Jadi bersambung saja yaaa.
Foto : bunga kuning di pom bensin di pinggiran kota Kediri saat berangkat memberi pelatihan Perca di Kediri di tgl 18 april yang manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar