Kadang kita merasakan berat sekali melakukan kebaikan seperti shalat malam, shalat rawatib, membaca Al Qur'an, sabar, ikhlas, dzikir.....bahkan shalat wajib saja masih bolong-bolong...... Sebenarnya hati kita amat ingin menjadi baik, namun maksud hati itu kok tak sampai-sampai yaaa...
Hmm, anda tidak sendirian kok, banyak orang mengalaminya, termasuk saya tentu saja. Ingin shalat khusyu' tapi kok tiap kali shalat, pikiran 'mengembara' kemana-mana. Ingin shalat tahajud, sudah dibangunkan Allah yang begitu baik di sepertiga malam, lha kok mata dan tubuh ini susah diajak berdiri. Ingin rajin membaca Al Qur'an, kok capek sekali yaa....
Bila ini sedang terjadi pada diri anda, saya punya 'resep' yang alhamdulillah sudah dibuktikan secara empiris (.....hehehe) ...oleh saya sendiri.
Begini nih.... pintu-pintu kebaikan itu banyak sekali jumlahnya, mulai kebaikan yang 'gratisan' seperti mudah memaafkan orang lain, suka mendoakan orang lain tanpa mereka minta, menyingkirkan duri di jalan, mengantri dengan tertib, memberikan tempat duduk pada seorang wanita dalam bis yang penuh, baik sama tetangga, tersenyum ramah pada orang yang bersua dengan kita, bermesraan dengan suami/istri, bermain dengan anak, selalu berprasangka baik, memasak untuk keluarga, membersihkan rumah dll ........ banyak bukan? Pokoknya banyak banget dan cukup dengan modal dhengkule dhewe-dhewe.....hehehe
Ada juga kebaikan yang perlu uang, seperti bersedekah, memberi makan orang yang lapar, membangun masjid, pondok pesantren dll...
Berdasarkan hasil 'praktek dan riset di lapangan'... hehehe, kebaikan itu seperti pintu-pintu yang berlapis. Satu kebaikan mempunyai satu pintu, tapi setelah pintu yang satu ini terbuka, membuat kita punya kunci yang bisa membuka beberapa pintu kebaikan lagi. Demikian seterusnya hingga kita mencapai kebaikan yang tertinggi berupa ridha Allah.
Syaratnya dalam melakukan kebaikan adalah ikhlas karena Allah. Ikhlas yang artinya tidak mengharap balasan atau pahala.
Karena Allah berarti :
- karena Allahlah yang menyuruh kita maka kita patuh
- karena ijin Allah jua kita bisa melakukan kebaikan
- karena mengharap ridhaNya kita berbuat baik.
Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan ijin Allah, karenanya kita tidak boleh merasa telah melakukan kebaikan, Allahlah yang telah 'menggunakan' kita dalam melakukan kebaikan., kita hanya bisa bersyukur karena telah diijinkanNya berbuat baik.
Untuk membuka 'pintu shalat khusyu' memerlukan kesucian lahir batin. Berarti kita perlu membuka dulu 'pintu istghfar' dan menjaga diri dari melakukan perbuatan dosa baik lahir maupun batin. Saat beristighfar , tentu ingin Allah mengampuni dosa kita, maka kita perlu membiasakan diri untuk membuka 'pintu maaf' bagi semua orang yang telah menyakiti kita.
Jangan meremehkan kebaikan sekecil apapun, karena kita tidak tahu lewat pintu mana kebaikan yang kita cita-citakan akan teraih. Allahpun Maha Teliti dan Maha Menghargai setiap kebaikan hambaNya, sampai kebaikan yang berupa memberi seteguk air kepada orang yang sedang haus, bisa amat besar dan amat tinggi nilainya di hadapan Allah bila dilakukan dengan ikhlas.
Setiap hari banyak sekali peluang untuk berbuat baik, ambil sebanyak yang mampu kita lakukan. Apalagi ini bulan puasa, saat semua kebaikan dilipat gandakan. Jangan lupa jalani dengan riang dan ikhlas........ maka tanpa terasa tiba-tiba Allah meringankan bangun kita di sepertiga malam terakhir, tiba-tiba Al Qur'an seperti 'memanggil' dan menarik kerinduan kita padanya, dan ........ banyak sekali 'pintu' kebahagiaan yang tak terbayang oleh kita.
Mungkin apa yang aku alami adalah bukti dari kebenaran al qur'an dan hadist dibawah ini:
"Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba- hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri".
QS. Asy-Syuura (Asy-Syura) [42] : ayat 23
“Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah ta’ala berkata: ‘Kecuali puasa, maka Aku yang akan membalas orang yang menjalankannya karena dia telah meninggalkan keinginan-keinginan hawa nafsunya dan makannya karena Aku’.” (Shahih, HR. Muslim)
"Masukilah semua pintu kebaikan yang bisa anda lakukan, karena sebuah pintu kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas akan membuat terbukanya pintu kebaikan yang lain yang mungkin masih berat anda lakukan." (Innuri Sulamono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar