Belasan tahun yang lalu suamiku pernah mengalami kecelakaan yang membuat mobilnya rusak parah, mobil bagian depannya ringsek, setirnya saja sampai nempel di jok depan, maklumlah bertabrakan sama bis. Tetanggaku yang melihat hancurnya mobil suamiku setelah kecelakaan itu, segera meluncur ke rumah untuk menanyakan bagaimana keadaan suamiku. Alangkah herannya tetanggaku itu ketika melihat suamiku sudah berada di rumah dalam keadaan utuh !!!! Karena yang dia bayangkan, suamiku pasti masih berada di rumah sakit dengan perban di sana sini atau bahkan nyawanya sudah tak tertolong lagi .........
Tentang kecelakaan itu, suamiku bercerita, bahwa mobilnya ditabrak truk dari belakang, lalu dia terpaksa membelokkan setir ke kanan karena di depannya ada dokar, sedang di sebelah kiri dokar itu ada pejalan kaki, kontan dari depan dia 'disambut' bis yang muncul di hadapannya. Saat itu suamiku berteriak, "Allahu Akbar !!!", dan memasrahkan nasib di hadapan Allah.
Yang menarik adalah, kata pertama yang terucap dari bibir suamiku dalam kegentingan situasi itu. 'Allahu Akbar', itu sebuah kata indah yang mengandung mu'jizat, kata yang memberi keajaiban dan keselamatan pada suamiku, kubayangkan seandainya aku berada dalam situasi itu, apa kata yang terucap dari mulutku ini?
Yang kutahu, manusia akan spontan mengucapkan apa yang mendominasi pikiran dan hatinya. Hati-hati saja dengan diri sendiri, waspadai isi pikiran dan perasaan kita. Yang bisa kita upayakan adalah berusaha untuk selalu mengingat Allah dalam segala situasi. Coba berdoa dengan doa-doa yang dicontohkan Nabi, sejak doa bangun tidur, masuk kamar mandi, berpakaian, doa pagi petang ...... dan banyak lagi. Kita sungguh tak tahu, sedang dalam posisi apa kita, bila tiba-tiba Allah memberikan kita 'surprise' dengan peristiwa yang genting.
Banyak peristiwa genting yang bisa terjadi setiap saat, gempa bumi, angin kencang, kecelakaan ...... Belum lama terjadi gempa di daerahku, rumah sampai terasa bergoyang ..... kembali aku mendengar lantunan takbir dari mulut suamiku, sedang aku .... malah ribut mengajak karyawan keluar rumah !!!!
Setiap manusia pasti mengalami peristiwa tergenting dan paling mendebarkan, yaitu saat nyawa tercerabut dari badan kita. Pikirkanlah, kata apa yang akan terucap dari mulut kita di saat yang pasti terjadi yang merupakan kata terakhir yang bisa kita ucapkan?
Beberapa waktu lalu aku menjalani pencabutan gigi geraham atas yang sudah terlalu parah kerusakannya, tak terasa sakit saat dicabut, tapi sesudahnya ..... owww..... beberapa hari masih keluar darah, dan rasanya adu duh ........ Aku sampai bilang begini," Dicabut gigi saja begini sakitnya, sesakit apa ya saat dicabut nyawa?"
Saat sakit gigi itu, aku tidak khusyu' shalat, gak buka al Qur'an, kerjaannya 'sambat', dan yang terucap dari mulutku adalah ,"Mas.... pijeti dong .... elus-elus dong ....".
Ya Allah..... kumohon, bagaimanapun keadaanku di dunia ini, bantulah aku untuk mengucap kata terakhirku 'La ilaha illallah' agar aku bisa kembali padaMu dalam keadaan ridha dan Engkau ridhai.
Tentang kecelakaan itu, suamiku bercerita, bahwa mobilnya ditabrak truk dari belakang, lalu dia terpaksa membelokkan setir ke kanan karena di depannya ada dokar, sedang di sebelah kiri dokar itu ada pejalan kaki, kontan dari depan dia 'disambut' bis yang muncul di hadapannya. Saat itu suamiku berteriak, "Allahu Akbar !!!", dan memasrahkan nasib di hadapan Allah.
Yang menarik adalah, kata pertama yang terucap dari bibir suamiku dalam kegentingan situasi itu. 'Allahu Akbar', itu sebuah kata indah yang mengandung mu'jizat, kata yang memberi keajaiban dan keselamatan pada suamiku, kubayangkan seandainya aku berada dalam situasi itu, apa kata yang terucap dari mulutku ini?
Yang kutahu, manusia akan spontan mengucapkan apa yang mendominasi pikiran dan hatinya. Hati-hati saja dengan diri sendiri, waspadai isi pikiran dan perasaan kita. Yang bisa kita upayakan adalah berusaha untuk selalu mengingat Allah dalam segala situasi. Coba berdoa dengan doa-doa yang dicontohkan Nabi, sejak doa bangun tidur, masuk kamar mandi, berpakaian, doa pagi petang ...... dan banyak lagi. Kita sungguh tak tahu, sedang dalam posisi apa kita, bila tiba-tiba Allah memberikan kita 'surprise' dengan peristiwa yang genting.
Banyak peristiwa genting yang bisa terjadi setiap saat, gempa bumi, angin kencang, kecelakaan ...... Belum lama terjadi gempa di daerahku, rumah sampai terasa bergoyang ..... kembali aku mendengar lantunan takbir dari mulut suamiku, sedang aku .... malah ribut mengajak karyawan keluar rumah !!!!
Setiap manusia pasti mengalami peristiwa tergenting dan paling mendebarkan, yaitu saat nyawa tercerabut dari badan kita. Pikirkanlah, kata apa yang akan terucap dari mulut kita di saat yang pasti terjadi yang merupakan kata terakhir yang bisa kita ucapkan?
Beberapa waktu lalu aku menjalani pencabutan gigi geraham atas yang sudah terlalu parah kerusakannya, tak terasa sakit saat dicabut, tapi sesudahnya ..... owww..... beberapa hari masih keluar darah, dan rasanya adu duh ........ Aku sampai bilang begini," Dicabut gigi saja begini sakitnya, sesakit apa ya saat dicabut nyawa?"
Saat sakit gigi itu, aku tidak khusyu' shalat, gak buka al Qur'an, kerjaannya 'sambat', dan yang terucap dari mulutku adalah ,"Mas.... pijeti dong .... elus-elus dong ....".
Ya Allah..... kumohon, bagaimanapun keadaanku di dunia ini, bantulah aku untuk mengucap kata terakhirku 'La ilaha illallah' agar aku bisa kembali padaMu dalam keadaan ridha dan Engkau ridhai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar