Bila membaca kisah ini, mungkin anda tak akan bersedih saat tidak punya uang, juga tak perlu bingung saat uang anda tak cukup untuk memenuhi kebutuhan anda. Bisa jadi ketiadaan uang itulah cara Allah melindungi dan menolong anda.
Pada suatu masa, seorang familiku dari kota Y menawari suamiku untuk ikut bergabung dalam bisnis eksport tanaman hias. Permintaan dari luar lumayan banyaknya sampai kesulitan memenuhi pesanan. Karenanya dia bermaksud membuka cabang produksi di kota kami, suamikupun dia ajari cara pembudidayaannya berikut cara bekerjasama dengan petani.
Suamiku amat tertarik dengan bisnis ini dan bermaksud untuk bergabung. Sayangnya uang kami tak mencukupi untuk membuka usaha itu di Malang, kamipun terpaksa menolak tawaran emas itu. Tentu saja suamiku kecewa sekali karena sebuah peluang terlewatkan.
Beberapa bulan setelah itu, kudengar kabar bahwa familiku itu sudah berhenti mengeksport tanaman karena suatu sebab, mereka merugi. Akupun mengucap syukur, ternyata saat aku mendapat tawaran itu adalah saat yang tepat untuk tidak punya uang !!!
Jangan jadikan uang sebagai sumber ketenangan, maksudku kita tenang dan bahagia saat uang kita banyak. Jangan pula jadikan uang sumber kepanikan, maksudku kita panik saat kita tidak punya uang, sedang bermacam tagihan menunggu dan bermacam kebutuhan menuntut untuk terpenuhi.
Allah adalah penjamin hidup kita, sumber kebahagiaan kita adalah dekatnya hati dengan Dia.
Pernah aku mengalami, saat ditinggal suami pergi pameran, aku hanya memegang uang beberapa ratus ribu rupiah, aku merasa uang ini kok sedikit banget, padahal kebutuhan banyak. Esoknya uangku itu dengan cepat tersisa seratus ribu, akupun mengeluh pada suamiku, dengan memelas kubilang uangku tinggal seratus ribu padahal aku perlu belanja untuk makan. Saat suamiku bilang akan mentransfer, aku menolak karena seorang pelanggan mau membayar.
Tunggu punya tunggu, pelanggan itu tidak jadi datang, otomatis pemasukan yang amat kuharap itupun batal. Esoknya uang di tanganku tinggal tersisa dua puluh ribu rupiah !!!! Akupun tersadar, inilah diriku yang perlu di 'shock terapy' dengan ketiadaan, saat punya uang ratusan ribu mengeluh, saat tersisa seratus ribu mengeluh juga, sekarang tinggal dua puluh ribu rupiah..... bila sekarang aku mengeluh, apakah aku ingin Allah membuatku merasakan punya uang dua ribu rupiah saja di dompetku????
Tidak ya Allah, aku tidak mau mengeluh lagi, aku bersyukur masih ada uang dua puluh ribu rupiah, ternyata dengan uang ini aku bisa mengajari Insan 'sesuatu'.
Saat ikhlas dengan keterbatasan dan mensyukuri apa yang ada, suamiku mentransfer uang, pelanggankupun membayar dengan jumlah yang melebihi perkiraan.....
Pada suatu masa, seorang familiku dari kota Y menawari suamiku untuk ikut bergabung dalam bisnis eksport tanaman hias. Permintaan dari luar lumayan banyaknya sampai kesulitan memenuhi pesanan. Karenanya dia bermaksud membuka cabang produksi di kota kami, suamikupun dia ajari cara pembudidayaannya berikut cara bekerjasama dengan petani.
Suamiku amat tertarik dengan bisnis ini dan bermaksud untuk bergabung. Sayangnya uang kami tak mencukupi untuk membuka usaha itu di Malang, kamipun terpaksa menolak tawaran emas itu. Tentu saja suamiku kecewa sekali karena sebuah peluang terlewatkan.
Beberapa bulan setelah itu, kudengar kabar bahwa familiku itu sudah berhenti mengeksport tanaman karena suatu sebab, mereka merugi. Akupun mengucap syukur, ternyata saat aku mendapat tawaran itu adalah saat yang tepat untuk tidak punya uang !!!
Jangan jadikan uang sebagai sumber ketenangan, maksudku kita tenang dan bahagia saat uang kita banyak. Jangan pula jadikan uang sumber kepanikan, maksudku kita panik saat kita tidak punya uang, sedang bermacam tagihan menunggu dan bermacam kebutuhan menuntut untuk terpenuhi.
Allah adalah penjamin hidup kita, sumber kebahagiaan kita adalah dekatnya hati dengan Dia.
Pernah aku mengalami, saat ditinggal suami pergi pameran, aku hanya memegang uang beberapa ratus ribu rupiah, aku merasa uang ini kok sedikit banget, padahal kebutuhan banyak. Esoknya uangku itu dengan cepat tersisa seratus ribu, akupun mengeluh pada suamiku, dengan memelas kubilang uangku tinggal seratus ribu padahal aku perlu belanja untuk makan. Saat suamiku bilang akan mentransfer, aku menolak karena seorang pelanggan mau membayar.
Tunggu punya tunggu, pelanggan itu tidak jadi datang, otomatis pemasukan yang amat kuharap itupun batal. Esoknya uang di tanganku tinggal tersisa dua puluh ribu rupiah !!!! Akupun tersadar, inilah diriku yang perlu di 'shock terapy' dengan ketiadaan, saat punya uang ratusan ribu mengeluh, saat tersisa seratus ribu mengeluh juga, sekarang tinggal dua puluh ribu rupiah..... bila sekarang aku mengeluh, apakah aku ingin Allah membuatku merasakan punya uang dua ribu rupiah saja di dompetku????
Tidak ya Allah, aku tidak mau mengeluh lagi, aku bersyukur masih ada uang dua puluh ribu rupiah, ternyata dengan uang ini aku bisa mengajari Insan 'sesuatu'.
Saat ikhlas dengan keterbatasan dan mensyukuri apa yang ada, suamiku mentransfer uang, pelanggankupun membayar dengan jumlah yang melebihi perkiraan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar