"Aku sudah memaafkannya, tapi aku perlu katakan semua ini padamu agar kamu mengerti", kata seseorang di suatu kesempatan. Bagiku aneh saja, baru saja aku dengar dia mengungkit-ungkit kesalahan orang yang katanya sudah dia maafkan, membuatku jadi bertanya , apakah seperti itu cara memaafkan ? Mana orang yang diungkit-ungkit kesalahannya sudah meninggal dunia, tapi tetap dia katakan padaku agar aku mengerti. Lantas, kalau aku mengerti, apakah masih ada manfaatnya ?
Memaafkan itu adalah tereliminasinya rasa marah , hingga tidak mengungkit-ungkit kesalahan orang lain, tidak di lisan, tidak juga walau cuma di hati. Memaafkan membuat kita jadi memahami orang lain, kenapa dia berbuat seperti itu, lalu tumbuh rasa kasihan, setelahnya muncul rasa kasih sayang. Akhirnya terucap doa yang tulus memohon agar Allah berkenan membuka hatinya agar tidak lagi mendhalimi orang lain. Kasih sayang yang tulus yang muncul saat memaafkan ini terasanya begitu indah, membasuh segala sakit hati dan menghasilkan keajaiban.
Apakah masih sulit memaafkan dan masih saja merasa terdhalimi oleh orang lain ?
Hati yang bersih itu hati yang mudah memaafkan. Bila masih merasa sulit memaafkan, maka perlu segera 'bersih-bersih' hati, barangkali disana ada banyak kotoran seperti iri , dengki, cemburu, marah, dll.
Bisa jadi, diri anda sendirilah yang telah mendhalimi orang lain dengan prasangka yang keliru. Maka cobalah hapus segala prasangka buruk, itu hanyalah dusta syetan.
Syetan membangkitkan permusuhan diantara manusia dengan berbagai jalan dan cara. Bisa jadi diri anda sendiri yang paling merasa benar sendiri hingga menganggap orang lain salah dan selalu menyalahi diri anda. Padahal yang sebenarnya tidaklah begitu, syetan telah membalik logika hingga kebenaran tertutup rasa marah, iri dan dengki.
Bagaimana bila sudah bisa memaafkan, tapi mereka tetap bikin perkara ?
Jawabannya adalah menjauh, menghindari interaksi dengan orang-orang yang jahil
Memaafkan itu adalah tereliminasinya rasa marah , hingga tidak mengungkit-ungkit kesalahan orang lain, tidak di lisan, tidak juga walau cuma di hati. Memaafkan membuat kita jadi memahami orang lain, kenapa dia berbuat seperti itu, lalu tumbuh rasa kasihan, setelahnya muncul rasa kasih sayang. Akhirnya terucap doa yang tulus memohon agar Allah berkenan membuka hatinya agar tidak lagi mendhalimi orang lain. Kasih sayang yang tulus yang muncul saat memaafkan ini terasanya begitu indah, membasuh segala sakit hati dan menghasilkan keajaiban.
Apakah masih sulit memaafkan dan masih saja merasa terdhalimi oleh orang lain ?
Hati yang bersih itu hati yang mudah memaafkan. Bila masih merasa sulit memaafkan, maka perlu segera 'bersih-bersih' hati, barangkali disana ada banyak kotoran seperti iri , dengki, cemburu, marah, dll.
Bisa jadi, diri anda sendirilah yang telah mendhalimi orang lain dengan prasangka yang keliru. Maka cobalah hapus segala prasangka buruk, itu hanyalah dusta syetan.
Syetan membangkitkan permusuhan diantara manusia dengan berbagai jalan dan cara. Bisa jadi diri anda sendiri yang paling merasa benar sendiri hingga menganggap orang lain salah dan selalu menyalahi diri anda. Padahal yang sebenarnya tidaklah begitu, syetan telah membalik logika hingga kebenaran tertutup rasa marah, iri dan dengki.
Bagaimana bila sudah bisa memaafkan, tapi mereka tetap bikin perkara ?
Jawabannya adalah menjauh, menghindari interaksi dengan orang-orang yang jahil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar