"Apakah mba Indah pernah merasa down ?", tanyanya. Sebuah pertanyaan yang jawabannya mudah ditebak, ya pasti pernah ! setiap manusia pasti pernah merasakannya, hanya berbeda dalam cara menghadapinya.
Anggaplah perasaan galau, sedih , duka adalah seorang tamu , dia hanya hadir sebentar untuk memberi pelajaran , ga boleh nginep ... haha , kalau dia ngotot mau nginep, nginepnya di teras saja... huahaha ... Maksudku jangan dimasukin ke hati dan jangan terlalu sopan sama galau sedih duka nestapa, karena dia bisa jadi sangat kurang ajar ....hahahaha.
Banyak beristighfar , memohon ampun kepada Allah dan minta dibukakan segala kesalahan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Itu yang aku lakukan, dan biasanya ketemu akar permasalahan yang halus sekali , kesalahan yang aku sendiri tidak menyadarinya. Halus sekali cara syetan menyusup ke kisi-kisi hati kita. Bisa perasaan yang merasa lebih dari orang lain , merendahkan orang lain meskipun hanya di hati, perasaan iri dengki yang tersamar, bahkan hanya perasaan jengkel karena diganggu saja bisa membuatku mendapat 'cubitan manis' dari Allah.
Meskipun rasa galau gak boleh nginep , tapi kita layak untuk berterimakasih kepadanya , karena kedatangannya sebagai utusan Allah yang memberi kita pelajaran . Bukan hanya pelajaran untuk memperbaiki diri , melainkan juga bisa memberi perasaan dekat dan membutuhkan Allah, membuat diri semakin akrab dan lebih mengenal Allah.
Di tingkat keimanan tertentu , orang-orang yang dipersiapkan Allah menjadi orang-orang khusus, Allah menghendaki hatinya untuk selalu berada dalam perasaan kasih sayang saat memandang apapun yang terbentang di hadapannya. Aku bilang selalu, sampai memandang musuhpun atau saingan dalam pandangan umum, yang sebenarnya bukan musuh melainkan orang yang memusuhi , dan di hati orang-orang khusus sebenarnya tidak ada saingan. Tidak ada rasa permusuhan dan persaingan , apalagi sekedar rasa iri dengki , yang ada hanyalah ketulusan hati mengajak orang lain untuk berjalan bersama menuju Allah.
Nah, dalam rangka dipersiapkan Allah menjadi orang-orang khusus inilah, kita disadarkan dengan kehadiran rasa sedih, galau, khawatir, duka nestapa dll . Jadi.... terimakasih Allah, terimakasih duka .....
Yuuuk! Selamat beraktifitas , aku mau bangunkan Insan dan Alni dulu nih !
Anggaplah perasaan galau, sedih , duka adalah seorang tamu , dia hanya hadir sebentar untuk memberi pelajaran , ga boleh nginep ... haha , kalau dia ngotot mau nginep, nginepnya di teras saja... huahaha ... Maksudku jangan dimasukin ke hati dan jangan terlalu sopan sama galau sedih duka nestapa, karena dia bisa jadi sangat kurang ajar ....hahahaha.
Banyak beristighfar , memohon ampun kepada Allah dan minta dibukakan segala kesalahan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Itu yang aku lakukan, dan biasanya ketemu akar permasalahan yang halus sekali , kesalahan yang aku sendiri tidak menyadarinya. Halus sekali cara syetan menyusup ke kisi-kisi hati kita. Bisa perasaan yang merasa lebih dari orang lain , merendahkan orang lain meskipun hanya di hati, perasaan iri dengki yang tersamar, bahkan hanya perasaan jengkel karena diganggu saja bisa membuatku mendapat 'cubitan manis' dari Allah.
Meskipun rasa galau gak boleh nginep , tapi kita layak untuk berterimakasih kepadanya , karena kedatangannya sebagai utusan Allah yang memberi kita pelajaran . Bukan hanya pelajaran untuk memperbaiki diri , melainkan juga bisa memberi perasaan dekat dan membutuhkan Allah, membuat diri semakin akrab dan lebih mengenal Allah.
Di tingkat keimanan tertentu , orang-orang yang dipersiapkan Allah menjadi orang-orang khusus, Allah menghendaki hatinya untuk selalu berada dalam perasaan kasih sayang saat memandang apapun yang terbentang di hadapannya. Aku bilang selalu, sampai memandang musuhpun atau saingan dalam pandangan umum, yang sebenarnya bukan musuh melainkan orang yang memusuhi , dan di hati orang-orang khusus sebenarnya tidak ada saingan. Tidak ada rasa permusuhan dan persaingan , apalagi sekedar rasa iri dengki , yang ada hanyalah ketulusan hati mengajak orang lain untuk berjalan bersama menuju Allah.
Nah, dalam rangka dipersiapkan Allah menjadi orang-orang khusus inilah, kita disadarkan dengan kehadiran rasa sedih, galau, khawatir, duka nestapa dll . Jadi.... terimakasih Allah, terimakasih duka .....
Yuuuk! Selamat beraktifitas , aku mau bangunkan Insan dan Alni dulu nih !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar