Kekuatan dari Ketidak Mampuan
#innuriinspirasi
Setelah kemarin aku ajak untuk berhenti menjadi sok tahu , hari ini aku ajak untuk berhenti menjadi sok mampu.
Mampu membesarkan anak-anak dengan baik , mampu membelikan keluarga rumah dan kendaraan layak , mampu mengelola usaha dan entah mampu mampu lain walaupun itu hal yang kecil.
Perasaan mampu itu bersandar pada kekuatan diri sendiri , masih memuja ego kita sendiri. Dekat dengan perasaan sombong.
Awal memasuki pasrah adalah perasaan tidak mampu, tidak bisa , hanya Allah yang bisa. Setelah pasrah , lalu bersedia (menyediakan diri) untuk diisi kehendakNya.
Pasrah dan bersedia. Hanya itu modal kita untuk memasuki lapisan-lapisan di dalam diri. Tanpa konsep tanpa persepsi , biarkan kasih sayang Allah yang menuntun.
Kekuatan pasrah dan bersedia ini bekerja sangat cepat dan hampir tidak masuk akal. Di grup kuliah pak Sonnie , School of life , kami saling bercerita tentang ini. Dan meluncurlah cerita-cerita yang amazing dari teman-teman. Ada yang bisa beli rumah dan gak nawar, eh malah yang punya rumah menurunkan harga. Ada yang sakit kepala berat dan tidak sembuh-sembuh, dan ajaibnya sembuh setelah pasrah.
Anak-anakku sendiri mengalami hal yang secara logika tidak mungkin , ternyata terjadi begitu indah dan cepat.
Perasaan tidak mampu adalah bentuk pengakuan akan kekuasaan Allah, dan ketika kita pasrahkan persoalan pada kekuasaan Allah , berarti kita telah membuka pintu untuk campur tanganNya. Buang segala logika , hanya bersedia saja untuk menerima segala kehendakNya. Karena Allah bekerja dengan caraNya yang tak terjangkau pikiran kita.
Perasaan mampu yang terlanjur tertanam, kita mohonkan ampun satu per satu.
Proses memasrahkan persoalan juga dilakukan satu per satu , juga memasrahkan orang-orang yang kita sayangi , lakukan satu per satu sampai hati merasa ringan dan dami.
Jangan lupa doa membuka hati 2 kali sehari selama 2 bulan berturut turut.
Jangan lupa pula pakai segitiga sama kaki setiap menghadapi apa saja.
Salam kasih dan selamat pagi buat sahabat Innuri semuanya.
#innuriinspirasi
Setelah kemarin aku ajak untuk berhenti menjadi sok tahu , hari ini aku ajak untuk berhenti menjadi sok mampu.
Mampu membesarkan anak-anak dengan baik , mampu membelikan keluarga rumah dan kendaraan layak , mampu mengelola usaha dan entah mampu mampu lain walaupun itu hal yang kecil.
Perasaan mampu itu bersandar pada kekuatan diri sendiri , masih memuja ego kita sendiri. Dekat dengan perasaan sombong.
Awal memasuki pasrah adalah perasaan tidak mampu, tidak bisa , hanya Allah yang bisa. Setelah pasrah , lalu bersedia (menyediakan diri) untuk diisi kehendakNya.
Pasrah dan bersedia. Hanya itu modal kita untuk memasuki lapisan-lapisan di dalam diri. Tanpa konsep tanpa persepsi , biarkan kasih sayang Allah yang menuntun.
Kekuatan pasrah dan bersedia ini bekerja sangat cepat dan hampir tidak masuk akal. Di grup kuliah pak Sonnie , School of life , kami saling bercerita tentang ini. Dan meluncurlah cerita-cerita yang amazing dari teman-teman. Ada yang bisa beli rumah dan gak nawar, eh malah yang punya rumah menurunkan harga. Ada yang sakit kepala berat dan tidak sembuh-sembuh, dan ajaibnya sembuh setelah pasrah.
Anak-anakku sendiri mengalami hal yang secara logika tidak mungkin , ternyata terjadi begitu indah dan cepat.
Perasaan tidak mampu adalah bentuk pengakuan akan kekuasaan Allah, dan ketika kita pasrahkan persoalan pada kekuasaan Allah , berarti kita telah membuka pintu untuk campur tanganNya. Buang segala logika , hanya bersedia saja untuk menerima segala kehendakNya. Karena Allah bekerja dengan caraNya yang tak terjangkau pikiran kita.
Perasaan mampu yang terlanjur tertanam, kita mohonkan ampun satu per satu.
Proses memasrahkan persoalan juga dilakukan satu per satu , juga memasrahkan orang-orang yang kita sayangi , lakukan satu per satu sampai hati merasa ringan dan dami.
Jangan lupa doa membuka hati 2 kali sehari selama 2 bulan berturut turut.
Jangan lupa pula pakai segitiga sama kaki setiap menghadapi apa saja.
Salam kasih dan selamat pagi buat sahabat Innuri semuanya.
Kalimat : Jangan lupa pula pakai segitiga sama kaki.Itu maksudnya apa ya bu?
BalasHapus