Mengurangi Dominasi Pikiran
#innuriinspirasi
Ini lanjutan tulisanku kemarin tentang bagaimana memasrahkan segala beban , mengajak hati untuk merasakan kasih sayang Allah.
Coba lakukan sepanjang hari dan setiap hari, pasrah lalu rasakan , hanya merasakan kasih sayang Allah, terbuai dalam rasa nyaman, perasaan selalu disayangi Allah dan rasa damai yang indah. Pertahankan perasaan ini dalam keadaan apa saja , saat bekerja , saat berinteraksi dengan keluarga atau orang lain. Pakai pikiran seperlunya saja , saat perlu saja , lalu segera kembali ke hati.
Kita manusia sering berlebihan dalam menggunakan otak dan pikiran. Dan sekarang coba mengurangi dominasi pikiran. Fokusnya lebih ke hati. Rasakan bedanya .
Dengan lebih pasrah , maka petunjuk-petunjukNya akan bermunculan di hati. Segala yang kita lakukan akan dituntun Allah melalui hati. Dan apa yang kita lakukan menjadi efektif , tak ada yang sia-sia. Mulai dari gerakan , pembicaraan sampai isi hati dan pikiran akan memuat hal-hal yang berguna /bermanfaat saja.
Semua yang aku jelaskan di atas hanya bisa dibuktikan dengan mempraktekkannya dan mengalaminya sendiri.
Hati hening dan selalu mengingat Allah dalam keramaian itu dalam bahasa Jawa disebut "topo ing rame", artinya bertapa dalam keramaian . Istilah yang lebih masa kini "meditasi dalam gerak". Tapi soal istilah itu tidak penting , yang penting adalah dilakukan dan dirasakan betapa enak dan ajaibnya .
Foto : mas ganteng dari stand Jawa Barat lagi main angklung
#innuriinspirasi
Ini lanjutan tulisanku kemarin tentang bagaimana memasrahkan segala beban , mengajak hati untuk merasakan kasih sayang Allah.
Coba lakukan sepanjang hari dan setiap hari, pasrah lalu rasakan , hanya merasakan kasih sayang Allah, terbuai dalam rasa nyaman, perasaan selalu disayangi Allah dan rasa damai yang indah. Pertahankan perasaan ini dalam keadaan apa saja , saat bekerja , saat berinteraksi dengan keluarga atau orang lain. Pakai pikiran seperlunya saja , saat perlu saja , lalu segera kembali ke hati.
Kita manusia sering berlebihan dalam menggunakan otak dan pikiran. Dan sekarang coba mengurangi dominasi pikiran. Fokusnya lebih ke hati. Rasakan bedanya .
Dengan lebih pasrah , maka petunjuk-petunjukNya akan bermunculan di hati. Segala yang kita lakukan akan dituntun Allah melalui hati. Dan apa yang kita lakukan menjadi efektif , tak ada yang sia-sia. Mulai dari gerakan , pembicaraan sampai isi hati dan pikiran akan memuat hal-hal yang berguna /bermanfaat saja.
Semua yang aku jelaskan di atas hanya bisa dibuktikan dengan mempraktekkannya dan mengalaminya sendiri.
Hati hening dan selalu mengingat Allah dalam keramaian itu dalam bahasa Jawa disebut "topo ing rame", artinya bertapa dalam keramaian . Istilah yang lebih masa kini "meditasi dalam gerak". Tapi soal istilah itu tidak penting , yang penting adalah dilakukan dan dirasakan betapa enak dan ajaibnya .
Foto : mas ganteng dari stand Jawa Barat lagi main angklung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar