Sejatinya kita semua yang hidup di atas bumi ini adalah budak, budak keinginan kita sendiri. Renungkanlah, siapakah tuanmu saat ini? Keinginan yang dominan ingin kamu raih saat ini, itulah tuanmu sekarang. Barangkali besok tuanmu berganti dengan keinginan yang lain. Siklus itu akan terus berputar, membuatmu tetap saja menjadi budak.
Namun ada budak yang merdeka walau itu jumlahnya tidak banyak, adalah budaknya Tuhan, budaknya Allah, budaknya Ar Rahman, atau entah bagaimana kamu menyebutnya. Bila tuanmu Allah, maka itulah arti kebebasan yang sebenarnya. Mengapa? Karena dirimu itu sejatinya Allah, ruh Allah yang tertanam di dalam dirimu, ketika kamu budaknya Allah, maka kamu adalah budak bagi dirimu sendiri, kamu akan merdeka menciptakan realitasmu sendiri.
Bagaimana caranya?
Apakah kamu sudah menemukan Allah di dalam dirimu? Bagaimana kamu akan menjadi budakNya bila kamu tidak mengenal dan menyaksikanNya (=syahadat) Syahadat itu artinya bersaksi, artinya ya menyaksikan. Maka kamu ya harus menyaksikan Allah.
Bagaimana caranya?
Diam dan menyelamlah ke dalam dirimu sendiri, bicaralah padaNya agar Dia menuntunmu menuju kedalaman dirimu sendiri.
Kamu akan bahagia bila menyaksikanNya. Tak ada keraguan dalam dirimu, dan kamu adalah pencipta bagi realitasmu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar