Kemarin Alni ikut keTuban bersamaku, mas Hary (suamiku) dan bapak (kakek Alni). Bapak duduk di depan dengan mas Hary sebagai sopirnya.
Di tengah hutan Kasembon, tiba-tiba hidungku mencium bau kentut, spontan aku berkata pada suamiku ," Mas kentut ya? ".
" Nggak ".
" Alni kentut ya? "' tanyaku ke Alni.
" Mbah Joko dulu saja deh yang ditanya ", kata Alni centil, membuat kami bertiga tertawa.
" Alni saja yang tanya mbah Joko ", kataku. Gadis kecilkupun lalu beraksi.
" Bapak kentut nggak? ", tanya Alni ke bapaknya.
" Nggak ", jawab mas Hary.
" Ibuk kentut nggak ?", tanya Alni padaku.
" Nggak ".
" Mbah Joko kentut nggak? ".
" Nggak ".
" Kok Alni sendiri ga ditanya? ", kata suamiku.
" Oh iya iya.... Sekarang giliran Alni. Alni kentut nggak? ", tanya Alni pada dirinya sendiri.
" Iya tuh...", Alni menjawab pertanyaannya sendiri.
Tentu saja kami semua ngakak......
Di tengah hutan Kasembon, tiba-tiba hidungku mencium bau kentut, spontan aku berkata pada suamiku ," Mas kentut ya? ".
" Nggak ".
" Alni kentut ya? "' tanyaku ke Alni.
" Mbah Joko dulu saja deh yang ditanya ", kata Alni centil, membuat kami bertiga tertawa.
" Alni saja yang tanya mbah Joko ", kataku. Gadis kecilkupun lalu beraksi.
" Bapak kentut nggak? ", tanya Alni ke bapaknya.
" Nggak ", jawab mas Hary.
" Ibuk kentut nggak ?", tanya Alni padaku.
" Nggak ".
" Mbah Joko kentut nggak? ".
" Nggak ".
" Kok Alni sendiri ga ditanya? ", kata suamiku.
" Oh iya iya.... Sekarang giliran Alni. Alni kentut nggak? ", tanya Alni pada dirinya sendiri.
" Iya tuh...", Alni menjawab pertanyaannya sendiri.
Tentu saja kami semua ngakak......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar