Berada di rumah kembali, setelah lima hari pameran di Jakarta, membuatku masih saja terbayang manisnya pengalamanku berpameran kali ini.
Pameran di JCC, sebuah tempat paling bergengsi di tanah air, membuat produk usaha kecil milikku ini seperti mendapat penghormatan besar.
Pameran dikemas begitu eksklusif. Begitu menginjakkan kaki di lobby hall A JCC, telinga pengunjung akan dimanjakan oleh dentingan suara gitar akustik yang dimainkan oleh dua orang gitaris di panggung yang minimalis tapi manis dan berkelas. Mengingatkanku pada aku tempoe doeloe...beda sih, kesamaannya cuma di gitarnya thok.. hehehe. Aku jadi pingin belajar gitar tunggal lagi.
Masuk di hall A pengunjung akan disuguhi banyak kerajinan yang asik-asik dari seluruh penjuru tanah air dan di belakang hall A ada demo produk kerajinan.
Seperti memberi pembagian yang seimbang akan kemeriahan pameran, di hall B ada panggung yang menampilakan fashion, musik, sampai ludruk.
Manisnya pameran kali ini kurasakan juga dalam transaksi yang banyak, hal ini bukan hanya mengherankanku, tetangga stand juga heran dengan banyaknya transaksi yang terjadi di standku, padahal pengunjung juga tidak terlalu banyak. Sampai dia bilang,"Ibu kalau jaga stand ga banyak ngomong, tapi kok banyak yang borong". Hehehe.. belum tahu dia, nih aku diam gara-gara nyesel, dulu aku sering terjebak bohong kalau jualan, dan nyatanya ga membuat jualanku bertambah laris tuh. Sekarang aku banyak diam, senyum, menjawab pertanyaan dengan kalimat yang pendek-pendek saja. Rasanya lebih nikmat berjualan dengan cara elegant gini.
Allah melimpahiku banyak rejeki dan banyak kejadian manis.
Salah satu pengalaman manisku adalah, ada seorang ibu dengan suami dan putrinya naksir mukena jumputanku, begitu sukanya dia dengan mukenaku sampai langsung borong 3 biji. Sewaktu menulis nota, akupun bertanya padanya ,"Maaf, dengan bu siapa?" Dia jawab ,"Chicha... ". Aku pandangi dia... dan ... tralala... ternyata dia adalah Chicha Koeswoyo, idola masa kecilku. Tentu saja aku peluk dia dan minta foto bareng.
Jadi ingat masa kecil, dulu Indah kecil berambut panjang sepinggang, Chicha kecil juga, bila ibu biarkan rambutku tergerai semua orang akan bilang ," Aduh, cantiknya kayak Chicha..." Begitu mengidolakan Chicha sampai aku menempel foto Chicha di sampul semua buku tulisku. Ga nyangka bisa bertemu Chicha, ramah sekali orangnya dan hangat.
Salah dua pengalaman manisku adalah, kedua anakku Alni dan Insan, bisa melihat Afghan dari dekat. Pameran kali ini bersamaan dengan HUT Anteve yang diselenggarakan di Plennary Hall JCC. Ada Afghan, Kotak dll, kuingat Alni amat mengidolakan Afghan. Dengan ditemani suamiku, dua buah hatiku dengan ceria nonton Afghan di klas VIP. Rasanya aku turut bahagia melihat orang-orang yang kusayangi bergembira, walaupun aku tidak turut bersama mereka karena menunggu stand.
Diantara banyaknya limpahan kebahagiaan, yang paling mengesankanku adalah batik tulis Indah Setya laku keras dan mengantongi banyak order, ini benar-benar diluar dugaan. Sebelumnyaa Indah Setya belum pernah memproduksi batik tulis, apalagi menjualnya. Saat berangkat pameran sebenarnya aku masih diliputi banyak ketidak tahuan tentang bisnis batik tulis, aku tak banyak berharap. Seandainya batik tulisku laku, itu sudah membuatku senang, tapi ternyata Allah memberiku jalan yang tak terduga. Aku pulang pameran dengan mengantongi banyak 'daftar nama' calon pelanggan batik tulisku, bahkan sebagian mengatakan order mereka bukan sekali dua kali, tapi seterusnya. Wow... berjuta alhamdulillah belum cukup untuk melukiskan perasaan syukurku padaNya.
Aku merasa Allah sedang membuka jalan untuk batik tulisku.
Aku jadi ingat, banyak ibu-ibu peserta pelatihan melukis kain bilang padaku ,"Bu Indah itu ga pelit ilmu, ini yang bikin usahanya berkah". Dan banyak sekali kalimat-kalimat senada.
Allah seakan sedang membuktikan padaku bahwa :
Orang yang dengan ikhlas membuka jalan bagi orang lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, maka Allah akan membukakan jalan baginya untuk kehidupan yang lebih, lebih dan amat lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar