Pernah Innuri bertanya-tanya dalam hati, setiap muslim dalam shalat selalu membaca al fatihah yang di dalamya ada doa, " Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus (jalan yang benar) ". Tapi kenapa jalan hidup mereka banyak yang tidak lurus, melenceng dan menyimpang dari kebenaran? Apakah Allah tidak mengabulkan permohonan mereka?
Belakangan aku tahu jawabannya, yaitu berhubungan dengan niat mereka saat beribadah kepada Allah. Ternyata banyak orang menyimpan niat yang melenceng di dalam hatinya tanpa mereka sadari.
Ketika seseorang melihat banyak teman bisnis mereka sukses dan orang-orang sukses itu rajin beribadah, dia menjadi rajin beribadah juga. Tanpa dia sadari sebenarnya dia sedang beribadah demi bisnis yang sukses. Niat seperti ini halus sekali bersembunyi di hatinya, tapi Allah selalu melihat segala yang tersembunyi di dalam hati seseorang. Ya hasilnya dia hanya memperoleh bisnis sukses, sementara ridha Allahnya gak dapat, dan orang seperti ini biasanya hidupnya tidak bahagia, perasaannya sering kacau dan dia tetap tak menyadari kesalahannya.
Banyak orang beribadah demi lancar rejekinya, ada yang demi anaknya agar lancar sekolahnya, agar suami mulus kariernya, demi pahala dan demi-demi yang lain yang selain Allah.
Bila niat ibadah sudah melenceng halus seperti itu, kalau Allah masih sayang, ya ditegurlah kita dengan "cubitan manis" berupa sakit, disempitkan rezekinya, disempitkan hatinya (gelisah dan galau terus) , dan cubitan lain yang biasa kita sebut ujian. Tujuannya ya biar kita kembali ke jalan lurus lagi, kepada Allah seutuhnya lagi, ibadah ya hanya untuk Allah.
Nah, buat yang bandelnya sudah kebangetan, bisa jadi gak dicubit, tapi dicuekin, dibiarkan saja semau maunya dia, namanya diistiraj , bahasa jawanya dilulu. Dibiarkan dalam kesesatannya, dikunci mati hatinya.
Bersyukurlah yang sekarang lagi dicubit sama Allah, berarti masih disayang Allah dan segeralah kembali dalam kasih sayangNya. Koreksi niat di dalam hati kita, kembalikan kemurnian tauhid kita dengan memohon ampunan dan pertolonganNya.
Belakangan aku tahu jawabannya, yaitu berhubungan dengan niat mereka saat beribadah kepada Allah. Ternyata banyak orang menyimpan niat yang melenceng di dalam hatinya tanpa mereka sadari.
Ketika seseorang melihat banyak teman bisnis mereka sukses dan orang-orang sukses itu rajin beribadah, dia menjadi rajin beribadah juga. Tanpa dia sadari sebenarnya dia sedang beribadah demi bisnis yang sukses. Niat seperti ini halus sekali bersembunyi di hatinya, tapi Allah selalu melihat segala yang tersembunyi di dalam hati seseorang. Ya hasilnya dia hanya memperoleh bisnis sukses, sementara ridha Allahnya gak dapat, dan orang seperti ini biasanya hidupnya tidak bahagia, perasaannya sering kacau dan dia tetap tak menyadari kesalahannya.
Banyak orang beribadah demi lancar rejekinya, ada yang demi anaknya agar lancar sekolahnya, agar suami mulus kariernya, demi pahala dan demi-demi yang lain yang selain Allah.
Bila niat ibadah sudah melenceng halus seperti itu, kalau Allah masih sayang, ya ditegurlah kita dengan "cubitan manis" berupa sakit, disempitkan rezekinya, disempitkan hatinya (gelisah dan galau terus) , dan cubitan lain yang biasa kita sebut ujian. Tujuannya ya biar kita kembali ke jalan lurus lagi, kepada Allah seutuhnya lagi, ibadah ya hanya untuk Allah.
Nah, buat yang bandelnya sudah kebangetan, bisa jadi gak dicubit, tapi dicuekin, dibiarkan saja semau maunya dia, namanya diistiraj , bahasa jawanya dilulu. Dibiarkan dalam kesesatannya, dikunci mati hatinya.
Bersyukurlah yang sekarang lagi dicubit sama Allah, berarti masih disayang Allah dan segeralah kembali dalam kasih sayangNya. Koreksi niat di dalam hati kita, kembalikan kemurnian tauhid kita dengan memohon ampunan dan pertolonganNya.