Belajar #day9 Ramadan 2021
Jadi pemimpin itu mestinya ....
Jadi orang tua itu mestinya ....
Jadi anak itu mestinya ....
Jadi tetangga itu mestinya ....
Jadi pengusaha itu mestinya ....
Jadi suami / istri itu mestinya ....
Jadi kucing itu mestinya tidak nyolongan 😂.
Berapa kali dalam sehari kita mengharuskan orang lain ini dan itu, menggunakan standar diri kita sendiri? Lebih tepatnya memaksakan standar kita pada orang lain.
Apakah membuat mereka berubah? Tidak. Kalau membuat suasana hati kita sendiri menjadi tidak enak, iya.
Jadi?
Berhenti mengatur orang lain atau ingin mengubah orang lain, mengubah diri sendiri saja dulu. Menerima apa adanya mereka. Mereka punya perjalanan jiwa sendiri walaupun mereka adalah orang-orang yang kita sayangi. Kitapun punya perjalanan jiwa sendiri.
Bagaimana bila itu adalah anak atau istri atau karyawan / bawahan, yang dalam kewajiban kita mendidiknya? Beresin dulu rasa ingin mengatur atau memaksa dari dalam hati kita. Rasakan dulu vibrasi mereka, lalu masuklah dengan penyampaian yang baik dengan penuh kasih sayang. Cari waktu yang tepat, kata-kata yang tepat, tanpa emosi. Jangan lupa mendoakan mereka dan mendoakan manusia agar kembali ke dalam jati dirinya yang penuh kasih.
Dan satu lagi hobby yang juga musti dihapus permanen, yaitu suka menilai orang lain. Itu sama saja dengan merasa lebih tinggi, lebih mulia, lebih baik dan lebih-lebih yang lain. Stop ya. Menilai diri sendiri dulu, untuk ke orang lain ya cukup didoakan dengan hati yang penuh kasih.
Ada sahabat yang bertanya, bagaimana cara merasakan vibrasi orang lain?
Aku jawab, untuk bisa merasakan vibrasi orang lain, gejolak emosi di perasaan dan pikiran kita musti tenang dan reda dulu. Latihan-latihan yang aku tulis sebelumnya adalah untuk ini, bila dilakukan dengan baik akan membuat kita lebih peka dan juga lebih terhubung dengan petunjuk Tuhan.
#innuriinspirasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar