Sabtu, 22 Maret 2025

Alirkan Cinta dan Itu Berubah

 Setiap hal yang menurut kita adalah masalah, itu akan selesai ketika kita mengalirkan cinta.

Masalahnya justru ketika kita menyangka sudah mengalirkan cjnta, tapi ternyata yang kita alirkan adalah penolakan yang dibacanya justru kebencian. 

Bagaimana mengalirkan cinta yang benar? Biarkan Yang Maha Tak Terbatas yang mengalirkan cinta, bukan diri yang terbatas ini. 

Cara paling mudah adalah membaca al fatihah dengan tehnik tertentu. Caranya setiap ada kata yang bermakna kasih sayang seperti Rahman rahiim, bayangkan cinta ilahi mengalir ke hal yang menurut kita masalah.   Ibarat kalian sedang memasang tubuh kalian di bawah guyuran air pancuran yang jernih, tubuh kalian yang sedang dalam masalah berupa kotor dan lelah akan bersih dan segar kembali. Kalian boleh membayangkan seperti itu. 

Nah, terkadang ketika kita sudah melakukan prosedur mengalirkan cinta seperti yang aku katakan barusan, masalah justru tidak selesai, malah semakin besar.  Tenang saja dan selesaikan rasa panik, tak percaya, putus harapan dan lain-lain yang muncul ketika menyaksikan masalahnya kok jadi membesar.  Sebenarnya itu pertanda di hatimu masih ada penolakan / kebencian yang belum selesai, disadari saja perasaan yang muncul, bersyukurlah masalah sudah sampai di tahap ini.  

Masalah yang membesar juga pertanda bila kita sedang dimasukkan ke dalam 'kelas akselerasi', jadi terima dan syukuri saja dan ajak kembali hatimu berada di zona kasih sayang.

Sederhana tapi efeknya sangat luar biasa. Coba saja dan buktikan sendiri. 

Selasa, 11 Maret 2025

Tafsir Mimpi

Dua malam berturut-turut aku mimpi buang air besar, yang kata orang Jawa itu isyarat bakalan kehilangan.  Tadi malam malahan ditambah mimpi tangga tempat aku naik ke lantai atas (kamarku di lantai atas, patah dan cukup berbahaya untuk ditempuh, sehingga aku tidak bisa naik ke lantai atas.  Itu pun mimpi yang artinya tidak bagus bukan?

Biasanya yang aku lakukan setelah mimpi semacam itu adalah berdoa begini, "Ya Allah, lindungilah aku dari apa yang aku takutkan dan yang aku khawatirkan."  Aku percaya betul bila doa dengan redaksi kalimat seperti itu akan menetralisir hal buruk yang bakal terjadi dan sudah terbukti berkali-kali tak ada hal buruk setelahnya.

Tapi semalam ada hal yang berbeda, aku tidak mengulang pola yang sering aku lakukan. Alhamdulillahnya aku bisa bersyukur dan tersenyum.  Yang sekarang aku pahami adalah, mimpi itu bisikan dari ketidaksadaran, bahwa di alam bawah sadar sana masih ada kekhawatiran tertentu, seperti rasa kehilangan dan ketakutan akan terputusnya akses kenyamanan. Aku berterima kasih atas mimpi yang telah memberitahu aku sesuatu yang membuat aku takut dan khawatir.

Khawatir?  Setelah menyadari masih ada rasa khawatir di hatiku, justru rasa khawatir itu hilang.  Allah itu Maha Bijaksana dan Maha Kasih Sayang, bila segala peristiwa hadir atas ijinNya, apa sih yang aku takutkan dari kebijaksanaan dan kasih sayangNya?  Alam semesta ini punya kecerdasan yang luar biasa, aku percaya penuh pada cara kerjanya yang luar biasa, maka mengapa khawatir? 

Sebuah peristiwa dikatakan baik atau buruk itu 'kan penilaian pikiran.  Pikiran itu sesuatu yang terbatas, sedangkan alam semesta ini adalah tak terbatas, maka manakah yang lebih aku percayai?

Dan ketakutanku pun lenyap tak berbekas.
Aku mencintai dengan damai, mencintai takdirku, mencintai peristiwa masa lalu, masa kini dan masa depan.  Aku bukanlah peristiwa, aku adalah tak terbatas karena aku adalah bagian dari alam semesta yang tak terbatas.  

Aku telah selesai dibatasi oleh pikiranku sendiri, karena setiap pikiran tidak berpihak kepadaku.

Bagaimana dengan mimpimu sahabat?