Innuri jarang mengomentari kasus yang viral, tapi berkenaan dengan kasus si gus dan penjual es teh, terpaksa aku bersuara. Aku bukan mengemukakan pendapatku, biar Allah saja yang berpendapat. Aku hanya bisa mendoakan agar kedua pihak dan kita semua senantiasa hidup dan berjalan di bawah petunjuk dan bimbinganNya. Alhamdulillah akhirnya si Gus menyadari kesalahannya dan si penjual es teh mendapat rejeki nomplok. Tapi hujatan terhadap si Gus sampai video parodinya tetap berlangsung dan menciptakan rangkaian dosa dan kesalahan yang sambung menyambung. Betapa pintarnya cara setan menggelincirkan manusia. Mengomentari sebuah kesalahan dengan kesalahan baru, alangkah bodohnya manusia. Ayolah, hentikan itu, hentikan perbuatan bodoh itu dan mari sama-sama kembali kepada Allah.
Dan Allah berpesan untuk diriku sendiri dan kalian semua.agar jangan mengikuti / follow orang yang suka mencela di Surat Al Qalam ayat 11.
Maka sebaiknya kita sendiri pun tak usah mencela siapa pun. Mencela orang yang suka mencela ya artinya tetap mencela 'kan? Aku hanya hendak mengingatkan diriku sendiri dan kalian semua agar tak perlu menghujat siapa pun, meski mereka salah, meski menghujatnya di dalam hati, karena kita tak pernah tahu di masa depan kita bakalan seperti apa.
Perlu diingat, semua yang viral itu sudah ketentuanNya kok, dengan itu malah bapak penjual esnya dapat rejeki yang tak disangka-sangka 'kan? Ternyata begitulah cara Allah memuliakan dan menolong hambaNya, yang tak selalu lewat jalur yang menyenangkan, tapi pada ujungnya membahagiakan. Dan buat si Gus, barangkali dengan dihujat netizen se Indonesia raya, beliau tercuci dosa-dosanya, siapa tahu 'kan?
Jadi kembali ke lap top, jangan mencela peristiwa dan jangan mencela siapa pun, karena hanya Allah yang tahu hakekatnya.
Iku lampirkan 'pendapat' Allah dari Al quran ya.
وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
Katakan kepada hamba-hamba-Ku supaya mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (dan benar). Sesungguhnya setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Al Isra :53
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah424) dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk. An-Naḥl [16]:125
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik699) setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim. Al-Ḥujurāt [49]:11
Salam manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar