Beberapa waktu lalu temanku di fb "Rumah Hati Yogya" menulis di status tentang Rifki, yang katanya batita 4 bulan yang tidak bisa bernafas dengan normal, karena paru-parunya tertutup nanah. Rifki harus dioperasi, yang membutuhkan dana 35 jutaan, sudah diusahakan mendapat bantuan dari Jamkesmas, tapi kira-kira hanya bisa mendapat dana 5 jutaan.
Saat kubaca status itu, memang terpikir olehku untuk membantu, tapi karena sedang repot sekali di akhir ramadhan, jadi gak sempat-sempat. Hingga datanglah si cantikku Zelika, mudik.
Aku punya janji pada Zeli akan membelikannya 'sesuatu', Zeli amat menginginkannya sejak lama. Sesuatu yang diidamkan Zeli itu harganya sekitar 500 ribu an. Zeli menagih janjiku sewaktu hendak balik ke Yogya, tapi Zeli meniatkan uang itu untuk membantu Rifki ...... Duhai hati... tidakkah kau ingin belajar dari anakmu yang cantik ini?
"Mas, aku mau penuhi janjiku pada Zeli ya", kataku pada suamiku.
"Habis pameran saja, kita masih butuh banyak uang", kata suamiku, betul sekali apa yang diucapkan suamiku, minggu-minggu awal masuknya karyawan nanti biasanya yang besar ya pengeluarannya, karena belum ada piutang, belum ada barang, belum ada pesanan. Kami musti menyiapkan stock yang banyak untuk pameran tgl 28 september nanti, berarti musti menyiapkan uang untuk belanja bahan dan gaji karyawan. Belum lagi untuk uang saku Zeli dan Aden saat balik ke Yogya dan Bandung. Terbayanglah betapa banyaknya ......
"Tapi Zeli meniatkannya untuk membantu orang. Sekarang saja ya mas? urusan nanti kita pasrahkan Allah saja deh", kataku, suamikupun setuju.
Uang lima ratus ribu plus uang saku aku berikan pada Zeli di pagi sebelum keberangkatannya ke Yogya, sementara ayahnya berangkat membelikannya tiket bis ke Yogya.
Sore harinya, kami kedatangan tamu, selain untuk bersilaturahim di hari raya, beliau juga memesan seragam sebuah organisasi. Lucunya, Cantiqku ini terkenal sebagai butik dengan disain yang terbatas, dengan ciri khas lukisan tangan, batik tulis, manik manik dan sulam tangan, tapi pesanan yang datang kali ini kok ..... hehehe..... seragam laki-laki untuk sebuah partai X. Mustinya pesanan seperti ini jatuhnya ya ke konveksi, bukan ke butik lah pak.... Tapi karena aku yakin bisa mengerjakannya, ya ku iyakan saja, wong pesanannya untuk se kabupaten Malang, sekitar 5000 potong !!!!! Di kasih DP 50% minggu depan.
Dengan pesanan 'salah jatuh' ini aku tidak perlu lagi dipusingkan dengan uang, Allahu Akbar!!
"Padahal baru meniatkannya, belum lagi uangnya dikasih ke dik Rifki ya buk", kata Zeli, benarlah apa yang dikatakan Zeli.
Zelipun ke Yogya malam itu, siangnya dia diantar mas Ruly, pengelola 'Rumah Hati Yogya' ke RS Dr Sarjito untuk bertemu Rifki. Lagi-lagi emosiku musti diaduk-aduk lagi, karena cerita Zeli tentang bayi ini lebih detail dan lebih menghujam perasaan.
"Zeli ijin beli baju buat dek Rifki ya.... pakek uang sangu ... tak irit-irit ntar sisanya .... kasian gak punya sarung tangan.... sama bajuke ki wis jelek buk .... biar ibuke gak nyuci-nyuci terus juga .... boleh ya buk?", ini bunyi sms Zeli ... dan berjatuhanlah air mataku....
Rifki dan Zeli, telah mengajarkan arti tulus ikhlas dan persaudaraan ..... Sungguh tak ada suatu peristiwa yang tak berarti di bumi ini, termasuk sakitnya Rifki, semua berjalan sesuai dengan kehendakNya. Rifki telah memanggil banyak orang untuk menjadi dermawan. Rifki juga telah mengajarkanku tentang balasan Allah akan ketulusan. Moga Rifki bisa segera dioperasi dan sembuh dengan kehendakNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar