Jumat, 12 April 2019

Shalat Sebagai Pintu Masuk ke Zona Ilahiyah

Ini pembicaraan antaraku dan pembacaku yang juga sahabatku.  Semula dia bertanya tentang meditasi pusar yang didapatkannya dari sebuah web Osho (banyak artikel spiritualitas yang bagus di web itu) . Lalu berkembang ke shalat.

[6/4 17.14] innuri sulamono: Akan halnya meditasi meditasi yang macam macam itu, misal meditasi pusar....  Ternyata itu merupakan salah satu "pintu masuk" menuju ketakberhinggaan  ... Pusar merupakan pintu masuknya.  Vipassana menggunakan nafas sebagai pintu masuknya,  vipassana jalan, menggunakan titik di kaki sbg pintu masuknya.  Ketika semua pernah dilakukan,  pada suatu titik sudah tak memerlukan "pintu masuk" lagi karena sudah masuk / sudah berada di dalamnya.  Ini yang namanya terus menerus berada di zona ilahiyah.

Atau mengalami seluruh tubuh menjadi "pintu masuk" , ini terjadi saat shalat / sembahyang.

[6/4 19.11] Dey: iya emang banyak jalan nya mba, ini yg saya musti coba satu persatu. Seperti saya pernah baca di blog osho, silahkan pilih mana jalan yg paling nyaman, melalui meditasikah seperti buddha, atau seperti jalan nya muhammad/isa. sampai kamu bisa merasakan, "kamu bermeditasi ketika kamu tidak bermeditasi". sudah berada di zona ilahiyah seperti yang mba katakan.

[6/4 19.27] Dey: btw...saya udh umur 50thn belum biaa mengalami seluruh tubuh menjadi pintu masuk saat shalat, gmn cara nya mba?

[7/4 07.41] innuri sulamono: Nomor satunya,  shalat bukan untuk menggugurkan kewajiban,  tapi didorong rasa rindu dan cinta bertemu denganNya.

Setiap bacaan shalat difahami dengan khusyu'di hati,  seolah olah diri melihatNya atau minimal merasa Dia melihatku.  Pemahaman seperti ini akan otomatis menggetarkan seluruh sel sel tubuh dan menyucikankannya. Sehingga ketika ruku' dan sujud,  tubuh digerakkan dari hati yang terdalam. Gerakan tubuh adalah presentasi dari kepatuhan dan rasa cinta di hati, kekaguman akan kebesaranNya dan merendahkan diri serendah rendahnya di hadapanNya.

Tubuh, pikiran dan hati sinkron.

Kamis, 11 April 2019

Memanggil Lalu Mendamaikan

Dear Allah Lovers.

Ada yang kangen Innuri nulis ya ?
Ya maaf.  Sebenarnya Innuri masih hampir setiap hari menulis sesuatu yang berguna untuk yang ingin berhati damai selalu , tapi Innuri nulisnya kadang di instagram , kadang di fb-nya Warung Ikhlas Malang , kadang cuma di wa ... hihi.

Beberapa minggu yang lalu Innuri kedatangan tamu. Seorang bapak alumni UIN,  jurusan Pendidikan Agama Islam dan takmir masjid pula.

Sayangnya dengan latar belakang seperti itu , tak membuat hidupnya damai dan bahagia.  Beliau selalu dalam kegelisahan sampai menderita sakit maag kronis.

Innuri cuma menuntun dia untuk berdamai dengan masa lalu,  masa sekarang dan masa yang akan datang.   Dan aku lihat di tubuh ruhaninya banyak memendam "sampah" yang berupa kemarahan,  tidak terima akan perlakuan orang lain,  protes dengan keadaan , dan banyak lagi. 

Memori yang tersimpan di alam sadar dan bawah sadarnya musti dibersihkan satu per satu dengan memunculkan memori itu,  lalu dibersihka dengan memaafkan dan mendamaikannya. Proses "memanggil dan mendamaikan" ini bisa berlangsung lama karena simpanan memorinya sudah puluhan tahun,  jadi aku memintanya melakukan sendiri di rumah sampai semuanya bersih. 

Mendamaikan itu sudah mencakup memaafkan,  ikhlas , pasrah dan iman yang kuat akan kebijaksanaan Allah yang terindah. 

"Saya yang setiap hari berada di masjid, setiap hari mendengar kata-kata kata yang baik,  saya hafal konsep ikhlas pasrah , tapi saya tidak tahu darimana memulainya dan bagaimana menjalankannya.   Baru sekali ini dan baru sekarang saya ada teman ngobrol yang bisa menjawab kegelisahan saya" , katanya. 

Seminggu kemudian dia datang lagi,  wajahnya sudah lebih cerah,  istrinya berkirim salam katanya dan berkirim setas kresek besar oleh-oleh.

Menghadapi oleh oleh ini Innuri yang gak tahu musti gimana , karena aku gak boleh menerima imbalan dari bantuan spiritual yang aku berikan , sementara menolak juga bukan sesuatu yang sopan,  wong mereka memberi dengan ketulusan hati.  Kalian ada idekah ?