Kamis, 26 Maret 2015

Berbuah Karena Kasih Sayang

Dear Allah lovers.

Di belakang rumahku di perumahan graha bandara, suamiku menanam 2 pohon sirsak.  Baru 3 tahunan  usianya, tapi yang mengherankan aku, buahnya lebat bergelantungan, sampai tetangga dan  karyawan ikut merasakan. Aku suka banget menyulapnya jadi jus sirsak yang segar, kami sekeluarga suka. Anakku Insan mengolahnya jadi mouse sirsak yang dikombinasi sama apukat dan selai bluberry, rasanya mewah sekali sampai dipesan untuk ulang tahun, kelihatannya Insan mengawali bisnis dari sini.



Aku ingat, saat pohon ini masih kecil, banyak ulat hijau yang gede-gede menghabiskan daunnya, tapi suamiku membiarkannya.  Katanya, kita harus kasih sayang sama ulat, Allah sudah menakdirkan daun sirsak sebagai makanannya, ya biarkan saja.

Akhirnya ulat itu jadi kepompong lalu jadi kupu-kupu, dan daun sirsaknya subur lagi. Dimakan lagi sama ulat, dan siklus itupun terulang. Tapi sejak pohon itu masih kecil, dia sudah memberikan buahnya , tapi tidak tahu siapa yang memanennya.karena aku sekeluarga tinggal di workshop Cantiq.

Sekarang ketika rumah ini aku tinggali, terasa banget betapa pohon ini tak henti-henti  memberikan buahnya, seperti tak putus-putus berbuah.

Kukira ini adalah balasan alam atas kasih sayang suamiku.  Sebuah pelajaran yang amat berharga buatku, bahwa apapun yang kita lakukan dengan penuh kasih sayang, hasilnya jadi luar biasa.

Bila memandangi 2 pohon sirsak di belakang rumah,  aku jadi teringatkan kembali bahwa apapun yang kita lakukan, musti karena Allah dan dengan penuh kasih sayang.  Karena Allah itu bisa berarti mengijinkan dengan ikhlas, hukum-hukum Allah berlaku pada diri dan lingkungan kita..

Kamis, 19 Maret 2015

Gangguan Itu ...

Dear Allah Lovers,
Pernah kan dengar berita tentang penyerangan terhadap sekelompok majlis dzikir sampai urusannya ditangani polisi ?

 Sebagian besar orang pasti berpikir itu adalah gangguan yang berbahaya karena mengancam fisik dan jiwa, padahal barangkali dirinya sendiri sedang mengalami gangguan yang tak kalah bahayanya dengan itu tapi dia tidak menyadari.

Gangguan itu selalu ada di sepanjang deret kehalusannya, gangguan yang kasar berupa gangguan fisik seperti dilempar batu , lebih 'sopan' sedikit berupa ancaman lewat kata-kata , selanjutnya lewat kalimat yang halus tapi bernada ancaman, menyerang lewat fitnah, serangan yang metafisik seperti santet dan kawan kawannya, sampai gangguan yang halus sekali yang mempengaruhi perasaan dan pikiran. Gangguan yang terakhir ini di dalam al quran disebut was was, dan dilakukan oleh syetan.

Tidak selalu gangguan yang berupa fisik lebih bahaya daripada gangguan yang dibisikkan di perasaan. Bisa jadi fisiknya yang diganggu, tetapi jiwanya selamat sentausa.

Gangguan bisa berubah bentuk, yang diri sendirilah yang merubahnya.  Contohnya; keinginan untuk berselingkuh awalnya gangguan yang berada di hati saja, lalu saat hal itu terwujud, gangguan itu berubah menjadi gangguan fisik, perlahan-lahan dia sendiri berubah menjadi gangguan alias telah menyatu dengan si pengganggu / syetan.

Menyatunya diri sendiri dengan pengganggu/syetan inilah yang jauh lebih bahaya dari gangguan yang mengancam nyawa sekalipun.

Gangguan punya target yang dilakukan secara sistematis, yang ujung-ujungnya adalah penderitaan.  Jadi saat kita berada di atas persimpangan jalan, bingung ke arah mana musti melangkah, pilihlah jalan yang membawamu sekeluarga bahagia.

"Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ......" , ini adalah bunyi ayat yang amat terkenal.  Renungkan maksud ayat ini. Berarti kita diperintahkan untuk menjaga diri dan keluarga kita untuk selalu bahagia, dan harus menjaganya dari penderitaan.  Jangan berpikir bahwa satu-satunya sumber penderitaan itu datangnya dari faktor luar, bisa jadi sumber penderitaan itu sedang 'bekerja' memasuki pikiran dan perasaan kita. Waspada dan berjuanglah untuk menjaga hati tetap menyayangi dan berjalan lurus di jalan Allah.

Semoga kita semua selalu dalam limpahan kebahagiaan karena kasihNya. Aamiin

Rabu, 11 Maret 2015

Mana Yang Lebih Berharga ?

Dear Allah lovers,
Pernah kehilangan foto yang penuh kenangan ? Bagaimana rasanya ? Hmmm ....

Pernah aku kehilangan foto-foto yang tersimpan di lap topku , foto kenangan sekeluarga, foto-foto pelatihan ,  foto saat Alni masih kecil dan banyak sekali . Dan baru saja aku kehilangan foto di handphone karena kesalahanku sendiri, kukira sudah aku save di email, ternyata belum masuk dan aku telah menghapusnya.  Padahal itu foto kenangan juga saat nganterin Insan mondok di Suryalaya, foto-foto Alni dengan pose pose lucunya, foto ibu Ngawi, dan banyak lagi.

Pas ke Ngantang kemarin, saat bongkar album foto lawas yang hampir setengah lemari , aku menemukan album fotoku yang isinya rusak semua, foto kenangan bersama sahabat waktu SMP, SMA dan foto pernikahan dengan mas Hary.  Rasanya tuh ....

"Menyimpan foto itu paling aman di internet", begitu kata Aden. Membuatku sering menyimpan foto di email, di fb , di instagram, setidaknya aman untuk jangka yang lebih panjang.

Kegalauanku sampai terbawa dalam shalat, hingga Allah menghiburku.

Bukankah lebih berharga memiliki mereka dalam keadaan sehat dan tak kekurangan suatu apa, dibandingkan hanya memiliki sebuah kenangan yang  berupa foto ?

Ya, tentu lebih berharga memiliki mereka sehat dan tercukupi !

Kenangan yang paling berharga adalah saat kita me-'fotocopy' diri kita dalam diri anak-anak kita, saat  'tulisan' yang kita buat di atas 'kertas putih' kepribadian mereka , mereka bawa hingga dewasa.  Goresan tangan orang tua dalam mendidik dan mengajarkan segala hal baik yang mengantar mereka bertumbuh dewasa dan menjadi manusia seutuhnya. Itulah memori yang selalu terekam dalam bingkai kehidupan, membekas dan tidak hilang.

Kalau sekedar foto siiih , mau hilang , mau tetap ada, no reken .... hahahaha.  Kedengarannya aku sedang menghibur diri sendiri yaa .....

Karena Sombong dan Membanggakan Diri

Dear Allah lovers,

Sore kubuka terjemah al quran , kubaca kalimat ini :"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri".

Yups ! pas banget dengan cerita yang belum lama ini sampai kepadaku. Ini kisah nyata yang aku samarkan begitu rupa.  Tahu kan maksudku kenapa harus menyamarkannya ?

Ceritanya ada seorang wanita yang punya usaha kecil, tapi di kampungnya termasuk pengusaha kecil  yang berhasil. Dengan puluhan karyawan, ada yang dikerjakan di rumahnya, ada juga yang pekerjaannya dibawa pulang.

Sayangnya si wanita ini wanita yang sombong dan suka membanggakan diri.  Uang jajan anaknya yang banyak saja dibanggakannya .... hehehe ... Dan dia menjalankan bisnis dengan sedikit etika , aku bilang sedikit karena barangkali dia masih punya etika tapi sedikit ... hhhmmm.

Aku sebut saja dia ibu X.

Ibu X yang sukses ini pernah disakiti suaminya, suaminya pernah berselingkuh, sudah bertobat dan meminta maaf dan mereka baikan lagi, bahkan sang suami berhenti dari pekerjaannya untuk membantu usaha istrinya yang berkembang begitu pesat.

Pernah dia bilang begini :"Aku membangun bisnis ini untuk membuka mata suamiku agar tidak menyepelekan wanita.  Aku mau buktikan bahwa wanitapun bisa sukses dan mandiri, tidak butuh belas kasihan lelaki".

"Hmmm ... mestinya bisnis itu diniatkan ibadah kepada Allah", kataku saat itu.
"Iya ya, tapi aku kayaknya ingin balas dendam pada suamiku", katanya.

Seperti kataku, dia menjalankan bisnis dengan sedikit etika , dengan niat untuk membuktikan kemampuan pada suaminya, dan diapun bersikap sombong dan membanggakan diri. Aku pernah jadi korbannya .... hehehe, tapi seperti biasa aku memaafkannya.

Bisnisnya ramai dan dia berjaya selama bertahun tahun, sampai aku  tak menyangka bila dia bisa bangkrut.  Ya, itulah berita terkini yang aku terima.

Bisnisnya ambruk, rumahnya dijual, dan pindah ke rumah kontrakan.  Suaminya bekerja lagi pada orang lain.

Allah memang Maha Adil dan Allah selalu bekerja dengan keadilanNya. Tanpa kita meminta pada Allah, orang yang berbuat dhalim, pasti menerima akibat perbuatannya.

Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.  Alangkah ngerinya bila Allah sudah tidak menyukai.  Allah yang Maha Kasih Sayang saja tidak menyukai, apalagi makhlukNya.  Banyak orang tidak menyukai ibu X, termasuk aku ... hehehe.  Kabarnya, tetangganya banyak yang  tidak menyukai, teman-temannya juga  banyak yang tidak menyukai.

Bagiku ini adalah untuk kali ketiga menyaksikan orang yang sombong dan membanggakan diri yang mengalami keterpurukan dan bangkrut dengan cara yang menyakitkan.  Ketiga-tiganya pernah mendhalimi aku.

Mudah-mudahan Allah selalu  melindungi kita dari sikap sombong dan membanggakan diri.

Jumat, 06 Maret 2015

Mengatasi Susah Tidur dengan Energi Murni

Dear Allah lovers.
Pernah susah tidur ?

Bila sudah bisa mengolah energi murni (bisa dipelajari di tulisanku terdahulu) , maka kalian bisa menggunakannya untuk mengatasi susah tidur, atau menolong orang lain yang susah tidur.

Dulu sebelum berteman dengan  energi murni , bila susah tidur aku sering minta ditransfer energi ngantuk ke eyang. Biasanya langsung terasa berat di mata dan terlelap.

Beberapa hari yang lalu aku sudah tidur, padahal mata dan badan sudah capek banget, lalu aku mencoba   minta tolong energi murni. Ternyata ada 3 hal yang perlu aku lakukan , yaitu menenangkan mata, menenangkan pikiran dan menenangkan perasaan.

Pertama yang aku lakukan menstransfer energi ketenangan ke mata, dan mata langsung terasa berat , tapi ternyata aku masih belum juga tidur.  Kukira karena pikiranku masih sibuk, lalu aku trensfer juga pikiranku, lalu perasaanku. Dan akupun tertidur dengan sukses.

Bila susah tidurnya karena suasana yang bising , maka perlu juga mentransfer ke telinga agar non aktif. 

Selamat mencoba.


Mengelola versus Mencari

Eyang sering bicara padaku, dalam hal rejeki  manusia hanya diperintahkan untuk mengelola saja , bukan mencari. Simpel sekali, sesuatu yang sudah ada, dikelola sebaik-baiknya agar mempunyai nilai lebih, hanya itu, selanjutnya akan berjalan dengan kebijaksanaanNya.

"Gak pakai marketing ? Trus, kalau sudah terlanjur ada marketingnya,  apa dong yang dikerjain ?", tanyaku. Eyang tidak langsung menjawab, malah tersenyum thok.

"Seperti yang bunda lakukan, bunda punya kebun pisang yang produksinya melimpah limpah, lalu bunda kelola pisang-pisang itu agar punya nilai lebih, jadilah  brownies. Memberi nilai lebih inilah pointnya.  Brownies bunda laku karena produknya atau karena marketingnya ?" tanya eyang.

"Ya, dua-duanya dong ", jawabku spontan. Eyang malah tersenyum, dan aku tahu arti senyumnya, itu berarti jawabanku salah. Lantas aku pikir, seandainya marketingnya bagus, tapi produknya gak disukai orang, terus tidak ada yang beli lagi alias tidak ada repeat order, habislah riwayatnya., kalau begini kejadiannya , eyang benar.

"Marketing itu pada hakekatnya memperkenalkan produk", kata eyang di hari lain ... hehehe, rupanya eyang memikirkannya juga .  Lalu eyang bercerita tentang dua kakak beradik yang berjualan madu.

"Ada dua kakak beradik , sang kakak menjual madu hutan murni di rumah mereka dan laris.  Suatu hari si kakak pindah ke tempat lain, maka diberikannya bisnis madu yang sudah berjalan itu kepada adiknya. Tapi ternyata di tangan si adik, bisnis madunya malah macet dan kemudian tutup. Padahal alamat rumah mereka sudah terkenal dengan madu murninya, pelangganpun sudah ada, tinggal meneruskan dan mengembangkan saja sebenarnya. Tapi kenapa kejadiannya bukannya berkembang, malah tutup. Ini kejadian nyata loh, bunda tahu apa sebabnya ?", cerita eyang, tanpa menunggu jawabanku eyang menjawabnya sendiri.

"Saat berbisnis madu, si kakak mencari tahu apa manfaat madu buat manusia, bagaimana cara menggunakannya dan dia merasa amat bahagia bisa menolong orang dengan pengetahuannya. Tapi bagi si adik, saat dia melihat madu, yang menarik baginya adalah keuntungan alias duitnya.  Inilah yang membedakan antara keduanya, yang satu fokus pada manfaatnya, yang satu fokus pada duitnya ", kata eyang.

"Semua makhluk Allah, walau terlihat benda mati, dia punya perasaan.  Sebuah benda yang merasa dirinya dieksploitasi, dia enggan menarik hal baik bagi pemiliknya ", kata eyang menyimpulkan.

Kesimpulanku, perlakukan semua hal dengan kasih sayang, apakah itu barang dagangan, ataukah cuma lap di dapur ..... Karena mereka bisa membalas kasih sayang dan kebaikan kita dengan caranya.


Selasa, 03 Maret 2015

Strategi Saat Melihat Hantu

Dear Allah lovers .

Bangun jam 2 dini hari untuk shalat, bukan shalat tahajud , tapi shalat isya'. Alasan (yang dibuat-buat) karena  kecapean memberi pelatihan batik painting di Bangkalan Madura, jadi pules manja deh ... haha.

Gak tahu kenapa , saat shalat kok dikuntit sama hantu ... pernah mengalami ? Mengganggu banget sepanjang shalat, bukan soal bentuknya yang bikin risih , tapi mengganggu di pikiran juga.

Usai shalat, bersiap pules episode kedua ,  masih sempat bertanya pada Allah, bagaimana cara mengatasi gangguan melihat hantu. Alhamdulillah, Allah memberikan jawaban dengan caraNya.

Tapi kita bikin definisi dulu ya , hantu itu sebenarnya apa sih ? Definisi ala Innuri,  pokoknya sesuatu yang menyeramkan (walau ada yang cantik, aku belum pernah ketemu sama yang ganteng, mungkin karena yang ganteng gak berselera sama wanita STW ... hehehe) yang wujudnya tidak bisa diraba dan disentuh, tapi terlihat mata batin , atau mata lahir yang penglihatannya ditajamkan Allah.

Bagaimana strategi saat bertemu hantu ?
Fokus pada Allah, maka secara otomatis mereka akan menyingkir. Jadi alihkan pikiran pada Allah saja, gak usah pedulikan mereka.  Ini tidak mudah dilaksanakan, tapi akan sangat mudah bila kita bisa memposisikan diri 'di atas' , maksudku  sadari bahwa kita ini makhluk yang diciptakan lebih mulia dan lebih sempurna dibandingkan mereka, jadi jangan gentar dengan kehadiran mereka, pun jangan bersikap memusuhi atau konfrontatif.

 Lawan dari memposisikan diri di atas, adalah memposisikan diri di bawah, yang ditandai dengan perasaan takut , merasa seram atau ngeri dengan penampakan mereka.  Bila kita seperti ini , maka dengan mudahnya mereka akan memasuki pikiran dan perasaan kita. 

Cara membangun mind set agar bisa memposisikan diri di atas, adalah dengan menyadari fungsi kehadiran mereka adalah untuk memperkuat kita secara mental dan spiritual, bukan untuk membuat kita ketakutan dan tertekan.  Inilah salah satu tujuan mereka diciptakan Allah. Kita tahu bumi dan seisinya diciptakan Allah untuk manusia, ada yang berguna untuk mempertahankan kehidupan, memberi energi, memberi kebahagiaan, menolong dan membantu kita dalam segala urusan , memberi tekanan agar kita kuat, dan untuk memperkuat mental spiritual kita salah satunya adalah kehadiran makhluk-makhluk yang menurut kita aneh dan menyeramkan.

Pernah beberapa malam berturut turut, tiap kali bangun malam selalu disambut oleh hantu, dan aku selalu takut sampai membangunkan mas Hary.  Hingga pada suatu malam, aku bilang pada mereka, terimakasih, kehadiranmu telah membuatku berdzikir dan mengingat Allah. Eh, mereka malah kabur.

Jadi saat aku dalam posisi ketakutan , aku telah memposisikan diri di bawah mereka, dan begitulah hasilnya, mereka semakin semena-mena.  Tapi saat aku menyadari, bukankah kehadiran mereka telah membuat mulutku komat kamit mengucap dzikir ? dan aku merasa diuntungkan dengan hal itu, berarti  aku telah memposisikan diri di atas mereka.

Jadi, jangan takut hantu,  takutnya diumpetin saja di bawah kasur ....hehe