Kamis, 13 Juni 2019

Pusar dan Rahasianya


#innuriinspirasi

Ingat pelajaran shalat, setelah melakukan takbiratul ikhram, kedua tangan diletakkan di atas perut,  ada yang tepat di atas pusar,  ada yang sedikit digeser ke kiri,  ada yang sedikit di atas pusar,  ya intinya di seputar pusar.

Ternyata pusar mengandung banyak sekali pelajaran kehidupan.

Pusar membuka kesyukuran yang dalam, yang membuka lebih lebar ruang bahagia di hati.  Bersyukur atas kasih sayang Allah yang membuat kita tumbuh pertama kali lewat makanan yang terhubung dengan ibu melalui pusar. Sementara ibu memperoleh makanan dan energi dari alam. 

Jadi pada hakekatnya kita punya 2 ibu, ibu yang mengandung dan ibu alam semesta yang telah memberi energi buat ibu dan sang bayi, dan pusar adalah jalan mengenal 2 ibu tersebut.  Kasih sayang Allah yang luar biasa yang menghubungkannya melalui pusar.

Baik.  Sekarang latihannya.  Bila kemarin belajar merasakan pernafasan dada,  sekarang pernafasan perut.  Innuri suka melakukannya sambil berbaring menjelang tidur, tapi posisi apapun boleh, senyamannya saja. Telapak tangan diletakkan di atas pusar,  boleh satu atau kedua telapak tangan.  Mulai ambil nafas dan hembuskan pelan.  Kali ini fokus pada pusar ya,  pikiran diistirahatkan,  hanya  merasakan naik turunnya gerakan perut, perhatian ke pusar.  Lakukan saja santai sampai merasa damai, tenang dan bahagia.  Tidak perlu berdzikir,  karena kita sedang diam agar bisa merasakan dzikirnya semesta kecil kita yaitu dzikirnya tubuh.  Bila pada titik tertentu hati secara otomatis berdzikir,  ya diikuti saja karena dzikirnya hati sudah sinkron dengan dzikirnya tubuh.  Santai,  mengalir damai dan tidak memaksa.

Dicoba ya dan Innuri tunggu sharing pengalamannya via komentar,  inbox atau wa.  Sebelum menginjak pembahasan selanjutnya.

Rabu, 12 Juni 2019

Diam Itu Menerima Sesuatu


#innuriinspirasi

Terimakasih ya testimoninya untuk "Mensyukuri Nafas". Alhamdulillah ada yang sakit kepalanya hilang,  yang merasa damai,  yang dada terasa lega dan plong,  yang meriangnya hilang. Alhamdulillah ga ada yang duitnya hilang 😂😂.

Sebelum lanjut,  kenalin ya itu 'habib' El... haha.  Foto yang gak nyambung lagi ya, biarin asal nenek senang 😁😁.

Di dalam al qur'an disebutkan bahwa semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah.  Pernah mendengar tasbih mereka? 

Bagaimana bisa mendengar tasbih alam semesta bila setiap hari sibuk melulu. Fisik, pikiran dan batin yang  sibuk,  bahkan saat tertidurpun masih sibuk. Saat shalat yang mestinya sarana untuk lebih hening saja yo tetap sibuk. Dan kebanyakan kita sibuk untuk didengarkan,  lah bagaimana bisa mendengarkan kalau begini? 

Ketahuilah,  sebelum bisa mendengar dzikir alam semesta,  dengarkan dulu dzikir di semesta kecilmu,  ya tubuhmu sendiri.  Makanya Innuri kasih latihan untuk merasakan nafas, itupun sebuah cara untuk hening agar bisa mendengarkan tubuh kita sendiri yang selalu bertasbih dan memujiNya.

Coba lakukan latihan di "Mensyukuri Nafas" secara rutin,  minimal tiap sebelum tidur dan juga lakukan lebih lama, minimal 20 menit maksimalnya terserah.

Kebanyakan manusia sibuk untuk didengarkan, bahkan Tuhanpun diminta mendengarkannya.  Maka diam dan hening adalah sarana untuk mendengarkan.  Hanya dengan mendengar kita memperoleh sesuatu. Dari mendengar kita bisa menerima jawaban dari permasalahan,  pertanyaan dan doa kita. 

Baik. Pelajaran ini akan berlanjut,  Innuri minta sharing pengalamannya dong untuk memberi masukan buat pembahasan berikutnya.

Selasa, 11 Juni 2019

Mensyukuri Nafas


#innuriinspirasi

Banyak masalah yang sebenarnya problem utamanya adalah kurang atau tidak pandai bersyukur.

Mengapa banyak sekali orang kesulitan bersyukur?  Ternyata karena tidak ada yang mengajarinya sebuah metode untuk bersyukur, karena brrsyukur itu perlu cara agar tidak hanya sekedar ucapan di bibir saja. Bersyukur juga bukan hanya untuk hal hal besar seperti ketika tercapai keinginan dan semacamnya.  Tapi bersyukur yang lebih dalam dari itu. 

Bagaimana bersyukur yang membekas dan mengubah perasaan kita menjadi damai ,  tenang,  bahagia, yakin, sekaligus membentuk jiwa yang kuat.

Baiklah.  Innuri ajarkan sebuah cara sederhana menggapai rasa syukur yang dalam.  Bersyukur mulai dari hal yang sering manusia abaikan, yaitu mensyukuri nafas. 

Coba lakukan diam sejenak, posisi apa saja boleh,  senyamannya,  fokus perhatian di nafas saja,  keluar masuknya udara dari hidung kita.  Rasakan udara masuk melalui hidung lalu bergerak ke paru paru,  tahan sebentar lalu rasakan udara keluar melalui hidung, hembuskan pelan-pelan. Jeda sejenak sebelum menarik nafas lagi dan terus perhatikan dan rasakan.  Begitu dilakukan terus sampai hati terasa begitu damai dan nyaman. 

Pikiran diistirahatkan dulu ya,  tidak pakai berdzikir, hanya memperhatikan dan merasakan keluar masuknya nafas. 

Bila itu dilakukan sesuai intruksi Innuri, terus menerus sampai hati terasa damai,  akan muncul perasaan wow. Hati akan menemukan sendiri rasa syukur yang tak terhingga akan anugerah kehidupan ini.  Lakukan sesering mungkin sampai suasana hati menjadi meditatif,  kedamaian dari dalam yang sering aku sebut inner peace. 

Baiklah.  Dicoba dulu dan tolong setelah mencoba,  beri Innuri testimoni bagaimana rasa hati setelah mempraktekkannya.  Boleh disampaikan di komentar atau via inbox,  wa kalau malu.

Innuri akan lanjutkan pelajaran tehnik bersyukur ini bila ada testimoni dari minimal 5 orang ya.

Senin, 10 Juni 2019

Perbuatan Baik Yang Egois


#innuriinspirasi

Di status teman-teman,  Innuri sering nemu kalimat-kalimat seperti ini :
- semoga yang aku lakukan bisa mengantarkanku ke jannahNya (surgaNya)
- semoga semua kelelahanku dalam ....... (dia sebutkan perbuatan baiknya)  bisa menyelamatkan dunia dan akhiratku.

Kalian sering ketemu status kayak gitu juga kan? 
Memangnya salah,  mba Innuri? 
Tidak salah sih.  Mungkin dia belum ketemu sama surat At Taubah ayat 72 yang menerangkan bahwa keridhaan Allah itu lebih besar dari surgaNya. 
Allah juga tak pernah menyuruh kita bekerja untuk mendapatkan surgaNya, melainkan bekerja untuk  mendapatkan keridhaanNya saja.

Begini loh sayang.
Gapapa deh yang mau surga.
Tapi marilah naik kelas dikit aja.
Allah mengajari kita berbuat baik itu kan salah satunya biar kita gak egois.  Berbuat baik untuk kepentingan diri sendiri itu egois bukan ya?  Ya iyalah. 
Allah memang menjanjikan balasan untuk setiap perbuatan baik,  tapi itu efek samping,  bukan tujuan.  Jadi yo jangan dijadikan tujuan.

Lah kapan dong ego boleh kita pakai? Ya digunakan saat mempertahankan diri saja.  Makan dan minum termasuk upaya mempertahankan diri.

Allah juga mengajari kita unconditinal love, kasih sayang tanpa syarat.  Buat yang mau naik kelas,  berbuat baiknya ya karena kasih sayang kepada seisi alam semesta ini.  Itu namanya keren. 

Mau lebih keren lagi? 
Tidak pernah merasa sudah berbuat baik,  karena Allahlah yang sebenarnya sedang bekerja melalui kita.  Kita ini aslinya gak punya apa-apa, segala daya dan sarana berbuat baik itu milik Allah semua.  Gak malu ta ngaku-ngaku sudah berbuat ini itu untuk dunia sementara yang kita gunakan untuk itu semua bukan milik kita? Sik sik... Innuri mau tutup muka pakai panci 😂.

Kasih Sayang Itu Membebaskan

Kasih Sayang Itu Membebaskan
#innuriinspirasi

Sudah melakukan tahanuts?  Tulisan Innuri yang ini akan lebih bisa dipahami bila sudah sering melakukan tahanuts. Bila belum,  coba lakukan dulu sekitar 15-30 menit,  diam dan pejamkan mata,  "amati dan catat" setiap pergerakan di pikiran dan di batin. Bila sedang memikirkan sesuatu,  catat di hati 'berpikir,  berpikir, berpikir' sampai pikiran terasa damai.   Bila sedang merasakan sesuatu,  misalnya sedih, catat di hati 'sedih,  sedih,  sedih' sampai hati terasa damai.  Sederhana sekali bukan?  Mencatatnya gak perlu pakai bolpoin loh ya,  di hati saja.

Baiklah,  Innuri lanjutkan ya. 

Keluar dari penjara pikiran itu bukan berarti tidak memikirkan apa-apa,  bukan pula berarti bisa berpikir apapun yang serba bebas. Tapi memerdekakan diri sejati manusia dari "penjajahan" pikiran yang membuat manusia tidak bahagia, tidak produktif,  dll.

Makanya kita perlu "keluar" dari diri sendiri untuk bisa menatap jernih segala sesuatu.

Tahanuts yang berhasil akan melahirkan rasa tenang,  damai, kasih sayang , suka cita,  bahagia , kesabaran dan perasaan positif lainnya.

Kasih sayang itu membebaskan,  yang pertama dibebaskan adalah diri sendiri dari belenggu pikiran dan perasaan negatif.

Fitrah manusia ('default'nya manusia)  adalah kasih sayang tanpa syarat,  makanya setiap melakukan segala sesuatu musti pakai membaca basmallah dulu,  untuk mengingatkan manusia akan kesejatian dirinya yang penuh kasih sayang. 

Kasih sayanglah yang membuat segalanya bertumbuh dan segalanya bisa diperbaiki.

Apa yang Innuri jelaskan,  hanya bisa difahami dengan melakukan.  Bebas dari penjara pikiran itu seperti apa juga hanya bisa dirasakan dengan mempraktekkan. Percayalah,  hasilmya amat sangat luar biasa!

Selamat menempuh indahnya perjalanan spiritual kalian, sahabatku.  

Jumat, 07 Juni 2019

Bagaimana Keluar dari Penjara Pikiran?

Barangsiapa Mengenal Dirinya,  sungguh dia telah mengenal Tuhannya
#innuriinspirasi

Penjara pikiran itu terbentuk sejak kita kecil,  dari pengalaman, dari pengaruh orang-orang yang mendidik kita,  dari bacaan yang pernah kita baca,  dari kuliah dan ceramah yang kita dengar dan banyak hal yang berlangsung selama puluhan tahun sepanjang kita hidup.

Tidak ada yang salah dari semua yang telah kita tempuh sepanjang hidup ini, itu adalah bagian dari proses menuju sesuatu yang kita cari.  Bagi yang tujuan perjalanan hidupnya adalah Tuhan dan keridhaanNya dalam sebuah perjalanan spiritual yang indah,  silahkan lanjut membaca. Untuk keluar dari penjara pikiran,  ya kita musti mengenal diri sendiri dulu.  Nabi Muhammad dalam sebuah hadits mengatakan, man arafa nafsahu, arafa rabbahu, artinya barangsiapa mengenal dirinya,  sungguh dia telah mengenal Tuhannya.

Menyelam ke dalam diri sendiri,  diam sejenak dan mengenali  apa yang sedang terjadi di dalam diri sendiri. Mengendapkan pikiran dan mengenali gejolak apa yang sedang terjadi di dalam hati,  di pikiran, di dalam ego dan nafsu kita.  Kenali saja satu persatu, kenali dan pasrahkan pada Allah.  Contohnya begini, bila sedang marah, katakan di hati 'aku marah' lalu pasrahkan kemarahan itu pada Allah, lakukan terus sampai amarah itu menghilang. Bila sedang bahagiapun lakukan hal yang sama, segala rupa emosi di dalam diri, kenali, ucap di dalam hati lalu pasrahkan. Bagi yang muslim bisa dilakukan setelah salat lima waktu , lakukan sampai hati terasa ringan dan damai.  Cukup kenali dan pasrahkan, beberapa menit sampai terasa enak di hati.

Diam dan mengheningkan pikiran ini di dalam Islam disebut tahanuts. Nabi Muhammad sering melakukan tahanuts di gua Hira sebelum diangkat menjadi Nabi dan sesudah menjadi Nabi.  Dalam pengertian umum disebut meditasi,  dalam istilah jawa disebut semedi. Diantara banyak cara meditasi,  pilih meditasi untuk mengenal diri sendiri.

Innuri pernah menulis tentang meditasi mengenal diri sendiri ini di blog, silahkan dicari sendiri ya. Untuk keluar dari penjara pikiran memang perlu niat dan usaha yang terus menerus.  Dan ini baru langkah awalnya.  Langkah berikutnya , nanti Innuri tulis dan kalian boleh membacanya setelah menjalani tahanuts seperti yang aku sarankan.

Siapa Yang Sering Menipumu?


#innuriinspirasi

Kemarin di rumah Ngawi,  ketika mau keluar dari kamar mandi,  aku dikejutkan oleh makhluk panjang berwarna kecokelatan sedang menuju ke arahku, yup, namanya ular,  hewan yang aku takuti.

Spontan aku berteriak dan menutup pintu kamar mandi keras keras. Karena rumah ibu yang panjang kayak kereta api,  sementara yang di rumah cuma mbak Lis di ruang tamu depan sana,  teriakanku rupanya tidak kedengaran.  Akupun memanggil namanya sekali lagi,  sekerasnya sambil bilang kalau ada ular.

Mbak Lis datang dan bilang ularnya sudah gak kelihatan.  Barangkali si ular kaget oleh suara gebrakan pintu dan teriakanku yang membahana, ular itu menjauh entah kemana.

Dalam kondisi kepepet seperti itu orang mudah sekali tertipu,  tertipu oleh ketakutannya sendiri.  Sebenarnya aku tak perlu bereaksi sebegitunya karena manusia lebih pintar dari ular dan aku juga punya Allah yang melindungi. Bila aku lebih tenang sedikit saja, bisa menghubungkan hati dengan Allah secepatnya dan menempatkan diriku  lebih cerdas dari si ular, mungkin ceritanya bisa berbeda. Manusia itu posisinya di atas hewan, dan manusia itu diuntungkan karena dia bisa berhubungan langsung dengan penciptanya,  jadi jangan takut,  Innuri.

Rasa takut membuat manusia bereaksi berlebihan yang justru membahayakan dirinya sendiri.

Hal yang sering menipu manusia justru pikiran dan ketakutannya sendiri. Dan manusia justru sering menjauh dari sesuatu yang tak pernah menipunya yaitu hati nuraninya , dimana Tuhan membisikkan petunjukNya.  

Setiap Orang Hidup dalam Penjara Pikirannya


#innuriinspirasi

Hampir setiap orang hidup di dalam penjara pikirannya,  dan sedikit sekali orang yang merdeka dari perbudakan pikirannya sendiri. Kita termasuk yang mana?

Simak kisah ini.

Si A melihat si B : Itu orang kok ibadahnya yang wajib wajib saja, kalau aku ya rugi,  kenapa gak mau mencari tambahan pahala dengan ibadah sunah.

Si B melihat A : Ini orang kok shalatnya jungkat jungkit cepat sekali,  meskipun selalu melakukan salat sunah, apa dia bisa menikmati ketemu Tuhan dengan cara shalat seperti itu?

Apa yang bisa kalian simpulkan tentang si A dan si B? 

Sekarang coba cari sesuatu di dalam diri kalian sendiri, sewaktu kalian melihat seseorang atau suatu peristiwa. 

Orang yang sama atau peristiwa yang sama,  maknanya bisa bervariasi sesuai jumlah kepala orang yang melihatnya.  Ya karena hampir setiap orang hidup dalam penjara pikirannya sendiri.

Bagaimana membebaskan diri dari penjara pikiran yang justru tidak produktif, tidak membangun , tidak mengubah apapun , bahkan membuat kita jalan di tempat atau malah mundur ke belakang. 

Coba cari dulu jawabannya sambil memohon petunjuk Allah. Kalian bisa cocokkan jawaban kalian di tulisan Innuri berikutnya ya. 

(bersambung) 

Rabu, 05 Juni 2019

I'm Sending My Love to Universe


#innuriinspirasi

Dia : Problemnya pas berdoa itu,  kadang ada rasa buntu,  macet dan tidak didengar Allah.

Aku :  Berdoa jangan pakai ego. 
Dihubungkan dulu hati dg Allah sampai klik baru berdoa.  Jadi yang keluar di doa kita ya kehendak Allah.  Bukan kehendak kita.

Beberapa hari kemudian,  sang penanya inbox lagi.

Dia : Bunda,  hatiku tiba-tiba berdzikir terus menerus dengan kalimat yang aneh.  Tapi terasa enak sekali di hati.  Setelah terinspirasi dari postingan bunda tentang shalat.

Yang dia maksud postinganku tentang shalat, yaitu tentang tingkatan orang dalam melakukan shalat,  dimana ada suatu tingkatan saat seseorang tidak lagi egois saat mengucap doa di dalam shalat.  Seeorang yang shalat untuk mendoakan segenap makhluk Allah. 

Aku : Dziki macam apa itu ?

Dia : “I’m sending my love to universe”

Aku : Wow kereeen.

Minggu, 02 Juni 2019

Menjadi Keberuntungan Untuk Semesta


#innuriinspirasi

Pagi tadi si ganteng mudik dari Bandung,  naik pesawat Bandung - Surabaya.  Dia bercerita,
"Wedeh,  waktu keluar dari gedung bandara langsung disambut sama orang-orang yang nawarin taksi yang .... ".

"Yang njengkelin ya.  Yang ngikutiiiin terus sambil ngomoooong terus ... " , kataku.

"Ya didoakan saja,  kasihan mereka nyari uangnya musti pakai ngotot sebegitunya sampai mengganggu orang lain.  Didoakan juga bandaranya agar menemukan sistem untuk mengatasi hal kecil tapi njengkelin seperti itu tanpa merugikan mereka", lanjutku. 

Ya.  Dimanapun kamu berada,  dimanapun dan kapanpun Allah memposisikanmu,  jadilah rahmat (kasih sayang) untuk semesta kecilmu. Maka kamu adalah rahmat bagi semesta besar ini. 

Jadilah kamu keberuntungan buat semesta kecilmu, maka kamu sudah menjadi keberuntungan bagi semesta raya ini.

Betapa alam akan sangat berterimakasih akan kehadiranmu di dunia ini,  dunia tempat manusia belajar memantaskan diri untuk kembali kepada cahaya dan kasih sayang Allah.

Setiap detik kehidupan ini berharga. Allah tidak pernah salah  menempatkan seseorang, di posisi manapun, pasti ada maksudnya. Maka jangan membenci atau menyalahkan meski di dalam hatimu , agar hatimu siap menerima hikmah dan petunjukNya. 

Sedang berada dimanakah kalian sahabat?
Sudahkah kalian menjadi keberuntungan buat sesamamu?