Sabtu, 29 Juni 2013

Mencari Formula Kehidupan Yang Indah

Ini adalah chatting aku dengan salah seorang pembacaku, setelah aku edit disana sini  hingga membentuk cerita yang bisa difahami.  Sebut saja beliau ibu X.

Ibu X :
Membaca apa yg ditulis di blog mbak itu rasanya hidup mbak begitu indah, dengan mudahnya menata hidup, usaha lancar, anak-anak baik, suami penyayang, dan masih banyak lagi kondisi yang sangat diinginkan begitu banyak orang termasuk aku
Saat ini, aku butuh pencerahan mbak. Entah apa yang salah dalam hidupku tapi rasanya pertolongan Allah terasa begitu jauh. Sadar betul aku bahwa ini kok seperti tidak bersyukur atas apa yg telah Allah berikan kepadaku.
Kondisiku benar-benar terpuruk mba, rasanya gak kuat menanggung beban ini sendiri. Ketika tahajud, hajat, taubat, dhuha sudah dilakukan tapi kok malah semua jalan tertutup. 

 Aku :
Nasehatku yang ini dijalani dulu : banyak bersyukur, minimkan keluhan.
dengan bersyukur, Allah banyak menambah nikmatNya, ini janji Allah yang pasti Dia penuhi.
imani hal ini ya, karena Allah itu seperti persangkaan hambaNya

Ibu X :
Biasanya untuk bisa merasakan perubahan berapa lama mbak?
Atau tergantung orangnya?

 Aku :
Jangan menargetkan waktu, jalani saja rasa syukur dengan enjoy , dengan nikmat dan asyik ... perubahan itu bisa satu detik .... kalau sudah benar syukurnya

 Ibu X :
Nah pelajaran lagi mbak, cara benar dalam bersyukur?

Aku :
Sampai tidak ada keluhan sedikitpun tentang hidup ini, ikhlas dan syukur.
Ridha dengan ketentuan Allah itu maksudnya merasa bahwa semua ini pemberian Allah, yo wes diterima dengan senang apapun kejadiannya

Kepada ibu X, aku juga memberinya bukuku 'Menciptakan Keajaiban Finansial'.  Dalam buku ini sudah termuat jawaban yang lengkap tentang masalah-masalah yang dihadapinya.  Setelah beberapa hari berlalu, kuterima pesan darinya.

Ibu X:
Saat aku coba untuk mengikhlaskan semuanya, mikirnya bebas banget.. Dan memang pertolongan itu datang.
Tapi saat ini aku benar-benar galau, hingga rasanya gak kuat lagi menanggung dan mikir. Gak tenang, uring-uringan, males, dll. Saat baca blog mbak Indah memang lama kelamaan jadi ngerti dan mencoba untuk kembali mengikhlaskan dan bersyukur. Kemudian muncul pertanyaan saat baca cerita-cerita mbak Indah kenapa mba Indah bisa begitu mudah mendapatkan apa yang mbak mau dan bisa memahami apa yang Allah tunjukkan, sedang aku sulit sekali mencerna. Sebenarnya apa yg salah dalam diriku dan kehidupanku hingga datang masalah bertubi-tubi seperti ini.

 Sekarang aku yang nanya nih sama kalian semua, apanya sih yang salah dari kehidupan ibu X ?  Barangkali kalian bisa membantu menemukannya.

Menjawab pertanyaannya ; mengapa hidupku begitu indah dan mudah ? Aku jawabnya, sudah aku jawab di blog dan di bukuku ... hehehe.

Sebenarnya formula untuk menjadikan kehidupan ini mudah dan indah sudah termuat di al quran semuanya, lengkap dan sempurna, bahkan hingga detail terkecilnya yang berupa perasaan, bagaimana mengelolanya.  Inilah yang aku tulis di blog, hasil interaksiku dengan al quran, hasil pengalamanku menjalankan segala formula yang tertulis di al quran.

Jadi kalau kepingin tahu bagaimana caraku memperoleh kehidupan yang indah dan mudah, rajin-rajin saja membaca al quran, setiap hari tanpa ada hari yang terlewat. Aku sendiri dalam proses menghafalkan al quran walau kemampuanku cuma hafal  1 juz dalam satu tahun.

Aku suka melakukan kegiatan sehari-hari sambil murottal dan aku mulai menghafal di usia yang sudah kepala 4, saat daya ingat menurun. Aku juga baru hafal 2 juz kurang sedikit, tapi hal luar biasa telah sering aku alami.  Kukatakan ini agar kalian tidak usah cari alasan untuk melakukan pembenaran atas pilihan kalian yang tidak rajin membaca al quran atau enggan menghafal.

Banyak sekali hal menakjubkan mengiringi kebiasaanku ini, susah digambarkan keindahan al quran dan keajaiban yang dibawanya.

Bila membaca secara keseluruhan curhat ibu X, aku hanya bisa menyimpulkan bahwa ibu X ini sudah memegang resep hidup enak dan mudah di tangannya, tapi dia masih belajar menjalankannya.  Yang namanya belajar adakalanya jatuh, adakalanya bangkit lagi, dan semua ini wajar saja.  Yang penting adalah tidak menyerah.  Bila jatuh , ya bangkit lagi, pegang teguh tali Allah dan rajin rajinlah membaca dan menjalankan tuntunan al quran.

Ibu X masih kurang sabar saja, apa yang ada di pikirannya adalah kapan masalah ini berlalu / berakhir ?  Pikiran inilah yang malah membuat dia berputar putar terus di masalahnya, dia fokus pada masalah, makanya masalah itu semakin mendatanginya. 

Masalah yang sebenarnya  bukan pada peristiwa pahit yang menimpa hidupnya, tapi masalahnya adalah, peristiwa-peristiwa itu hanyalah alat bantu untuk mendekatkannya pada Allah.  Jadi bersyukurlah karena Allah sudah menarik dalam lingkaranNya.

 Coba lebih pasrah saja, letakkan beban, gak usah mikir, segala unek-unek di pikiran dan di hati dikeluarkan lalu ditaruh di hadapan Allah, nah ... merdeka kan? Tidak usah masalah itu dibawa-bawa, kalau masalah datang ya dihadapi saja dengan sikap terbaik, tapi pikiran dan hati tetap dingin karena bersandar padaNya.  Ini namanya pasrah.   Bila sudah begini mind setnya, nanti masalah itu akan minggir dengan sendirinya karena Allahlah yang menyelesaikannya.

Jalani syukur, ikhlas, ridha dan sabar saja menjalani prosesnya.

Ada seorang pembacaku yang mendapat keajaiban dalam waktu yang amat singkat.  Dia terlilit hutang sampai untuk makan saja sulit.  Setelah berhasil mengkondisikan perasaannya untuk ikhlas dan ridha dengan ketentuan Allah, mulailah keajaiban mendatangi hidupnya.  Tiba-tiba saja orang tuanya yang selama ini tak pernah peduli dengan masalahnya bilang akan membantu menyicil hutang banknya tiap bulan.  Tanpa memohon atau meminta tolong ke orang tuanya, tapi orang tuanya sendiri yang punya inisiatif membantunya. Inilah pertolongan yang tidak disangka sangka, hanya Allah yang bisa menggerakkan hati orang tuanya dan hanya Allah juga yang bisa menggerakkan alam semesta untuk membantu kita. 

Pasrah dan imani bahwa Allah maha bisa menurunkan pertolongan dari arah manapun yang Dia kehendaki, bahkan dari arah yang terlihat mustahil sekalipun.

Ingat, targetnya adalah keridhaan Allah, bukan terselesaikannya masalah.  Fokusnya pada Allah, bukan pada masalah. 

Untuk menjawab pertanyaan lainnya, silahkan dibuka beberapa judul di bawah ini :

dzikir dan doa yang ngefek
ajaibnya ridha pada Allah
nikmat dan bahagia itu ....

Alni Naik Kelas

 Aku lamaaa ya perginya,  aku ke Yogya minggu lalu menyaksikan pagelaran busana karya anak cantikku Zelika sebagai bagian dari Tugas Akhirnya di ISI Yogya, lanjut nginap di Ngantang.  Lama gak ngeblog , jadi susah nulis juga ... hm hm ... kemarin aku tinggalkan tulisan yang belum sempat aku selesaikan, ini saja yang aku suguhkan untuk kalian semua. Semoga bermanfaat.

22 juni 2013

Pagi ini mengambil rapot Alni.  Tidak seperti saat dulu mengambil rapot tiga kakak Alni, yang sudah aku tahu pasti naik kelasnya, alternatifnya cuma ranking satu atau dua.  Buat Alni, naik kelas sudah bagus ..... hehehe, bukan karena dia tidak pandai, tapi dia agak unik saja.



si cantikku Alni di rumah mbahnya di ngantang, jadi spiderman makan nasi goreng

Aku sih sebenarnya tidak pernah menuntut atau meminta anak-anakku jadi juara kelas, mereka saja juara-juara sendiri. Sampai terkenal di lingkungan tetangga kalau anak-anakku pintar semua, bahkan aku sering dimintai tips bagaimana caranya punya anak pintar.

Sebenarnya nih, aku punya rahasia .... hmmm ... rahasianya ...   Bagiku yang penting adalah mengajari anak-anak berhati baik dan lembut, perkara nilai akademisnya, mereka tahu sendiri apa yang musti dikerjakan kok.

Aku tidak suka anak-anakku ikut les pelajaran ini itu di luar sekolah, karena aku kasihan bila otak mereka terlalu diforsir.  Kalau lesnya les menari sih boleeeh, kayak aku dulu .... hehehe, kan ini bikin seneng.

Menjelang test masuk perguruan tinggi dulu, Aden dan Zeli juga gak pernah ikut bimbingan tes di luar sekolah , tapi mereka berdua bisa masuk perguruan tinggi negri lewat jalur test.

Yang utama itu mengajari mereka berbuat baik, itu saja, nanti semuanya akan mengalir sendiri.  Banyak jalan dan cara mengajari anak berbuat baik, lewat hal yang kecil-kecil, yang bisa mereka fahami dengan sederhana.

Mungkin caraku mengajari Alni berbuat baik bisa dicontek.  Begini,  Alni itu kalau ke sekolah harus membawa bekal, tapi dia masih minta uang saku 3000 rupiah.  Kadang uang sakunya kembali 2000, aku suruh menabungkannya di sebuah wadah plastik. Aku bilang begini :"Nanti kalau sudah ngumpul banyak, dikasih ke anak yatim di pesantrennya om Irin ya ".  Alni mengangguk setuju.

Mengajari anak-anak untuk tidak pelit itu bagiku penting, karena Allah tidak suka orang yang mencintai harta benda / dunia.  Aku ingin anak anakku dicintai dan mencintai Allah. Aku juga suka mendoakan anak-anak yang aku temui menjadi anak-anak shaleh salihah yang dicintai dan mencintai Allah.

Aku sering heran melihat bagaimana hidup anak-anakku berlimpah kemudahan, yang kemudian diterjemahkan oleh ustadz Virien itu karena kebaikan hati mereka.

Tadi di sekolah, Alni juga menerima tabungan Rp 255.000. Tapi aku lihat ada 5 orang wali murid belum membayar iuran sumbangan gedung, gak banyak sih sumbangan gedungnya, minimal Rp 250.000/siswa.

Uang tabungan Alni lalu aku serahkan ke bendahara untuk membantu mereka mencicil sumbangan gedung itu, dibagi orang 5, jadi masing masing orang menerima sumbangan dari Alni Rp 50 000.

Bagi mereka, uang Rp 50 000 itu banyak sekali loh, mereka amat berterima kasih padaku, sampai perlu menyalamiku segala.  Dan dengan halus kubilang, itu dari Alni.

Alni sendiri, ketika kuberi tahu bila uang tabungannya sudah disumbangkan untuk temannya yang belum lunas membayar uang sekolah, dia cuek saja ..... hahahaha, tidak merasa kehilangan dan tidak pula merasa menjadi pahlawan.

Bagiku lebih mudah memberi pengertian ke Alni dibandingkan dengan memberi pengertian ke ibu-ibu pengurus Paguyuban wali murid, ini beneran loh !!! Tadi saat aku mengatakan akan menyumbangkan uang tabungan Alni, beberapa ibu pengurus kompak 'menawar'.

"Disumbangkan langsung ke sekolah sajalah bu, keenakan mereka, wong mereka itu orang-orang yang mbulet kalau soal uang", kata seorang ibu.
 "Tapi aku sudah menyumbang lebih kok", kataku.  Mereka tersenyum karena sudah tahu, disuruh nyumbang 250 ribu, akunya malah nyumbang 1 juta ... hehehe.
 "Biar saja uang itu buat membantu mereka", kataku.
"Ntar jadi kebiasaan loh bu", kata ibu di sebelahnya.

Begitulah, banyak orang berargumentasi dan pintar menggunakan logikanya bila berbuat baik.  Dengan dalih : ntar jadi kebiasaan, ntar keenakan ,   mereka itu sebenarnya mampu tapi .... , mereka memang orang yang mbulet kok soal uang,  ......dll.

Argumentasi yang lahir dari perasaan memiliki uang, bukan pemikiran bahwa kita ini tidak memiliki uang, kita cuma berhak  mengelola uang.  Indah pernah membahas soal ini  di tulisanku sebelumnya.

Menurut Indah nih ,  bila kita memberi, jangan memakai logika , tapi pakai hati, dengan hati yang penuh kasih sayang.  Nanti hati kita akan 'bunyi' sendiri, orang ini perlu dibantu atau tidak, hingga  berapa jumlah uang yang perlu kita ulurkan juga akan terasa di hati.

Inilah yang coba aku tanamkan dalam diri anak-anakku, aku ingin mereka menjadi orang yang lembut hati dan penyayang. 

Biarpun Alni terlihat cuek, dia cukup menyerap pelajaran juga.  Buktinya, waktu aku nyari kue pastel basahku yang cuma satu yang tiba tiba menghilang dari tempatnya, dia bilang begini : "Sudah Alni kasih ke mbak mbaknya .... kasihan sih, makanannya mbak mbak cuma sedikit "....... hahaha ..... yang dia maksud mbak mbak itu adalah karyawanku yang ngumpul makan siang di teras, dan perihal makanannya yang sedikit itu karena ada yang diet .....



Kamis, 20 Juni 2013

Iman dan Rejeki

Seorang pembacaku bertanya :" Mbak, kenapa ya temanku yang menikah dengan non muslim selalu hidup berkecukupan, punya hutang juga bisa melunasi, padahal dia jarang shalat dan menggampangkan hukum agama ?"

Aku tidak bisa menjawab pertanyaannya seketika itu juga, apalagi lewat sms, karena jawabannya panjang dan Indah musti mikir dulu. Juga nanya ustadz Virien untuk mendapatkan jawaban selengkapnya.

Coba renungkan ayat ini :

QS. An-Nahl [16] : ayat 71
[16:71] Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?

Pada kalimat yang tercetak tebal, jelas-jelas dikatakan bahwa Allah melebihkan rezeki sebagian dari yang lain.  Jadi soal memberi rejeki itu hak mutlak Allah.  Juga tidak pernah dikatakan di al quran bahwa Allah melebihkan rejeki bagi kaum muslim atau menyedikitkan rejeki bagi yang non muslim.  Ini karena sifat Maha Pengasih Allah, semua dikasihi dan semua dijamin rejekiNya.

Jadi nggak usah ngiri, karena banyak sedikitnya rejeki itu bukan ukuran kasih sayang Allah, dan bukan pula ukuran benar atau salahnya apa yang kita lakukan.  Itu bukan patokan gitu loh .... dan jangan menjadikannya patokan.

Ukuran yang sebenarnya ada di hati kita yang merasa tenteram, damai, bahagia dan nyaman dalam kasih sayangNya.  Perasaan-perasaan positif ini tidak tergantung dengan materi.  Tapi tergantung bagaimana cara kita menyikapi hidup.  Sebagai muslim, cara menyikapi hidup ini sudah ada tuntunannya di al quran, tinggal mengikutinya saja.  Makanya orang yang rajin membaca dan mengkaji al quran dan melaksanakannya, hidupnya begitu tenteram dan damai, segala langkah tertuntun, sampai segala pembicaraan juga tertuntun.

Ustadz Virien menambahkan , beliau bilang bahwa untuk orang-orang kafir memang disediakan bagian di dunia ini yang banyak, tetapi di akhirat tidak.  Jadi kita gak usah ngiri, karena bagian mereka diborong semua di dunia ini, gak tersisa buat akhirat. Banyak sekali ayat yang menerangkan hal ini, ini salah satunya ;

QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 77
[3:77] Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.

Yang dinaksud 'harga yang sedikit' di ayat ini adalah materi/dunia.

Oh ya, Indah juga mau ngingetin, sebaiknya kita juga jangan mudah menyimpulkan seseorang itu kafir atau bukan, walau mereka non muslim.  Simak ayat ini :

QS. Al-Baqarah [2] : ayat 62
[2:62] Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Sebagai muslim kita ini belum tentu beriman dengan benar.  Bila kita masih menjadikan dunia sebagai tujuan dan ukuran .... sebenarnya yang kita sembah  ya dunia ini, walau KTP Islam dan shalat 5 waktu ....  Hmmm .... bingung ta ? Ya sebaiknya kita fokus ke dalam diri sendiri dulu, membenahi hati kita agar benar imannya.


Selasa, 18 Juni 2013

Energi Murni dan Tenaga Dalam

Beberapa pembacaku bertanya lebih jauh tentang energi murni alam semesta yang beberapa kali aku tulis di blog.  Ada yang menanyakan apa bedanya energi murni yang aku tulis dengan energi murni yang dia pelajari.  Wah, mungkin Indah gak bisa menjelaskannya dengan memuaskan yaaa, jujur aku ini juragan batik ... hehehe, gak sempat mempelajari energi macam-macam.  Jadi monggo dianalisa sendiri, bedanya dimana?

Tapi menurut aku sih, bukan hal penting membicarakan perbedaan, yang paling penting itu berbuat baik karena Allah dengan segala hal yang kita punya dan kita bisa.

Walau gak penting, aku mencoba menjelaskan yang aku  tahu saja, untuk menambah wawasan kalian semua.

Oh ya, aku mau bilang dulu, aku juga bukan terapist energi murni, profesiku masih juragan batik ... hehehe.  Aku tidak bisa ditanya macem macem, karena pengetahuanku juga terbatas saja.

Silahkan dibuka-buka lagi bagi yang mau lebih jauh mempelajarinya, klik saja tema dibawah ini:

energi murni alam semesta
energi murni untuk menangkal sihir
energi murni untuk 'membersihkan' ruangan / rumah
energi murni untuk tanaman

Begini sahabat,
Mereka yang tersesat di blogku, ada yang terpikat dengan energi murni yang aku ceritakan, merekapun tertarik untuk mempelajarinya.  Diantara mereka ada yang sudah belajar energi murni lewat komunitas tertentu, ada yang mengolah energi murni dengan jalan olah tubuh dan latihan-latihan khusus.

Bagiku semua itu baik, sejauh tidak menyekutukan Allah, itu oke-oke saja, apalagi bila pelakunya merasa bahagia dan mendapat manfaat.    

Aku juga punya teman yang belajar energi murni lewat senam olah pernafasan, yang sering disebut juga tenaga dalam.  Dulu dia suka menolongku kalau aku pas gak enak badan, aku tinggal sms dan dia menerapi aku jarak jauh. Hasilnya memang penderitaanku berkurang.

Mengolah energi murni dengan jalan latihan fisik dan olah pernafasan seperti ini (selanjutnya aku sebut tenaga dalam) , memang cukup efektif buat menolong pasien.  Tapi bila sang terapist berhenti olah nafas dan olah tubuh, otomatis dia tidak lagi bisa menggunakan tenaga dalamnya.  Ini menurut penuturan temanku itu, kalau nggak latihan ya nggak cukup kuat tenaga dalamnya, gitu katanya.

Saat menolong orang, sang terapist mengerahkan tenaga dari dalam dirinya untuk ditransfer ke pasien.  Aku lihat sang terapist mengeluarkan energi yang lumayan besar sambil mengolah nafas.  Kadang  juga dia mengaku merasa lelah sehabis menolong pasien, untuk mengembalikan energinya maka dia perlu latihan rutin.

Mungkin masing-masing perguruan tenaga dalam itu beda-beda teorinya dan mungkin anda punya pengalaman yang berbeda pula.

Kalau mengolah energi cara Innuri (aku sebut cara innuri untuk mempermudah saja) , tidak membutuhkan latihan fisik dan olah pernafasan. Saat menolong pasien juga tidak perlu mengerahkan tenaga, karena aku hanyalah memindahkan energi murni dari alam semesta ke tubuh pasien.  Dengan ijin Allah, aku hanya meminta alam memberikan energinya untuk orang yang aku maksudkan, kemudian alam akan memberikan energi murninya ke pasien dengan penuh kasih sayang.

Alhamdulillah , hasil transfer energi cara innuri, selama ini cukup membantu banyak orang. Ada yang bisa sembuh hanya dengan kutransfer energi dan minum air putih yang banyak.  Ada yang badannya  lemes langsung seger, ada yang sakit kepalanya langsung lenyap,  wah, banyak sekali kalau diceritakan satu-satu.

Diantara pembacaku sudah banyak yang bisa mengolah energi murni cara innuri, bahkan ada yang tangannya mengandung energi murni, bila disentuhkan pada seseorang langsung terasa hangat dan menyembuhkan dengan lembut, berarti ini bukan cara innuri, dia berhasil menciptakan cara sendiri.  Ada juga pembacaku yang bisa menerapi aku kalau badanku sedang KO, enak kan ?

Bagaimana cara mereka mendapatkan 'kesaktian' itu ?  , mereka hanya mengikuti blogku dan membaca artikel tentang energi murni yang aku link-kan di atas. Tapi jangan hanya dibaca loh ya, dikerjain tuh petunjuknya.

Mengikuti blogku itu maksudnya agar faham bagaimana cara masuk ke ikhlas, ini isinya blog innuri, membawa perasaan damai, ikhlas dan mendekatkan pada Allah,

Diantara pembacaku, ada yang bisa mengolah energi murni tanpa pernah bertatap muka satu kalipun denganku.  Kami berkomunikasi lewat chatting di fb saja, keren kan ?

Mengolah energi murni cara innuri ini cocok buat pemalas, hehe, soalnya gak pakai latihan.    Karena tidak perlu mengeluarkan tenaga, dalam kondisi sakitpun aku masih bisa mentransfer energi buat orang lain (teristimewa yang keadaannya parah yang membuatku mau melakukannya meskipun sakit).  Lah buat diriku sendiri yang sakit, aku biasanya minta ditransfer oleh eyang Virien atau pembacaku yang sudah 'sakti'.

Sebenarnya sih, bisa saja mentransfer energi buat diri sendiri, tapi kalau lagi sakit jadi gak pe de, jadi enakan minta ditransfer orang lain saja.

Bagaimana cara memasuki 'medan energi'  ?

Caranya sudah aku uraikan di tulisanku sebelumnya.  Syarat utamanya, hati harus ikhlas, ridha dengan Allah dan kasih sayang pada alam semesta. Modal dasarnya ya tiga hal ini, boleh ditambah syukur , sabar dll nya.

Diri kita sendiri sebenarnya termasuk dalam lingkaran energi alam semesta, jadi mudah saja sebenarnya menemukan 'saudara-saudara' kita yang lain. Berdoalah dengan merendahkan hati kepada Allah, mohonlah agar Allah memperkenankan kita memasuki medan energi alam semesta.

Kalau sudah bisa menemukan dan masuk dalam 'medan energi', kita tinggal memohon pada Allah untuk menggunakannya untuk berbagai keperluan.

Bagaimana mengenali sifat energi murni alam ?

Di alam semesta ini memang Allah menciptakan berbagai macam energi, sampai kita mengenal ada hukum kekekalan energi, dimana dikatakan bahwa energi itu tidak akan musnah, hanya berubah bentuk.

Energi murni yang diolah dengan latihan yang disebut tenaga dalam, dengan energi murni alam versi Innuri, walau sama-sama memberi efek sembuh,  ternyata berbeda juga, halus sekali perbedaannya.  Tapi aku sendiri kurang faham soal energi tenaga dalam, jadi aku hanya bisa menjelaskan bagianku saja.

Bila kita sudah bisa memasuki 'medan energi' , maka kita seperti berada dalam suatu pusaran energi yang luaaaassss, halus lembut, suci dan efeknya mensucikan batin kita (batin kita secara otomatis terbawa dalam kesucian), energi ini begitu kuat dalam kelembutannya, dan energi inipun bekerja dengan kasih sayang.

Kita jadi semakin memahami bagaimana Allah 'bekerja', yaitu dengan sifat kasih sayangNya yang tak terbatas.  Makanya kita disuruh membaca bismillahirrahmanirrahiim saat hendak memulai segala sesuatu.

Energi murni ini membawa kita pada sifat-sifat mulia dan penuh kesucian, mendamaikan hati.  Bila sering berinteraksi dengan energi murni alam, maka perasaan kita jadi mudah memahami orang lain, tidak ada kebencian dan permusuhan walaupun terhadap orang yang menyakiti sekalipun.  Lahirnya perasaan memaafkan karena pemahaman yang tulus akan perbedaan, kasih sayang akan melebur perasaan tersakiti dan membenci.

Energi murni bisa diterapkan untuk siapa saja ?

Indah jadi ingat, temanku yang mendalami tenaga dalam itu bilang bahwa tenaga dalam itu sebaiknya bukan untuk anak-anak.  Aku sendiri kurang tahu alasannya.  Tapi energi murni alam tidak begitu, dia selalu tahu  berapa porsinya bila dialirkan ke anak-anak atau ke orang yang sudah tua sekali.

Alam semesta ini amat memahami kita para penghuni alam, bila aku menstransfer energi untuk bayi atau anak-anak, maka aliran energinya berbeda dengan saat mentransfer orang dewasa. Alirannya lebih mungil dan penuh pemahaman akan tumbuh kembang anak, penuh kasih yang lembut, seperti dialirkan khusus buat anak-anak.

Mengkombinasi energi murni dengan pengobatan lain.

Seorang terapist energi murni musti bekerja dengan kasih sayang, ini pasti, karena tanpa kasih sayang dia tidak bisa mengakses energi murni alam semesta.

 Lama kelamaan nih yaaa, dia bisa 'membaca' kebutuhan pasiennya.  Saat menstransfer energi, dia bisa merasakan kekurangan di tubuh pasien, mungkin kurang minum air putih, kurang vitamin mineral, mungkin lemak tubuhnya sudah menghalagi proses 'peluncuran' energi, mungkin pasien perlu herbal lain untuk terapi sakitnya, dll.

Semua itu perlu dikomunikasikan dengan pasien, agar kesembuhan bisa tercapai dengan indah.

Ohya, yang tidak boleh dilupakan, energi murni ini bisa 'macet' jalannya bila pasien dalam keadaan penuh emosi, misalnya marah, dendam atau sakit hati, energinya gak bakalan bisa masuk.  Jadi jangan lupa mengajak pasien untuk ikhlas dan memaafkan, ini demi kebaikan dirinya sendiri.


Jumat, 14 Juni 2013

Mengejar Proyek Allah


"Wah , kalau mbak Indah bepergian, terhenti dong nasi bungkusnya ?", tanya seorang sahabat.
"Iya ", jawabku, karena aku gak bisa menyuruh pembantu menggantikan kegiatanku.  Kupikir untuk proyek berbuat baik ini, musti keluar dari hati pembantuku sendiri, bukan karena aku suruh.

Biasanya sih aku menggantinya dengan kue-kue, roti, atau apa saja yang tersedia di mobil.  Kadang mas Hary beli satu dus mie instant yang dibagi-bagi sepanjang perjalanan.

Sekarang makin banyak saja sahabat yang berbagi nasi bungkus sepertiku, malah ada yang sudah melakukannya sejak lama, tapi tidak setiap hari, lalu jadi lebih semangat setelah berkenalan denganku, gitu katanya.

Aku sendiri merasakan hikmah yang luar biasa dengan membagi-bagi nasi bungkus.  Dari hari ke hari semakin banyak saja pelajaran yang aku dapatkan dan selalu membuatku bilang ,"Subhanallah!!".

Ceritanya, 'Cantiq'ku itu supplier butik, jarang ada penjualan retail di show roomku.  Sampai ada perjanjian tidak tertulis antaraku dan suami, kalau ada penjualan retail maka uangnya masuk ke kantongku dan aku pakai sesuka suka aku, boleh aku sedekahkan atau aku belikan kerupuk sak truck ... haha, kok larinya ke krupuk yaaa.

Nah, sejak aku rajin bagi-bagi nasi bungkus itu, kok rasanya adaaaa saja transaksi di butik, dan semakin banyak saja sejak aku mencanangkan 'nabung beras' 5 kg setiap hari.  Sampai aku bilang ke suami ;"Kok rasanya aku sekarang keceh duwit sih mas".  Apa ya arti 'keceh' dalam bahasa Indonesia ? aduh , maaf , .... gak bisa diterjemahkan ini ...

Tapi perkara keceh duit  itu sebenarnya gak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kebahagiaan, kedamaian hati dan banyak hal yang Allah anugerahkan pada kami sekeluarga, sampai bisa dibilang aku sekeluarga seperti "tersihir" kedamaian dan kebahagiaaan.  Dengan kata lain, banyak yang lebih menarik dan lebih berharga daripada duit tanpa mengurangi rasa hormat dan terimakasihku kepada duit ..... xixixi.

Untuk diriku sendiri, kurasakan semakin banyak hikmah dan pelajaran. Semakin 'ngeh' bila manusia itu diciptakan bukan untuk jadi egois dan hanya memikirkan diri sendiri atau kebutuhan dapurnya sendiri.  Rejeki manusia itu dijamin sama Allah, jadi jangan mikirin rejekinya sendiri, lakukan saja apa yang Allah perintahkan dalam kitabNya al quran.

"Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat buat sesamanya", ini ungkapan di hadits yang artinya begitu mendalam. Bila merujuk pada hadits ini, target usaha yang kita lakukan adalah MANFAAT, bukan terpenuhinya target sales, tercapainya return of investment, atau secepatnya bisa mencapai break event point, bukan pula perkara bebas finansial .

Azas manfaat ini bikin kita nyenyak tidur bila ada 'sesuatu' yang lewat.  Contohnya pas suamiku menanam 5000 pepaya , tapi yang hidup gak ada separuhnya, trus diantara yang hidup itu yang berbuah juga cuma berapa persennya (lali aku persisnya) .... bagi orang yang berpikir logika, bisa merasa rugi tuh, sudah beinvestasi sebanyak itu.

Tapi bagi yang mikirnya MANFAAT, pepaya yang tidak tumbuh dan tidak berbuah itu sebenarnya telah memberi kepada orang-orang, yaitu orang-orang yang membutuhkan pekerjaan dan mendapatkan penghasilan dari proyek kecil suamiku.
Itulah mungkin salah satu makna hadits yang aku sebut itu.

Ada lagi ayat al quran yang menyuruh kita bersedekah dalam lapang dan sempit. Menurutku ini mengandung pesan tersamar, bahwa sesulit apapun keadaan kita, tetaplah berbuat baik sebanyaknya, karena nanti Allahlah yang akan mengangkat persoalan yang membebani kita.  Pesan ini begitu  tersamar, hingga  hanya bisa dimengerti bila kita melakukan.

Sejak mendapat hikmah ini, pertanyaanku bukan lagi : berapa keuntunganku dari butik ? dari kebun ? dari instruktur pelatihan ?

Pertanyaan itu berubah menjadi : Berapa banyak butikku memberi manfaat ke masyarakat ? berapa banyak butik dan kebunku menolong orang-orang yang membutuhkan pekerjaan ? berapa banyak lagi tambahan nasi bungkus yang bisa aku bagi ? beras ? pakaian ? semakin luas enggak jangkauanku dalam berbuat baik ?

Bila dulu aku begitu senang saat terlibat dalam proyek pelatihan yang berhonor gede, sekarang aku lebih mengejar terlibat dalam proyek Allah yang bonusnya adalah melihat wajahNya.

Tak ada yang lebih indah dari mengabdi kepadaNya.

Sabtu, 08 Juni 2013

Menciptakan Pelangi Dari Titik Hujan

 Teman yang akan aku ceritakan ini, begitu istimewa dan manusia langka di muka bumi, kalian wajib mengenalnya, minimal mengenalnya dari tulisanku. Beliau selebritis kanker .... nah, baru dengar kan ada seleb kanker ?

Aku memanggilnya mbak Andri, sebaya denganku , yaaah umur duapuluhan gitu ..... maksudnya duapuluh di tambah duapuluh enam ... hehehe,  kenalnya di fb.  Eh, ternyata mbak Andri itu temannya temanku kuliah, Didit.  Tapi kok kenalnya aku bukan lewat Didit, tapi lewat grup OM (Ordinary Moms ).  Lucu kan dunia ini?

Tapi ternyata yang lucu itu bukan dunianya ...., yang lucu itu malah mbak Andrinya dan dia bisa melucu tapi pembacanya jadi nangis. Kemampuan istimewanya yang lain, dia bisa membuat yang nangis jadi ketawa. Bingung kan ? Memang itu spesialisnya dia .... hehehe.

Apalagi bagi kalian yang suka mengeluh dengan hidup ini, yang merasa paling menderita, yang merasa cobaannya bejibun .... siapa saja kalian, rugi kalau nggak kenal mbak Andri, selebritis kanker termashur di hamparan bumi ... iiiih, jadi penasaran kan ?

Ya, mbak Andri ini pengidap kanker stadium metastase, dia punya ketergantungan dengan tabung oksigen, tapi jangan bayangkan dia berbaring di tempat tidur, atau duduk di kursi roda dan dilayani suster yang cantik. 

Beliau lincahnya kayak kutu loncat, malah beliau melayani para penderita kanker, para pengidap HIV AIDS, beliau instruktur pelatihan di proyek amal, beliau juga pengusaha, .... wes bingung aku nyebutin identitasnya.  Dan dia menjalani aktifitasnya sambil nenteng tabung oksigen kemana-mana ....

Mbak Andri punya 3 orang anak dan yang normal cuma satu , nah .... tapi dia bisa mengantarkan anak istimewanya menjadi anak hebat. Yang nomer satu sudah jadi dokter, yang normal cuma si tengah, yang bungsu autis berat tapi bisa masuk SMA umum.  Hebaaattt !!!

Sungguh bagi kalian yang masih suka mengeluh, bisa malu gak ketulungan sampai nekat sembunyi di lubang semut bila berhadapan dengan selebritis satu ini.  Ujian dan cobaan yang kita terima ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang dialami mbak Andri, tapi orangnya happy happy ever after tuuuuh.

Dari mbak Andri aku belajar bahwa kebahagiaan itu tergantung dari cara kita menyikapi hidup.  Bahwa hidup itu bisa kita bawa kemanapun kita suka, bagaimanapun keadaannya.  Bila cobaan itu ibarat titik hujan, maka kita bisa menciptakan pelangi darinya. Bila cobaan itu ibarat malam yang gelap, maka kita bisa menyalakan lilin dan bermain dengan bayangan tangan kita membentuk beraneka siluet binatang yang dirangkai jadi kisah yang indah.

Ayuuk aku ajak mengenal mbak Andri lebih dalam, ini aku copi status beliau di grup OM, aku sudah mendapat ijinnya kok. Ini aku copas tanpa aku edit, ada bahasa jawanya yang mungkin sebagian kalian kurang faham, yang penting bisa terpingkal-pingkal saja .... hehehe. 

Ini mesti bilang Alhamdulillah atau Innalillahi wa inna ilaihi Roji"un.. 

Alhamdulillah sempat membesuk sahabat baikku 3 hari yg lalu di RSAL, sudah sangat kesakitan n menderita krn kankernya yg sdh menyebar kemana2.. Alhamdulillah lagi karena almarhumah meninggal dengan tersenyum.

suatu siang beliau telp aq, mbk aq rasanya sdh capai n tdk kuat, aq kudu piye?? 

Hush jangan berkata begitu, malu sama Alloh SWT yg ada di hati qt, Istighfar saja, minum obat anti nyerinya. 

Lha wong sakitnya itu krn kerak2 dosamu kuwi lho seng wes kadhung "tebal" kudune malah matur nuwun marang Gusti Alloh, sudah jangan mengeluh nanti getun krn saat hari "penghisapan" ternyata dg mengeluh Alloh SWT berhenti mengurangi dosa qt. 

Saat itulah qt baru tahu kalo sakit ini ternyata krn dahsyatnya pelukanNya kdp qt, Bisa2 jika orang sedunia tahu betapa "nikmat sakit itu sedemikian dahsyatnya" maka saat nanti ketemu di Padang Mashar mereka pasti iri kpd qt, dan kalau mereka tahu tentu saat di dunia mereka akan memohon sampai "njungkel2" kepada Alloh SWT.. "Ya Alloh SWT" kenapa semasa di dunia sy koq tdk diberi ujian sakit spt Andri dkk?? Jika tahu bahwa tempatnya orang2 yg sakit dan bisa menerimanya dg ihlas itu sedemikian bagusnya, kalau bisa memilih saya mau merasakan sakit seumur hidup saya.... hehehe temen ta?

Almarhumah akhirnya tertawa terpingkal2.. Bocah edan.. dasar Andri edan.. lha wong podho lorone koq iso ngomong ngono ... ra nate mikir loro blas, liyane dholannn wae.. , Yo wes.. aq "insap" , leh ku ngomong mau mugo2 "malaikat e ra krungu yo... hehehehehe... 

jawabku "wes mau Malaikate wes tuku Tip Ex" awakmu ra sidho njaluk mati.. dadi catetane wes "diusep"

Kadang2 obrolan "gila2an dengan teman2 penderita kanker itu lebih mujarab dari obat anti nyeri dan morfin" , Makanya tidak jarang para suami atau para istri jika pasangannya sudah mulai "mengeluh atau tdk semangat" biasanya menghubungiku, malah ada salah satu sahabatku almarhumah Pipit... dia kalau sedang "sakau" sering telp aq dan bicara secara gila2an dg saya, suatu saat dia ngomong ke saya.. 

"Awakmu iki lho nek ngomong gendheng tapi bener, kadang aq mikir opo awakmu ora males nang ngendhi2 nggowo oksigen, tapi jek keliling kota nyambangi wong loro2, lha padahal kan awakmu dewe kuwi gak sehat. Dan ada yg membuatku heran lagi, kalau kamu sing ngomong kuwi wong2 seng sensitif koq ra podho ngamuk, opo mergo melas ndheleng awakmu? Jawabku " dudu ngono Piek, mereka akan rugi nek nglebokne ati omonganku, lha sing ngomong wes lali opo sing mau diomongne, terus mereka mesti mikir.. wes bene wae lha sing ngomong kan arep mati, dadi mesakne nek dimangkeli ngko mundhak di "jothak" Malaikat ... hahaha akhirnya kami ketawa ngakak.  

Wes mbuh nek ngomong karo kowe aq iki dadi melu nang aliran sesat mu ... tapi mungkin wong2 sing loro kuwi kan dieman2 karo wong akeh, dadi mereka perlu shock terapy soko kowe yo... sebab dialoqmu kuwi bener n sakjane kene yo ngerti, tapi mergo sing ngomong awakmu dadi rasane ati iki enteng alias RM (Ra Mikir). Selamat jalan teman, tunggu aq ya, nanti qt reunian di SurgaNya. 

Tidak ada yg lebih indah selain mensyukuri nikmatNya... nikmat apa saja.. entah sakit, senang, menderita, mlarat, kaya.. semuanya harus disyukuri.. 

Hari ini aq kehilangan 3 teman2ku yg gerah kanker getah bening, kanker payudara yg terakhir barusan ba'dha Isya' kanker paru... almarhumah semuanya adalah "pejuang dunia akherat" pasukan relawanku berkurang terus, tetapi selalu juga ada yg baru, kebanyakan mereka juga penderita kanker, malah sekarang ketambahan relawan dari ODHA dan Dokter2 Spesialis Lansia... Ayo semua kita mulai perhatian di lingkungan qt... mumpung sisa usia masih ada ... perbanyak silaturahim... membantu tdk selalu memerlukan dana, tetapi perhatian qt membuat mereka merasa punya semangat hidup... 

 

Kamis, 06 Juni 2013

Mengelola Rasa Sakit

Pagi ini aku duduk di butik, memandang kendaraan berlalu lalang, orang-orang berlalu lalang, tetangga lewat, melihat kesibukan toko mebel di depan butik, melihat jemuran tetangga .... Oh ada tentara lewat berbaris satu satu , ada kowadnya juga.  Hari yang sibuk, dan aku cuma duduk saja disini, sesekali perut terasa mual mau muntah,  mungkin ada 'demonstrasi' bakteri escherichia coli di dalamnya.....

Ya, aku sakit, cuma sakit perut dan ringan saja.  Sejak jam 2 malam kemarin perutku berasa perih, rasanya perutku seperti retak-retak, kukira maagnya kambuh, manalah lagi suami tidur di rumah, aku tidur di butik.  Rasanya tuh lamaaaa sekali menunggu pagi datang.  Untungnya ada Syeh Misary dengan lantunan murattalnya yang menemani malamku yang terasa berat.

Subuh langsung kutelepon gantengku ... hmm ... dan ketika dia memunculkan diri, memeluk lalu mengelus rambutku, .... rasanya separuh penderitaanku sirna.  Dan ternyata aku bukan sakit maag, melainkan diare ....

"Nasi bungkusnya beli saja ya mas", kataku.  Dia tertawa, lalu bilang :"Coba saja kamu berbuat baik, nanti kan malah sembuh ".  Maksudnya berbuat baik itu, dia menyarankan aku tetap bikin nasi bungkus seperti biasa.  Ya, aku menjalankan sarannya, aku menanak nasi di magic com, tapi habis itu berselimut lagi, dan akhirnya bu Kot yang melanjutkan perkerjaanku.

Suamiku sering bilang, berbuat baik saja kalau lagi sakit, katanya nanti kan sembuh sendiri.  Rupanya dia selama ini kalau sakit begini ini cara menghadapinya , dan dia memang jarang banget sakit, setahun paling sekali , dua kali itu sudah banyak, dan dia gak pernah mengeluh seperti orang-orang kebanyakan, yang sakit kepala lah, yang sakit perut lah.

Aku berusaha melupakan sakitku dengan main gitar dan ngenet .... aku mengatur karyawan dari tempat tidur ...... dan akhirnya aku berlabuh disini, memandangi jalan, merenung .... masih pantaskah aku merasa sakit dan mengeluh ? rasa sakit yang mustinya aku syukuri, karenanya aku jadi memahami kebesaran Allah. Rasa sakit yang mestinya membuatku lebih banyak berdzikir.

 Tidak sulit bagi Allah untuk menyiksa seseorang, bahkan tubuhnya sendiri bisa menyiksanya, bahkan bakteri favorit prof Dwidjoseputro yang tak kasat matapun bisa memporak porandakan harinya.

Nikmat manakah lagi yang aku dustakan, sementara dalam sakitku Allah memberi banyak kemudahan, bahkan semua rencanaku berjalan biarpun aku tinggal merem dan berselimut ....

Aku musti belajar lagi mengelola perasaan sakit, karena penyakit merupakan utusanNya, yang membawa berita yang tersembunyi dan juga sebuah pesan manis bahwa betapa Allah sayang padaku.

Allah, aku malu padaMu .... 

Bagaimana harimu sahabat ?

Rabu, 05 Juni 2013

Ayo Pecahkan Cangkangmu !!!

Ayuk aku ajak bicara pada sebutir telur yang sedang dierami induknya.

"Haiii, kok cemberut ?", kataku menyapanya.
"Aduh, ini aku diapain sih, jadi gerah tahu, panas, aku gak tahaaaaan".
"Hmmm .... itu kamu sedang dierami sama induk kamu,  .... memangnya gak mau jadi ayam ?".
"Ayam ? ... apa itu ayam ? nggak mauuu ...... aku mau disini saja, enak, nyaman", jawabnya, .... tepok jidat deh aku, kan telur gak bisa melihat ayam karena terbungkus cangkangnya, bahkan dia tidak bisa melihat induknya sendiri.

Berhari-hari telur itu dierami induknya, merasa gerah dan kepanasan, hingga terjadi perubahan pada dirinya, mulai tampak kepala, sayap kecil, kaki yang lucu.  Telur  itu mulai bisa menyadari tujuan dari perlakuan induknya padanya, dia mulai ikhlas.

"Sebentar lagi kau akan bisa melihat dunia", kataku.
"Dunia ?", dia bertanya heran.
"Dunia itu luas, terang dan indah, lihat itu paruhmu mulai keras dan kuat".
"Paruhku ?".
"Ayo coba pecahkan cangkangmu agar kau bisa melihat dunia".  Calon anak ayam itu mulai mematuk dinding yang membatasinya dengan dunia.
"Capeeek, aduh sakit paruhku".
"Ya bersabarlah, karena dunia yang akan kau lihat begitu indah, jangan menyerah, kau harus berjuang".

Cangkang telur itu akhirnya tidak mampu lagi menampung ukuran anak ayam yang bertambah besar.  Akhirnya 'krak' pecah deh ......

Dia berlari-lari dengan lucu, patuk sana patuk sini, dia begitu gembira melihat dunia yang luas, dinikmatinya udara segar, langit yang biru,  bunga-bunga yang indah, hijaunya daun dan pepohonan.

Sahabat, tentu saja cerita itu hanya rekaan Indah .... tapi mari kita belajar dari telur.

Mungkin kitalah telur itu, yang terbelenggu dalam kenyamanan cangkang dunia, terpesona dan berputar putar dalam indahnya dunia atau malah terjerat dalam persoalan dunia dan tak tahu musti bagaimana.  Dan ketika seseorang mengatakan bahwa ada hal yang lebih luas dan lebih indah yang bisa kita raih diluar itu semua, kita tak mempercayainya.

Kita manusia banyak yang terdinding, terdinding dari indahnya kedekatan dengan Allah, terdinding dari keindahan spiritual. Manusia banyak yang terkurung dalam cangkang indahnya dunia, lalu tidak mempercayai adanya keindahan yang lebih luas dan lebih tak terperi keindahannya.Tidak percayanya disini bukan berarti tidak beriman, melainkan tidak mau berusaha meraihnya karena telah merasa nyaman dengan dunianya.

Antara kita dengan keindahan Allah itu ada dinding yang musti kita usahakan agar tertembus.  Keindahan di dalam cangkang dunia kita tak ada apa-apanya dibandingkan dengan keindahan spiritual dekat dengan Allah. Perbandingannya bisa diumpamakan seluas telur di dalam cangkang dengan luasnya alam semesta ini.  Rugi bila kita tidak memperjuangkannya.

Bagi sebutir telur yang belum menjadi ayam, amat sulit baginya  mempercayai dunia yang lebih luas dari cangkangnya , karena semua itu tidak pernah dilihatnya.  Seperti juga kita, amat sulit mempercayai hal yang belum pernah kita saksikan.

Tapi kita bukanlah telur, karena kita punya akal pikiran dan hati. Akal kita mengatakan bahwa sesuatu yang tidak pernah kita lihat, bukan berarti sesuatu itu tidak ada, hanya kita belum pernah melihatnya, belum berkunjung ke sana atau karena keterbatasan jarak pandang kita.

Nah, langkah pertama adalah percaya atau beriman bahwa dekat dengan Allah itu sesuatu yang lebih besar dari dunia ini.

Langkah kedua, kecilkan dunia besarkan Allah. Apapun yang sedang dihadapi saat ini, pengalaman pahit manis, terjerat hutang, dll dll .... jangan sampai memecah konsentrasi kita meraih ridha Allah.  Bagi yang punya persoalan, pasrahkan persoalan kepada Allah, lakukan yang terbaik dan terus memperbaiki diri dan mendekatiNya, raih ridhaNya.

Persoalan dunia itu kadang hanyalah alat untuk memalingkan kita dari Allah, dari menaatiNya dan dari fokus padaNya.  Itulah sebabnya dunia ini disebut sebagai ujian.

Setiap detik kehidupan ini selalu bermakna, setiap langkah ada ujiannya, jadi teruslah berjuang, pecahkan cangkangmu !!!


Senin, 03 Juni 2013

Tertolak karena Kurang Tulus.

Sebenernya aku tuh malu untuk cerita , tapiiii ... mengingat ini pelajaran yang bagus sekali untuk direnungkan, yaa ... aku mau cerita sekarang .. ya walau sambil nutup muka pake sendok (sambil makan kolak pisang soalnya).

Dari pengalamanku kemarin, aku jadi tahu, betapa tidak ada yang tersembunyi setitikpun perasaan kita di alam semesta ini.  Di hadapan Allah semua pasti berbalas dan alam pasti memberi umpan balik dari ketulusan atau ketidaktulusan kita.

Kemarin aku bagi-bagi nasi goreng kan ? Bagi-bagi ke tukang becak, pemulung, pedagang asongan , tukang sampah .... dll dll.  Kalau ingin ngintip resep nasi gorengnya dan menu-menu nasi bungkus yang suka aku bagi-bagi bisa  klik disini  .

Nasi goreng yang sudah siap dibungkus itu sebagian aku sisihkan untuk Alni dan Insan. Tapi aku curang, karena yang aku sisihkan buat anakku aku pilihi yang banyak sosisnya .... hehehe. Kentara sekali aku tidak tulus dan pelit .... malu lo nulis ini, pipiku sampai kemerah-merahan .... hm hm hm.  Mestinya kan yang dimakan sendiri sama yang dibagi itu gak usah dibedain, karena alasan ini nih :

QS. Al-Insaan (Al-Insan) [76] : ayat 8
[76:8] Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.

Sebenarnya aku juga tidak pelit... hmm .. bingung kan ?.... sebenarnya yang di nasi bungkus itu sosisnya juga banyak kok, cuma buat Alni dan Insan lebih banyak ... iiih, sok cari alasan ya aku.

Tapi apa yang terjadi dengan ketidak tulusanku yang nyelempit gak kentara ? Seperti kubilang tadi, tak ada yang tersembunyi di alam ini walau cuma setitik, semua pasti ada balasannya.

Rupanya aku menyisihkan nasi terlalu banyak, sudah dikurangi buat Insan dan Alni tapi masih sisa.  Sisanya aku bungkus lagi jadi 2 bungkus nasi goreng dan aku titip mas Hary buat ikutan dibagi.

Kagetnya aku pas sorenya aku lihat ada karyawan nenteng 2 bungkus nasi di tas kresek kecil.
"Loh, kok nasi bungkusnya masih ada ?", tanyaku heran.
"Iya bunda, bapak kelupaan, yang 2 belum dibagi, ketinggalan di mobil", katanya santai.

Oalah .... pikiranku langsung mak nyuuut teringat 'kecuranganku' tadi pagi.  Ternyata alampun menolak pemberian yang tidak tulus.  Astaghfirullahaladziim ..... aku akhiri tulisanku ini dengan mewek.