Kamis, 13 Juni 2019

Pusar dan Rahasianya


#innuriinspirasi

Ingat pelajaran shalat, setelah melakukan takbiratul ikhram, kedua tangan diletakkan di atas perut,  ada yang tepat di atas pusar,  ada yang sedikit digeser ke kiri,  ada yang sedikit di atas pusar,  ya intinya di seputar pusar.

Ternyata pusar mengandung banyak sekali pelajaran kehidupan.

Pusar membuka kesyukuran yang dalam, yang membuka lebih lebar ruang bahagia di hati.  Bersyukur atas kasih sayang Allah yang membuat kita tumbuh pertama kali lewat makanan yang terhubung dengan ibu melalui pusar. Sementara ibu memperoleh makanan dan energi dari alam. 

Jadi pada hakekatnya kita punya 2 ibu, ibu yang mengandung dan ibu alam semesta yang telah memberi energi buat ibu dan sang bayi, dan pusar adalah jalan mengenal 2 ibu tersebut.  Kasih sayang Allah yang luar biasa yang menghubungkannya melalui pusar.

Baik.  Sekarang latihannya.  Bila kemarin belajar merasakan pernafasan dada,  sekarang pernafasan perut.  Innuri suka melakukannya sambil berbaring menjelang tidur, tapi posisi apapun boleh, senyamannya saja. Telapak tangan diletakkan di atas pusar,  boleh satu atau kedua telapak tangan.  Mulai ambil nafas dan hembuskan pelan.  Kali ini fokus pada pusar ya,  pikiran diistirahatkan,  hanya  merasakan naik turunnya gerakan perut, perhatian ke pusar.  Lakukan saja santai sampai merasa damai, tenang dan bahagia.  Tidak perlu berdzikir,  karena kita sedang diam agar bisa merasakan dzikirnya semesta kecil kita yaitu dzikirnya tubuh.  Bila pada titik tertentu hati secara otomatis berdzikir,  ya diikuti saja karena dzikirnya hati sudah sinkron dengan dzikirnya tubuh.  Santai,  mengalir damai dan tidak memaksa.

Dicoba ya dan Innuri tunggu sharing pengalamannya via komentar,  inbox atau wa.  Sebelum menginjak pembahasan selanjutnya.

Rabu, 12 Juni 2019

Diam Itu Menerima Sesuatu


#innuriinspirasi

Terimakasih ya testimoninya untuk "Mensyukuri Nafas". Alhamdulillah ada yang sakit kepalanya hilang,  yang merasa damai,  yang dada terasa lega dan plong,  yang meriangnya hilang. Alhamdulillah ga ada yang duitnya hilang 😂😂.

Sebelum lanjut,  kenalin ya itu 'habib' El... haha.  Foto yang gak nyambung lagi ya, biarin asal nenek senang 😁😁.

Di dalam al qur'an disebutkan bahwa semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah.  Pernah mendengar tasbih mereka? 

Bagaimana bisa mendengar tasbih alam semesta bila setiap hari sibuk melulu. Fisik, pikiran dan batin yang  sibuk,  bahkan saat tertidurpun masih sibuk. Saat shalat yang mestinya sarana untuk lebih hening saja yo tetap sibuk. Dan kebanyakan kita sibuk untuk didengarkan,  lah bagaimana bisa mendengarkan kalau begini? 

Ketahuilah,  sebelum bisa mendengar dzikir alam semesta,  dengarkan dulu dzikir di semesta kecilmu,  ya tubuhmu sendiri.  Makanya Innuri kasih latihan untuk merasakan nafas, itupun sebuah cara untuk hening agar bisa mendengarkan tubuh kita sendiri yang selalu bertasbih dan memujiNya.

Coba lakukan latihan di "Mensyukuri Nafas" secara rutin,  minimal tiap sebelum tidur dan juga lakukan lebih lama, minimal 20 menit maksimalnya terserah.

Kebanyakan manusia sibuk untuk didengarkan, bahkan Tuhanpun diminta mendengarkannya.  Maka diam dan hening adalah sarana untuk mendengarkan.  Hanya dengan mendengar kita memperoleh sesuatu. Dari mendengar kita bisa menerima jawaban dari permasalahan,  pertanyaan dan doa kita. 

Baik. Pelajaran ini akan berlanjut,  Innuri minta sharing pengalamannya dong untuk memberi masukan buat pembahasan berikutnya.

Selasa, 11 Juni 2019

Mensyukuri Nafas


#innuriinspirasi

Banyak masalah yang sebenarnya problem utamanya adalah kurang atau tidak pandai bersyukur.

Mengapa banyak sekali orang kesulitan bersyukur?  Ternyata karena tidak ada yang mengajarinya sebuah metode untuk bersyukur, karena brrsyukur itu perlu cara agar tidak hanya sekedar ucapan di bibir saja. Bersyukur juga bukan hanya untuk hal hal besar seperti ketika tercapai keinginan dan semacamnya.  Tapi bersyukur yang lebih dalam dari itu. 

Bagaimana bersyukur yang membekas dan mengubah perasaan kita menjadi damai ,  tenang,  bahagia, yakin, sekaligus membentuk jiwa yang kuat.

Baiklah.  Innuri ajarkan sebuah cara sederhana menggapai rasa syukur yang dalam.  Bersyukur mulai dari hal yang sering manusia abaikan, yaitu mensyukuri nafas. 

Coba lakukan diam sejenak, posisi apa saja boleh,  senyamannya,  fokus perhatian di nafas saja,  keluar masuknya udara dari hidung kita.  Rasakan udara masuk melalui hidung lalu bergerak ke paru paru,  tahan sebentar lalu rasakan udara keluar melalui hidung, hembuskan pelan-pelan. Jeda sejenak sebelum menarik nafas lagi dan terus perhatikan dan rasakan.  Begitu dilakukan terus sampai hati terasa begitu damai dan nyaman. 

Pikiran diistirahatkan dulu ya,  tidak pakai berdzikir, hanya memperhatikan dan merasakan keluar masuknya nafas. 

Bila itu dilakukan sesuai intruksi Innuri, terus menerus sampai hati terasa damai,  akan muncul perasaan wow. Hati akan menemukan sendiri rasa syukur yang tak terhingga akan anugerah kehidupan ini.  Lakukan sesering mungkin sampai suasana hati menjadi meditatif,  kedamaian dari dalam yang sering aku sebut inner peace. 

Baiklah.  Dicoba dulu dan tolong setelah mencoba,  beri Innuri testimoni bagaimana rasa hati setelah mempraktekkannya.  Boleh disampaikan di komentar atau via inbox,  wa kalau malu.

Innuri akan lanjutkan pelajaran tehnik bersyukur ini bila ada testimoni dari minimal 5 orang ya.

Senin, 10 Juni 2019

Perbuatan Baik Yang Egois


#innuriinspirasi

Di status teman-teman,  Innuri sering nemu kalimat-kalimat seperti ini :
- semoga yang aku lakukan bisa mengantarkanku ke jannahNya (surgaNya)
- semoga semua kelelahanku dalam ....... (dia sebutkan perbuatan baiknya)  bisa menyelamatkan dunia dan akhiratku.

Kalian sering ketemu status kayak gitu juga kan? 
Memangnya salah,  mba Innuri? 
Tidak salah sih.  Mungkin dia belum ketemu sama surat At Taubah ayat 72 yang menerangkan bahwa keridhaan Allah itu lebih besar dari surgaNya. 
Allah juga tak pernah menyuruh kita bekerja untuk mendapatkan surgaNya, melainkan bekerja untuk  mendapatkan keridhaanNya saja.

Begini loh sayang.
Gapapa deh yang mau surga.
Tapi marilah naik kelas dikit aja.
Allah mengajari kita berbuat baik itu kan salah satunya biar kita gak egois.  Berbuat baik untuk kepentingan diri sendiri itu egois bukan ya?  Ya iyalah. 
Allah memang menjanjikan balasan untuk setiap perbuatan baik,  tapi itu efek samping,  bukan tujuan.  Jadi yo jangan dijadikan tujuan.

Lah kapan dong ego boleh kita pakai? Ya digunakan saat mempertahankan diri saja.  Makan dan minum termasuk upaya mempertahankan diri.

Allah juga mengajari kita unconditinal love, kasih sayang tanpa syarat.  Buat yang mau naik kelas,  berbuat baiknya ya karena kasih sayang kepada seisi alam semesta ini.  Itu namanya keren. 

Mau lebih keren lagi? 
Tidak pernah merasa sudah berbuat baik,  karena Allahlah yang sebenarnya sedang bekerja melalui kita.  Kita ini aslinya gak punya apa-apa, segala daya dan sarana berbuat baik itu milik Allah semua.  Gak malu ta ngaku-ngaku sudah berbuat ini itu untuk dunia sementara yang kita gunakan untuk itu semua bukan milik kita? Sik sik... Innuri mau tutup muka pakai panci 😂.

Kasih Sayang Itu Membebaskan

Kasih Sayang Itu Membebaskan
#innuriinspirasi

Sudah melakukan tahanuts?  Tulisan Innuri yang ini akan lebih bisa dipahami bila sudah sering melakukan tahanuts. Bila belum,  coba lakukan dulu sekitar 15-30 menit,  diam dan pejamkan mata,  "amati dan catat" setiap pergerakan di pikiran dan di batin. Bila sedang memikirkan sesuatu,  catat di hati 'berpikir,  berpikir, berpikir' sampai pikiran terasa damai.   Bila sedang merasakan sesuatu,  misalnya sedih, catat di hati 'sedih,  sedih,  sedih' sampai hati terasa damai.  Sederhana sekali bukan?  Mencatatnya gak perlu pakai bolpoin loh ya,  di hati saja.

Baiklah,  Innuri lanjutkan ya. 

Keluar dari penjara pikiran itu bukan berarti tidak memikirkan apa-apa,  bukan pula berarti bisa berpikir apapun yang serba bebas. Tapi memerdekakan diri sejati manusia dari "penjajahan" pikiran yang membuat manusia tidak bahagia, tidak produktif,  dll.

Makanya kita perlu "keluar" dari diri sendiri untuk bisa menatap jernih segala sesuatu.

Tahanuts yang berhasil akan melahirkan rasa tenang,  damai, kasih sayang , suka cita,  bahagia , kesabaran dan perasaan positif lainnya.

Kasih sayang itu membebaskan,  yang pertama dibebaskan adalah diri sendiri dari belenggu pikiran dan perasaan negatif.

Fitrah manusia ('default'nya manusia)  adalah kasih sayang tanpa syarat,  makanya setiap melakukan segala sesuatu musti pakai membaca basmallah dulu,  untuk mengingatkan manusia akan kesejatian dirinya yang penuh kasih sayang. 

Kasih sayanglah yang membuat segalanya bertumbuh dan segalanya bisa diperbaiki.

Apa yang Innuri jelaskan,  hanya bisa difahami dengan melakukan.  Bebas dari penjara pikiran itu seperti apa juga hanya bisa dirasakan dengan mempraktekkan. Percayalah,  hasilmya amat sangat luar biasa!

Selamat menempuh indahnya perjalanan spiritual kalian, sahabatku.  

Jumat, 07 Juni 2019

Bagaimana Keluar dari Penjara Pikiran?

Barangsiapa Mengenal Dirinya,  sungguh dia telah mengenal Tuhannya
#innuriinspirasi

Penjara pikiran itu terbentuk sejak kita kecil,  dari pengalaman, dari pengaruh orang-orang yang mendidik kita,  dari bacaan yang pernah kita baca,  dari kuliah dan ceramah yang kita dengar dan banyak hal yang berlangsung selama puluhan tahun sepanjang kita hidup.

Tidak ada yang salah dari semua yang telah kita tempuh sepanjang hidup ini, itu adalah bagian dari proses menuju sesuatu yang kita cari.  Bagi yang tujuan perjalanan hidupnya adalah Tuhan dan keridhaanNya dalam sebuah perjalanan spiritual yang indah,  silahkan lanjut membaca. Untuk keluar dari penjara pikiran,  ya kita musti mengenal diri sendiri dulu.  Nabi Muhammad dalam sebuah hadits mengatakan, man arafa nafsahu, arafa rabbahu, artinya barangsiapa mengenal dirinya,  sungguh dia telah mengenal Tuhannya.

Menyelam ke dalam diri sendiri,  diam sejenak dan mengenali  apa yang sedang terjadi di dalam diri sendiri. Mengendapkan pikiran dan mengenali gejolak apa yang sedang terjadi di dalam hati,  di pikiran, di dalam ego dan nafsu kita.  Kenali saja satu persatu, kenali dan pasrahkan pada Allah.  Contohnya begini, bila sedang marah, katakan di hati 'aku marah' lalu pasrahkan kemarahan itu pada Allah, lakukan terus sampai amarah itu menghilang. Bila sedang bahagiapun lakukan hal yang sama, segala rupa emosi di dalam diri, kenali, ucap di dalam hati lalu pasrahkan. Bagi yang muslim bisa dilakukan setelah salat lima waktu , lakukan sampai hati terasa ringan dan damai.  Cukup kenali dan pasrahkan, beberapa menit sampai terasa enak di hati.

Diam dan mengheningkan pikiran ini di dalam Islam disebut tahanuts. Nabi Muhammad sering melakukan tahanuts di gua Hira sebelum diangkat menjadi Nabi dan sesudah menjadi Nabi.  Dalam pengertian umum disebut meditasi,  dalam istilah jawa disebut semedi. Diantara banyak cara meditasi,  pilih meditasi untuk mengenal diri sendiri.

Innuri pernah menulis tentang meditasi mengenal diri sendiri ini di blog, silahkan dicari sendiri ya. Untuk keluar dari penjara pikiran memang perlu niat dan usaha yang terus menerus.  Dan ini baru langkah awalnya.  Langkah berikutnya , nanti Innuri tulis dan kalian boleh membacanya setelah menjalani tahanuts seperti yang aku sarankan.

Siapa Yang Sering Menipumu?


#innuriinspirasi

Kemarin di rumah Ngawi,  ketika mau keluar dari kamar mandi,  aku dikejutkan oleh makhluk panjang berwarna kecokelatan sedang menuju ke arahku, yup, namanya ular,  hewan yang aku takuti.

Spontan aku berteriak dan menutup pintu kamar mandi keras keras. Karena rumah ibu yang panjang kayak kereta api,  sementara yang di rumah cuma mbak Lis di ruang tamu depan sana,  teriakanku rupanya tidak kedengaran.  Akupun memanggil namanya sekali lagi,  sekerasnya sambil bilang kalau ada ular.

Mbak Lis datang dan bilang ularnya sudah gak kelihatan.  Barangkali si ular kaget oleh suara gebrakan pintu dan teriakanku yang membahana, ular itu menjauh entah kemana.

Dalam kondisi kepepet seperti itu orang mudah sekali tertipu,  tertipu oleh ketakutannya sendiri.  Sebenarnya aku tak perlu bereaksi sebegitunya karena manusia lebih pintar dari ular dan aku juga punya Allah yang melindungi. Bila aku lebih tenang sedikit saja, bisa menghubungkan hati dengan Allah secepatnya dan menempatkan diriku  lebih cerdas dari si ular, mungkin ceritanya bisa berbeda. Manusia itu posisinya di atas hewan, dan manusia itu diuntungkan karena dia bisa berhubungan langsung dengan penciptanya,  jadi jangan takut,  Innuri.

Rasa takut membuat manusia bereaksi berlebihan yang justru membahayakan dirinya sendiri.

Hal yang sering menipu manusia justru pikiran dan ketakutannya sendiri. Dan manusia justru sering menjauh dari sesuatu yang tak pernah menipunya yaitu hati nuraninya , dimana Tuhan membisikkan petunjukNya.  

Setiap Orang Hidup dalam Penjara Pikirannya


#innuriinspirasi

Hampir setiap orang hidup di dalam penjara pikirannya,  dan sedikit sekali orang yang merdeka dari perbudakan pikirannya sendiri. Kita termasuk yang mana?

Simak kisah ini.

Si A melihat si B : Itu orang kok ibadahnya yang wajib wajib saja, kalau aku ya rugi,  kenapa gak mau mencari tambahan pahala dengan ibadah sunah.

Si B melihat A : Ini orang kok shalatnya jungkat jungkit cepat sekali,  meskipun selalu melakukan salat sunah, apa dia bisa menikmati ketemu Tuhan dengan cara shalat seperti itu?

Apa yang bisa kalian simpulkan tentang si A dan si B? 

Sekarang coba cari sesuatu di dalam diri kalian sendiri, sewaktu kalian melihat seseorang atau suatu peristiwa. 

Orang yang sama atau peristiwa yang sama,  maknanya bisa bervariasi sesuai jumlah kepala orang yang melihatnya.  Ya karena hampir setiap orang hidup dalam penjara pikirannya sendiri.

Bagaimana membebaskan diri dari penjara pikiran yang justru tidak produktif, tidak membangun , tidak mengubah apapun , bahkan membuat kita jalan di tempat atau malah mundur ke belakang. 

Coba cari dulu jawabannya sambil memohon petunjuk Allah. Kalian bisa cocokkan jawaban kalian di tulisan Innuri berikutnya ya. 

(bersambung) 

Rabu, 05 Juni 2019

I'm Sending My Love to Universe


#innuriinspirasi

Dia : Problemnya pas berdoa itu,  kadang ada rasa buntu,  macet dan tidak didengar Allah.

Aku :  Berdoa jangan pakai ego. 
Dihubungkan dulu hati dg Allah sampai klik baru berdoa.  Jadi yang keluar di doa kita ya kehendak Allah.  Bukan kehendak kita.

Beberapa hari kemudian,  sang penanya inbox lagi.

Dia : Bunda,  hatiku tiba-tiba berdzikir terus menerus dengan kalimat yang aneh.  Tapi terasa enak sekali di hati.  Setelah terinspirasi dari postingan bunda tentang shalat.

Yang dia maksud postinganku tentang shalat, yaitu tentang tingkatan orang dalam melakukan shalat,  dimana ada suatu tingkatan saat seseorang tidak lagi egois saat mengucap doa di dalam shalat.  Seeorang yang shalat untuk mendoakan segenap makhluk Allah. 

Aku : Dziki macam apa itu ?

Dia : “I’m sending my love to universe”

Aku : Wow kereeen.

Minggu, 02 Juni 2019

Menjadi Keberuntungan Untuk Semesta


#innuriinspirasi

Pagi tadi si ganteng mudik dari Bandung,  naik pesawat Bandung - Surabaya.  Dia bercerita,
"Wedeh,  waktu keluar dari gedung bandara langsung disambut sama orang-orang yang nawarin taksi yang .... ".

"Yang njengkelin ya.  Yang ngikutiiiin terus sambil ngomoooong terus ... " , kataku.

"Ya didoakan saja,  kasihan mereka nyari uangnya musti pakai ngotot sebegitunya sampai mengganggu orang lain.  Didoakan juga bandaranya agar menemukan sistem untuk mengatasi hal kecil tapi njengkelin seperti itu tanpa merugikan mereka", lanjutku. 

Ya.  Dimanapun kamu berada,  dimanapun dan kapanpun Allah memposisikanmu,  jadilah rahmat (kasih sayang) untuk semesta kecilmu. Maka kamu adalah rahmat bagi semesta besar ini. 

Jadilah kamu keberuntungan buat semesta kecilmu, maka kamu sudah menjadi keberuntungan bagi semesta raya ini.

Betapa alam akan sangat berterimakasih akan kehadiranmu di dunia ini,  dunia tempat manusia belajar memantaskan diri untuk kembali kepada cahaya dan kasih sayang Allah.

Setiap detik kehidupan ini berharga. Allah tidak pernah salah  menempatkan seseorang, di posisi manapun, pasti ada maksudnya. Maka jangan membenci atau menyalahkan meski di dalam hatimu , agar hatimu siap menerima hikmah dan petunjukNya. 

Sedang berada dimanakah kalian sahabat?
Sudahkah kalian menjadi keberuntungan buat sesamamu?

Jumat, 31 Mei 2019

Doa Itu Untuk MencintaiNya


#innuriinspirasi

Mbak.  Aku masih bingung sholat lillahita'ala. Kalau aku sholat hanya untukMu, karena aku cuma kangen atau karena aku cuma cinta, kok di dalam sholat kita malah minta-minta robighfirli, warhamni dst..
Ibaratnya aku mau namu ke rumah mba, terus sampe rumah mba:
tok tok tok,
 A : Assalamualaikum mba.
B : Eh Dey, kok tumben dateng.
A : Oh aku sengaja dateng kangen sama mbakyu.
B : Syukurlah kalo kangen..

Nggak lama kemudian di tengah obrolan.

A : Mba aku pinjem duit dong...
B : Lha kata nya jauh-jauh dateng ke sini karena kangen, jebule mau pinjem duit.

Kira2 tuhan gitu ga ya mba.

Aku jawab begini:
Hahaha..
Gini loh. 
Allah itu beda dengan makhluk.  Kalau aku diminta-mintai duit yo keluar taringnya 🤣.
Lewat doa doa yang dituntunkanNya itu,  Allah mengajari kita sesuatu , banyak hal dan untuk berbagai "strata spiritual". 
Bagi orang awam, doa doa itu membuat hatinya menjadi tenang (yang semula gelisah mengkhawatirkan berbagai hal) dan juga mengajarinya etika dalam berdoa. Betapa kita manusia ini selalu membutuhkan Allah dan bergantung kepadaNya. 
Doa itu juga untuk membangkitkan kesadaran bahwa segala kesehatan rezeki derajat dll itu semua dari Allah semata mata,  bukan karena usahanya.

Buat orang yang lebih tinggi kelas spiritualnya, dia bisa menangkap kasih sayang Allah lewat doa doa itu,  betapa semuanya karena kasih sayang Allah kepada semua makhlukNya.

Di level yang lebih tinggi lagi,  saat dia mengucap doa doa itu dia bukan berdoa untuk dirinya sendiri,  dia sebarkan doa doa itu ke seluruh keberadaan.

Ya masih ada lagi tingkatan yang lebih tinggi,  tapi kurasa yang aku jelaskan sudah cukup untuk dijalani.

Muara dari semua itu adalah mencintaiNya,  jadi kita berdoa ya untuk mencintaiNya. 

Kamis, 30 Mei 2019

Memasukkan Rasa di Dalam Kata

Memasukkan Rasa dalam Kata
#innuriinspirasi #art #artbyinnuri
#flowerpainting #lukisan dinding

- Kenapa ya setiap kali shalat tidak khusyu'?
- Lah waktu mengambil air wudhu niatnya sudah salah.
- Salahnya?
- Niatnya shalat hanya untuk menggugurkan kewajiban.  Kamu pikir Allah mau menemui orang yang shalat bukan untuk menemuiNya ?
- Trus gimana yang bener.
- Ya shalat karena Dia,  itu namanya lillahita'ala,  karena Allah subhanahu wata'ala, bukan karena kewajiban.  Bangkitkan dulu rasa ingin bertemu denganNya, minimal rasa rindu,  kalau bisa ya rasa cinta. 

Besoknya dia nanya lagi.

- Kenapa ya kalau mau shalat kok malas ?
- Karena kamu belum merasakan indahnya shalat. 
- Bagaimana caranya? 
- Masuklah dalam setiap kata yang kamu ucap di dalam shalatmu.  Bacaan shalat itu berisi kalimat-kalimat yang sangat indah , masukkan setiap rasamu di dalamnya.  Ucapkan setiap kata per kata dengan segenap perasaanmu. 
- Hmm ....  Bagaimana caranya?
- Mintalah dibimbingNya.

Besoknya dia nanya lagi.
- Maaf,  keindahan shalat itu seperti apa yang mbak rasakan?
- Hmm .... Kalau yang kamu rasakan ? 

Dan sekarang aku pingin nanya,  yang kalian rasakan? 

Selasa, 28 Mei 2019

Antara Menerima dan Mengharuskan

Antara Menerima dan Mengharuskan

#innuriinspirasi

Untuk hidup yang damai dan bahagia, hanya perlu hati yang bersedia menerima apapun karena mempercayaiNya,  percaya kebijaksanaanNya mengatur segala urusan.
Tapi kebanyakan manusia suka mengharuskan ini dan itu,  itu kan semacam perlawanan akan kehendak Allah.  Padahal Allah lebih tahu dalam mengatur segalanya.

Bila anak anda bandel misalnya, lalu anda menyalahkannya,  karena seharusnya anak itu menurut dan berbakti pada orang tua.  Inilah yang aku maksud "manusia suka mengharuskan ini dan itu" , padahal tanpa disadari anda telah menempatkannya dalam kubu salah dan anda di kubu benar.  Apakah cara ini membantunya menjadi anak yang berbakti?  Ataukah malah membuatnya semakin keras senada dengan kerasnya hati anda mempertahankan yang "seharusnya" ?

Siapa dibalik anak yang bandel?  Maka cobalah menerima karena anak bukan adonan kue.  Biarkan anak berproses dengan caranya. Yang harus itu adalah anda sendiri harus menerima dan menyayanginya, apa adanya dia. Penerimaan dan kasih sayanglah yang membuat hati anda damai,  yang akan menularkan kedamaian juga ke sekeliling anda.
Apakah hati anak anda akan terjangkau juga? Lagi lagi ini "harus" yang lainnya lagi. Apapun itu musti dimulai dari diri sendiri,  dan dimulai dari penerimaan yang tulus akan ketentuanNya,  yang melahirkan kedamaian hati dan kasih sayang. Menyerahkan kepada Allah sesuatu yang manusia tak bisa melakukannya.

Minggu, 26 Mei 2019

Menghargai Benda

Menghargai Benda
#innuriinspirasi #innuriquotes
#art #artbyinnuri

Makanya aku selalu berusaha bersikap baik terhadap benda-benda dan memperlakukan mereka dengan kasih sayang. 

Banyak orang yang merasa biasa saja misalnya menyingkirkan sesuatu pakai kaki, karena memungut dengan tangan musti pakai repot membungkuk dulu.  Banyak orang merasa biasa saja toh mereka hanya benda yang tidak bernyawa dan tidak menuntut untuk dihormati.

Nah,  pagi tadi aku membaca status teman,  bahwa benda-bendapun memancarkan energi yang disebut foton.  Dan energi dari manusia akan berinteraksi dengan energi benda-benda di alam semesta secara cerdas. Energi yang kita pancarkan ke alam semesta akan berbalik ke diri sendiri.

Jadi tidak salah ya orang-orang indigo yang kadang bisa bicara dengan bukan hanya makhluk hidup,  tapi juga benda-benda dan alam ini.  Ternyata semua bisa dijelaskan secara ilmiah.

Nabi Muhammad juga memberi nama pada benda benda miliknya, ternyata itu salah satu cara beliau menghargai dan berkomunikasi dengan benda-benda. 

Menghargai benda-benda juga merupakan cara melatih hati menjadi lembut,  santun dan penuh kasih sayang.  Karena energi positif yang paling besar adalah kasih sayang.

Jadi bagaimana isi hatimu saat ini teman?  Sudahkah terisi penuh dengan kasih sayang?  Sampai tak ada celah sedikitpun untuk kebencian.  Dari sinilah kehidupan indahmu akan mewujud.

Foto : lukisanku kemarin, bunga sepatu,  belum selesai sudah gak sabar minta dipamerin.

Rabu, 01 Mei 2019

Memahami Yang Tersembunyi

25 april 2019
Memahami Yang Tersembunyi
#innuriinspirasi
Setiap hari kita menerima banyak informasi (tulisan, film, video, foto, bisik bisik tetangga dll) yang beredar di sekeliling kita. Dan setiap orang menyikapi itu dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang langsung percaya, ada yang hanya percaya kalau atas rekomendasi ustadz atau ulamanya, ada yang percaya setelah ditimbang-timbang dengan logika dan akal sehat, ada pula yang langsung emosi ... Haha. Eeh... Ada pula yang langsung emosi dan menyebarluaskannya.
Coba ingat-ingat, selama ini sikap yang kalian pilih yang mana?
Tahukah kalian bahwa setiap informasi dibuat berdasarkan niat tertentu, dan niat ini bisa begitu tersembunyi dan bahkan tidak tampak sama sekali, dan tentu tidak dinyatakan dalam kemasan informasi yang kita terima.
Waah... Ada interupsi. Maaf jadi bersambung ya tulisan ini, Innuri mau bungkusin nasi warung ikhlas dulu. Yang mau nyumbang donasi untuk parcel lebaran dhuafa WIM boleh transfer ke BCA Indah Nur Qoriah 3312121317.

26 april 2019
Memahami Yang Tersembunyi (2)
#innuriinspirasi
Lanjut tulisan kemarin ya.
Untuk memahami yang tersembunyi dari segala informasi yang masuk dari kanan kiri depan belakang kita, kita mesti punya bekal hati yang damai dan Allah sentris.
Jangan berpihak pada siapapun, hatinya berpihak kepada Allah saja. Innuri sering menulis, memandang seperti Allah memandang. Bagaimana Allah memandang? ya dengan kasih sayang. Biasakan memandang segala sesuatu dengan kacamata kasih sayang.
Resikonya memandang dengan kasih sayang itu hatinya menjadi damai, jernih. Allah menjadi pemandu bagi hati yang damai. Katakan pada diri sendiri , tugasku hanyalah mengasihi dan sudah.
Adakalanya perlu membuang segala rasa kesal, dan mengajak hati untuk berdamai dengan seluruh manusia. Sampai di hadapan kita bukan lagi manusia yang baik atau jahat, yang benar atau salah, tapi bisa melihat bahwa setiap manusia menempuh perjalanan jiwanya masing masing.
Bila sudah bisa begini, setiap informasi yang kita terima akan menampakkan keasliannya. Sesuatu yang tampil biru, ternyata di belakangnya merah. Atau sesuatu yang biru memang biru, tapi itu dibuat atas dasar dendam dan kebencian. Ada juga informasi yang sifatnya menghipnotis pembacanya untuk mengikuti rancangan besar yang tujuannya merusak bangsa. Ada informasi yang palsu yang tujuannya membunuh karakter seseorang. Banyak sekali dan amat banyak sekali.
Lantas bila kita tahu (baca:dikasih tahu Allah) hal yang tersembunyi itu, apakah yang musti kita lakukan? Minimal membawa semuanya dalam doa doa terindah, agar seluruh manusia menempuh kembali jalan cahaya dan kasih sayangNya. Selebihnya Allah yang akan menuntun, karena setiap hal yang Dia hadirkan, semua atas ijinNya dan kita berperan di dalam skenarioNya.
Adapun yang tersembunyi dari foto itu, Innuri mau ngajak ikutan bikin parcel lebaran buat dhuafa lewat Warung Ikhlas Malang, BCA Indah Nur Qoriah 3312121317.
Salam kasih dari Innuri di Jumat siang yang damai ini.

Mencermati Hati

24 april 2019

Mencermati Hati
#innuriinspirasi
Salah satu pekerjaan setan adalah menimbulkan kebencian dan permusuhan di antara manusia , lewat apa saja, lewat minuman keras di ayat itu, tapi di dunia nyata dia lebih kreatif lagi, yang marak saat ini lewat pemilu, lewat ketidak percayaan kepada pemilu dll.
Apapun yang kita lakukan, bila hanya berdasarkan emosi, akan selalu menimbukan kerusakan dan perpecahan. Dan disitulah setan melenggang masuk.
Apapun yang kita dengar , baca dan lihat, sememukau apapun, lihat dulu reaksinya di hati, apakah yang bergejolak disitu kebencian dan permusuhan ataukah kasih sayang dan pemahaman? Dari hati kita sendiri kita berkaca, sebenarnya yang bekerja pada diriku ini syetan dan hawa nafsu ataukah iman dan islam yang dipenuhi cahaya kasih sayangNya ?
Dari hati kita sendiri kita memutuskan, mana jalan yang bakalan kita tempuh dan mana yang kita tinggalkan.
Dan semua yang kita pilih akan diikuti oleh konsekuensinya masing masing.
Selamat mencermati hati.

Sibuk

22 april 2019

Sibuk menilai orang lain, menyalahkan, menuding, menuduh atau mencela , tak akan menyampaikanmu pada kebenaran. Karena kebenaran hanya bisa ditemukan oleh hati yang damai.

Hati yang damai itu hati yang tidak sibuk, hening, hanya terisi asmaNya.
Yang aku maksud dengan terisi asmaNya itu bukan hati yang selalu bilang, "Allah,  Allah,  Allah dst".  Itu masih hati yang sibuk dengan kata kata dzikir,  tapi asmaNya yang hanya difahami oleh hati yang hening, asmaNya tanpa kata-kata.

Kecuali yang kamu perjuangkan bukan kebenaran, tapi egomu, kamu boleh sibuk berkicau sekehendakmu.

Maka pikirkan dulu, apa yang sedang kamu perjuangkan? Kebenaran atau egomu?

Teruskan membaca bila yang kau perjuangkan adalah kebenaran.

Bagaimana mendapatkan hati yang hening? Ya berhenti sibuk. Stop menilai orang lain, menuduh sana sini curang, diamkan dulu ocehan-ocehan di pikiran dan di hati. Lalu masuklah ke dalam keheningan hati, dimana kau akan bertemu Tuhanmu.
Bertanyalah padaNya dengan bahasa hatimu, apa yang tengah terjadi ? Lalu biarkan Dia menurunkan pemahaman pemahaman baru di hatimu.
Yups! Bila berhasil, kamu akan melihat segala sesuatu dari sudut yang amat indah, dan kasih sayang memenuhi hatimu. Kamu akan melihat bahwa mereka yang ngotot dan tidak bisa menerima kekalahan, yang selalu melimpahkan kesalahan pada orang lain, adalah pribadi yang kesepian dan menderita, yang tak pernah merasa puas meskipun ditempatkan Allah di sebuah istana emas. Mungkin juga kamu bisa melihat pribadi yang menyimpan rasa sakit dan dendam, yang jauh da ri rasa syukur, yang kering dan galau dari kasih sayang. Mereka sedang berbicara tentang diri mereka sendiri dalam kata kata yang dituduhkan kepada orang lain. Dan kamu akan merengkuh mereka dalam doa doa indahmu, untuk bergandeng tangan menuju cahayaNya.
Rasa kasihmu akan menuntun mereka kembali dalam kasih sayangNya. Tidakkan kau ingin berada disini dan digunakan Allah sebagai alatNya?
Ayo berjalan bersamaku menuju kedamaian dan keindahan kasih sayangNya. I love you all. I love You Allah.

Melewati Rasa Sakit

19 april 2019


Melewati Rasa Sakit
#innuriinspirasi
Adakah yang belum bisa move on dari sesuatu? Dari putus pacaran mungkin atau dari hasil quick count pilpres kemarin ... ehm. Masih berasakah sakitnya?
Rasa sakit itu untuk dilalui, dilewati dengan sukses dan lulus dapat A 😁. Rasa sakit itu bukan untuk dipelihara , atau untuk disebarkan ke orang lain dan orang banyak pula.
Pribadi yang di dalamnya dipenuhi rasa damai dan bahagia, akan memancarkan rasa itu ke lingkungannya. Dan sebaliknya pribadi yang di dalamnya dipenuhi rasa sakit, akan memancarkan hal yang sama ke lingkungannya.
Tidak inginkah punya kontribusi yang besar kepada bangsa ini untuk hidup berdampingan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan?
Ketahuilah, bahwa rasa sakit itu bisa menutup akal sehat, kecuali segera diobati.
Salah satu obatnya ya dengan membuka al quran, dibaca dan diyakini kebenarannya.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui " . Surat Al Baqarah ayat 216.
Kalau aku sih yakin sekali, terpilihnya presiden Indonesia nanti, itu karena Allah mengabulkan doa seluruh rakyat Indonesia yang semuanya berharap pemimpin yang amanah, jujur dan mampu membawa Indonesia menuju kemajuan. Bisa jadi yang kita pilih adalah orang yang tidak sesuai kriteria itu, makanya Allah pilihkan yang lebih baik. Itulah namanya berprasangka baik sama Allah. Karena hanya Allah yang tahu, kalau maksa harus si B yang menang untuk Indonesia lebih baik, itu kan sama saja merasa lebih tahu dari Allah. Sanggup melawan kehendakNya?
Yuk aaah. Aku ingin memelukmu dan menemanimu melewati rasa sakit ini.

Hidup Ini Hanya Soal Pembagian Tugas



Hidup ini hanya soal pembagian tugas. 
#innuriinspirasi
Tidak ada yang menang dan kalah bila tujuan hidupnya untuk Allah.
Tapi bila tujuan hidupnya untuk jabatan dan kawan-kawannya, maka boleh merasa kalah dan boleh merasa menang, dan itu semua cuma jebakan. Yang kalah merasa tidak terima, menuduh sana sini curang, yang menang bisa sombong. Keduanya menjerumuskan ke dalam kehancuran.
Jadi siapapun yang tujuan hidupnya Allah, pasti akan menerima dengan ikhlas dan lapang dada, tidak merasa menang atau kalah. Karena semua hanya soal pembagian tugas.
Dalam pemilu kali ini kita semua bekerja untuk Indonesia yang lebih baik bukan? Dan ketika kalian beranggapan bahwa hanya pilihan kalianlah yang bisa, dan yang satunya tidak, ini namanya menggantungkan harapan pada makhluk dan merasa kemeruh, lebih tahu dari Allah, saatnya untuk kembali berharap hanya kepada Allah saja. Karena hanya Allah yang tahu dan hanya kepadaNya kita berharap.
Untuk menjadi berguna bagi tanah air, seseorang tidak harus menjadi presiden. Betapa banyaknya jalan untuk berguna bagi bangsa dan negara, maka bila salah satu jalan telah Allah tugaskan kepada seseorang, maka tinggal mencari jalan yang lain. Sesederhana itu sebenarnya bila kita memang hidup benar-benar untuk Allah. Menjadi rumit bila apa yang kita lakukan sudah bukan lagi untuk Allah dan menjadi banyak sekali alasan untuk membantah tulisan Innuri ini. Boleh kok tidak setuju dengan cara pandang Innuri, setiap orang berhak berpendapat bukan? Dan setiap orang yang cerdas pasti tahu konsekuensi dari pendapat dan cara pandangnya sendiri. Bila tidak setuju dengan Innuri, pasti hatinya dipenuhi kegalauan, marah, tidak terima dan gelisah. Masihkah kuat memelihara rasa sakit itu?
Foto: kemarin habis nyoblos, rekreasi ke kebun, lanjut ke pantai dan naik perahu di Ungapan. Aseeek sekali. Terimakasih Allah untuk presiden yang Engkau pilih untuk bangsa ini.

Jumat, 12 April 2019

Shalat Sebagai Pintu Masuk ke Zona Ilahiyah

Ini pembicaraan antaraku dan pembacaku yang juga sahabatku.  Semula dia bertanya tentang meditasi pusar yang didapatkannya dari sebuah web Osho (banyak artikel spiritualitas yang bagus di web itu) . Lalu berkembang ke shalat.

[6/4 17.14] innuri sulamono: Akan halnya meditasi meditasi yang macam macam itu, misal meditasi pusar....  Ternyata itu merupakan salah satu "pintu masuk" menuju ketakberhinggaan  ... Pusar merupakan pintu masuknya.  Vipassana menggunakan nafas sebagai pintu masuknya,  vipassana jalan, menggunakan titik di kaki sbg pintu masuknya.  Ketika semua pernah dilakukan,  pada suatu titik sudah tak memerlukan "pintu masuk" lagi karena sudah masuk / sudah berada di dalamnya.  Ini yang namanya terus menerus berada di zona ilahiyah.

Atau mengalami seluruh tubuh menjadi "pintu masuk" , ini terjadi saat shalat / sembahyang.

[6/4 19.11] Dey: iya emang banyak jalan nya mba, ini yg saya musti coba satu persatu. Seperti saya pernah baca di blog osho, silahkan pilih mana jalan yg paling nyaman, melalui meditasikah seperti buddha, atau seperti jalan nya muhammad/isa. sampai kamu bisa merasakan, "kamu bermeditasi ketika kamu tidak bermeditasi". sudah berada di zona ilahiyah seperti yang mba katakan.

[6/4 19.27] Dey: btw...saya udh umur 50thn belum biaa mengalami seluruh tubuh menjadi pintu masuk saat shalat, gmn cara nya mba?

[7/4 07.41] innuri sulamono: Nomor satunya,  shalat bukan untuk menggugurkan kewajiban,  tapi didorong rasa rindu dan cinta bertemu denganNya.

Setiap bacaan shalat difahami dengan khusyu'di hati,  seolah olah diri melihatNya atau minimal merasa Dia melihatku.  Pemahaman seperti ini akan otomatis menggetarkan seluruh sel sel tubuh dan menyucikankannya. Sehingga ketika ruku' dan sujud,  tubuh digerakkan dari hati yang terdalam. Gerakan tubuh adalah presentasi dari kepatuhan dan rasa cinta di hati, kekaguman akan kebesaranNya dan merendahkan diri serendah rendahnya di hadapanNya.

Tubuh, pikiran dan hati sinkron.

Kamis, 11 April 2019

Memanggil Lalu Mendamaikan

Dear Allah Lovers.

Ada yang kangen Innuri nulis ya ?
Ya maaf.  Sebenarnya Innuri masih hampir setiap hari menulis sesuatu yang berguna untuk yang ingin berhati damai selalu , tapi Innuri nulisnya kadang di instagram , kadang di fb-nya Warung Ikhlas Malang , kadang cuma di wa ... hihi.

Beberapa minggu yang lalu Innuri kedatangan tamu. Seorang bapak alumni UIN,  jurusan Pendidikan Agama Islam dan takmir masjid pula.

Sayangnya dengan latar belakang seperti itu , tak membuat hidupnya damai dan bahagia.  Beliau selalu dalam kegelisahan sampai menderita sakit maag kronis.

Innuri cuma menuntun dia untuk berdamai dengan masa lalu,  masa sekarang dan masa yang akan datang.   Dan aku lihat di tubuh ruhaninya banyak memendam "sampah" yang berupa kemarahan,  tidak terima akan perlakuan orang lain,  protes dengan keadaan , dan banyak lagi. 

Memori yang tersimpan di alam sadar dan bawah sadarnya musti dibersihkan satu per satu dengan memunculkan memori itu,  lalu dibersihka dengan memaafkan dan mendamaikannya. Proses "memanggil dan mendamaikan" ini bisa berlangsung lama karena simpanan memorinya sudah puluhan tahun,  jadi aku memintanya melakukan sendiri di rumah sampai semuanya bersih. 

Mendamaikan itu sudah mencakup memaafkan,  ikhlas , pasrah dan iman yang kuat akan kebijaksanaan Allah yang terindah. 

"Saya yang setiap hari berada di masjid, setiap hari mendengar kata-kata kata yang baik,  saya hafal konsep ikhlas pasrah , tapi saya tidak tahu darimana memulainya dan bagaimana menjalankannya.   Baru sekali ini dan baru sekarang saya ada teman ngobrol yang bisa menjawab kegelisahan saya" , katanya. 

Seminggu kemudian dia datang lagi,  wajahnya sudah lebih cerah,  istrinya berkirim salam katanya dan berkirim setas kresek besar oleh-oleh.

Menghadapi oleh oleh ini Innuri yang gak tahu musti gimana , karena aku gak boleh menerima imbalan dari bantuan spiritual yang aku berikan , sementara menolak juga bukan sesuatu yang sopan,  wong mereka memberi dengan ketulusan hati.  Kalian ada idekah ? 

Sabtu, 16 Maret 2019

Ketika Dualitas Terlampaui

Ini wa sahabatku Fordy. 

Saya baru paham mba..
Bahwa tidak semua masalah boleh kita ambil alih..

Sebenarnya masalah itu tidak ada, yang ada hanya pikiran kita yang memberikan penilaian bahwa itu benar atau itu salah.

Bahkan pikiran itu dengan sangat halus bisa mempermainkan kita, seolah2  kalau kebaikan itu pasti dari bisikan suara hati, kalau tentang keburukan itu pasti bisikan setan (kata setan, gw lagi kena fitnah🤣😂)

Bahkan ada ayat yg mengatakan : terkadang kita mencitai sesuatu tapi itu buruk buat kita, terkadang kita membenci sesuatu tapi itu baik bagi kita.

Sebelum pena diletakan, sebelum tinta mengering, sebelum keputusan menjadi ketetapan,  maka tidak ada yg salah atau benar.

Yang kita lakukan hanyalah diam dan menyasikan....

Sabtu, 09 Maret 2019

Hari Ini Tugasku Adalah Menyayangi

Pernahkah kamu mencoba, sejak bangun tidur, kamu katakan pada dirimu sendiri, hari ini aku hanya ingin menyayangi dan sudah.

Cobalah sehari saja, menyayangi dan sudah.  Menyayangi siapa saja, makhluk hidup dan yang tak hidup dalam pandangmu, menyayangi mereka yang menyayangi dan juga mereka yang membenci, lalu sudah.

Katakan pada diri sendiri, hari ini aku menjalankan tugas penting, yaitu bertugas untuk menyayangi.

Lepaskan semua konsep tentang kasih sayang, apalagi yang sifatnya transaksional, seperti , kasihilah yang di bumi maka kamu akan dikasihi yang di langit.  Menyayangi ya menyayangi saja dan sudah.

Lepaskan semua beban dan hanya menyayangi, lalu sudah.

Ceritakan padaku bagaimana rasanya ?


Senin, 04 Maret 2019

Bumi Langit

Bumi Langit
#innuriinspirasi #innuriproduct

Kita sering mendengar kata "pintu langit". 

Mengetuk pintu langit.

Doa yang berhasil adalah doa yang bisa membuka pintu langit.

Dan lain lain. 

Apakah di bumi tidak ada pintunya?
Ehm.... 

Dan orang yang berdoa di sinetron-sinetron digambarkan dalam posisi mendongak ke atas,  menatap langit. 

Padahal Dia meliputi segala sesuatu,  yang adalah Dia ada di setiap keberadaan. 

Padahal di bumi lah tempat menyemai pengharapan , karena bumi menumbuhkan,  mewujudkan,  dan langit menyiraminya.

Bumi tak beda dengan langit.  Yang membedakannya adalah persepsimu.

Tak ada yang tidak terikat pada bumi,  juga langit.

Bila bumi bisa diajak ngobrol,  apakah yang akan kau katakan padanya? 

@@@@@

Baju imut cewek 4 dan 6 tahun bisa dipesan via wa 081334334331 , ready banyak.

Jumat, 15 Februari 2019

Kamulah Penyempurnanya.

Di depan  wastafel dan kaca yang berjajar di depan toilet wanita di sebuah mall, aku membetulkan kerudungku.  Tiba-tiba terdengar suara keras mengejutkan beberapa orang yang sedang berada di toilet itu, termasuk aku, suara dari seorang wanita tua yang masih berada di dalam toilet, kata-kata yang di telingaku terdengar amat tidak sopan.  Rupanya nenek itu tidak mengunci pintu toilet, sehingga ada mbak pengunjung lain yang membuka pintu toilet tempat nenek itu duduk, tentu si mbak itu tidak tahu kalau di dalam ada orangnya, dan si mbak mendapat hadiah caci maki dari si nenek.

"Lah nenek nggak mengunci pintunya", kata si mbak, lalu beralih ke toilet lain yang masih kosong.  Nenek itu tertawa, katanya lupa, tapi habis itu terdengar kata-kata kotornya lagi.  Wedeh, mimpi apa ya aku semalam sampai bertemu kejadian ini.

Tiba-tiba keluar seorang wanita dari toilet di sebelah toilet nenek itu,"Aduh maafkan nenekku ya mbak, tadi aku tinggal sebentar karena kebelet pipis".  Wanita itu lalu menuju toilet nenek itu, rupanya membantu nenek itu bangun dari duduknya dan entah keperluan apa lagi. 

"Maafkan nenek ya mbak, maklum orang tua", kata wanita itu lagi, sementara yang dimintai maaf masih berada di dalam toilet tapi masih bisa menjawab,"Oh , gapapa mbak".

Aku merenung, hari ini aku mendengar kata-kata kasar dan kotor yang rasanya seperti polusi bagi jiwaku, untungnya polusi itu terbasuh oleh cara cantik cucu nenek itu menghadapi situasi yang tidak enak dan si mbak yang dengan ikhlas memaklumi dan memaafkan.  Si cucu juga terlihat sabar melayani neneknya tanpa menyalah-nyalahkan si nenek untuk ucapan kasarnya kepada orang lain, yang aku kira cucu nenek itu pastilah sangat malu dengan kelakuan neneknya.

Basuhlah perbuatan buruk dengan perbuatan yang lebih baik.  Ternyata kalimat ini berlaku juga bagi perbuatan buruk yang dilakukan orang lain, apalagi bila perbuatan buruk itu dilakukan oleh diri kita sendiri.

Karena di semesta ini, kehendakNya adalah kita saling menyempurnakan satu sama lain.  Yang Maha sempurna hanyalah Tuhan.  Selain Tuhan, tidak ada yang sempurna, jadi bila kamu bertemu dengan ketidaksempurnaan, maka kamulah penyempurnanya !

Salam kasih dari Innuri dari pinggiran Malang yang sejuk.


#innuriinspirasi

Senin, 04 Februari 2019

Pesan Kampanye

Kampanye itu tujuannya apa sih? Mengajak orang lain untuk memilih jagoannya kan?  Tapi Innuri amati, tujuan kampanye sudah menjadi nomor ke dua belas, nomor satunya menyerang lawan, nomor duanya mengumbar kata-kata yang penuh kebencian terhadap yang disebutnya kubu sebelah, nomor tiga dan seterusnya Innuri tanyain dulu sama cucuku Elonio .... hahaha.

Coba tanyakan di hati, cara kampanye seperti itu apakah bisa menambah jumlah orang yang mengikuti ajakanmu? Atau malah membuat mereka lari marathon trus gak mau menuju finish ... bahahaha.  Pikirkan lagi deh, dari kubu manapun kalian.

Haruskah pendukung A otomatis menjadi pembenci B ? Dan pendukung B automatically hatersnya A? 

Tidak, katamu, aku pendukung B dan bukan pembenci A, begitu katanya. Dan kataku, saat kamu posting sesuatu dan ketika kamu ketik kata 'kubu sebelah', apakah yang ada di hatimu? Rasa gemas, kesal, marah, karena kamu menilai kubu sebelah suka menebar hoax dan kebencian dan fitnah. 

Ketika kamu menuliskan penilaianmu pada sosok yang tidak kamu dukung, apakah yang ada di hatimu?

Kebencian itu tempatnya di hati, hati kamu yang bisa merasakan dan menilainya.  Tidak membenci, tak akan benar-benar tidak membenci bila hanya sekedar ucapan di bibir saja.

Tidak membenci, itu memerlukan latihan, latihan ruhani, latihan menyelam ke dalam diri dan memohon bimbinganNya agar cahayaNya menerangi hati.

Sekarang renungkan ya.  Pak Jokowi, Kiai Ma'ruf, apakah mereka berdua orang yang dikasihi Allah ? Ya.  Apakah pak Prabowo , pak Sandi, orang yang dikasihi Allah ? Ya, buktinya mereka berempat dikasih hidup dan kebahagiaan, masih dipelihara sama Allah.  Yang masih dipelihara Allah, ya tentunya mereka masih dikasih sayangi Allah.  Lantas mengapa kalian membenci orang-orang yang dikasihi Allah ? Allah saja kasih sayang dan memelihara mereka, mengapa manusia kecil dan lemah ini berani-beraninya membenci sesamanya yang dikasihi Allah.

Meluruskan hoax itu harus, tapi saat menulis atau berbicara, tengok ke dalam dulu, karena yang dari dalam itulah yang menggerakkanmu.  Amati apakah yang menggerakkanmu kebencian atau kasih sayang, bila kebencian yang menggerakkanmu, berhentilah atau tulis dan hapus.  Bila kasih sayang Allah yang menggerakkanmu, lanjutkan.

Innuri tidak berani membenci siapapun, Innuri doakan saja semuanya kembali ke dalam kasih sayang Allah. Walaupun aku memilih pak Jokowi untuk Indonesia yang lebih gemilang ke depan,  aku mengasihi pak Prabowo sama seperti aku mengasihi pak Jokowi.  Seperti itulah kasih sayang mentari, seperti itulah kasih sayang Allah walau kita tak akan bisa membayangkan kasih sayangNya.


Antara Angkot dan Taksi

Hariku di hari ini sungguh sangat berwarna.

Bersama cantikku Alni, brangkat naik taksi online ke sebuah laboratorium medis di Jl Tangkuban Perahu untuk rongent gigi, pulangnya internet putus (pasti disengaja sama Allah) sehingga tidak bisa memesan taksi online, lalu menelepon taksi offline yang setelah menunggu lama gak datang-datang, sampai aku batalkan pesanan dan memilih naik angkot.

Sejak naik taksi online itu, pelajaran dimulai.

Sopir taksi online itu orang yang mulutnya tidak bisa diam sepanjang perjalanan, orang yang hasrat ngomongnya tinggi.  Ternyata dia juga pembenci pak Jokowi dan sejak awal bicara sudah kentara kebenciannya pada etnis Cina.  Di mobil yang nyaman dan sejuk itu, suasanya benar-benar panas.

Sebaliknya saat aku pulang, naik angkot yang penuh sesak dan panas, Alni duduk berdesakan di depan, terjepit di antara pak sopir dan penumpang di sebelahnya.  Aku duduk menghadap belakang, di depanku seorang kakek yang renta sekali, usia 80 an kutaksir, duduk di pinggir dekat pintu.  Kami saling tersenyum, sang kakek menunjuk buku yang aku pegang lalu mengacungkan jempolnya. Tawaku mengembang , "Mbah kenal sama Gobind Vashdev? ", tanyaku sambil menunjuk nama penulis di sampul buku itu.  Kakek itu mengangguk , tapi dua orang ibu di belakang tertawa, aku tahu maksud tawa itu.

Tak lama dua orang ibu itu turun di Jl A Yani, permisi permisi padaku karena mau atau tidak, ditenggelamkan atau tidak (hahaha) , bokongnya pasti meliuk di depan wajahku. 

"Hati-hati ya bu", kataku pada mereka berdua.  Setelah membayar angkot, ibu-ibu itu berbicara pada si kakek ,"Sudah saya bayarin ya mbah", katanya.  Wah, senang juga bertemu kejadian manis ini, bertemu dengan ibu-ibu yang baik hati, padahal mereka itu ya sesama penumpang angkot, bukan saudara bukan teman, berbuat baik hanya karena kasih dan kemanusiaan.

Kakek renta itu turun di stasiun, ada 3 lagi bapak bapak turun di stasiun dan ketiganya membantu sang kakek yang kesulitan turun karena lemah dan rentanya. Sementara pak sopir dengan sabar menunggu sang kakek turun yang memakan waktu melebihi penumpang biasa. Satu lagi aku lihat kejadian yang manis di panasnya angot dan riuhnya lalu lintas di kotaku.

Dua hal yang berbeda dihadirkan Allah padaku di hari yang sama, naik taksi yang sejuk ber-ac dan mobil yang  nyaman , versus naik angkot yang panas, gronjal gronjal , penuh sesak lagi.  Tapi di taksi yang nyaman itu aku disuguhi kebencian yang menyesakkan , sementara di angkot yang panas dan sesak aku disuguhi kebaikan hati yang menyejukkan.  Rasaku aku lebih nyaman berada di angkot itu.

Sebuah pelajaran berharga.
Bahwa di dunia manapun kebaikan hati akan selalu menyejukkan, di padang gersang sekalipun bisa kita buat sejuk dengan kasih sayang dan ketulusan hati.
Di dunia manapun , kebencian akan selalu menyebarkan aroma tak sedap dan ketidaknyamanan, bahkan di istana yang mewah dan megah akan terasa tidak nyaman bila disitu disebarkan kebencian.

Dan di tempat yang nyaman, akan semakin nyaman bila disitu diwarnai kasih sayang dan kebaikan hati, tempat itu ada di rumahmu sahabat !!! Yuuk kita buat rumah dan lingkungan kita sejuk dan nyaman di luar dan di dalam.


Jumat, 18 Januari 2019

Jadilah Cinta Itu Sendiri

Kadang aku juga belajar dari pembacaku.  Dan ini salah satunya.
Dia gak mau namanya disebut..

13/1 15.14] Gini mba, Tadi saya membaca beberapa artikel mba di blog...

Aneh ga rasa nya kalo setelah membaca tulisan mba, saya ngomong "mba saya mencintai mba". Pasti mba jawab : "sinting kamu! Ketemu saya aja belum pernah, sehari2 saya kaya gimana aja kamu ga tau!"

Nah banyak orang yg berbicara tentang kita hanya boleh mencintai Tuhan, hanya karena  telah membaca dari kitab2 suci,  mendengar  ayat2 Nya dari orang lain.

Bahkan menurut saya  mencintai Allah itu sangat absurd, (maka nya saya ga mau tanya di grup, tolong dikoreksi)

 Apagi di hubungkan dengan pelajaran dari mba kemarin. Apa bila kita hanya mencintai allah berarti kita harus menolak hal yang lain yg berlawanan dengan mencintai allah. Padahal kita harus menerima semua hal, baik buruk, bagus jelek, jahat baik dll..

Kalau saya sekarang berkata : "Saya mencintai Allah". Pasti itu saya aja yg ke GR an..hehehe. Ketemu belum apalagi kenal cuma tau dari tulisan...

Menurut saya jangan pernah mencoba mencintai Tuhan kalau masih memakai pikiran tuhan seperti apa, sifatnya seperti..
tapi lebih baik cobalah mencintai diri sendiri terlebih dahulu dengan segenap perasaan sampai kita sampai kita bisa menjadi cinta itu sendiri..
 bener ga sih mba? ato pikiran saya yg sudah oleng?
[13/1 15.47] innuri sulamono: Hahaha...  Itu bener tapi aku juga gak berani bilang.
Sebenarnya kita ini gak bisa mencintai Tuhan, kita hanya berusaha mencintaiNya dan karena kemurahanNya,  Dia memberikan rasa mencintai itu.  Memangnya apa yang bisa kita berikan kepadaNya sebagai tanda cinta?  Tak ada.
Kita ini bahkan mencintai diri sendiri saja tak becus.  Boro boro mencintai orang lain apalagi mencintai Tuhan.

Semua hanya terjadi karena 'kun fayakun' Nya.  Karena Dia terlalu mencintai kita.
[13/1 21.35] : Wah ternyata saya makin paham setelah membaca tulisan mba berulang2.  Ternyata berusaha mencintai Tuhan (walaupun kita ga akan pernah berhasil), hanyalah salah satu proses perjalanan kita, melewati rasa cinta itu sendiri ya mba..

Dia yg bisa melewati proses itu akan menjadi cinta itu sendiri. Dia sudah tidak berusaha mencintai atau dicintai karena dia lah cinta..

Ibarat bunga, semerbak harum nya tersebar kemana mana tanpa dia berusaha dan dia tidak meminta orang2 mencium harum nya.

Pasti hanya orang "terpilih" bisa mencapai tahap seperti itu ya mba.
Panteslah orang2 suci begitu di cintai pengikutnya. Padahal orang suci tidak berniat memberikan cinta nya. Hanya orang2 yg mau  mendekatlah kepada orang2 suci tersebut yg bisa merasakan cinta Nya...

Wah makasih ya mba atas cinta Nya. I love u pull😍😍😍

Membuka dan Menyerap

Membuka dan Menyerap
#innuriinspirasi

Di alam semesta ini banyak energi berseliweran di sekitar kita,  menyentuh kulit bahkan masuk melalui nafas kita.  Itulah yang selama ini kita pikir jalan masuk energi itu, melalui saluran-saluran yang terlihat.  Makanan melalui mulut,  oksigen melalui nafas,  panas dingin melalui kulit.

Padahal jalan masuk energi itu bisa dari pikiran dan perasaan kita.  Maka hati-hati dengan isi pikiran dan perasaan.

Berlatih membuka diri terhadap energi yang berkelimpahan di sekitar kita,  bisa dilakukan dengan latihan yang sederhana.  Misalnya disaat mendengarkan lagu / musik , disitu ada energi suara,  power musik atau penyanyinya.  Coba buka hati,  pikiran dan tubuh untuk menyerap energi dari pendengaran kita.  Cara membukanya dengan diam sejenak dan meniatkan semua unsur di tubuh kita terbuka,  lalu dengarkan musiknya.  Rasakan bedanya dengan  saat mendengarkan musik tanpa "membuka dan menyerap" .

Di lain kesempatan berlatih lagi "membuka dan menyerap" untuk energi selain dari suara dan pendengaran. Misalnya lewat kulit saat mandi, merasakan kemurnian oksigen yang memperbaiki seluruh sel tubuh saat bernafas,  dll.

Energi di alam ini banyak sekali jenis dan bentuknya, dan dalam diri kita bisa berubah bentuk sesuai dengan niat kita. 

Keberanian dan optimisme itu energi juga,  kesuksesan,  kebahagian, keadilan,  kesederhanaan,  dll. Energi untuk perbaikan sel tubuh,  peremajaan sel,  pesona,  ... Menarik bukan? 

Syal crochet di foto itu juga menarik loh,  enak dipakai di kala musim penghujan yang dingin-dingin romantis seperti sekarang. Yang tertarik inbox saja yaaa.

Belajar Inner Peace

Belajar Inner Peace
#innuriinspirasi
Ini uraian yang luar biasa dari seorang yang sedang belajar 'Inner Peace' yang namanya tidak mau disebut.  Aku salin apa adanya dari obrolan di wa. " Hahaha.  Iya memang sebuah perasaan yang susah dilukiskan.  Apakah itu ego juga gak usah dipikirin dulu,  yang penting merasakan perasaan indah dan damai bersama Allah itu sudah luar biasa ", itu yg mba Innuri tulis kemarin.

Ternyata perasaan indah, damai atau bahagia tidak bisa diusahakan ya mba. Ketika kita mengukur kebahagian itu berdasarkan parameter kebahagian yang ada dalam pikiran, akhir nya yang kita dapat malah akan mengalami hal yg sebaliknya.
Contohnya gini mba:  kalo saya nikah, saya akan bahagia, ternyata setelah itu malah bercerai. Atau misalnya kalau saya pindah kerja saya akan bahagia, ternyata setelah itu masih pingin pindah kerja lagi karena ingin gaji yang lebih besar, terus berulang-ulang akhir nya tak pernah selesai.

Ada orang yg mengatakan, saya merasakan kebahagian dan kedamaian ketika saat saya bermeditasi, atau ada orang mengatakan saya mendapatkan kebahagiaan ketika saya bangun di sepertiga malam yang sunyi, berzikir sampai subuh.
Menurut saya itu cuma kebahagiaan yang palsu, karena setelah dia bermeditasi dia berarti tidak bisa merasakan kebahagian, atau dia hanya bisa merasakan kebahagian hanya di sepertiga malam sambil menyebut nama Tuhannya. Lalu apa bedanya dengan orang yg memakai narkoba, mereka juga merasakan kebahagian ketika memakai narkoba setelah itu kebahagian lenyap, karena itu hanya ilusi.Sama-sama ekstrem, yang satu ekstrem kiri yang satu ekstrem kanan. Sama-sama pecandu.
Ketika kita melepaskan semua pikiran tentang kebahagian, malah kebahagian itu datang dengan sendirinya. Kebahagian  sebenarnya merasakan diri kita di saat ini, di detik ini.
Ketika kita bisa merasakan diri kita di saat kita melakukan apapun entah mencuci piring atau makan, atau apapun dan ketika kita sadar akan diri kita dan melepaskan apa yang ada dipikiran kita maka dia akan muncul dengan sendirinya. Apa bila kita bisa menjaga kondisi itu terus menerus, bahkan rasa kebahagian itu sendiri akan hilang.  Mungkin ini yang mbak Innuri sebut Inner peace