Kamis, 20 Desember 2018

Medis Atau Alternatif ?

Dear Allah lovers,

Ada sahabat Innuri yang begitu antinya sama dokter, sempat dulu aku terpengaruh juga sih.  Katanya obat-obatan dari dokter hanya mengobati gejalanya, bukan mengobati akar penyakitnya.  Katanya  juga obat-obatan kimia itu selalu ada efek sampingnya, dan banyak lagi.  Innuri tersadarkan ketika sakit batuk dan tidak sembuh-sembuh sampai begitu menjengkelkannya batukku, sembuhnya setelah ke dokter, ehm ... kena deh!

Ada juga sahabat Innuri yang begitu antinya sama pengobatan alternatif atau obat-obatan herbal, pokoknya dokter minded, selain pengobatan medis, itu tidak ilmiah, tidak terukur, tidak berdasarkan riset, uji klinis dan  mungkin bagi mereka itu pengobatan aliran sesat ... bhahaha.

Selain pengobatan medis dan alternatif, ada juga pengobatan yang pasiennya "gak diapa-apain" tapi bisa membaik bahkan sembuh.  Yang ini benar-benar susah dipercaya orang kebanyakan , tapi Innuri percaya karena dia salah satu pelakunya hehe,  pengalamannya dalam hal ini sampai jadi buku yang berjudul Energi Murni Alam Semesta ( EMAS ).  Pengobatan yang pasiennya gak diapa-apain ini istilahnya di masyarakat macam-macam, ada yang menyebut prana, reiki, terapi sapuan energi ilahi, dan entah apa lagi aku gak tahu.  Kalau Innuri sebut sih ya EMAS tadi.

Jadi begini sahabat,
Ayat-ayat Allah itu meliputi segala sesuatu, ilmu Allah itu luasnya gak kira-kira.  Ilmu medis itu ya ilmu dari Allah juga yang diilhamkan kepada otak manusia, memangnya ilmu dari mana coba ? Ilmu pengobatan alternatif seperti pijat refleksi, jejamuan , pernafasan tenaga dalam, dan lain-lain , ya ilmu dari Allah juga.

Kalau kita anti sama salah satu atau salah dua cara pengobatan tersebut, sebenarnya ya merepotkan diri sendiri.  Kukira musti melihat kasus penyakitnya.  Kalau perlunya ke pengobatan medis ya ke medis saja, kalau di medis mentog gak sembuh-sembuh dan perlu ke alternatif ya coba saja sambil memohon petunjuk Allah.  Begitupun sebaliknya.  Atau menjalani beberapa cara pengobatan sekaligus asalkan tidak saling bertentangan, ya boleh saja.  Jangan sampai penolakan kita pada salah satu cara pengobatan malah membahayakan diri sendiri.  Begitu ya petuah dari kanjeng putri Innuri ... ehm.




Minggu, 16 Desember 2018

Terseret Arus Peristiwa

Terseret Arus Peristiwa
#innuriinspirasi

Kendali di dalam diri itu kalau tidak kuat,  bisa hanyut terbawa situasi di luar diri.  Yang namanya hanyut pasti tidak enak.

Innuri ambil contoh peristiwa yang sedang menjadi trending topik saat ini ya,  soal karton kotak suara pemilu nanti. 

Kelompok anti pemerintah bilang :" Bagaimana negara mau maju bila berpikirnya seperti ini ? Bukan negara gak punya duit,  tapi gak punya alat buat mikir ".

Kelompok pro pemerintah bilang :"Otak itu di kepala,  bukan di dengkul.  Kotak suara dari karton itu sudah dipakai sejak tahun 2014 , mengapa ributnya baru sekarang?  Lagipula itu sudah sesuai Undang Undang yang dibuat dan disahkan DPR yang disana duduk junjungan kalian, duo F ".

Bagaimana rasanya dua kalimat di atas?  Padahal itu sudah diperhalus sama Innuri,  aslinya lebih kasar dari itu. 

Baik kalimat pertama atau kalimat kedua,  sama sama membangkitkan emosi yang membacanya.  Emosi marah terutama.  Dan dalam keadaan marah,  yang rusak terlebih dahulu apa?  Ya neuron neuron di dalam tubuhmu sendiri,  bukan orang lain.

Yang menulis pakai emosi,  yang membacanya terbangkitkan emosinya juga, semacam kerusakan neuron yang menular. 

Bagaimana bisa memperbaiki bangsa ini bila rakyatnya perang urat syaraf terus? 

Untuk bisa memperbaiki hal di luar diri,  terlebih dahulu ya perbaiki hal di dalam diri. 

Jangan mudah terpancing hal dan peristiwa di luar diri,  terutama terpancing emosinya. Itu bikin pandangan gak jernih.

Nah,  bagaimana biar gak mudah terpancing dan terseret arus peristiwa?

Yaa kembali ke dalam mata kuliah kita kemarin "Inner Peace" . Hati musti luas dan penuh kasih sayang dan selalu terhubung dengan Allah.  Dengan demikian kita bisa memandang dari ketinggian. Soalnya disana terlihatnya jadi ....  ( Innuri gak mau menceritakannya ya,  biar kalian alami sendiri saja) 

Selasa, 11 Desember 2018

Ambil Pelajarannya

Ambil Pelajarannya!
#innuriinspirasi

Setiap hal yang Allah hadirkan dalam hidup kita,  selalu penting dan bermakna.  Bahkan kehadiran orang-orang yang njengkelin.

Foto itu sepasang sepatu rumah yang aku buat dari 6 granny square,  cantik kata karyawanku,  bagus bunda kata karyawanku lainnya.  Kata kalian? 

Ini adalah cerita tentang granny square yang njengkelin.  Garapan yang kasar,  ukuran yang tidak sama,  jumlah double crochet yang tidak sama dan model yang tidak sesuai dengan contoh yang aku berikan. Orangnya yang ngerjain juga susah dibilangin kata karyawanku,  padahal kami bermaksud menolong dengan memberi pekerjaan dengan ongkos yang sangat layak untuk ukuran desa. 

Hmm...  Jengkel? Iya.  Berlarut larut dalam jengkel?  Tidak.  Musti dicari dan diambil apa pembelajarannya.

Setiap peristiwa membawa pesan tertentu dari Sang Pencipta dan Sang Pembuat Skenario terindah. 

Ambil pelajarannya. Itu adalah pointnya.

Dan pelajaranku kali ini adalah kalau mau nolong ya nolong saja,  kalau mau ngasih pekerjaan ya harus profesional.  Antara pemberi dan penerima pekerjaan ya harus saling tolong menolong, itu namanya kerjasama. Gak bisa sefihak. Sebagai pemberi pekerjaan juga gak usah merasa menjadi sok pahlawan, kalau gak profesional ya dihentikan saja.  Bukan tega,  tapi profesional.

Padahal aku sudah bilang kerjakan satu dulu,  tunjukkan padaku.  Eeh...  Dia kerjakan sampai benangnya habis,  untung benangnya cuma sedikit , cuma jadi 6 granny square yang njengkelin....  Duh,  aku kok jengkel lagi nih.

Ayo Innuri,  cepat ambil pelajarannya.   Kalau tidak diambil pelajarannya sekarang,  peristiwa seperti ini bakalan terulang dan terulang lagi. 

Senin, 19 November 2018

Inner Peace


Pada puncak spiritualitas seseorang, yang dicapainya adalah kedamaian batin.  Bayangkan wajah seorang kiai yang teduh dan damai, bertutur kata lembut dan menyejukkan, atau wajah seorang bhiksu yang jernih , atau seorang paus yang penuh kasih dan ketulusan hati. 

Kedamaian batin itu bisa dicapai oleh siapa saja yang mau dan berjuang untuk itu, bukan monopoli pemuka agama.  Kedamaian batin itu adalah magnet di dalam diamnya, sebuah kekuatan dari dalam yang akan menarik banyak orang di dalam perjalanan menuju Tuhannya.

Inner peace hadir di dalam hati yang penuh cinta kasih, unconditional love, cinta tanpa syarat.  Jadi kita tidak bisa mendapatkan inner peace bila hati masih ada kekotoran, kebencian, dll.  Kasih sayang seperti itu musti dihidupkan terus setiap saat, silahkan membaca tulisanku "Mendownload Kasih Sayang". 

Kasih sayang tanpa syarat itu menghasilkan perasaan menyatu dengan alam semesta, sampai bisa memahami betapa semua unsur di alam ini digiring ke dalam tujuan yang sama yaitu Rabb, Tuhan kita semua, Tuhan yang satu.  Apapun penyebutannya, pada hakekatnya Dia ya Dia yang itu, yang menciptakan seluruh alam ini, Dia yang hanya satu-satunya.

Kita akan merasakan di kedalaman hati kita bahwa semuanya akan dibawa kembali ke dalam kasih sayangNya, dan kita adalah bagian kecil yang kadang menjadi salah seorang saksi, seorang pemandu atau hanyalah seorang pelaku di dalamnya.  Kita akan memahami apa peran kita dalam 'rombongan besar' itu, akan Allah tunjukkan peran dan tugas kita dalam skenario besarNya untuk manusia dan alam ini.

Menemukan inner peace, berarti sudah menemukan bahwa diri kita ini bekerja bersama Allah.  Sebuah keimanan tingkat tinggi, percaya hingga ke sumsum tulang dan aliran darah bahwa di tanganNya semua akan damai karena menyaksikan sendiri betapa Dia selalu mengurus makhlukNya.

Menemukan inner peace juga berarti bisa memandang dari ketinggian, memandang seperti Allah memandang, karena Allah selalu bersamanya.  Dia tidak akan takut apapun, khawatir atau panik, karena dia memahami hakekat segala peristiwa adalah kembalinya arah perjalanan manusia menuju Allah saja.

Kedamaian batin, ketenangan menghadapi apapun, menghadapi apapun dengan kasih sayang dari hati yang bersih, keimanan yang tinggi dan kepasrahan total kepada Tuhan, seperti itulah gambarannya.  Adakah kata yang bisa melukiskan perasaan 'melebihi bahagia' ?


Kejernihan Hati

Kejernihan Hati
#innuriinspirasi
"Yang sebelah judulnya A Women Called Hoax ya mbak? 😁".
Aku jawab, "Jangan gitu ah mbak. Setiap kita pernah berbuat kesalahan, cuma Allah menutup aib kita di hadapan orang lain. Kita doakan saja mbak Hanum kembali dalam kejernihan hatinya. Kebencian hanya mengotori hati kita sendiri".
Dijawab oleh temanku yang lain yang maksudnya membela Hanum, "Kejernihan hati itu hanya Allah yang tahu".
Untuk itu aku jawab disini ya, betul sekali, kejernihan hati itu hanya Allah yang tahu, yang manusia tahu adalah teko akan mengeluarkan apa isi yang ada di dalamnya, kalau isinya teh keluarnya juga teh, kalau isinya kopi keluarnya juga kopi. Begitupun manusia, ucapan dan tindakan menggambarkan isi di dalam hati sanubarinya. Lah kalau keluarnya kebohongan? Bagiku manusia yang seperti ini lagi error sistemnya, kasihan, dan aku cuma bisa mendoakan agar sistemnya kembali normal lagi. Normalnya manusia itu antara lain ya tidak suka memproduksi kebohongan.
Di dunia ini kita saling belajar satu sama lain, kejadian apa saja yang ada di luar diri kita merupakan 'laboratorium raksasa' tempat kita belajar. Bukan soal menang atau kalah, siapa membela siapa, kamu berada di kubu yang mana. Tapi bagaimana pembelajaran diambil.
Ada temanku yang bilang, si mbak sedang ngunduh wohing pakarti, maksudnya mbak H sedang memetik hasil perbuatannya sendiri. Nah, bukan hanya di mbak yang ngunduh wohing pakarti, kita sendiri juga bakalan mengalami. Makanya perlu mencermati isi hati, karena dari situlah akan melahirkan pakarti (perbuatan) , hati yang baik akan melahirkan ucapan dan perbuatan yang baik juga dan yang kita petik nantinya juga hal hal yang baik.
Lah itu koh Ahok kok malah masuk penjara dengan segala niat baiknya? Mungkin ada yang bertanya seperti itu. Kita tak pernah tahu maksud Tuhan, bisa jadi penjara membuatnya lebih bijak, bisa jadi penjara adalah gemblengan dari Tuhan untuk membuat beliau lebih matang menjadi pemimpin di masa depan. Kita juga hanya bisa doakan agar Indonesia Allah beri pemimpin yang amanah dan membela kepentingan bangsa dan negaranya.
Tetaplah berada di kubu kasih sayang.

Apa Yang Dimenangkan ?

Apa yang dimenangkan?
#innuriinspirasi
"Ibuk ngefans sama Ahok ya? ", kata Alni.
"Bukan. Ibuk ngefans sama orang-orang yang tulus memperjuangkan orang banyak dan negerinya".
Sementara di media sosial, ramai sekali dibahas tentang dua film yang diluncurkan di saat yang bersamaan, yang satu mendulang sukses dan satunya lagi kurang sukses dalam menarik penonton. Lalu ada himbauan untuk tidak menonton film "A Man Called Ahok". Hehehe ... Ramai ya?
Sebenarnya apa sih ukuran sukses sebuah film menurut Innuri? Hihihi... Penonton jangan ketawa, emang apa pentingnya pendapat Innuri? Ya penting gak penting Innuri itu penting buat suami dan anak cucunya 😁😁😁
Suksesnya film itu ketika bisa mengantarkan pesan yang berupa nilai-nilai kemanusiaan ke lubuk hati penontonnya.
Ketika setelah nonton lalu membully film sebelah yang kurang sukses, padahal pesan di film yang ditontonnya tentang kebaikan hati dan kasih sayang tanpa batas.
Apa sih yang mau kamu menangkan di hatimu? Ego atau kebaikan hati? Kasih sayang ataukah kebencian?
Tetaplah dalam keteguhan berhati baik dan kasih sayang tanpa batas. Ya?

Kamis, 08 November 2018

Menyudahi Kekejian Hati

Menyudahi Kekejian Hati
#innuriinspirasi

Bila sedang "gemes" pada perilaku seseorang,  tanpa kita sadari,  hati kita yang lemah lembut berubah menjadi monster yang mengerikan.  Hal seperti ini gampang sekali kita jumpai di status orang-orang di sosial media , semoga tidak kita jumpai di diri sendiri.  Dan kalau kita menemukannya di diri sendiri,  mari disadari dan diluruskan kembali.

Yang merasa didhalimi bilang, "Tunggu azab Allah yang membalasnya".  Mengharap orang yang walaupun sudah mendhalimi diri kita agar mendapatkan azab Allah,  bukankah itu sebuah kekejaman hati. Apa mau punya hati yang kejam?  Hati yang keji dan kejam itu hati yang sakit,  dan sesuatu yang sakit itu ya pasti rasanya tidak enak dan diluar kenormalan.  Makanya agama mengajarkan untuk memaafkan,  membalas kejahatan dengan kebaikan,  agar hati kita menjadi hati yang lemah lembut dan bukan hati yang keji. 

Yang punya hati ya diri kita sendiri,  silahkan memilih punya hati yang baik atau hati monster.

Yang gemas sama pembela khilafah bilang, "Coba seandainya negara ini dikuasai khilafah lalu istri dan anak perempuanmu dijadikan budak seks, bahkan dibunuh di depan matamu,  apakah kamu akan tetap membela khilafah? ".  Nah ini lebih monster lagi,  membayangkan hal semengerikan ini terjadi pada saudara kita sebangsa dan setanah air.  Aku menuliskannya saja rasanya sudah tak karuan.

Walau aku juga bukan pendukung khilafah,  tapi terhadap mereka yang sedang mendukung khilafah ya tetap kasih sayang,  didoakan saja agar mereka lurus lagi. Bila perlu mengingatkan ya diingatkan dengan kasih sayang.  Hanya kasih sayang yang bisa membuat hati tersentuh,  kebencian hanya membuat mereka menjauh. Bila hati penuh kasih,  yang diproduksi oleh lisan dan tulisan kita juga kasih sayang yang tidak menyakiti siapapun.  Bila ada yang merasa sakit dengan kasih sayang,  ya berarti itu orang lagi butuh konsultasi ke psikiater. 

Yuk ah kita sudahi kekejian di hati kita.  

Senin, 05 November 2018

Harmoni

Harmoni
#innuriinspirasi

Pemandangan yang aku temui saat jalan-jalan pagi dengan mas Hary kemarin, di pagi yang segar karena sore sebelumnya hujan membasahi tanah kami.  Seorang kakek yang sedang merumput sementara sepeda tuanya dibiarkan bersandar pada sebatang pohon.

Kakek yang rajin,  sepagi itu sudah beraktifitas.  Sementara di kejauhan terdengar lagu Indonesia Raya berkumandang.  Pasti dari pangkalan TNI AU yang para tentaranya sedang apel pagi , tentara yang rajin dan disiplin.

Kakek yang rajin,  tentara yang rajin di pagi yang sejuk.  Kakek pencari rumput dan tentara,  keduanya berbeda dan barangkali tak bisa saling bertemu,  tapi coba memandang dari sebuah ketinggian.  Mereka telah dipertemukan oleh pagi dalam sebuah harmoni, dan aku yang memotretnya adalah bagian lain dari harmoni itu,  ditingkahi kicauan burung-burung dan sinar matahari yang lembut menghangatkan.  Indah sekali.

Apa yang hendak aku sampaikan adalah bahwa harmoni itu tersusun dari perbedaan yang memperindah satu sama lain.  Seperti sebuah lagu yang terdiri dari berbagai nada.

Memaksakan orang lain untuk sama dengan diri kita adalah sebuah kekonyolan yang melelahkan.  Contoh nyatanya,  lihat saja debat antara yang pro pak Jokowi versus yang pro pak Prabowo ... hmm ... Contoh lainnya coba cari di dalam rumah ... haha,  bisa perbedaan pendapat antara suami-istri,  ibu-anak,  anak dengan anak. Bagaimana situasi di dalam rumah kalian?  Apakah perbedaan-perbedaan itu membentuk harmoni?  Ataukah membentuk ciyat ciyaaaat ! ... 😁😁

Harmoni terbentuk karena kesadaran akan adanya persamaan. Belajar memandang seperti Allah memandang,  yaitu memandang dengan kasih sayang.   Belajar melihat dari sebuah ketinggian , maka kita akan dituntunNya menjadi bijak. Kok aku jadi ingat lagu the Prayernya Celine Dion-Josh Groban.

Menjaga diri untuk selalu dalam harmoni itu penting untuk kebahagiaan kita sendiri. Yang artinya menjaga hati selalu bersama Allah,  agar hati selalu berada dalam cahaya dan kasih sayangNya dan bisa melihat seperti Allah melihat. 

Allah itu dekat,  dan Dia akan selalu menuntun hambaNya bila hambaNya bersedia dituntunNya.

Salam dari Innuri untuk hatimu yang manis.

Minggu, 04 November 2018

Meletakkan Kebahagiaan Pada Manusia


Keterikatan pada apapun bisa menjadi penghalang antara kita dengan Allah, dan keterikatan pada manusia adalah yang paling berat.

Yang mudah dikenali tandanya adakah bila kita sudah meletakkan kebahagiaan pada manusia.  Gak mau 'move on'.  Seorang kekasih selalu ingin bersama kekasihnya , seorang ibu selalu ingin dikelilingi anak-anaknya.  Sedih dan khawatir bila berjauhan.

Kesedihan , kekhawatiran dan perasaan kosong tanpa orang-orang yang dikasihi.

Berdekatan tapi bertentangan juga menimbulkan kesedihan lagi.

"Aku hanya bisa bahagia bila bersamanya".

"Aku ingin melihat anak-anakku rukun dan utuh sebagai sebuah keluarga ", kata seorang ibu yang anak-anaknya saling tercerai berai karena pertengkaran.

Ingin bahagia tapi dengan syarat.  Syarat dan ketentuan berlaku .... hmm ..  Masihkah menjadi orang seperti ini?  Kapan bisa bahagianya ?

Meletakkan kebahagiaan itu pada Allah saja , cukup Allah bagiku.  Bersama Allah yang membuatku bahagia dan itu sudah cukup.

Dan orang orang yang kita sayangi,  percayakan mereka pada kasih sayang dan kebijaksanaan Allah.  Cukup Allah bagi mereka. 

Mengkhawatirkan seseorang,  bisa menjebak kita merasa lebih baik dari Tuhan dalam memelihara dan menjaga orang-orang yang kita sayangi.  Padahal siapakah yang lebih kasih sayang kepada orang-orang yang kita sayangi ? Tak ada yang bisa menandingi kasih sayang Tuhan, maka percayakan saja mereka pada kasih sayang dan kebijaksanaan Allah .

Allah cukup bagiku,  bagimu,  bagi orang-orang yang kita sayangi .


Sabtu, 03 November 2018

Keterikatan Pada Sebuah Tempat

Keterikatan Pada Sebuah Tempat
#innuriinspirasi
Itu pemandangan senja di belakang rumahku di Perum Graha Bandara di pinggiran Malang.  Pemandangan indah disini ngangenin.  Tapi aku lebih kangen pada rumah butikku yang hingar bingar karena suara kendaraan yang wang weng melintas.
Sayangnya rumah butikku tidak sehat untuk ditempati,  karena terkena debu pembangunan jalan tol. Maka disinilah aku sekarang,  di rumah dekat bandara yang lebih sehat udaranya,  menunggu rumah butik aman ditempati.
Kecintaan pada sebuah tempat itu setiap orang punya, menghasilkan kerinduan bila jauh, apalagi bila sudah tidak berada disana.
Kedengarannya sebuah perasaan yang wajar dan tidak berbahaya bukan? Tapi itu menghalangi kedamaian di hati.
Kemelekatan atau keterikatan jenis apapun bisa menjadi dinding antara kita dengan Allah termasuk kemelekatan pada sebuah tempat.  Bisa terjebak dalam rasa tidak bersyukur dan ini halus sekali perangkapnya, hanya dikenali oleh orang-orang yang lembut hatinya.
Baik. Bayangkan dulu ya.  Kamu berada di tempat B sementara kerinduanmu adalah tempat A.  Kerinduan yang membawa jiwamu berada di tempat A sementara ragamu berada di tempat B.
Antara jiwa dengan raga sudah tidak sinkron.  Bahagiakah?  Bisakah dalam situasi ini merasa tenteram dan damai?
Baik.  Kamu berada di tempat B atas kehendak siapa?  Ya, benar sekali,  kehendak Allah.  Sementara kehendakmu sendiri adalah berada di tempat A.  Bila begini kejadiannya,  apakah kamu termasuk orang yang patuh pada kehendak Allah?  Apakah termasuk orang yang ikhlas dan bersyukur atas takdirNya?  Apakah termasuk orang yang mengakui bahwa kehendakNyalah yang terendah dan terbaik?
Yups,  sudah bisa difahami sekarang. Betapa pentingnya menjaga agar antara jiwa dan raga berada di sebuah tempat yang sama!
Karena kita hanya boleh terikat pada Allah saja,  maka dimanapun Dia menempatkan kita,  kita akan menerimanya dengan ikhlas dan bahagia.
Allah,  terimakasih atas pelajaranMu hari ini.

Jumat, 02 November 2018

Pesan Dari Rasa Sakit (4)

Pesan Dari Rasa Sakit (4)
#innuriinspirasi #pesansakit
Semua orang sepakat, bila sedang sakit, usahanya adalah mendapatkan kesembuhan.  Tapi ada orang yang tak disadarinya malah mengundang penyakit baru sementara penyakit lama belum sembuh.
Aku kisahkan saja pertemuanku dengan seorang ibu muda yang suaminya berselingkuh. Dalam keadaan sakit hati dia bilang,  semoga suaminya 'gak slamet' atau tidak selamat. Dan ucapannya menjadi kenyataan,  suaminyapun mendapat kecelakaan tertimpa pohon dan dialah yang repot menunggui suaminya di rumah sakit dan sekaligus menanggung biaya rumah sakit yang tidak sedikit.
Ibu muda tadi dalam keadaan sakit hati dan dalam sakitnya dia mengundang sakit fisik sekaligus menambah duka lara di dalam hatinya.
Apa pelajarannya?
Berbagai peristiwa dalam hidup itu hendaknya dihadapi dengan tenang agar tidak memperburuk keadaan.

Tenang,  intropeksi diri dan senantiasa menghubungkan hati dengan Allah.  Setelah itu berikhtiar berdasarkan petunjuk Allah di hati.
Ujian itu diselesaikan satu per satu, bersikap emosional hanya mengundang ujian atau masalah baru.
Sakit apapun,  baik sakit hati atau sakit fisik,  semua itu membawa pesan dari Allah untuk direnungkan dan ditempuh sesuai kehendakNya.
Hujan kemarin sore menciptakan suasana indah di pagi ini.  Salam manis dari Innuri sekeluarga di Malang.

Pesan Dari Rasa Sakit (3)

Pesan Dari Rasa Sakit (3)
#innuriinspirasi
#pesansakit
Berjumpa dengan seorang penunggu pasien yang juga sakit sampai selalu memakai pampers.  Sudah berobat sampai lelah dan menghabiskan banyak obat tapi tak kunjung sembuh.
Aku beri dia daun tujuh bintang yang benihnya dulu aku peroleh dari mbak Andri. Alhamdulillah dia membaik, tapi yang berterimakasih sekali malah ibunya,  dianya cuek, memandangkupun tidak (emangnya penting memandang wanita tua, jerawatan lagi ... hahaha). Ada yang tertangkap olehku kenapa sakitnya tak sembuh-sembuh.  Salah satunya karena dia menyebarkan penyakit ke lingkungannya , bukan hanya energi sakitnya yang dia sebarkan,  tapi benar-benar penyakit.  Yups... Dia merokok dan di lingkungan rumah sakit masih berani merokok kalau tak ketahuan.
Kupikir sakitnya yang tidak sembuh sembuh itu salah satu hasil dari kebiasaannya menyebarkan penyakit ke lingkungan tanpa merasa bersalah.  Alam memberikan ke kita sesuai dengan apa yang kita berikan ke alam.
Selain rokok,  manusia menyebarkan penyakit ke lingkungannya dengan berbagai cara.  Maka sebaiknya kalau kita dalam keadaan sakit yang menular misalnya flu dan batuk,  musti dipikirkan bagaimana caranya agar tidak menularkan penyakit ke sekitar kita. Buang pampers yang mengandung "pup" juga sebaiknya dipikirkan caranya biar tidak menyebarkan penyakit.  Buang sampah pecahan kaca juga musti hati-hati biar aman untuk orang lain.  Dan stop merokok ya.

Pasti ada yang bertanya,  banyak orang merokok dan sehat sehat saja tuh , sudah sehat,  kuat dan kekar lagi.  Innuri kok bayangin body guard di film film ... hihihi... Ya,  hukum aksi reaksi akan tetap berlaku kok, dengan cara dan waktu yang tepat.  Allah itu maha teliti dengan perhitunganNya, Maha Detail.  Kita doakan saja seluruh manusia bertobat dan berhenti menyebarkan penyakit. Mari kita mulai dari diri sendiri.

Pesan Dari Rasa Sakit

Pesan Dari Rasa Sakit (2)
#innuriinspirasi
#pesansakit
Jadi dalam 2 bulan sudah 4 anggota keluargaku opname di Rumah Sakit, salah satunya cucu gantengku Elonio. Banyak pelajaran yang kami sekeluarga peroleh.
Ya. Sakit itu membawa pelajaran. Agar sakit yang sama tidak terulang,  ya kita mesti mengambil pelajarannya.  4 anggota keluarga sakit dengan sakit yang berbeda-beda,  tentunya banyak pelajaran,  bisa jadi buku juga... haha (dasar otak penulis😁) Orang yang sakit itu membawa aura muram dalam keluarga,  walau tidak semua orang yang sakit auranya muram, tapi kebanyakan begitu. Aura muram ini memancar dengan begitu kuat ke sekelilingnya,  membuat yang sehat-sehat terbawa muram dan kelabu.
Memangnya gak boleh sedih kalau ada anggota keluarga yang sakit?  Boleh,  tapi jangan larut,  karena untuk mempercepat kesembuhan pasien,  dia butuh energi positif dari sekelilingnya.  Jangan terbawa hanyut dalam aura muram si pasien.
Sebaliknya bila kita dalam posisi sakit,  jangan memancarkan aura muram ke lingkungan, itu malah memperlambat proses penyembuhan di dalam diri sendiri.  Jangan fokus ke diri sendiri atau ke sakit yang dirasakan,  coba cari hal-hal yang menyenangkan agar bisa menyerap sebanyak mungkin energi positif dari lingkungan.

Rasa syukur,  ikhlas, bahagia dan menerima ujian dari Allah , akan memancarkan eura positif ke lingkungan,  maka diri kitapun akan menerima energi yang sama dan tubuh kita akan merespon energi itu untuk mempercepat proses penyembuhan.
Allah menciptakan tubuh manusia ini begitu ajaib,  sel-sel tubuh kita bisa memperbaiki kerusakan di dalam dirinya sendiri . Jadi tidak perlu risau dengan rasa sakit,  karena merasakan sakit itu adalah bagian dari proses penyembuhan.  Dan untuk mempercepat prosesnya,  kita hanya perlu bersikap lahir dan batin yang positif.
Sakit adalah bagian dari pembelajaran dari Allah,  jadi nikmati sakit itu sebagai kasih sayang Allah yang besar kepada diri kita. Sakit adalah bahasa kasihNya,  kerinduanNya.  Tak perlu mendramatisir sakit , yang perlu adalah mengambil pelajarannya.
Salam kasih dari Innuri sekeluarga di Malang.

Pesan dari Rasa Sakit (1)

Pesan dari Rasa Sakit (1)
#innuriinspirasi
#pesansakit
Orang bilang hari ini istimewa 8102018 , dibolak balik namanya sama.  Aku bilang sangat istimewa karena ini hari ulang tahun suamiku. Sangat amat istimewa karena dia baru pulang dari rumah sakit jumat kemarin setelah seminggu dirawat karena ... Dia mendapat hadiah ultah berupa kaos yang mengejutkan, karena ternyata kembaran bertiga dengan anak dan menantunya.
Sakit itu ujian dan orang yang diuji  ya harus lulus,  lulusnya sembuh atau menghadapNya dengan akhir yang baik.
Ada juga orang yang mendapat ujian sakit dan tidak lulus lulus,  alias sakit terus sepanjang hidupnya.  Kenapa?  Karena itu adalah pilihannya, karena Allah tidak pernah mendhalimi hambaNya.

Memangnya ada orang yang memilih sakit?  Ada walau banyak yang tidak menyadari itu.  Mengeluh terus menerus dan melupakan bersyukur adalah salah satu cara memilih sakit.  Merasa diri paling menderita juga cara memilih sakit.  Merasa nyaman karena disaat sakit membuatnya diperhatikan anak cucu juga cara memilih sakit.  Menyerah dalam berjuang dan merasa sakitnya tidak ada obatnya juga, merasa segala yang diusahakan percuma saja, itu juga.  Banyak lagi dan silakan diperbanyak sendiri.
Ada yang tersimpan di bawah sadar kita yang memantul dalam kehidupan nyata.
Jadi apa pilihanmu? (bersambung)

Rabu, 24 Oktober 2018

Memutus Rantai Kebencian

Memutus Rantai Kebencian
#innuriinspirasi

Menegakkan kalimat tauhid itu berarti menegakkan kasih sayang , karena Allah sudah menetapkan bagi diriNya kasih sayang. 

Maka tengok ke dalam ketika membaca sesuatu,  mengomentari sesuatu,  membagikan sebuah artikel, dll , tengok ke dalam dan lihat dengan jujur apa yang sedang menggerakkanmu,  apakah kasih sayang ataukah sebaliknya?  Itulah gunanya membaca basmallah setiap melakukan sesuatu,  dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.  Bukankah ini sebuah ajaran agar segala yang kita lakukan musti berlandaskan kasih sayang.

Kebencian tidak mengubah apapun kata Innuri.  Hati yang benci akan tetap membenci.  Maka hati kita sendiri yang bisa memilih untuk selalu menyayangi, agar rantai kebencian itu terputus di diri kita. 

Cukuplah kita menjadi saksi atas segala kebencian yang berbalas kebencian.  Lalu jadilah saksi yang bisa melihat dari sebuah ketinggian. Dimana kamu akan meihat bahwa semuanya adalah makhluk Allah yang terlahir di atas cinta kasih, tapi sedang saling melukai satu sama lain.  Berikan kepada kedua kubu yang saling membenci doa-doamu yang terindah dan sayangi mereka sebagaimana Tuhan juga menyayangi mereka. 

Setidaknya kamu telah menjadi agen kasih sayangNya dan terimalah cintaku dari pinggiran kota Malang yang damai. 

Selasa, 18 September 2018

Be 100% Angel

Di dalam film-film, kita pernah disuguhi adegan seorang yang sedang bingung dengan perdebatan antara sisi jahat dan sisi baik di dalam dirinya, antara setan dan malaikat, evil and angel.  Itu adalah dualitas di dalam diri manusia yang banyak orang memakluminya dan sekaligus membiarkan saja apa adanya. 

Padahal kita bisa berbuat sesuatu terhadap kedua unsur itu agar si malaikat mendominasi hingga 100% , dan ketika pencapaian itu tercapai hasilnya amat luar biasa ringan dan bahagia terasa di jiwa kita.  Saat bisa 100% malaikat itulah kita akan merasakan kedekatan dengan Tuhan hingga yang disebut  "manunggaling karsa kawula-gusti" atau bersatunya kehendak antara makhluk dengan Tuhannya.

Bagaimana caranya ? Bukan dengan cara mengusir di evil keluar dari diri kita, karena diapun bagian dari diri kita, lantas bagaimana dong?  Ya dengan cara mengajak si evil untuk menjadi angel, ini bisa banget kok, seperti halnya mengajak anak nakal untuk menjadi baik, bisa bila si anak menyadarinya dan mau untuk menjadi baik.  Baiklah akan Innuri tunjukkan caranya.

Pertama kali ya kita musti menyadari dulu bila  masih punya sisi nakal di dalam diri kita dan kemauan untuk menjadi baik sepenuhnya, sadar dan mau. Beri pengertian di dalam diri kita bahwa untuk menjadi 100% malaikat itu sesuatu yang bisa dicapai dengan ijin dan kasih sayang Allah. Sadar, mau dan bisa dengan pertolongan Allah.

Baik, mari kita mulai prosesnya. Berdoa dulu ya , memohon bimbingan dan tuntunan Allah agar diberi kemudahan dan kelancaran proses menjadi 100% malaikat.  Kenali dulu jiwa kita, ada berapa % angel dan berapa % evil-nya dan buat prosentase ini dengan jujur.  Semakin banyak prosentase evil, prosesnya memang menjadi lebih lama dan bisa berhari hari, yang penting niat kuat dan meluangkan waktu untuk ini.

Setelah mengenali prosentase evil dan angel-nya, misalnya 20% evil dan 80% angel, maka kita panggil si evil dengan nama baru yaitu "20%", jangan lagi sebut dia dengan evil yaaa. Lalu mulailah berdialog dengan si 20% ini.

Contoh pembuka percakapan , "Hai 20%, terimakasih sudah menemani hari-hariku.  Sekarang ceritakan apa saja kenakalanmu".

Ya, kita lebih mirip berdialog dengan diri sendiri sih, nanya pada diri sendiri dan dijawab sendiri juga ... hehehe, tapi asik saja karena itu bagian-bagian di dalam diri kita juga,  Setelah 20% menceritakan kenakalnanya, jawablah dengan memberi pengertian-pengertian kepada si 20% agar mau meninggalkan kenakalan itu dan bergabung dengan yang 80%. 

Contoh kenakalan,  emosian, gampang tersulut amarahnya, maka bisa dijawab dengan memberi pengertian bahwa meluapkan amarah itu tidak menguntungkan, mengundang  penyakit tekanan darah tinggi, melukai perasaan orang yang disayangi, tidak menyelesaikan masalah tapi malah menciptakan masalah baru, dll. Lalu berikan masukan, lebih baik bersabar dulu dan memaafkan, lalu selesaikan segala persoalan dengan kepala dingin agar bisa menyusun strategi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan memohon pertolongan dan petunjuk Allah. 

Lalu tegaskan lagi apakah si amarah sudah setuju dengan hal ini, bila sudah setuju dan deal, suruh dia bergabung dengan yang 80%.  Nah, amarah mungkin hanya 5% dari 20% evil tadi, jadi katakan pada amarah ,"Baiklah 5%, silahkan bergabung dengan 80%".  Sekarang sisa evil tinggal 15% lagi.

Sisa  15% ini suruh ngomong lagi, kenakalan apa saja yang masih melekat dalam dirinya dan ajak berdialog lagi sampai seluruhnya bergabung dengan angel dan jadilah di dalam diri kita malaikat mendominasi 100%.

Contoh 20% kenakalan itu bisa sangat banyak daftar isinya selain amarah yang terpendam, coba gali terus apa kenakalan yang masih ada di dalam diri kita, mungkin sikap egois mau menang sendri, arogan, tidak mau mendengarkan orang lain, suka bicara kasar, suka bergunjing, mencela, merendahkan orang lain, merasa diri lebih baik , ..... banyak sekali loh dan diri masing-masing yang tahu.

Kenakalan yang hanya 2% saja, bisa sehari penuh menggali di dalam diri dan mengajak berdialog sampai yang 2% setuju untuk bergabung dengan 98%.  Apalagi bila kenakalannya  20%, bisa berhari hari dibutuhkan proses dialog dengan diri sendiri. Tapi proses berhari-hari yang sengaja dilakukan untuk memerbersihkan diri seperti ini, akan terasa singkat sekali bila dibandingkan dengan proses bertahun-tahun tanpa usaha dan membiarkan segalanya berjalan apa adanya.  Kemajuannya akan terasa sekali di jiwa kita yang lebih tenang, ringan dan dekat dengan Tuhan.

Dalam perjalanan hidup yang banyak dipengaruhi lingkungan, si angel bisa kembali menjadi evil, bila ini terjadi, ya diulang lagi proses mengajak si evil menjadi angel.

Yang menariknya lagi, proses ini bisa kita lakukan pada orang lain yang punya kedekatan emosi dengan kita, dengan syarat, kita sendiri musti 100% angel dulu, tentunya semua itu terjadi dengan ijin dan kasih sayang Allah semata-mata.

Makanya dalam pelajaran agama, manusia yang baik itu derajatnya lebih tinggi dari malaikat, karena untuk sebaik malaikat, manusia harus berusaha.  Jadi selamat berusaha ya sahabat, sukses untukmu.  Salam dari Innuri dari kota Malang yang  sejuk dan indah.

Minggu, 16 September 2018

Antara Mencari Ilmu dan Mencari Tuhan

Antara Mencari Ilmu dan Mencari Tuhan
#innuriinspirasi

Masih tentang jalan yang lurus, yaitu jalan yang arah jasmani ruhani kita lurus menghadap kepada Tuhan. Di saat apapun juga,  apapun yang kita hadapi,  arah hati kita lurus kepada Tuhan. 

Ada orang-orang yang merasa haus sekali akan ilmu,  dia berguru pada banyak guru dan merasa terus-menerus selalu kurang ilmunya.  Dengan ilmunya dia juga menjadi guru bagi banyak orang.  Dia merasa telah berjuang di jalan Allah dengan keilmuan yang dimiliki.  Sementara dia sebenarnya sedang berjuang untuk ilmu,  bukan untuk Allah. Orang-orang yang berhati bersih yang mengenalinya.

Sebaiknya berhati-hati dengan guru yang selalu merasa benar dan harus dibenarkan, guru yang memuja ilmunya.  Berguru pada siapapun,  arah hati kita harus lurus menghadap kepada Allah. Karena ilmu Allah itu luas sekali,  tak akan cukup seribu atau sejuta tahun kita tempuh dalam mempelajari ilmuNya.  Karena untuk bertemu denganNya,  tak perlu dengan banyak ilmu,  yang kita perlukan cuma kesediaan hati untuk dibimbingNya,  melalui siapa dan dengan cara bagaimana,  itu terserah Dia.

Carilah Allah di atas carilah ilmu.  Ilmu Allah itu luas sekali,  tersebar di sekeliling kita sampai semesta yang tak tehingga.  Bila kita diperintahkan untuk mencari ilmu hingga ke negeri Cina,  itu artinya kita disuruh membuka pikiran untuk ilmuNya yang luas ini,  kita disuruh keluar dari kesempitan berpikir.  Salah satu kesempitan berpikir itu adalah ilmu agama yang harus dipelajari dari ustadz lulusan X,  Y atau Z.  Karena Allah menurunkan ilmu kepada siapa yang dikehendakiNya,  bukan pada siapa yang rajin berguru pada ustadz A,  B atau C.

Allah bisa saja menghadirkan 'guru' atau 'ustadz' dalam bentuk apa saja dan siapa saja,  bisa anak kecil yang mengajari kita kejujuran,  bisa mbok tukang pijat yang sambil memijat kita bercerita tentang kehidupan, bisa seekor burung yang tak henti beterbangan dan berkicau, bisa seekor semut, dll

Bergurulah pada Allah meskipun secara lahiriah kita berguru pada sesama manusia.  Maka setiap detak nafas kita,  Allah akan turunkan pelajaranNya lewat apa saja dan lewat siapa saja. Jalan yang lurus,  hati yang lurus menghadapNya. 

Jumat, 14 September 2018

Kepahitan Yang Memurnikan Jiwa

Kepahitan Yang Memurnikan Jiwa
#innuriinspirasi

Tuntunan dari Allah pada diri kita itu caranya sesuka-suka Allah,  bukan sesuka-suka kita.  Apabila kita sudah menyengaja hidup untuk Allah dan menginginkan berada di jalan lurusNya,  maka setiap apapun yang terjadi adalah cara Allah mengembalikan kita kepadaNya.

Setiap hal dan peristiwa bisa jadi merupakan pembersihkan jiwa kita dari segala kekotoran sampai jiwa kita layak untuk menghadapNya semasa hidup. Jiwa yang murni,  jiwa yang damai, jiwa yang tunduk dan patuh, jiwa yang menemukan kebahagiaan tertingginya yaitu merasakan kebersamaan dengan Tuhannya.

Pelajaran dari Allah itu bisa amat pahit dan 'berdarah-darah', bisa juga begitu membingungkan,  tapi pelajaran dariNya selalu berkesan dan kita ingat seumur hidup. 

Allah juga membuat "program akselerasi" , yang membuat kita seperti merasa dihempaskan berkali-kali.  Tapi Allah selalu tahu 'dosis' yang tepat. Jadi selalu berbaik sangkalah kepada Allah. 

Karena Maha SayangNya Allah pada manusia, setelah badai reda, diberikannya pelangi yang indah.

Yang terpenting adalah mengambil pelajaran dari setiap hal dan peristiwa, dan jangan mengulangi kesalahan yang telah dibuat. 

Kehidupan yang datar dan biasa-biasa saja juga jangan membuat kita lengah,  tetaplah memperbaiki diri, mendekatiNya dan peka terhadap pelajaran-pelajaran yang diberikanNya,  yang Dia sebarkan di sekeliling kita.

Sampai jiwa kita merasakan kehadiranNya setiap saat dan jiwa kita menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang tak terusik oleh apapun juga. 

Kamis, 13 September 2018

Hati Yang Tunduk Dan Patuh

Hati Yang Tunduk Dan Patuh
#innuriinspirasi

Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah berada di atas jalan yang lurus?  Jawabannya ada di ayat 7 surat Al Fatihah,  yaitu diberikan kenikmatan oleh Allah.

Kenikmatan yang dimaksud disini adalah kenikmatan jiwa, jiwa yang tenang,  tenteram,  damai,  penuh kasih,  tidak ada ketakutan atau kekhawatiran akan apapun juga dan jiwa yang selalu merasa didampingi oleh Tuhan. Jiwa yang Islam yaitu jiwa yang tunduk patuh kepada Tuhan.

Jadi jangan bayangkan kenikmatan yang berupa materi yang sifatnya lahiriah dan bungkus saja.  Bila masih membayangkan hal seperti ini berarti masih belum di atas jalan yang lurus,  ya berarti masih di jalan materi.

Bila jiwanya belum merasa damai atau belum bisa merasakan kebersamaan dengan Tuhan, ya berusahalah mendekatkan diri kepadaNya dengan menjalankan berbagai tuntunan agama.

Bermohonlah kepada Tuhan agar diberikan hati yang tunduk patuh kepadaNya,  inilah hati yang Islam itu.  Hati yang bisa mengantarkan kita pada jiwa yang damai.

Hati yang tunduk dan patuh itu hati yang selalu terpelihara dalam kesucian dan kedamaian.  Hati yang terasa indah sekali.

Perjalanan kehidupan yang naik turun,  suka duka dan jatuh bangun,  itu adalah sebagian dari cara Allah membuat kita kembali di jalan lurusNya.   Ambil pelajaran dari setiap apapun yang terjadi.

Selamat berjuang menempuh jalan kudusmu sahabat. 

Rabu, 12 September 2018

Jalan Lurus

Jalan Lurus
#innuriinspirasi

Masih tentang apa kehendak Allah untuk kita.  KehendakNya adalah kita menempuh jalan yang lurus , tercantum di dalam Surat Al Fatihah.

Jalan yang lurus yang berarti jalan yang hanya mengarah kepada Tuhan saja,  arah hati kita lurus kepada Tuhan. Hanya Dia satu satunya tujuan, tempat kita berharap dan bersandar, Dia satu-satunya yang menemani kita dalam sendiri atau keramaian.

Mengapa bukan "jalan yang benar" yang Allah suruh kita mohonkan? Coba kita renungkan sama sama, atas dasar bahwa al qur'an itu diturunkan Allah untuk seluruh umat manusia. 

Karena Allah menciptakan banyak "kendaraan" yang bisa digunakan di atas jalan yang lurus itu. Buka Surat Al Baqarah ayat 62 ya. 

Jadi apapun "kendaraan"nya , arah hati manusia harus lurus kepada Tuhan.

Baik agama ataupun aliran di dalam agama,  itu ibarat kendaraan , sebuah sistem yang menyampaikan kita kepada Tuhan.  Sistem yang paling sempurna adalah sistem yang dibawa Nabi Muhammad,  sekaligus sistem yang paling sesuai untuk manusia di akhir zaman ini.

Salah satu hikmah dari 'jalan lurus' itu adalah agar kita jangan 'rebutan benar', merasa diri atau golongannya paling benar sementara yang lain pada salah semua.  Sebaiknya kita koreksi hati kita sendiri, sudah luruskah hati kita mengarah kepada Tuhan? 

Kita yang berada di dalam sistemnya Nabi Muhammad,  apakah berarti sudah berada di jalan lurus?  Sik sik sik ... Bukankah kita tetap disuruh berdoa agar ditunjukkan jalan yang lurus ? 17 kali sehari pula !

Ntar ya lanjut di tulisan berikutnya,  ngantuk Innuri.  

Jumat, 31 Agustus 2018

Memahami Kehendak Allah

Memahami Kehendak Allah
#innuriinspirasi

"Mbak Innuri bilang untuk mengganti kehendak pribadi dengan kehendak Allah dan menjalankan kehendak Allah saja.  Bagaimana bisa memahami kehendak Allah sedangkan aku bukan tipe orang yang peka seperti mbak? "

Sebenarnya sederhana sekali,  kalau kita baca di Al Qur'an,  secara umum kehendakNya untuk manusia adalah agar manusia selamat dunia akhirat,  bahagia,  berada di jalan yang lurus,  sehat,  bermanfaat buat diri sendiri dan lingkungan , menjadi kasih sayang untuk semesta alam.  Intinya kehendakNya adalah yang baik-baik dan indah. Fahami itu dulu.

Setelah memahami itu,  mulai rasakan isyarat-isyarat di dalam diri sendiri seperti tubuh kita,  lalu naik kelas ke pikiran dan hati kita,  lalu naik kelas lagi dengan memahami isyarat dari lingkungan dan alam semesta. Apakah kondisi di dalam diri kita sudah sesuai dengan kehendakNya ? Bila sudah sesuai,  baru melangkah ke lingkungan sekitar.

Contoh,  mata terasa pedih dan panas,  sebenarnya itu adalah isyarat dari tubuh kita untuk memahami kehendak Allah yang menyuruh kita berhenti internetan yang sia-sia,  mulai memilah yang penting penting saja di internet. Kehendak Allah adalah mata kita sehat dan pasti sehat kalau digunakan sesuai kebutuhan,  kehendakNya juga kita melakukan hal yang berguna saja,  menjauhi perbuatan sia-sia dengan kepo terhadap berbagai hal di media sosial.

Jadi memahami kehendak Allah itu ya dimulai dari hal kecil-kecil di dalam diri sendiri dulu.  Dilatih setiap hari sampai setiap detiknya kita merasa selaras dengan kehendak Allah. Ingat ya,  SETIAP DETIK.  Bahkan kita nanti akan bisa merasakan bila setiap detiknya Allah tak pernah berhenti menyalurkan kasih sayangNya dan penjagaanNya atas diri kita. 

Bagaimana?  Siap bersungguh-sungguh untuk memahami kehendak Allah?  Hanya kesungguhan yang akan menyampaikan kita kepadaNya.   Tidak bisa dengan santai santai dan memuja alasan dan keberatan versi pikiran kita sendiri. 

Foto : menu pagiku, rendang daging analog, sambal goreng tahu,  acar kuning ketimun dan lodeh koro tempe , telur rebus.  

Kamis, 23 Agustus 2018

Tidak Ada Guru Dan Murid

Tidak Ada Guru dan Murid
#innuriinspirasi

Di dalam dunia spiritualitas,  sebenarnya tidak ada guru dan murid,  karena gurunya adalah Tuhan Semesta Alam dan kita manusia ini adalah muridNya.

Bila tidak ada guru dan murid,  maka adanya adalah orang yang lebih dahulu diberitahuNya yang memberi tahu kepada orang yang belum diberitahuNya.  Orang yang lebih dahulu mendapatkan pembelajaran dariNya memberitahu kepada yang belum.

Allah memberi pelajaran kepada orang yang dikehendakiNya,  bukan berdasarkan yang lebih tua umurnya atau lebih lama mondoknya di pesantren.  Yang penting adalah orang tersebut berpola pikir berguru langsung kepada Allah walau secara lahiriah berguru kepada sesama manusia.

Bila demikian cara berpikirnya,  maka seorang bapak tidak malu belajar kepada anaknya dan kepada siapapun juga,  karena Allah memberi pelajaran bisa lewat siapa saja.

Seorang yang dianggap guru spiritual juga tidak akan memaksa muridnya berkiblat pada dirinya, karena dia bisa terjebak dalam menuhankan dirinya sendiri.

Pada diri setiap manusia , Allah mendampinginya,  lebih dekat dari urat lehernya sendiri.  Jadi mari kita berguru kepada Allah saja meskipun secara lahiriah kita belajar kepada sesama manusia.

Senin, 30 Juli 2018

Hati hati dengan hati

Hati hati Dengan Hati
#innuriinspirasi

Saat masih kecil dulu,  pernah mendapat pelajaran begini : sebuah kejahatan itu kalau masih berupa niat di hati,  maka tidak dihitung aebagai dosa,  baru setelah dilakukan dihitung sebagai dosa. 

Pelajaran seperti itu ternyata kurang tepat dan membuat kita menjadi lalai dengan hati kita sendiri.  Banyak orang merasa bebas dengan kejahilan di hatinya dan menganggap itu bukan kesalahan sejauh belum keluar sebagai perbuatan.

Coba simak ayat ini :

"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 36)

Nah kan?  Niat di hati itu ternyata satu hal yang harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.

Saatnya sekarang mengajarkan kepada diri sendiri dan juga anak-anak kita untuk memelihara hati yang baik. Karena Allah Maha Mengetahui segala isi hati. 

Ketika kita merasa tidak bisa mengendalikan kejahatan di hati kita,  pasrahkan saja kepada Allah dan mohonkanlah agar Allah membantu membersihkannya.

Hati-hati dengan hatimu ya sahabat. 

Foto : lebaran kemarin dengan keluarga Ngawi ke waduk Bening di Saradan Madiun.

Minggu, 29 Juli 2018

Antara Misi Jiwa dengan Habluminallah Habluminannas

Antara Misi Jiwa Dengan Habluminallah Habluminannas
#innuriinspirasi

Ada yang bertanya, "Apakah misi jiwa itu berhubungan dengan habluminallah (hubungan dengan Allah)  dan habluminannas (hubungan dengan manusia)  ? "

Aku jawab, " Bukan hanya itu,  tetapi juga menyangkut hubungan manusia dengan alam semesta".

Bertemunya kita dengan misi jiwa itu adalah saat kita sudah kembali kepada Allah seutuhnya, setelah melalui berbagai proses kehidupan yang memaksa kita kembali,  atau melalui proses yang  sengaja dilakukan lewat seorang pembimbing spiritual.

Orang yang sudah kembali kepada Allah semasih hidup di dunia ini, dia punya perasaan yang menyatu dengan alam semesta.  Karenanya dia tahu dimana posisinya di alam semesta , dimana letak "koordinat spiritual" nya di alam semesta ini.  Apa tugasnya sehubungan dengan posisinya tersebut. 

Alam semesta itu menyangkut manusia,  makhluk tak kasat mata (sepert arwah, jin, malaikat, alien) , binatang,  tumbuhan,  benda yang menurut kita tidak hidup (seperti bumi,  planet,  tanah, batu dll), udara, ruang hampa,  dll  dan segenap ciptaan Allah lainnya.

Karena itulah ada orang-orang dengan misi jiwa yang aneh, contohnya pak Herwiratno yang menjadi penolong para arwah.  Contoh aneh lainnya ya diriku sendiri ... hahaha.

Setiap manusia dibekali Allah dengan kemampuan tertentu sesuai dengan misi jiwanya, jadi walaupun misi jiwanya terdengar aneh dan rumit,  tapi bila dijalankan ya mudah saja.

Seseorang yang sedang menjalankan misi jiwanya,  berarti dia sudah bekerja dengan Allah.  Bekerja dengan Allah itu isinya ya bahagia,  bekerja dengan Allah itu juga mudah karena Allah menghendaki kemudahan.   Bekerja dengan Allah itu juga berada dalam tuntunan dan kasih sayangNya, baik dituntun via orang lain atau langsung dituntunNya melalui hati kita.

Salah satu misi jiwaku adalah membantu orang-orang untuk kembali kepada Allah seutuhnya dan menemani mereka menjalankan misi jiwanya.  Siapapun bisa datang kepadaku untuk mendapatkan bimbingan ini dan gratis ... hehehe. Inbox saja bila membutuhkan bantuanku,  atau datang ke rumahku di Malang.

Foto: dari atas wisata Coban Rondo memotret kota Batu di bawah. 

Sabtu, 28 Juli 2018

Berdamai Dengan Masa Depan

Berdamai Dengan Masa Depan
#innuriinspirasi
Salah satu sesi (diantara banyak sesi) untuk kembali kepada Allah seutuhnya adalah berdamai dengan masa depan. "Bagaimana caranya? " tanyanya. "Jangan ada kekhawatiran akan masa depan,  semua dipasrahkan Allah dan yakin bila Allah akan memberi hal terindah", jawabku. "Berprasangka baik ya mbak,  masa depan kita pasti baik-baik saja". "Berprasangka baiknya diletakkan pada Allah,  bukan pada masa depan.  Beda loh ya,  yakin akan masa depan yang akan baik-baik saja, dengan yakin bahwa Allah akan memberi kita masa depan yang terindah.  Yang pertama kita meletakkan keyakinan pada masa depan,  yang kedua kita meletakkan keyakinan pada Allah" , kataku.
Hari lalu ada Allah,  hari ini ada Allah,  hari esok juga ada Allah. Jadi jangan khawatir ya.  Don't worry be happy.
Salam manis dan selamat pagi dari hawa dingin Malang yang melenakan.
I love you.
Foto: hutan kota Malabar dari depan pasar Oro oro Dowo.

Indahnya Menjadi Vegetarian

Indahnya menjadi vegetarian
#innuriinspirasi #resepinnuri #innurivegan

Sebenarnya sejak masa kuliah dulu,  semasih eyang Syamsul'alam hadir membimbingku,  aku sudah mengenal gaya hidup vegetarian sebagai salah satu jalan spiritual untuk melembutkan hati.

Ada vegetarian yang tidak makan semua yang berasal dari hewani.  Ada vegetarian yang tidak makan hewan yang disembelih saja, telur dan ikan masih mau.  Ada vegetarian yang tidak makan semua yang bernyawa, tapi telur dan susu masih mau karena tidak bernyawa. Aku vegetarian yang jenis terakhir.

Banyak alasan orang menjadi vegetarian, karena alasan kesehatan, ingin awet muda atau karena alasan spiritual.

Orang-orang yang aku bantu untuk kembali kepada Allah seutuhnya, biasanya aku sarankan untuk menjadi vegetarian. Karena salah satu proses untuk kembali kepada Allah adalah berdamai dengan alam semesta. Selengkapnya mengenai hal ini bisa dibaca di blog "Sebuah Metode Kembali Kepada Allah Seutuhnya".

Orang yang sudah berdamai dengan alam semesta,  fisik dan non fisiknya menjadi peka sekali dalam menerima isyarat dari alam. Maka dia bisa sakit kalau makan daging, mulai dari sekedar gatal-gatal sampai sesak nafas tergantung kepekaan masing masing. 

Bila dilanggarpun tidak apa-apa sih,  lama-lama tubuhnya bisa menyesuaikan diri dan tidak sakit,  tapi kepekaannya menjadi berkurang atau malah menghilang. 

Padahal kepekaan itu penting untuk menangkap petunjuk Allah di hati kita dalam menjalankan tugas kehidupan. 

Mengapa Islam tidak mengajarkan vegetarian?  Ya karena dulu kan binatang disembah.  Innuri pernah menuliskannya di blog.

Seorang yang baru menjadi vegetarian biasanya lebih sabar daripada sebelumnya,  karena dulu emosi dari binatang yang dimakan mempengaruhi emosinya.  Dan semakin lama menjalankan gaya hidup vegetarian, semakin lembut hatinya dan semakin mudah menyayangi sesama manusia, menyayangi  binatang dan alam semesta.  Seperti khazanah kasih sayang yang terbuka (dibukakan Allah)  untuknya.

Bukan hanya itu, seorang vegetarian juga mudah terhubung dan berkomunikasi dengan alam semesta dan penghuninya dari dalam jiwanya.

Mau mencoba?
Foto : tahu dan telur bumbu bali dan sambal terong. 

Jumat, 20 Juli 2018

Doa Penyerahan Diri

Doa Penyerahan Diri
#innuriinspirasi
#innuriquotes

Manusia itu dibekali badan fisik, hati dan pikiran untuk dipakai menempuh kehidupan.

Tapi adakalanya pada titik tertentu,  manusia tidak bisa mengendalikan badan,  hati dan pikirannya. Misal,  inginnya lebih sabar,  tapi bawaannya pingin marah melulu. Ingin hatinya lebih bersih, tapi hatinya masih suka "bunyi" sendiri yang isinya mencela orang lain.

Berdoalah dengan doa ini : "Ya Allah.  Aku pasrahkan hatiku,  pikiranku,  badanku,  perkataan dan perbuatanku, kepadaMu,  agar Engkau gunakan sebagai alat-alatMu di alam semesta".

Doa ini bisa diucapkan dimana saja dalam suasana apa saja untuk membuat diri lebih baik dan lebih total melaksanakan kehendak Allah yang terindah. 

Kasih sayang Allah selalu memandu perjalanan hidup kita menujuNya.  

Rabu, 18 Juli 2018

Belajar Bisnis ala Bu Susi Pujiastuti

Bisnis atau dunia usaha itu bukanlah sebuah cara untuk mencari keuntungan pribadi,  tapi sebuah cara untuk menebarkan manfaat ke sebanyak-banyaknya manusia dan alam semesta.  Keuntungan pribadi itu masuk di dalam kata 'manfaat' ini.

Pola pikir seperti ini tidak banyak yang tahu (makanya Innuri kasih tahu ya dan jangan bawel ...  hehe ... guyon) .  Tapi ketika pola pikir ini diterapkan di dunia usaha yang kita lakukan,  hasilnya adalah wow !!!

Sebuah manusia model yang sudah menerapkan pola pikir bisnis seperti ini, salah satunya adalah bu Susi Pujiastuti Menteri Kelautan kita.  Beliau pernah menjadi pengusaha di bidang perikanan,  beliau membeli ikan dengan harga tinggi ke nelayan, dan mengambil keuntungan yang sedikit prosentasenya untuk dirinya sendiri.  Dalam pikiran beliau itu kan cuma bagaimana nelayan lebih sejahtera.   Ketika dia mampu menjual ikan dengan harga 10.000 misalnya, padahal  di tingkat nelayan harga cuma 3000, maka beliau malah membeli dengan harga lebih tinggi,  katakanlah 6000, dan dari selisih harga yang 4000 itu beliau masih mengeluarkan biaya transportasi dan karyawan yang mengurus semua itu,  paling tersisa untung bersih 1000 saja. Dia rela mengambil keuntungan sedikit padahal mestinya bisa lebih dari itu.  Dari keuntungan yang  sedikit itu beliau mendapat kelipatan yang banyak.  Nah,  karena niat baik beliau dalam berbisnis yang menebar manfaat itulah,  Allah berfihak kepadanya dan membuat usahanya berkembang pesat.

Pola pikir seperti itu bisa diterapkan di bidang usaha yang lain, contohnya  seorang pengusaha properti yang punya niat membantu orang banyak agar bisa punya rumah yang terjangkau dan berkualitas.  Usaha yang Innuri jalankan yaitu di bidang garment juga demikian,  walau terkenalnya Cantiq butikku itu membuat produk mahal karena eksklusif dan hand made,  tapi aku juga membuat produk yang "murus"  murah  bagus.  Allah itu maha indah dan menyukai keindahan,  Allah ingin semua orang memakai busana yang indah. 

Untuk selembar kain kerudung yang dilukis misalnya, aku jual dengan harga murah bukan karena kualitasnya tidak bagus,  tapi karena ngambil untungnya sedikit, manfaatnya yang banyak.  Dari selembar kain yang Innuri jual,  itu sudah memberi manfaat ke petani kapas,  ke pabrik kain,  ke pedagang kain, ke karyawan Innuri,  ke pembeli dan ke Innuri sendiri.   Jadi semakin banyak barang yang bisa aku jual,  semakin banyak manfaat yang aku tebarkan. 

Jadi begitulah semestinya pola pikir seorang pengusaha,  menebar manfaat sebanyaknya, bukan kok mencari keuntungan sebanyaknya.  Karena rezeki itu sudah dijamin Allah,  Innuri sering ngomong ... eh,  nulis begini kan? 

Ya kapan kapan Innuri akan share di instagram produk-produkku yang murus, murah bagus.  Agar semakin banyak manfaat disebar, ini bukan iklan loh,  hanya ngasih tahu .... hehehe. 

Selasa, 17 Juli 2018

Pentingnya Mencatat

Pentingnya Mencatat
#innuriinspirasi

Pagiii Allah lovers. 
Dalam perjalanan spiritual ini,  sebaiknya kita punya perencanaan terhadap diri sendiri.  Misalnya saja : lebih sabar,  jangan panjang angan-angan,  memperbaiki niat hanya karena Allah,  ..... dan lain lain sesuai kondisi masing - masing. Rencana-rencana dan semua pembelajaran itu sebaiknya dicatat.

Coba siapkan sebuah notes kecil untuk mencatat PR-PR spiritual (sesuatu pembelajaran yang perlu kita ambil) yang perlu kita lakukan.  Disertai sikap hati "berguru langsung kepada Allah" , yaitu sikap hati yang selalu terkoneksi dengan Allah walau secara lahiriah kita berguru pada manusia,  sikap hati itupun kita jaga koneksinya dengan Allah apapun yang kita hadapi setiap hari.

Pelajaran yang kita terima yang pada hakekatnya dari Allah,  itu bisa datang dari orang lain dan kita merasa perlu melakukannya.  Bisa pula pembelajaran yang kita temukan sendiri dari peristiwa atau dari ayat-ayatNya di alam semesta.

Baca setiap hari catatan yang kita buat dan amati perkembangan spiritual yang kita rasakan setiap hari. 

Mencatat adalah bentuk keseriusan kita dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah yang selalu kita rindui.

Pentingnya mencatat tercantum di Al Quran Surat Al Qamar ayat 53. Buka sendiri ya.

Itu foto Innuri dengan anak cucu dan menantu di Pasar Kangen Yogyakarta minggu kemarin. Kaitannya dengan tulisan ini,  kami semua kecuali si balita El, punya catatan spiritual masing-masing. Alni baru 12 tahun dan dia sudah mencatat pembelelajaran spiritualnya di sebuah notes kecil yang ditulis dan dibacanya setiap hari. 

Kasih sayang Allah selalu memandu perjalanan kita menujuNya dan kehendakNyalah yang terindah.

Senin, 09 Juli 2018

Misi Jiwa

Ada pertanyaan tentang misi jiwa di fb dari mba @⁨Ludmila⁩ . Saya jawab disini ya. 

Apa sih misi jiwa itu?  Misi jiwa itu tugas dari Allah untuk kita kerjakan di dunia ini yang telah kita sepakati sebelum kita dilahirkan.

Bagaimana menemukan misi jiwa?
- kadang misi jiwa ketemu ketika sudah dilakukan.
- kadang orang menyadari sendiri (menemukan sendiri)  hidupku ini ternyata untuk ..... Dan dia lakukan terus menerus sepanjang hidupnya sebagai sebuah persembahan untuk Tuhan.
- menemukan misi jiwa dengan dibantu orang lain.

Nah, yang terakhir ini yang sering terjadi pada sahabat Innuri yang aku bantu kembali kepada Allah seutuhnya.  Setelah bisa kembali 100%  , aku bisa melihat misi jiwanya dan aku akan memberitahunya karena kewajibanku adalah memberitahu 'pesan Allah' yang dilewatkan aku.

Misi jiwa setiap orang berbeda walau ada kemiripan satu sama lain.  Ada yang berbeda scope (jangkauan) nya walau tugasnya sama.  Ada yang tugasnya memang aneh-aneh yang susah difahami manusia kebanyakan,  seperti yang terjadi pada pak Herwiratno, penulis buku Mati Tak Berarti Pergi.

Misi jiwa yang aneh bukan hanya dialami oleh pak Herwi,  tapi banyak orang ... Innuri dan anak-anakku juga punya misi jiwa yang aneh tapi asik.

Ada yang mendapat misi jiwa yang aneh,  kemudian dia menolak dan tidak mau mengerjakan misi jiwanya.  Karena Allah tidak memaksa,  ya sudahlah ... Tapi aku melihat kehidupannya jadi 'babak belur'.

Kapan kita siap mengerjakan misi jiwa kita?  Ketika Allah memberitahu tentang misi jiwa melalui seseorang yang Allah pilih,  maka orang tersebut sudah siap menjalankan misi jiwanya.  Jadi ukuran siap dan tidak siap itu Allah yang menilai,  bukan diri kita sendiri.

Pada umumnya orang yang menjalankan misi jiwa adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Orang yang selesai dengan dirinya sendiri berdasarkan nilai-nilai spiritual , bukan nilai materi seperti penilaian orang kebanyakan.  Ketika seseorang sudah kembali kepada Allah seutuhnya, maka orang itu sudah selesai dengan dirinya sendiri , walau rumahpun masih ngontrak misalnya.  Hal-hal terkait materi nanti Allah akan berikan seiring dia jalankan misi jiwanya sebagai fasilitas dari Allah.

Mengerjakan misi jiwa itu artinya setiap detik kehidupan ini sudah kita persembahkan untuk menjalankan kehendak Allah saja,  kehendak pribadi sudah hilang lebur dalam kehendak Allah.  Kedengarannya kita seperti 'kehilangan' diri kita sendiri,  tapi kenyataannya ketika dijalankan,  hidup ini menjadi penuh keindahan dan banyak hal kita peroleh yang dulu tak pernah terpikirkan oleh kita karena Maha Kasih Allah untuk orang-orang yang rela mengerjakan misi jiwanya.

Minggu, 08 Juli 2018

Mengutamakan Menjalankan Misi Jiwa



Mengutamakan Menjalankan Misi Jiwa
#innuriinspirasi
Setiap manusia yang terlahir di dunia ini punya tugas hidup dari Tuhan yang telah disepakatinya sendiri sebelum dilahirkan ke dunia ini. Tugas dari Tuhan ini disebut juga dengan misi jiwa . Misi jiwa berbeda-beda untuk setiap orang seperti sidik jari, tidak ada yang sama antara manusia satu dengan lainnya di seluruh permukaan bumi ini.
Ada orang-orang yang secara "tidak sengaja" sudah menjalankan misi jiwanya. Ada yang tahu misi jiwanya tapi enggan menjalankan, masih terfokus pada keberatan-keberatan yang dirasakannya. Ada yang masih dalam pencarian apa misi jiwanya. Ada pula yang tidak peduli dengan misi jiwanya, tidak percaya atau tidak mau tahu. 
Mengutamakan mengerjakan 'proyek' dari Tuhan ini terkadang membuat orang pikir-pikir dan menunda-nunda. Banyak logika dimainkan berikut ketakutan-ketakutan yang dipelihara. Aku menyaksikan banyak orang seperti ini, aku juga pernah.
Tapi ketika kita memilih untuk mengutamakan menjalankan tugas dari Allah di atas segala logika dan keberatan-keberatan itu, ternyata hidup ini menjadi ringan, mudah, sehat dan bahagia. Ini sudah aku alami sendiri dan baru saja dialami oleh Aden anakku. 
Semula Aden masih 'tawar menawar' dengan tugas dari Allah mengingat tanggung jawabnya yang masih banyak pada perusahaan yang memesan karyanya. Tapi ketika akhirnya Aden berani memilih mengutamakan tugas dari Allah dan mengkhususkan waktu untuk itu. Urusan yang lain dimudahkanNya, ini terasakan sekali oleh Aden. 
Sebaliknya, saat dulu dia suka menunda-nunda mengerjakan tugas dari Allah, pekerjaannya malah bolak balik musti direvisi dan Aden mengalami sakit pula.
Orang-orang yang memilih Tuhan memang diberi fasilitas sehat oleh Allah. Inilah yang terjadi padaku dan banyak sahabatku yang mengutamakan menjalankan tugas dari Allah di atas urusan apapun di dunia ini. 
Sudahkah menemukan dan menjalankan misi jiwamu sahabatku?

Kamis, 05 Juli 2018

Bersyukur Menjadi Manusia

Bersyukur Menjadi Manusia
#innuriinspirasi
Kemarin ke pasar Oro Oro Dowo dan menyaksikan bapak tukang jahit sepatu sedang bekerja, dengan diiringi musik dari music box dan secangkir kopi.  Nikmat dalam kesederhanaan.

Salah satu yang wajib disyukuri di dalam hidup ini adalah kita diciptakan sebagai manusia. Seberat apapun cobaan yang sedang dihadapi,  sebagai manusia itu "perangkat" kita lengkap dan kita punya saluran langsung kepada Tuhan tempat kita berdoa dan menyandarkan segala harapan.

Ada sahabat Innuri yang merasa hidupnya amat berat,  sudah suami berselingkuh,  kena kanker pula.  Tapi dari ngobrol via video call aku lihat masih banyak keberuntungan yang ada dalam dirinya dan lupa disyukuri, karena yang dia lihat cuma masalaaah saja, mata batinnya jadi tertutup untuk nikmat Allah yang lain.

Lalu aku bilang padanya jangan kembali lagi padaku sebelum bisa mensyukuri dilahirkan sebagai manusia.

Bayangkan kalau diciptakan Allah menjadi kera,  babi, ayam ...

Ada sahabat Innuri dengan permasalahan kanker plus suami berselingkuh lalu sembuh plus keluarganya utuh lagi, dengan pertolongan Allah tentunya. Jadi jangan putus asa dari rahmat Allah karena rahmat Allah itu dekat.

Bersyukurlah dilahirkan sebagai manusia.

Kalau saja  kalian bisa  melihat apa yang aku lihat. Bahwa di masa sekarang ini masih banyak ruh manusia yang diletakkan di dalam tubuh hewan sebagai pembelajaran baginya.  Dan aku sering menemui binatang-binatang itu minta didoakan olehku,  karena mereka tidak punya akses untuk berdoa.  Sedangkan manusia bisa berdoa sebebas-bebasnya kepada Allah.

Jadi bersyukurlah diciptakan sebagai manusia.


Rabu, 04 Juli 2018

Antara Memaafkan dan Sakit

Dear Allah lovers. 
Hari ini aku membantu PLR (Past Life Regression) seorang sahabat.  Seperti biasa Innuri gak tahu sama sekali tentang beliau,  tahunya cuma beliau polisi dan pembacaku. 

Pada sebuah episode kehidupan sebelumnya dia pernah menjadi tentara pribumi bentukan Jepang saat penjajahan Jepang di Indonesia dulu.  Pada masa itu dia pernah diinjak injak punggungnya (dalam keadaan tengkurap di atas tanah)  oleh tentara jepang , sampai cacat dan menderita sakit punggung sampai dia meninggal. Dia tidak bisa memaafkan perbuatan tentara jepang itu sampai meninggalnya. 

Akupun bertanya, "Apa sekarang sering sakit punggung?"
Dia jawab iya dan nyeri punggungnya susah sembuhnya,  dipijat kadang membaik kadang tidak,  kalau membaik sering kambuh lagi. 

Maka aku sarankan dia untuk memaafkan kejadian di masa itu.  Setelah berhasil memaafkan, aku tanya lagi,  bagaimana rasa punggungnya?  Dia tersenyum dan bilang membaik. 

"Apa bisa sembuh sama sekali tanpa berobat? " tanyanya.

Aku jawab bisa,  cuma aku anjurkan untuk peregangan saja. 

Cerita ini bisa diambil hikmahnya untuk selalu memaafkan. Mempertahankan dendam itu ternyata memberi rasa sakit yang lebih panjang,  bahkan hingga kehidupan selanjutnya.

Dan juga bila sekarang sedang mengalami sakit dan tidak sembuh dengan berobat kesana kemari,  barangkali itu bawaan masa lalu yang belum tuntas. Ya barangkali, aku banyak menyaksikan hal seperti ini.


Senin, 02 Juli 2018

Melawan Kebencian Dengan Kasih Sayang

Kebencian itu seperti pemantik api,  ketika dinyalakan,  maka dia akan membakar dirinya sendiri dan sesuatu yang disulutnya.  Maka ketika sebuah postingan tentang  kebencian diterbitkan,  maka kebencian itu sudah membakar diri si pemosting dan target selanjutnya adalah membakar si pembaca. Kita berada di sisi mana?

Jadi musuh kita itu bukan teman atau orang yang menyebarkan kebencian,  musuh kita itu adalah kebencian itu sendiri. Ketika kita menyadari hal ini,  mohon petunjuk Allah,  apa yang perlu kita sampaikan agar kebencian dalam diri kita dan dalam diri orang yang menyebarkan kebencian bisa sama-sama ter'delete' dengan kasih sayang Allah.

Menjawab kebencian dengan kebencian tidak akan menyelesaikan masalah,  malah memberi ruang yang lebih besar terhadap kebencian itu tumbuh. Yang bisa menjawabnya adalah kasih sayang,  sayangi dulu mereka yang membenci karena mereka itu orang-orang yang tidak bahagia.  Selanjutnya biarkan jawaban mengalir seiring kasih sayang di hati kita.

Apa saja jawaban yang kita berikan , apakah berupa  data dan fakta,  apakah sebuah ajakan untuk berprasangka baik,  asalkan jawaban itu terbit dari hati yang penuh kasih sayang,  maka selesailah tugas kita sebagai rahmatan lil alamin. Perkara apakah nanti diterima atau ditolak, serahkan pada Allah saja,  karena hanya Allah yang bisa mengendalikan hati manusia. 

Mari kita sebarkan kasih sayangNya di muka bumi dan di seluruh penjuru semestaNya.




Menjawab Fitnah dan Kebencian


Di sebuah grup WA keluarga yang aku ikuti, ada yang berbagi postingan yang berbau fitnah dan kebencian terhadap pemerintah, yang di postingan itu disebut "orang ini", ya maksudnya sih Bapak Presiden kita.  Yang membagi postingan itu seorang familiku, sebut saja dia mbak X. Padahal beliau itu seorang muslimah yang taat, suaminya juga rajin jadi imam di masjid. Barangkali caraku menjawab, bisa dicontek ya, boleh dicontek sebanyaknya.


[2/7 10.34]  mbak X

 *BELIEVE IT OR NOT*

Orang ini, dalam 3,5 tahun sudah berhasil menumpuk utang yang dari 2500 menjadi 4200 Triliun

Orang ini, dalam 3 tahun sudah berhasil memporakporandakan supremasi hukum sehingga hukum sdh tidak ada kepastian, tajam kebawah tumpul keatas

Orang ini, dalam 3,5 tahun sudah
Berhasil membungkam kebebasan berpendapat, kritik dianggap makar, siapa melawan pemerintah diberangus.

Orang ini, dalam 3,5 tahun sudah berhasil menaikkan BBM hingga 3x sehingga beban hidup rakyat kian tercekik

Orang ini, dalam 3,5 tahun *sudah berhasil mengimpor ratusan ribu ton mulai beras, daging, garam, singkong bahkan cangkul yg notabene sebenarnya bisa dicukupi bangsa sendiri.*

Orang ini, dalam 3,5 tahun sudah berhasil menggadaikan *3 Bank dan juga BUMN, Bandara dan pelabuhan2.*

Orang ini, dalam 3,5 tahun sudah mendukung reklamasi yg terbukti berpotensi korupsi trilyunan.

orang ini, yang dalam 3,5 thn sudah berhasil memasukkan *lebih dari 7 jt TKA china ke indonesia disaat anak2 negeri berpeluh peluh mencari kerjaan.*

orang ini, yang dalam 3,5 thn menjadikan generasi2 sodom kian berani menunjukkan jatidirinya

Orang ini yang dalam 3,5 th membiarkan gerakan komunis tumbuh kembali.

orang ini, yang dalam 3,5 thn membuat ulama kita berpecah belah, 1 diinjak 1 disuapi, umat dibuat bingung dan saling caci.

Orang ini, yang dalam 3,5 thn bukan hanya 1kg-2kg shabu2 masuk, tp lebih dari 250 ton siap menyumpal mulut anak2 kita

Orang ini, Orang Indonesia, bukan asing atau aseng, tapi kebijakannya tidak pernah berpihak kepada rakyat.

*Ini baru 3,5 thn, bagaimana jika 10 thn ?*

Bangunlah, bangun dr tidur panjangmu....!

Apa guna infrastruktur yang kau bangga2kan jika itu hasil dari menggadaikan bangsamu.

Apa guna infrastruktur megah jika anak2mu menjadi LGBT.

Apa guna infrastruktur jika anak2 kita menjadi ahli maksiat karna otak2mereka teracuni ber-ton2 shabu2.

*Bangunlah....kecuali engkau memang mau melihat bangsa ini hancur*

Mudah bagi kita untuk melawan penjajah dari luar, tapi kelak kalian akan berat, karna kalian akan berperang melawan bangsa kalian sendiri

"Sejak dulu namanya penjajah sangat mudah dikalahkan, asal tidak ada pribumi yang menjadi PENGKHIANAT BANGSA"

2019 WAJIB DIGANTI ORANG INI...💪🏿💪🏿💪🏿



[2/7 10.41] Innuri Sulamono: Wah.  Jangan politik lah mba X.
Kalau yg disebar itu ada hoaxnya kan kena dosanya fitnah.
Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
Lebih baik hati-hati dalam menyebarkan isu politik, apalagi kalau tidak didukung data dan fakta.
Dan lebih baik lagi kita membaca data dan fakta dari berbagai sumber yang bisa dipercaya, agar kita menilai sesuatu secara adil. Bukankah kita disuruh berlaku adil?


[2/7 11.41] mbak X : Hanya share info.wallahu a'lam bishawab. Semoga bermanfaat. 🙏🏻😁

[2/7 11.44] Innuri Sulamono: Ya dikaji lagi infonya berdasarkan data dan fakta yang valid atau berdasarkan kebencian.  Saya juga hanya ngingetin,  dosanya fitnah itu loh gede.
Rakyat kan sedang diaduk aduk utk orang-orang yg pingin berkuasa.


[2/7 11.46] Innuri Sulamono: Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّا مِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَآءَ بِالْقِسْطِ  ۖ  وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰۤى اَ لَّا تَعْدِلُوْا  ۗ  اِعْدِلُوْا ۗ  هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰى  ۖ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu kuunuu qowwaamiina lillaahi syuhadaaa`a bil-qisthi wa laa yajrimannakum syana`aanu qoumin 'alaaa allaa ta'diluu, i'diluu, huwa aqrobu lit-taqwaa wattaqulloh, innalloha khobiirum bimaa ta'maluun

"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 8)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

[2/7 11.49] Innuri Sulamono: Kalau mau adil mestinya yang membuat tulisan itu juga membeberkan hal hal baik dari orang yang dimaksud (tidak membutakan hati dari kenyataan baik)
Jadi tulisan itu kentara sekali nuansa kebenciannya.
Padahal kita ini muslim yang disuruh berkasih sayang pada alam semesta, teristimewa pada manusia
Marilah kita membuka hati kita untuk kasih sayang,  bukan kebencian.



Selasa, 19 Juni 2018

Pembelokan Niat Yang Halus

Pernah Innuri bertanya-tanya dalam hati, setiap muslim dalam shalat selalu membaca al fatihah yang di dalamya ada doa, " Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus (jalan yang benar) ". Tapi kenapa jalan hidup mereka banyak yang tidak lurus,  melenceng dan menyimpang dari kebenaran? Apakah Allah tidak mengabulkan permohonan mereka? 

Belakangan aku tahu jawabannya, yaitu berhubungan dengan niat mereka saat beribadah kepada Allah. Ternyata banyak orang menyimpan niat yang melenceng di dalam hatinya tanpa mereka sadari. 

Ketika seseorang melihat banyak teman bisnis mereka sukses dan orang-orang sukses itu rajin beribadah, dia menjadi rajin beribadah juga.  Tanpa dia sadari sebenarnya dia sedang beribadah demi bisnis yang sukses.  Niat seperti ini halus sekali bersembunyi di hatinya,  tapi Allah selalu melihat segala yang tersembunyi di dalam hati seseorang.  Ya hasilnya dia hanya memperoleh bisnis sukses, sementara ridha Allahnya gak dapat, dan orang seperti ini biasanya hidupnya  tidak bahagia,  perasaannya sering kacau dan dia tetap tak menyadari kesalahannya.

Banyak orang beribadah demi lancar rejekinya,  ada yang demi anaknya agar lancar sekolahnya, agar suami mulus kariernya, demi pahala dan demi-demi yang lain yang selain Allah. 

Bila niat ibadah sudah melenceng halus seperti itu,  kalau Allah masih sayang,  ya ditegurlah kita dengan "cubitan manis" berupa sakit,  disempitkan rezekinya, disempitkan hatinya (gelisah dan galau terus) , dan cubitan lain yang biasa kita sebut ujian.  Tujuannya ya biar kita kembali ke jalan lurus lagi,   kepada Allah seutuhnya lagi,  ibadah ya hanya untuk Allah.

Nah,  buat yang bandelnya sudah kebangetan, bisa jadi gak dicubit,  tapi dicuekin,  dibiarkan saja semau maunya dia,  namanya diistiraj , bahasa jawanya dilulu. Dibiarkan dalam kesesatannya, dikunci mati hatinya.

Bersyukurlah yang sekarang lagi dicubit sama Allah,  berarti masih disayang Allah dan segeralah kembali dalam kasih sayangNya. Koreksi niat di dalam hati kita,  kembalikan kemurnian tauhid kita dengan memohon ampunan dan pertolonganNya.


Rabu, 16 Mei 2018

Sebuah Metode Kembali Seutuhnya Kepada Tuhan

Dear Allah Lovers,

Alhamdulillah,  Innuri sudah membantu beberapa sahabat dalam proses pembersihan diri untuk bisa kembali seutuhnya kepada Allah.  Proses ini lewat bertatap muka dan bagi yang belum bisa ketemu darat denganku, aku lakukan lewat video call.

Metode ini sebaiknya dilakukan dengan bantuan orang lain yang lebih tajam penglihatan batinnya, walau dilakukan sendiri juga bisa asalkan penglihatan batin kita cukup jujur melihat diri sendiri apa adanya.

Jadi kembali seutuhnya kepada Tuhan tidak menunggu mati, orang Jawa bilang "kaya-kaya wes mati sajroning isih urip" yang artinya seolah-olah sudah mati selama masih hidup, sudah kembali kepada Allah selama masih hidup.  Segala yang dilakukannya selama hidup bukan lagi mengerjakan kehendak dan mau-maunya sendiri, melainkan sepenuhnya melaksanakan kehendak Allah saja.  Perasaan kembali seutuhnya ini sungguh luar biasa enak dan ringannya, bahagia saja isinya, kalaupun merasakan sesuatu yang tidak enak, itu merupakan pembelajaran yang belum diambil, dan ketika pembelajaran sudah diambil, maka perasaan akan cepat kembali enak, ringan  dan bahagia lagi.

Prosedur yang musti dilalui meliputi beberapa tahap "berdamai", aku sebutkan di bawah ini:

-  yang pertama kali dilakukan adalah berdoa dengan niat pembersihan diri agar bisa kembali seutuhnya kepada Tuhan, mohon agar Allah membantu dengan kasih sayangNya untuk berhasil melalui tahapan yang hendak dilakukan.

-  yang kedua, memohon ampun kepada Allah untuk dosa/kesalahan kita saat meninggalkanNya semasih berada si surgaNya dahulu.  Itu adalah kesalahan pertama yang dilakukan manusia, memilih pohon khuldi yang dilarangNya.  Lebih jelasnya baca tulisan Innuri di bog ini "Manusia dan Surga Bameaznya".

- proses selanjutnya adalah berdamai dengan masa lalu atau kehidupan sebelum kehidupan yang sekarang, beberapa kehidupan akan muncul dan diperlihatkan berikut pembelajaran yang belum diambil.  Disinilah perlunya bantuan orang lain yang lebih tajam (ditajamkan Allah) penglihatan batinnya untuk melihat / memasuki masa lalu orang lain, karena perlu untuk memasuki masa lalu yang dilakukan bersama-sama antara yang dibimbing dengan sang pembimbing.  Masa lalu yang keluar biasanya hanya masa lalu yang masih mengandung pembelajaran atau PR yang belum dikerjakan sehingga membebani kehidupan sekarang.

- setelah proses berdamai dengan masa lalu yang biasanya cukup panjang dan memakan waktu, langkah selanjutnya adalah berdamai dengan masa sekarang dan masa mendatang.  Berdamai dengan masa sekarang itu ya menerima dan mensyukuri apa yang diperoleh dan dialami di masa sekarang, tidak ada keluh kesah dan sebangsanya.  Berdamai dengan masa depan, meliputi berdamai dengan segala kekhawatiran akan masa depan, semuanya dipasrahkan Allah saja, karena di masa apapun selalu ada Allah yang membersamai kita.

- langkah selanjutnya berdamai dengan diri sendiri, meliputi berdamai dengan tubuh, berdamai dengan kegelapan dan ego, ditutup dengan mengajak seluruh tubuh fisik dan non fisik (pikiran dan hati) untuk mengerjakan kehendak Allah saja, dan memahamkan pada semua komponen tubuh untuk menyadari bahwa kehendak Allahlah yang terindah.  Berdamai dengan tubuh itu meliputi meminta maaf pada tubuh bila selama ini pernah menyakiti tubuh dengan cara makan kita yang salah misalnya, dan juga menerima tubuh apa adanya.  Kalau berdamai dengan kegelapan itu ya menyadari bahwa kegelapan merupakan alat Allah yang mendorong kita mendekati Allah, diajak berdamai saja untuk melakukan kehendak Allah, maka kegelapan akan menjadi cahaya yang malah akan membantu kita dalam mewujudkan kehendakNya yang terindah.  Sedangkan berdamai dengan ego ya mengajak ego kita untuk melaksanakan kehendak Allah saja, bukan mau-mau kita sendiri, maka ego malah akan membantu segala yang akan kita lakukan dalam mewujudkan kehendak Allah yang terindah.

- setelah berdamai dengan diri, kini saatnya berdamai dengan manusia , dimulai dengan manusia di lingkungan terdekat, meluas lebih jauh ke lingkungan yang lebih luas, terus sampai seluruh manusia baik yang hidup dan yang sudah mati di seluruh bumi.  Semua manusia kita ajak berdamai dan menjalankan kehendakNya yang terindah saja.

- ditutup dengan berdamai dengan alam semesta beserta seluruh isinya baik makhluk yang hidup atau yang menurut kita mati, bumi planet, galaksi, dan segenap keberadaan dari yang besar sampai yang sekecil-kecilnya yang tidak bisa kita lihat dengan mata fisik.


Bagian tersulitnya dalam proses memasuki kehidupan lalu atau yang lebih dikenal dengan PLR (Past Life Regression), karena memang tidak semua orang bisa memasuki kehidupan masa lalunya, bahkan ketika dibantu seorang pembimbing pun.  Ketika tidak bisa memasuki kehidupan lalunya, biasanya sang pembimbinglah yang melihat 'visualisasi' masa lalu dan yang dibimbing minimal bisa merasakan berada di masa itu agar bisa mengambil pelajarannya.

Memasuki kehidupan masa lalu ini tujuannya untuk menyelesaikan tugas hidup / PR yang belum tuntas di kehidupan lalu sehingga membebani kehidupan sekarang.  Bila semua PR sudah dikerjakan dan disadari, selanjutnya ya tinggal mengajak masa lalu untuk berdamai.

Dari sisi sang pembimbing, memasuki kehidupan masa lalu orang lain itu ya berat juga, terutama yang masa lalunya penuh pelajaran. Judulnya ngeri-ngeri  bagaimana ... hm hm ... bayangkan melihat pedang terhunus dengan darah segar yang mengucur ... Innuri sering ikutan nangis tuh kalau memasuki masa lalu orang lain yang serem-serem.  Biasanya orang yang masa lalunya serem-serem begini, kehidupan masa sekarangnya ya berat sekali, kalau mau kehidupan sekarang diringankan Allah, ya dia harus mengerjakan semua PR yang dulu belum diambil.

Tapi beberapa kali juga Innuri saksikan kehidupan yang indah dan damai-damai saja, bahkan ada orang yang mengalami hidup mati hidup mati sampai banyak kali untuk dijadikan alatNya mewujudkan kehendak Allah yang terindah. Dia tidak kunjung kembali ke Allah seutuhnya hanya untuk menemukan pasangan dari Allah di kehidupannya sekarang.  Aku melihat orang seperti ini enak banget hidupnya, kehidupan yang mulus dari kecil hingga tua, dan perbuatan baik yang menolong banyak orang.

Ya karena memasuki kehidupan masa lalu orang lain itu berat, jangan heran bila lokakarya spiritual semacam ini biayanya mahal sekali, sampai jutaan, bahkan ada temanku bilang kalau dihitung sejak pelatihan dasar hingga tuntas, bisa puluhan juta biayanya.  Tapi untuk Innuri sih grati. Allah menghendaki manusia untuk saling bantu membantu dalam mendekatkan diri kepadaNya. Dalam urusan spiritual ya  tidak boleh komersiil,  begicuuu.

Rabu, 09 Mei 2018

Ciri-ciri Orang Yang Sudah Kembali Seutuhnya Kepada Tuhan


Dear Allah lovers,
Saat ini semakin banyak orang-orang yang sadar bahwa kebahagiaan itu adalah saat bisa kembali dalam kasih sayang Tuhan seutuhnya.  Bahkan banyak orang rela mengeluarkan uang jutaan bahkan puluhan juta untuk mengikuti berbagai pelatihan spiritual.

Pertanyaannya, apakah pelatihan semacam itu memberikan hasil sesuai dengan harapan yaitu bisa kembali seutuhnya kepada Tuhan?  Bagaimana sih rasanya dan tanda-tandanya orang yang sudah kembali seutuhnya kepada Tuhan itu?

Setiap pelatihan spiritual yang diselenggarakan tentunya memberi kemajuan spiritual, makanya semakin banyak orang tertarik dan berbondong-bondong mengikuti pelatihan semacam itu.  Hanya saja yang Innuri lihat, ada pelatihan spiritual yang malah membuat orang menuhankan gurunya dan menuhankan ilmunya.  Apa-apa yang tidak sesuai dengan pelajaran sang guru dia tolak, padahal ilmu Allah itu luas sekali.  Jadi mereka mendapatkan kemajuan spiritual tapi tidak mendapatkan puncak spiritual yaitu kembali seutuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Lantas apa sih ciri-ciri orang yang sudah sampai di puncak spiritual mereka? Puncak spiritual itu adalah ketika orang sudah kembali seutuhnya kepada Tuhan, adapun ciri-ciri orang yang sudah kembali seutuhnya  kepada Tuhan itu antara lain :
- hatinya penuh cinta dan kasih sayang, tidak bisa membenci walau disakiti secara fisik, apalagi sekedar kata-kata, diledek, ditertawakan, direndahkan, dll. 
- selalu memilih Tuhan, menjalankan kehendak Tuhan, bukan kehendak pribadinya, karena dia sudah faham bahwa kehendak Tuhanlah yang terbaik dan terindah.
- melihat segala sesutu seperti cara Allah melihat, yaitu dengan hati yang penuh kasih sayang, bisa memahami orang lain dengan baik karena setiap orang berproses menurut perjalanan spiritualnya masing-masing. Maka dia tidak pernah bisa merendahkan orang lain, setiap hal dia rengkuh dalam doa-doa dan cintanya.
- hatinya selalu bahagia, tidak ada rasa sedih dan khawatir.

Bila kalian pernah mengikuti pelatihan spiritual dan mendapatkan dalam diri kalian ciri-ciri yang aku sebutkan di atas, silahkan diteruskan, tapi bila tidak , silahkan memohon petunjuk Allah lewat jalan mana perjalanan spiritual ini ditempuh?  Bagi yang ingin berkonsultasi dengan Innuri, silahkan lewat inbox di FB Innuri Sulamono  atau melalui facebook messengernya Innuri ya.  Maaf Innuri belum bisa memberikan nomor wa disini, karena berbagai hal.   Semua konsultasi spiritual atau bimbingan spiritual  apapun dari Innuri, semuanya gratis ya, jadi tidak usah repot bawain Innuri gula, minyak goreng .... hahahaha.





Jumat, 04 Mei 2018

Manusia dan Syurga Bameaznya

Dear Allah lovers,

Mungkin Innuri pernah menulis, atau minimal share dari guru Innuri, tentang darimana kita berasal dan kemana kita nanti kembali.  Apa yang pernah Innuri tulis dan share, itu adalah perjalanan spiritual Innuri saat itu, dan itu tidak salah karena semua itu merupakan proses yang sedang aku dan kalian jalani.

Pernah aku bagi tulisan bahwa tujuan akhir kita adalah Allah, bukan syurga, dan pasangan kita setelah mati nanti adalah Allah.  Dunia ini dan orang-orang yang berada di dalamnya adalah teman seperjalanan kita menuju Allah.  Tidak salah sih, tapi ada sesuatu yang musti di'update' sehubungan dengan pemahamanku saat itu.  Karena perjalanan spiritual itu berjalan dengan bimbingan Allah menuju pemahaman yang semakin sempurna.

Allah memberi kelebihan pada Innuri bisa melihat kesudahan orang-orang yang sudah meninggal, bagaimana keadaan mereka setelah meninggal.  Innuri dengan ijin Allah juga bisa menengok masa lalu dan mengambil pelajaran yang belum terselesaikan dari masa lalu yang musti dituntaskan di kehidupan sekarang. Dan juga kesempatan melihat masa depan.  Dari situ Allah memberi pelajaran, dan juga dari berbagai pengalaman dalam kehidupan dan bimbingan Allah tentunya.

Nah, yang hendak aku sampaikan saat ini adalah 'update' terkini tentang dari mana kita berasal dan kemana kita akan menuju.  Walau sebenarnya kalau diceritakan detail, bisa jadi 1 buku sendiri, aku coba menjelaskan dengan singkat.

Tentang asal kita tentunya dari Allah ya, kita ini ciptaan Allah, disebut makhluk, segala sesuatu selain Allah disebut makhluk.  Seperti halnya Adam dan Hawa, kita juga diciptakan berpasang-pasangan, setiap manusia diciptakan berpasangan sebagaimana Adam dan Hawa. Dan seperti juga Adam yang diciptakan duluan,  baru Hawa diciptakan dari Adam. Kita yang berpasangan ini, lelaki diciptakan duluan,  baru wanita diciptakan dari pasangan lelakinya.   Makanya secara fisik wanita lebih lemah walaupun makanannya sama,  bahkan makananku lebih banyak daripada suamiku,  tapi dia tetap lebih kuat.

Jadi kita dulu juga tinggal di syurga yang ditinggali Adam Hawa, bersama pasangan kita masing-masing.  Syurga itu namanya syurga Bameaz, syurga yang indah sekali, letak syurga ini diluar alam semesta, ingat ya, ini syurga di luar alam semesta.  Syurga ini luasnya jauh lebih luas daripada alam semesta, dan keindahannya tak bisa dibayangkan oleh kita manusia bumi.   Seperti perumpamaan,  tangan yang kita celup ke air laut,  maka keindahan dunia itu adalah air yg tertinggal di tangan kita,  sedangkan keindahan syurga adalah air laut di seluruh permukaan bumi.

Di syurga Bameaz, kita punya nama yang diberikan Allah untuk kita, jadi Allahlah yang langsung memberi nama pada kita, tentunya nama yang diberikan pada kita ini bukan Adam dan Hawa lagi ya,  nama yang tidak sama satu sama lain. Arti dari nama kita itupun hanya Allah yang tahu, tapi kira-kira artinya ya diri yang punya nama itu, saking besarnya kasih sayang Allah.

Di dalam syurga Bameaz inilah ada yang namanya pohon khuldi yang tidak boleh kita dekati, setiap yang mendekati pohon khuldi, maka Allah akan menurunkannya ke bumi / dunia manusia.  Manusia pertama yang mendekati pohon khuldi adalah Adam dan Hawa dan manusia terakhir yang turun ke bumi adalah manusia yang paling taat kepada Allah (bila diijinkan Allah, suatu saat aku akan bercerita tentang manusia terakhir yang turun ke bumi ini).  Jarak turunnya Adam dan Hawa sebagai manusia pertama ke bumi dengan manusia terakhir turun ke bumi ini rentangnya panjang sekali, dalam ukuran waktu bumi ya ribuan tahun.

Makanya dulu penduduk bumi yang berjenis manusia sedikit, karena belum banyak yang turun ke bumi, artinya turunnya ke bumi tidak "sakgrudugan", melainkan sesuai dengan jumlah mereka yang berpaling dari Allah saat itu. Bahkan satu pasangan tidak harus turun bersamaan,  bisa wanitanya duluan atau lelakinya duluan.  Mereka menjadi anak cucu Adam dan Hawa walaupun selama di syurga Bameaz mereka punya kedudukan setara , tidak ada orang tua dan anak.

Manusia yang turun ke bumi sudah di "downgrade"kan. Jadi ketika di Bameaz ganteng dan cantiknya luar biasa,  ketika turun ke bumi ya jadi seperti sekarang ini.  Ibaratnya ya seperti air laut yang tertinggal di jari tangan kita dengan air laut di seluruh permukaan bumi. 

Tujuan diturunkan ke bumi adalah agar manusia kembali kepada cahaya dan kasih sayang Allah seutuhnya, jadi bumi ini merupakan pembelajaran untuk kembali kepada Allah. Nah, manusia yang bandel-bandel dan berpaling dari Allah ini dalam kebandelannya ada yang memperoleh pembelajaran sebagai bentuk-bentuk selain manusia, seperti binatang dan mengalami reinkarnasi dari waktu ke waktu, sampai mereka "lulus" bisa kembali kepada Allah seutuhnya.

Jadi setelah manusia mati, ada beberapa 'lakon' lagi sesuai keadaan terakhir kematian mereka.  Manusia yang sudah kembali seutuhnya kepada Allah, setelah mati, akan tinggal di 'syurga langit', ini syurga persinggahan sementara yang letaknya masih di dalam lingkungan alam semesta.  Syurga langit ini bertingkat-tingkat seperti yang dilukiskan di Al Qur'an, tingkat tertinggi dihuni para Nabi, setelahnya para wali Allah dan manusia yang banyak berjasa buat orang banyak, bertingkat terus semakin ke bawah sampai manusia yang biasa-biasa saja, yang naik ke syurganya berkat "dikatrol" Allah.

Manusia yang belum kembali kepada Allah seutuhnya, yang masih punya banyak kemelekatan dengan dunia, ada yang masuk ke "training camp" selama beberapa waktu yang ukurannya sehari di bumi disana bisa tahunan, lalu masuk ke syurga langit yang paling rendah.  Tapi kemelekatan dengan seseorang juga bisa membuatnya dilahirkan kembali ke dunia untuk bertemu dan menyelesaikan tugasnya dengan seseorang.  Semua karena kasih sayang Allah.

Manusia yang masih punya karma, ya biasanya lahir kembali untuk menyelesaikan karmanya, sebelum dia dilahirkan kembali dia masuk ke 'dimensi perencanaan' untuk dibimbing menjadi apa dan manusia bisa memilih.

Manusia yang banyak dosanya ada yang aku saksikan menjalani "siksa kubur" , tapi setelahnya bisa masuk syurga langit.  Tapi manusia yang suka menyakiti sesamanya dengan teramat sakit , seperti dukun santet misalnya, aku melihat mereka ada yang ruhnya ditaruh di kelajengking atau binatang berbisa lainnya, untuk menyelesaikan karmanya.

Menjadi kalajengking itu termasuk golongan hukuman yang berat, karena kalajengking membawa racun yang juga dia rasakan sendiri  oleh si kalajengking sepanjang hidupnya.

Ada juga manusia yang semestinya sudah berada di syurga langit, tapi dia memilih dilahirkan kembali untuk menolong orang banyak agar bisa  kembali seutuhnya kepada Allah. Ada juga yang dilahirkan kembali atas kebijaksanaan Allah untuk membimbing manusia kembali kepada Allah.

Bagi kita yang muslim, tolong jangan berpikir kalau yang masuk syurga langit ini hanya kalangan yang beragama Islam saja ya, karena Allah menilai Islamnya seseorang itu bukan dari KTPnya, ya dari hati dan perilakunya (iman dan amal shaleh).  Ayah mertuaku yang katolik juga sudah masuk ke syurga langit,  dan banyak tokoh dunia yang non muslim sudah 'duduk manis' disana.

Aku hanya bisa bercerita sedikit saja tentang ini ya, yang penting ada gambaran bagaimana kita nanti setelah meninggal.  Oh ya, saat ini syurga Bameaz belum ada manusianya, karena semua manusia sudah turun  ke bumi.  Sedangkan syurga langit, ya sudah banyak sekali penghuninya.

Nah, kita dan pasangan kita dari Bameaz, menjalani cerita yang seru selama di dunia ini, ada yang tidak pernah ketemu sampai kembali ke syurga langit, dan baru bertemu disana, ada yang salah satu pasangannya sudah di syurga langit sementara yang satunya masih di bumi. Ada juga sih yang bertemu dengan pasangannya dari Bameaz sejak di dunia, aku termasuk yang beruntung bersuamikan pasanganku dari Bameaz. Tapi akhirnya nanti kita semua akan hidup dengan pasangan kita di Bameaz.  Semua karena kasih sayang Allah.

Akan halnya keindahan syurga Bameaz yang jauh sekali lebih indah daripada syurga langit seperti yang aku ceritakan tadi.  Syurga langit yang merupakan 'syurga sementara', saja begitu amat indahnya loh. Jadi, manusia-manusia yang telah kembali kepada Allah seutuhnya, selama 'masa tunggu' pulang ke habitat aslinya di Bameaz, diberikan 'ruang tunggu' yang menyenangkan di syurga langit.

Bilakah kita pulang kembali ke Bameaz ?  Nanti setelah kiamat besar / kiamat kubro, saat hancurnya langit dan bumi tempat manusia berada ini dan Allah membuat bumi baru yang disitulah sebenarnya padang mahsyar itu. Di padang mahsyar nanti akan berkumpul penduduk bumi yang mengalami kiamat dan penduduk langit yang berada di syurga langit, para Nabi akan diturunkan untuk menjadi saksi.  Kitab catatan amal dibuka, dan para Nabi akan membela pengikutnya.  Manusia di syurga langit pasti lulus naik ke Bameaz, sedangkan manusia yang saat itu mengalami kiamat ya akan diperhitungkan amal perbuatannya.  Yang tidak lulus ya masuk neraka kekal abadi yang disebut neraka jahannam berupa tetap tinggal di bumi baru yang amat sangat berat untuk dihuni, karena setelah mengalami kerusakan pada saat kiamat, tentunya kondisi bumi tidak senyaman saat ini.  Beratnya tinggal di bumi pasca kiamat ini dilambangkan dengan api yang bergejolak, saking panas dan tidak nyamannya.  Jadi neraka itu bukan sebuah wajan besar berisi api lalu manusia dibakar disana.  Api itu hanya perlambang.

Ini ayat-ayat tentang kiamat  silahkan dibuka sendiri di QS Ali Imran 185 , Al A'raf 187.

Semoga kita semua akan diselamatkan Allah dari mengalami kejadian kiamat kubro, itu sebuah kejadian yang amat mengerikan dan sangat berat.  Manusia-manusia yang masih punya iman di dalam dadanya, akan diselamatkan dari kiamat kubro, jadi hidup ini adalah kesempatan yang diberikan Allah untuk kita kembali seutuhnya kepadaNya saja.

Bayangkan,  dulu Nabi Adam dan  Hawa istrinya adalah manusia pertama yang turun di bumi, bumi yang sudah dipersiapkan Allah untuk dihuni manusia , saking sayang dan tidak teganya Allah pada manusia. Itu kondisi bumi sebenarnya berat juga, manalah lagi mereka di bumi dipisahkan tempat turunnya, bayangkan tinggal di bumi cuma berdua, belum bisa bertemu pula, gak ada tempat curhat selain kepada Allah.  Apalagi bumi baru setelah kiamat nanti, pasti amat sangat menyiksa bagi penghuninya yang tidak mau kembali kepada Allah seutuhnya.

Innuri pernah ngrasani Nabi Adam, dengan mengatakan bahwa Nabi Adam itu manusia yang paling bandel, karena manusia pertama yang 'njarag' deketin pohon khuldi.  Lalu buru-buru minta maaf deh ke Nabi Adam, eh lah kok beliaunya hadir dan mengatakan,"Memang aku manusia pertama yang paling tidak taat, tapi aku adalah manusia yang pertama kali berserah diri (kembali seutuhnya) kepada Allah.  Dan aku adalah manusia yang cobaannya paling berat".

Dan ingatlah sahabat, ini adalah akhir jaman, karena Nabi terakhir saja sudah diturunkan, dan sudah lama pula beliau tidak bersama-sama kita secara fisik, sementara orang terakhir yang meninggalkan Bameaz (orang yang paling taat), saat ini sudah ada di antara kita dengan mengemban misi tertentu dari Allah.  Jadi marilah kita segera kembali kepada Allah seutuhnya sejak masih hidup di dunia ini.

Benar bahwa tujuan kita bukan syurga, tujuan kita hanyalah Allah.  Tapi bila dikatakan bahwa syurga itu adalah saat ruh kita menyatu dengan ruh Allah, dan pasangan kita adalah Allah, itu kurang tepat.  Kita akan bersama Allah di syurgaNya benar, tapi kita diciptakan berpasang-pasangan, jadi di syurga nanti kita juga akan berkumpul dengan pasangan kita.

Ada lagi orang yang menganggap bahwa syurga dan neraka itu ada di dunia ini, syurganya ya saat kita merasakan bahagia dan nerakanya ya saat kita mengalami penderitaan.  Itu kurang tepat juga, dan Innuri pernah bertemu dengan orang yang kepercayaannya seperti ini.  Ternyata itu merupakan kemelekatan dengan bumi, yang membuat hidupnya muter-muter terus di lingkaran reinkarnasi di bumi, gak kunjung naik ke syurga langit, padahal orangnya baik dan berilmu, dan suka berbagi ilmu dan membimbing banyak manusia.

Seru ya, seperti dongeng tapi ini nyata.  Lebih seru lagi kalau Innuri lebih detail ceritanya, contohnya tentang pakaian di syurga Bameaz, itu pakaian yang selain mempercantik dan memperganteng, juga pakaian yang 'berkhasiat'.  Seandainya pakaian dari syurga dipakaikan pada penduduk bumi yang punya penyakit berat, maka pakaian itu akan membuatnya sembuh seketika, dan memperbaiki segala kerusakan yang diakibatkan penyakitnya. Kainnya sutra yang ringan dan adem, yang membuat pemakainya merasa nyaman dan sekaligus megah.  Itu baru soal pakaian, belum bau wanginya yang lembut dan ..., stop deh, kalau diterusin bisa jadi buku.

Membaca cerita Innuri ini musti minta petunjuk Allah dan baca dengan hati kalian yang damai, semoga Allah memberikan petunjukNya di hati kita semua.