Selasa, 28 Februari 2012

Bersyukur Karena .......

Pada umumnya kita mengucap syukur karena Allah memberi nikmat kepada kita, nikmat yang antara manusia satu dengan manusia yang lain tidak sama standardnya. Ada yang bisa makan tiap hari saja membuatnya bersyukur, tapi ada yang biasa saja karena makan adalah sesuatu yang rutin dia lakukan.  Ada orang yang bersyukur setelah merasakan keajaiban, ada yang bersyukur dalam keadaan apa saja .  Ada juga orang yang bersyukur karena merasa dirinya lebih baik dari orang lain.......

Paling enak memakai ukuran al qur'an saja yaaa, apa yang membuat kita diperintahkan untuk bersyukur ?  Berikut ini Indah rangkum kesimpulannya, silahkan membuka sendiri ayat-ayat selengkapnya.  Allah menyuruh manusia bersyukur karena hal-hal berikut ini :

-  karena Allah memaafkan kesalahan. QS. Al Baqarah ;52
-  karena Allah membangkitkan sesudah mati. QS. Al Baqarah ; 56
-  karena nikmat Allah QS. Al Baqarah ;152
-  karena rezeki berupa makanan  QS. Al Baqarah ;172 dan QS.29;17
- karena petunjuk Allah berupa al qur'an QS. Al Baqarah ;185
- karena karunia Allah QS.2;243
- karena wudhu, Allah membersihkan dan menyempurnakan nikmatNya. QS.5;6
- karena Allah menerangkan hukum-hukumNya QS.5;89
- karena Allah menempatkan manusia di bumi dan mengadakan sumber penghidupan QS.7;10  
- karena tanda-tanda kebesaran Allah QS. 7;58
- karena Allah memberi tempat menetap, kekuatan, pertolongan dan memberi rezeki yang baik-baik QS.8;26  
- karena Allah mengeluarkan dari gelap gulita kepada terang benderang yang merupakan  tanda-tanda kekuasaan Allah  QS.14;5 
- karena rejeki yang berupa buah-buahan QS. 14;37  QS. 36;35
- karena karunia Allah menundukkan lautan untuk manusia, bahtera yang berlayar, ikan dan perhiasan QS.16;14 QS. 35;12
- karena Allah menundukkan unta untuk manusia QS.22;36
- karena Allah menciptakan pendengaran, penglihatan dan hati QS.23;78 QS. 32;9  QS. 67;23
- karena Allah menjadikan siang dan malam silih berganti QS.25;62  QS. 28;73  QS. 40;61
- karena Allah mengirimkan angin sebagai rahmat dan pembawa berita gembira, kapal dapat berlayar sehingga bisa mencari karuniaNya QS.30;43,  QS. 31;31  QS.42;33  QS. 45;12
- karena rejeki berupa kebun dan negeri yang baik  QS. 34;15
- karena Allah memberi petunjuk berupa jalan yang lurus QS.76;3
- karena Allah menundukkan binatang untuk manusia, sebagian sebagai tunggangan, ada yang diambil manfaatnya, ada yang dimakan dan bisa sebagai minuman  QS. 36;72-73

Bila kita renungkan ayat-ayat tersebut di atas, penjabarannya bisa jadi panjang dan indah sekali.  Coba ambil satu ayat saja, bersyukur karena Allah menciptakan siang dan malam.  Aku punya VCD Harun Yahya tentang keajaiban bumi, video yang membahas tentang bagaimana bumi itu diciptakan dengan ukuran yang akurat, kadar oksigen dan unsur kimia lain yang tepat, pergantian siang dan malam yang menjaga bumi itu tidak hancur.......  Banyak hal dijelaskan di VCD ini, lengkap dengan penjelasan ilmiah yang sederhana hingga orang awampun faham. Kitapun bisa merasakan secara mendalam bahwa pergantian siang dan malam sungguh merupakan kebesaran dan kasih sayang Allah yang tak terhingga yang kita wajib mensyukurinya, hingga merasakan setiap detik atau waktu yang kurang dari itu, kita berada dalam 'timangan kasih sayang' Allah........ membuat kita bertanya, berapa kali dalam sehari kita bersyukur kepadaNya ???

Renungkan juga ayat-ayat yang lain. lalu bertanyalah kepada diri sendiri, sudahkah kita mensyukuri hal itu?

Bersyukur itu memperindah dan mempercantik hati ......

Minggu, 26 Februari 2012

Ahli Agama Adalah .....

Suatu hari aku cerita ke eyang Virien.
" Eyang, ada pembaca blogku yang membentuk pengajian tiap seminggu sekali, bersama teman-temannya mempelajari tulisanku. Mereka ingin aku bersilaturahim ke sana, aku senang sih.  Tapi rasanya aku kan bukan ahli agama ya eyang? ".

" Bunda tahu nggak ahli agama itu apa? ", eyang balik bertanya.

" Hmmm...... ", aku bayangkan ahli agama itu ya orang yang ahli tentang al qur'an dan sunnah, punya cukup perbendaharaan dalil 'di luar kepala' sehingga bisa menjawab semua pertanyaan orang awam.

" Ahli agama itu orang yang pintar melaksanakan ajaran agama, bukan orang yang pintar ngomong atau pintar menjawab pertanyaan dengan dalil ", jawab eyang.

Ya, aku mengerti.  Di masyarakat yang beragam ini, orang-orang memandang ajaran agama dengan kacamata yang berbeda-beda.  Aku sendiri merasakan ajaran agama  sebagai sesuatu yang mempermudah dan memperindah kehidupan, mengantar manusia menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Kurasakan inilah salah satu makna iman. Sementara mungkin bagi orang yang belum faham, agama adalah kewajiban-kewajiban dan ritual yang membebani.

Penting bagi kita untuk menata hati dan pikiran bahwa segala aturan Allah adalah untuk kebahagiaan manusia, maka kita akan mematuhiNya dengan rela/ikhlas dan menjalani perintahNya dengan rasa senang dan bahagia.  Bukan sebuah keterpaksaan untuk menggugurkan kewajiban, atau sebuah sarana untuk terkabulnya permohonan.

Aku pernah mendengar kalimat seorang sahabatku ; " Ustadz-ustadz itu bikin aku muak, ternyata ujung-ujungnya duit ".  Barangkali yang dia bicarakan adalah ustadz yang menjadikan jalan dakwahnya sebagai sarana mencari uang, wah..... dia bukan ahli agama dong, kan Allah melarang kita menerima upah saat menyampaikan firmanNya.

Ahli agama itu ternyata bukan hanya orang yang berdiri di atas podium, mempesona pendengarnya dengan untaian ayat-ayat al qur'an, atau orang yang pernah mondok bertahun-tahun, atau sarjana agama  ..... ahli agama itu bisa siapa saja, bahkan orang yang bacaan al qurannya masih terpatah-patah, yang penting dia pandai menjalankan perintah Allah.

Yang paling sulit melaksanakan ajaran agama ternyata bukan kewajiban-kewajiban ritual, melainkan kewajiban-kewajiban batiniah seperti menahan amarah, menghilangkan iri, benci, sakit hati, menghiasai hati dengan kasih sayang dan menjaganya untuk selalu mengingat Allah. Kita perlu mendidik diri sendiri dan keluarga tentunya, bahwa segala kewajiban batiniah yang tidak kelihatan ini adalah sesuatu yang penting dan menguntungkan buat diri kita. 

Fahami  perintah Allah di al quran yang meliputi hal yang lahir dan batin, laksanakan dengan penuh cinta dan patuh kepadaNya, maka kitapun menjadi ahli agama.

Sabtu, 25 Februari 2012

Jakarta Oh Jakarta


Aku pameran "Adi Warsa Indonesia 2012" di JCC mulai tgl 15 sampai 19 february 2012, merupakan pameran yang menampilkan kain terbaik dari seluruh Indonesia mulai dari batik, songket, tenun, jumputan, busana lukisan  dll dll.

Kali ini aku diajak PTPN 11, BUMN yang membina batik tulis dan jumputanku, posisiku di hall B stand no 306.  Keramaian terpusat hall B ini, tiap hari ada fashion, kadang ditambah talk show dan demo seputar busana dan kain.

Setiap berangkat pameran, bawaanku adalah senang (selain produk yang banyak tentunya ... hehehe), banyak kebahagiaan di Jakarta.  Selain pameran yang memberi peluang menambah omzet dan pelanggan, juga senangnya bertemu banyak teman dan suka melihat indahnya Senayan.  Menginap di Bulungan yang asri oleh banyaknya pepohonan, sarapan pagi di warteg dekat penginapan dengan pilihan menu yang banyaknya sampai 30 lebih. Juga mie ayam Hang Lekir mas Yanto di dekat mushala luar JCC, mie ayam yang bisa didiscount bila sudah langganan.

Begitulah, meskipun pada awalnya pemerannya sepi, seneeeng aja sampai aku bertemu dengan wanita itu -wanita yang membuatku melihat sisi lain jakarta-.

Kali pertama bertemu dengannya malam-malam pas pulang pameran, saat aku naik taksi di pertigaan jalan masuk lewat hall B, wanita itu minta uang pada sopir taksi yang aku naiki tapi dia tidak mendapat sepeserpun. 

Kali kedua bertemu dengannya tetap di malam pulang pameran, kulihat 'pemandangan' yang langsung membuat air mataku berjatuhan.  Saat sedang menunggu taksi, wanita itu mengatur lalu lintas yang tidak ramai tak jauh dari tempatku berdiri, mataku tertumbuk pada tiga orang anak kakak beradik (mereka anak wanita itu) sedang tertidur pulas di trotoar, anak yang paling kecil ditidurkan di atas bangku panjang. Di keremangan malam aku bisa melihat kaki dan wajah mereka kotor sekali. 

Melihat hal itu spontan aku mengajak Yudhi berbalik menuju kantin koperasi JCC, aku belikan mereka 2 porsi besar nasi dengan lauk ayam dan ikan laut goreng.  Sengaja aku pilih lauk kering karena anak-anak itu sudah tidur, kuharap nasinya bisa digunakan sarapan esok pagi.

Ketiga anak itu membuatku ingat anak-anakku, seandainya mereka anak-anakku..... betapa teriris irisnya hati?  Bila sesama muslim bersaudara, anak-anak mereka adalah anak-anak kita juga.  Mereka membutuhkan tempat yang nyaman untuk beristirahat, bukan beratap langit beralaskan trotoar seperti ini.  Mereka bisa masuk angin dan sakit kan? trus mereka sekolah apa tidak ya? tanyaku di hati.

Hatiku baru terasa lega ketika esok malamnya aku berbincang dengan wanita itu.  Kubawakan mereka mie ayam Hang Lekir mas Yanto yang enak, kusalami anak-anak itu, kubelai pipinya dan kudoakan dalam hati.  Wanita itu bercerita bahwa rumahnya di Pejompongan, anak yang sulung lelaki klas 2 Madrasah Ibtidaiyah, yang nomer 2 cewek masih TK, si kecil masih play group katanya.  Lega mendengar mereka punya rumah dan anak-anak itu sekolah, lega karena orang tuanya tidak menyuruh anak-anak itu  mengemis.

Sudah sering aku pameran di JCC, baru kali ini  bertemu hal yang menyayat hati, mungkin karena kawasan Senayan termasuk wilayah yang bersih dari pengemis dan gelandangan.  Kurasakan adanya kontradiksi yang amat mencolok.  Di dalam gedung JCC sedang berlangsung pameran yang megah, dipenuhi karya para perancang yang harganya jutaan dan laris !! sementara di luar gedung ada seorang wanita yang musti bekerja keras untuk mendapatkan seribu-dua ribu rupiah.  Di dalam gedung 'bertaburan' wajah yang penuh kegembiraan, baju bersih dan menebar bau wangi, sementara di luar gedung ada orang bertabur peluh,
kotor dan bau.

Adanya si kaya dan si miskin adalah sunatullah.  Si miskin membutuhkan uluran tangan si kaya.  Tidakkah kita sadari bahwa si kayapun membutuhkan si miskin untuk membuktikan kepada Tuhannya bahwa dirinya adalah orang yang berbuat kebaikan?

Jangan rendahkan orang fakir, miskin, yatim, gelandangan .......... mereka adalah orang penting yang lebih penting dari presiden, menteri atau pejabat,  karena lewat mereka Allah menguji kita, apakah kita adalah hambaNya yang patuh menyisihkan harta yang Allah rizkikan pada kita? apakah kita orang yang sudi berbagi? apakah kita orang yang penuh kasih pada sesama?
  

Jumat, 24 Februari 2012

Memanage Kebaikan


Kebaikan Memberi Makan Orang Miskin

Memberi makan fakir miskin merupakan kebaikan yang banyak dianjurkan di dalam al quran, bahkan orang yang tidak menganjurkan orang lain memberi makan fakir miskin disebut sebagai orang yang mendustakan agama. 

Coba buka QS. 69:34  ,   QS. 74: 44 ,  QS. 76;8-9  ,  QS. 89;19  , QS. 90;14&nbrp; ,  QS. 106;4  , QS  107 ;3   Ayat-ayat yang aku sebutkan itu terkait dengan memberi makan orang miskin, menyiratkan betapa pentingnya perintah Allah yang satu ini hingga Dia mengulang-ulangnya di beberapa surat.
Berikut ini sebagian terjemahan ayat-ayat tersebut :

QS. Al-Haaqqah (Al-Haqqah) [69] : ayat 34
[69:34] Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.


QS. Al-Insaan (Al-Insan) [76] : ayat 8
[76:8] Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.


QS. Al-Insaan (Al-Insan) [76] : ayat 9
[76:9] Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.


QS. Al-Fajr [89] : ayat 18
[89:18] dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,


QS. Al-Balad [90] : ayat 14
[90:14] atau memberi makan pada hari kelaparan,

Kita pada umumnya memberi uang kepada pengemis, ya kan? Tapi ternyata Allah tidak menyuruh kita memberi uang, melainkan memberi makan seperti makanan yang kita makan, walaupun memberi uang juga tidak dilarang.

Untuk itulah aku berusaha untuk memberi makan fakir miskin setiap hari, tapi kenyataannya aku belum bisa melakukannya setiap hari.  Persoalannya kadang aku sakit, lelah, sedang bepergian atau sibuk....., programku jadi suka bolong-bolong.  Lama-lama aku sadari,  bahwa aku memerlukan management untuk berbuat kebaikan yang paling dianjurkan di al quran ini.

Aku harus mulai membuka pikiran dan hatiku bahwa memberi makan orang miskin itu sebuah pekerjaan penting yang sama pentingnya dengan pekerjaanku mengelola butik. Bekerja mencari nafkah adalah perintah Allah, memberi makan orang miskin juga perintah Allah.  Aku musti mengerjakannya dengan 'profesional', apalagi Allah memberiku makan tiap hari, tak pernah terlewat satu haripun !!! Tidakkah aku bersyukur atas semua ini?

Semula kupikir untuk mengerjakan proyek berbuat kebaikan ini aku tidak punya 'karyawan', berarti aku musti mengandalkan diri sendiri dulu, baru orang lain.  Aku tidak mungkin menyuruh bu Kot memasak untuk orang-orang miskin, karena dia sudah sibuk memasak untuk keluarganya sendiri dan keluargaku plus 2 orang karyawan cowok, bu Kot juga punya pekerjaan 'njumput' di butik.  Kalau aku membeli nasi bungkus jadinya malah boros, kesimpulannya ya harus memasak sendiri, kecuali terpaksa.

Mulailah aku merencanakan bangun pagi dan tidak tidur lagi setelah shalat subuh.  Pagi buta aku mengaji al quran sambil memasak, ngeblog dan fb an....... hahaha..... Bisa tuh !!! Ingin tahu caranya?  Hmmm, memasaknya sambil dengerin bacaan al qur'an dari youtube sambil mengartikan ayat-ayatnya di dalam hati, kalau lupa artinya ya buka buku al qur'an terjemah per kata.  Aku juga mengulang-ulang qiraah Syeh Misary Alafasy sampai aku bisa melagukannya dengan nada dan bacaan yang tepat (alni pernah memuji caraku melagukan al qur'an lo).  Selesai memasak aku buka fb, disini aku juga ngaji  untuk kurenungkan di hari ini, ada ustadz arifin ilham, kang Ary Ginanjar, group dakwah, dan aneka status sahabat yang menuliskan hadits dan ayat-ayat al quran.  Kalau sempat baru deh ngeblog sambil dengerin musik instumentalia kesukaanku. Selesai  jam 6 pagi, kegiatanku dilanjutkan dengan  mengurus Alni, Insan dan mas Hary.

Program pagi yang manis bukan? Tapi .... prakteknya tak seindah kedengarannya .... hmmm ...... aku yang tidak terbiasa bekerja di dapur ini ternyata gampang masuk angin bila menyentuh air di pagi yang dingin itu, padahal memasak kan identik dengan mencuci beras, sayuran dan juga piring dan panci kotor. Sejak menjalankan kebiasaan pagi seperti itu, sesampai di butik biasanya aku malah berselimut dan bau minyak angin, wah..... jadi tidak produktif nih.  Berarti aku harus menata ulang managementku. 

Aku musti menyingkat waktuku berada di dapur dan bersentuhan dengan air...... duh, bagaimana caranya ya?  Berarti aku tidak bisa mengandalkan diri sendiri, aku lalu menyuruh bu Kot memasak lauk awet seperti sambal goreng kering tempe, kadang juga tumisan setengah matang yang bisa kumasukkan di kulkas, tinggal ngangetin di pagi harinya.  Beres deh !!!  Tapi kendala yang lain muncul lagi.....
Suamiku yang bertugas membagikan nasi bungkus itu kadang lupa tidak membawa nasi yang  sudah kupersiapkan saat dia keluar rumah.  Wah, berarti harus ada 'distributor' baru, lalu muncullah To dan Yudhi sebagai pengganti mas Hary.

Aku jadi ingat bagaimana ISO mengajari mengelola perusahaan, setelah sistem terbentuk dan dilaksanakan, musti dievaluasi dan dilakukan perbaikah sana sini sampai tercapai tujuan.  Merumuskan tujuan menjadi hal pertama, lalu membuat sistem dan melaksanakannya, setelah itu mengevaluasi dan memperbaiki bila ada hal yang mesti dirubah dan disempurnakan.

Ingin memberi makan fakir miskin juga? Berikut ini tips dariku :
-  Ambil keputusan untuk memberi makan fakir miskin setiap hari dan lakukan dengan serius.
-  Sesuaikan dengan kemampuan yang penting rutin, bisa dimulai dari satu bungkus nasi setiap hari. 
-  Tingkatkan menjadi dua bungkus dan seterusnya.
-  Ajak seluruh anggota keluarga terlibat dalam program ini, misalnya ; anak-anak yang sudah besar disuruh berangkat sekolah lebih awal agar bisa membagikan nasi sepanjang perjalanannya ke sekolah, begitu pula bapak/ibu berangkat ke kantor lebih awal untuk membagikan nasi. Remaja putri diajak 'turun' membungkus nasi dan jangan melarang balita anda bila dia ingin 'membantu', katakan padanya tentang program berbagi yang tengah dijalankan. Aktifitas ini akan mendidik seluruh anggota keluarga untuk berbuat baik.
-  Pada saat membungkus dan membagikan nasi, hubungkan hati dengan Allah, berdoalah agar nasi-nasi yang sedang dipersiapkan jatuh ke orang yang benar-benar membutuhkan.  Bermohonlah agar Allah juga menerima kebaikan yang kita lakukan.
-  Pikirkan bagaimana solusinya bila tiba-tiba ada perubahan situasi, misalnya sakit atau bepergian.  Usahakan dalam keadaan apa saja masih berbagi makanan, mungkin dengan jalan membeli nasi bungkus atau membeli kue yang mengenyangkan.
-  Bila sedang bepergian jauh dan membawa kendaraan sendiri, bawaanku adalah cake dan aqua yang kubagi sepanjang perjalanan, pertimbanganku memilih cake adalah tidak cepat basi, mengenyangkan dan mudah dibuat.

Khusus bagi ibu dan remaja putri yang terjun ke dapur, ada tips khusus agar kita tidak telalu lama mendekam di dapur :
- Siapkan bumbu dasar yang sudah diblender dan ditumis di dalam kulkas.
- Pilih menu yang tidak susah dan tidak lama memasaknya, misalnya tumisan dipadu mie instan dan telur dadar. 
- Sediakan ayam yang sudah diungkep di dalam kulkas, tinggal menggorengnya saat dibutuhkan.
-  Ada menu yang bisa dimasak secara kilat khusus , bisa jadi pilihan saat sedang sibuk atau malas, contohnya : nasi goreng, tahu tek-tek, mie goreng instan yang ditambah sosis, sawi hijau dan dadar telur (yang ini tak perlu pakai nasi sudah kelihatan 'keren')
-  Memberi makan fakir miskin tak harus dengan nasi bukan? Bisa dengan kue tradisionil yang mengenyangkan, cake dan bakery, taruh dua potong kue di kotak lalu tambahkan aqua (ingat saat rapat/pelatihan jadinya... hehehe)
Bila anda punya tips yang lain, silahkan menambahkan ya, barangkali aku dan sahabatku yang lain membutuhkannya.  Yuk ramai-ramai memberi makan fakir miskin, mumpung masih tinggal di Indonesia .....  hehehe..... cak Edy Yusuf bilang, bila beliau di Eropa susah nyari fakir miskin, makanan disana juga mahal banget.  Indonesia adalah surga bagi orang yang ingin berbuat kebaikan.

Rabu, 22 Februari 2012

Pilih Dekat Pejabat atau Dekat ......

Tadi siang aku ketemu teman wanita di Surabaya, pengusaha UKM (usaha kecil milyaran.... hehehe) sepertiku juga.  Dia bercerita dengan penuh semangat tentang betapa dekatnya dia dengan istri orang nomer titik titik di propinsi ini. Dia pernah diajak oleh nyonya pejabat ini rekreasi ke Bali, hanya bertiga dengan si nyonya dan putranya.... oh bukan bertiga ding,  berempat apa berlima gak jelas karena plus ajudannya, ajudannya satu atau dua gak dia ceritakan sih.

Temanku yang bawaannya menyenangkan ini bercerita tentang fasilitas-fasilitas VVIP yang dia rasakan sejak naik pesawat, nginap di hotel, hingga rekreasi yang mahal mahal seperti naik banana boat dan banyak lagi.  Bahkan dia bercerita betapa banyaknya rupiah yang dipakai si anak pejabat ini untuk bersenang-senang.....

Apa yang terpikir oleh anda tentang cerita temanku ini?
Yang terpikir olehku malah anak-anak jalanan dan orang-orang pinggiran ....... emang apa hubungannya ya? Banyak..... Akupun bilang pada temanku ini ;" Sebenarnya kalau dekat dengan pejabat kita punya kesempatan untuk menyampaikan uneg-uneg rakyat kecil lo!!!". Tapi temanku itu tidak merespon ucapanku, mudah-mudahan dia memikirkannya nanti.

Aku jadi ingat kisah ibu Hasri Ainun Habibie (aku mengagumi beliau), pernah saat melihat anak-anak jalanan dari kaca mobilnya beliau bilang bahwa dia merasa malu duduk di atas kendaraan yang nyaman sementara anak-anak itu mungkin kekurangan biaya sekolah dan bahkan kekurangan makanan.  Lalu besoknya dia menyuruh asistennya untuk menghimpun anak-anak itu, kemudian menyantuni mereka dalam sebuah yayasan.  Ada beberapa yayasan beliau dirikan untuk membantu banyak rakyat miskin di seluruh Indonesia.

Kisah temanku yang dekat dengan pejabat ini menjadi kisah yang kontradiktif ketika aku pulang ke Malang naik bis di sore harinya.  Duduk di sampingku seorang bapak dengan kulit hitam legam dan wajah yang tidak ramah.  Aku cuek saja dan bermaksud tidur selama perjalanan, tapi skenarioNya merubah niatku.

Awalnya aku mendengar pembicaraan lelaki ini tentang PSK dan anak-anak jalanan lewat ponselnya.  Aku tertarik, lalu aku bertanya, beliau dari mana dan apa profesi beliau.  Ternyata beliau seorang pengusaha juga, tapi beliau juga seorang sukarelawan yang mendampingi anak-anak jalanan, PSK dan orang-orang pinggiran.  Kesimpulanku, dia menjembatani antara dhuafa-dhuafa itu dengan pemerintah (dinas sosial) dan fihak lain yang sudi mengulurkan tangan pada mereka.

Dalam sehari ini aku mendengar dua kisah yang berlawanan.  Si teman wanita dengan kedekatannya dengan pejabat dan kesempatannya mencicipi gaya hidup mewah mereka dan si bapak di dalam bis yang begitu menikmati kedekatannya dengan rakyat paling miskin yang duduk di strata terendah masyarakat kita.

Kisah yang dibawa si teman wanita penuh dengan kebahagiaan dan tawa, sedang kisah yang dibawa si bapak penuh dengan kisah pilu dan ketidak adilan yang membuat hati miris.

"Saya malah sering menolak undangan makan bersama pejabat, lebih enakan makan bersama fakir miskin", kata si bapak di dalam bis.

Bagaimana dengan `nda? Lebih suka dekat dengan pejabat atau dekat dengan rakyat kecil?  Kalau Indah sih lebih suka dekat dengan orang-orang saleh, tak peduli dia pejabat atau bukan .......

Aku sebenarnya bukan orang yang anti pejabat, tapi aku juga bukan orang yang suka dekat-dekat pejabat, biasa saja.... mereka juga manusia biasa kok.  Hmmm ... dekatnya Indah dengan pejabat sih paling waktu mereka membeli produkku saat pameran. Biasanya sih saat ada pejabat memilih-milih barang kita, si pengusaha akan ribut untuk foto bersama, tapi aku tidak. Meskipun aku sering pameran yang dibuka presiden dan kadang-kadang dibeli sama ibu menteri dan ibu-ibu pejabat yang lain, aku tidak punya foto bareng mereka, kecuali foto waktu menerima penghargaan UMKM Award itu thok.

Bagiku sebuah hubungan dekat haruslah hubungan yang berdasarkan niat tulus karena Allah. Allah menyuruh kita saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa (buka QS. Al Maidah ayat 2), semestinya inilah yang menjadi landasan kita dalam berhubungan dengan siapapun.

Tapi aku memang lebih suka dekat dengan dhuafa, bagiku berinteraksi dengan mereka memberi kekayaan batin dan kebahagiaan tersendiri.  Pernahkah anda membelai kepala anak-anak yang kurang beruntung?  Rasul suka membelai kepala anak yatim lo. Bila belum, cobalah lakukan dengan penuh sayang, doakanlah mereka dengan tulus agar Allah berkenan memberi masa depan yang baik buat mereka.  Rasakanlah betapa kayanya anda sekeluarga ! 

Selasa, 21 Februari 2012

Mohon Maaf

Indah minta maaf ya, karena gak sempat pamitan pas pergi pameran 'Adi Wastra Indonesia 2012'.  Selama seminggu tidak ada tulisan baru di blog, maaf ...... Sebenarnya sih Indah sudah berusaha melakukan terbitan secara terjadwal, biar selalu ada yang baru tiap 2 hari sekali, tapi ternyata gak mau terbit ...... mungkin karena salah settingnya.

Sekarang Indah sudah nyampek rumah, bisa nulis lagi dan banyak cerita selama pameran plus banyak pelajaran berharga selama seminggu di Jakarta.  InsyaAllah Indah akan bagikan untuk sahabatku semua.

Memaafkan Kesalahan Orang


QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 134
[3:134] (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dibalik perintah Allah untuk memaafkan, tersembunyi hikmah yang luar biasa.  Diantara hikmah itu adalah karuniaNya yang tak terkira. Yang kumaksud dengan karunia yaitu segala hal yang menyenangkan dan membahagiakan kita, mulai dari rejeki berupa materi/uang, sampai kebahagiaan hati yang tak bisa diukur dengan materi, pada puncaknya adalah keridhaan Allah dan surgaNya.  Aku pernah mengalami keajaiban memaafkan yang sampai sekarang membuatku selalu memaafkan orang lain, pengalaman itu kutulis di artikelku "Keajaiban Memaafkan".

Apa tandanya bahwa hati kita sudah penuh maaf?
Hati kita dipenuhi kedamaian dan keindahan, tak ada dendam atau sakit hati.

Bila saat disebut nama seseorang, hati kita jadi sakit atau ada perasaan tidak enak sedikit saja, maka hati kita belumlah dikatakan memaafkan.  Memaafkannya baru terhenti di bibir saja, padahal memaafkan itu haruslah dari hati yang tulus.

Beri maaflah orang lain walaupun orang itu tidak pernah meminta maaf kepada kita.

Untuk memudahkan proses memaafkan, ingatlah bahwa memaafkan itu tidak akan merugikan kita sedikitpun, bahkan memaafkan memberi kita keuntungan yang banyak.  Jadikan reward dari Allah sebagai motivasi kita dalam mematuhiNya.

Aku juga suka mengingat hukum gaya tarik menarik di alam semesta, bila kita memelihara perasaan negatif, maka kehidupan kita akan dibanjiri hal negatif juga, dan begitupun sebaliknya.  Memaafkan adalah hal positif yang akan menarik hal positif lainnya dalam kehidupan kita. 

Dalam mengarungi kehidupan ini kita membutuhkan petunjuk dan tuntunanNya dan petunjukNya hanya sampai pada hati yang bersih dan suci.  Itulah perlunya menjaga hati kita tetap suci. 

Selain memaafkan, mudahkan diri kita untuk meminta maaf kepada orang lain meskipun kepada anak-anak kita, karyawan/bawahan kita, apalagi bila kita memang bersalah.

Bila masih merasa sulit memaafkan, ingatlah bahwa akan lebih sulit buat kita bila hati kita tidak bisa memaafkan.  Kitapun sering melakukan kesalahan dan membutuhkan maaf orang lain.  Kita juga membutuhkan ampunan Allah.


QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 149
[4:149] Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa


QS. Asy-Syuura (Asy-Syura) [42] : ayat 43
[42:43] Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.

Jumat, 17 Februari 2012

Antara Muludan, Habil dan Qabil

Hari minggu awal february ini bertepatan dengan maulid Nabi.  Untuk pertama kalinya ada peringatan maulud Nabi di masjid perumahanku, aku salah satu panitianya. 

Acaranya meriah, mulai jam 2.30 yang menampilkan aneka kepintaran TPQ Anak Saleh (TPQ ini aku sponsornya). 
Anak yang lucu-lucu itu maju ke depan membawakan doa harian, surat pendek, menyanyi dan menari tari Saman. Dilanjutkan pembacaan shalawat Nabi, tibaan oleh grupnya Yudhy (dia karyawanku yang ustadz TPQ), lalu tausyiah dari seorang ulama.

Yang menarik bagiku bukan acaranya .... tapi makanannya... hehehe.  Maksudku....

Ibu RT telah menggerakkan ibu-bu se perumahan untuk membawa 2 nasi kotak ke masjid untuk acara ini, sedangkan santri TPQ disuruh membawa buah-buahan. Nah ini dia bagian menariknya.....

Nasi yang terbungkus kotak, tak bisa dilihat isinya kecuali dibuka dulu.  Diantara kotak-kotak itu ada yang isinya amat 'memprihatinkan', membuatku jadi bertanya-tanya, apakah di perumahan ini ada orang yang begitu tidak mampu  yang dengan terpaksa menyetor nasi kotak dengan isi 'seadanya' ( perasaanku kok disini tuh nggak ada dhuafanya!!! ) Ataukah nasi ini berasal dari ibu-ibu pelit yang berpikir, "aaah, kan gak ada yang tahu isinya apa, yang penting nyetor nasi kotak".

Diantara buah-buahan yang dibawa para santri juga ada yang 'lucu-lucu'.  Diantara tumpukan jeruk mandarin, peach, semangka, nanas dll , ada apel yang kuecil kuecil, BS pula dan banyak lagi hehehe.......  kontras sekali.

Kukira di dunia ini, setiap orang yang memberi pastilah dengan pemberian yang terbaik..... rupanya pendapatku itu sudah saatnya 'direvisi' .... hehehe.  Ternyata tidak semua orang mengerti bahwa sebuah pemberian mestinya adalah sesuatu yang terbaik yang kita punya, bahkan Allah menyuruh kita memberi dengan sesuatu yang kita cintai.

QS. Al-Baqarah [2] : ayat 177
[2:177] Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa
Aku jadi ingat kisah pengorbanan dua orang putra Nabi Adam, Habil dan Qabil.  Habil berkorban dengan ternak terbaiknya dan Qabil berkorban dengan hasil panennya yang terjelek.  Tahu kan kisah selanjutnya?
Kisah di dalam al quran adalah pelajaran yang abadi, berarti di setiap generasi manusia ada manusia 'jenis Habil' dan ada yang 'jenis Qabil'.
Manusia yang memberi dengan sesuatu yang dicintainya disebut Allah sebagai manusia yang benar imannya, berarti sebaliknya bagi manusia yang memberi dengan sesuatu yang buruk.
 
Yah ..... kupikir ibu-ibu pelit yang nyetor nasi kotak 'seadanya'  menyangka bahwa sebuah pemberian tidak ada nilainya di hadapan Allah.  Sayangnya lagi, ibu-ibu pelit ini tidak menyadari betapa pentingnya mengajarkan nilai kedermawanan kepada anak-anak mereka.  Mestinya saat anak-anak disuruh membawa buah-buahan, ibu-ibu itu menganggap ini adalah kesempatan untuk mengajarkan anak-anak merayakan kelahiran Nabi dengan hal yang terbaik sekaligus mengajari mereka memberi dengan sesuatu yang dicintai.
Mudah-mudahan Allah menuntun kita untuk menjadi manusia mulia yang Allah sebut manusia yang benar imannya.

Minggu, 12 Februari 2012

Beratnya Menepati Janji

Kamis kemarin Insan bilang padaku, hari Sabtu depan dia minta dibuatkan cake untuk dibawa ke sekolah. Kukira dalam rangka memperingati maulud Nabi sekolah mewajibkan siswanya membawa kue.  Tapi kata Insan ini inisiatif dia sendiri membawa kue untuk dinikmati temannya sekelas pada peringatan maulud Nabi nanti, jadi cakenya musti satu lingkaran besar yang bisa dipotong jadi 30 potong.  Akupun menyanggupi, wong anakku mau berbuat baik, aku harus mendukungnya bukan?  Apalagi permintaannya hanya cake.

Saat aku menyatakan kesanggupanku, aku berpikir itu pekerjaan yang mudah saja, tinggal mengaduk pakai mixer lalu memanggangnya 25 menit, beres, cepat dan mudah.  Tapi dugaanku meleset.......... untuk ke sekian kalinya aku merasakan beratnya menepati sebuah janji yang sederhana.

Hari jum'atnya aku ada meeting ke Surabaya, pulangnya mampir dulu  di JMP (Jembatan Merah Plaza) browsing sutera , pulangnya sudah malam.  Di rumah, Insan mengingatkan akan janjiku besok membuatkan cake.  Wah, ternyata persediaan telur tinggal 2 biji, gak cukup untuk membuat cake.  Akupun menyuruh Insan membeli telur di toko tak jauh dari rumah, ternyata tokonya sudah tutup. Aduh !!!

Paginya aku bilang ke Insan aku akan membelikan cake di toko bakery saja bersamaan dengan berangkat sekolah, tapi dia tidak mau, harus cake buatan ibuk katanya.  Oh !!

Aku musti melewati perjuangan 'berdarah' untuk mendapatkan setengah kilogram telur. Di pagi buta itu aku ke toko tak jauh dari rumah, masih tutup, akupun melanjutkan perjalananku ke toko yang agak jauh dari rumah, masih tutup pula. Dipagi yang dingin itu aku gerah oleh keringat karena acara jalan-jalan mencari telur.

Alni bilang, tokonya buka jam 6.  Berarti tak cukup waktu untuk membuat kue karena Insan berangkat pukul 6.30.  Akupun pasrah, aku bermohon pada Allah agar aku diberi jalan untuk menepati janji.  Saat pagi mulai terang, aku mencoba lagi ke toko yang terdekat, masih tutup, berarti Alni benar, toko buka jam 6.  Lunglai, akupun berjalan pulang.... saat itulah aku melihat bu Sri tetanggaku sedang membuka pagar.  Kami saling menyapa, lalu aku mencoba bertanya apa dia punya persediaan telur, kalau ada aku mau pinjam.  Alhamdulillah bu Sri punya 6 telur.

Akupun bergegas pulang dan memenuhi janjiku pada Insan. Rasanya lega sekali saat Insan berangkat sekolah dengan membawa satu lingkaran cake yang masih panas.



Begini beratnya memenuhi janji....., makanya di al quran disebut bahwa orang-orang yang memenuhi janji itu jumlahnya sedikit.  Walau berat, bila kita mempunyai komitmen untuk menepati janji, Allah pasti menolong kita, apalagi bila kita menjanjikan sesuatu yang baik dan kitapun berjanji untuk kebaikan.

QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 76
[3:76] (Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.


Jumat, 10 Februari 2012

Kristal Air Zam-zam

Aku jumpa buku 'The True Power of Water' karya dr Masaru Emoto di tahun 2008, buku itu sendiri diterbitkan pertama kali di Indonesia pada th 2006, berarti sudah 6 tahun yang lalu, tapi rasanya ilmunya masih fresh.  Sampai sekarang rasanya gak bosan-bosan membacanya berulang-ulang, banyak pengetahuan baru, sekaligus menambah keimanan.

Mungkin dulu saat pengobatan ala barat sedang dipuja, pengobatan lewat doa-doa yang dibacakan di air dianggap sebagai suatu hal yang kuno dan tidak masuk akal.  Untungnya bagi umat Islam ada contoh dari Nabi dan para sahabat, keimananlah yang bicara. Kini lebih yakin lagi sejak penemuan dr Masaru yang mencengangkan itu.

Aku jadi ingat saat Insan sakit non medis (hasil observasi di rumah sakit tidak detemukan penyakitnya, tapi anaknya selalu kesakitan di dada) lalu kubawa ke kiai.  Oleh bapak Kiai diberi air putih yang setiap hari 'mendengar' bacaan al quran dari santri-santrinya.  Saat itu aku sudah 'kenal' kristal air dr Masaru Emoto, jadi menambah keyakinanku.

 Saat membaca buku itu, yang paling membuatku penasaran adalah bagaimana ya rupa kristal air zam-zam? karena di buku ini tidak ada gambar kristal air zam-zamnya.  Akupun browsing dan hasilnya lebih menambah keimanan.

Dr Masaru Emoto mengakui bahwa kristal air zam zam adalah kristal air yang terindah dan tercantik diantara semua kristal air di dunia, berbentuk seperti bunga atau cakra, bagaikan bertahta berlian mutu manikam, berkilau memancarkan belasan warna.




Amati struktur air yang berbentuk heksagonal amat simetris, anggun dan amat indah, ditunjang pancaran warna yang memukau.  Inilah kristal air terindah di dunia.

"Sebaik-baik air di muka Bumi adalah air Zamzam, di dalamnya ada makanan yang mengenyangkan dan obat yang menyembuhkan penyakit." (HR. Thabrani dan Ibnu Hibban).

Rabu, 08 Februari 2012

Doa, Musik dan Cinta Untuk Air

Dari penelitian dr Masaru Emoto tentang air mengungkap; ternyata air merespon pesan yang kita katakan padanya baik melalui lisan atau tulisan, juga merespon gambar dan suara.  Saat kita katakan cinta dan terimakasih, air membentuk kristal yang indah, begitupun dengan ucapan-ucapan baik lainnya seperti bahagia dan doa-doa.  Musik yang indah membentuk kristal yang indah juga, sebaliknya bagi musik heavy metal air tak mampu membentuk kristal.

Saat merasa tidak enak badan, cobalah mengatakan hal sebaliknya, katakan ,'aku sehat', maka air di dalam tubuh kita akan merespon dan memperbaiki sel-sel tubuh kita.  Bila perlu, minumlah air hado.  Caranya, beri label atau ucapan yang kita inginkan pada air, ketuklah botol air, lalu biarkan 2 - 3 menit untuk memberi kesempatan air membentuk kristal, lalu minumlah.  Bila ingin mengikuti cara Rasulullah, bacakan al fatihah ke air, lalu minumlah. Air adalah pengobatan yang paling menyentuh akar penyakit, karena partikel sub atom di dalam tubuh kita terdiri dari air dan hanya terjangkau oleh air.


kristal air saat dibacakan doa Islam

Tubuh kita 70% nya adalah air, berarti kita adalah air, seperti halnya orang-orang yang kita sayangi, mereka  juga air.  Maka ucapkanlah ucapan yang baik kepada diri kita sendiri dan kepada orang-orang yang kita sayangi.  Perdengarkan kepada telinga kita dan telinga orang-orang yang kita sayangi, ucapan yang sejuk, doa, musik dan lagu yang indah.



yuk beresonansi dengan alam.

Dr Masaru Emoto dalam bukunya 'The True Power of Water' melukiskan bahwa setiap benda mempunyai 'hado'.  Hado merupakan energi gelombang intrinsik dari sebuah benda yang sulit dilihat.  Beliau menganjurkan kita untuk banyak-banyak 'beresonansi' dengan alam, menikmati pagi, sinar matahari dan bunga-bunga.  Alam akan memberi kita hadonya yang akan membuat kita semakin sehat dan bahagia. 


Selasa, 07 Februari 2012

Sedekah Dalam Lapang dan Sempit

Aku pernah mendengar ucapan :" Untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja sudah kesulitan, kok disuruh bersedekah ".  Saat itu aku jawab begini :"Berarti ibu yang musti menerima sedekah".

Sekarang kutahu jawabanku itu salah dan andai ada orang bicara seperti itu lagi padaku, jawabku sekarang adalah .......

Yang menyuruh kita berinfaq dalam keadaan lapang atau sempit adalah Allah -Sang Maha Pemegang Rejeki-.
QS. Ali Imran (3:133-134)“ Bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan bergegaslah menuju surga, yang lebarnya seluas langit dan bumi, disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang berinfak dalam keadaan lapang maupun sempit, orang-orang yang sabar menahan amarah dan orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mengasihi orang-orang yang berbuat kebajikan.” 

Baiklah, Indah mau 'mendongeng'.  Duduk manis anak-anak ..... hehehe.
Ada seorang gadis miskin dipersunting seorang saudagar yang kaya raya.  Saudagar ini amat sangat cinta kepada istrinya, begitupun sebaliknya. Tiap hari wanita itu diberi uang belanja 500 ribu yang dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan juga untuk bersedekah.  Suatu hari, sang suami hanya memberinya 50 ribu dan bilang :"Tolong cukupkan uang ini untuk belanja keluarga kita dan jangan lupa bersedekah.  Aku akan memberimu lagi nanti ".  Tentu saja wanita itu mematuhi suaminya, tanpa ragu sedikitpun dia gunakan uang yang ngepres itu untuk bersedekah.  Wanita itu begitu yakin akan cinta dan janji suaminya yang tak akan membiarkannya kebingungan dengan uang yang sedikit itu. 

Kesempitan atau kelapangan yang sedang kita alami adalah pemberianNya, berarti Dia berhak dong menyuruh-nyuruh kita bagaimana memperlakukan pemberianNya itu.  Dan kita sebagai hambaNya mestinya sadar bahwa Dia punya khazanah kekayaan yang tak terbatas, xakin bahwa Dia tak akan membiarkan hambaNya yang patuh berada dalam kekurangan, yakin akan cintaNya yang besar yang tak bisa dibandingkan dengan cinta makhluk.  Bila cinta seorang suami membuatnya tak tega membiarkan istrinya berada dalam kesempitan, apalagi cinta Allah kepada hambaNya.  Allah sudah berjanji, dan Dia tak pernah menyalahi janjiNya.

(QS.Ath Thalaq : 7)“Hendaklah orang yang mampu memberi sedekah menurut kemampuannya. Dan hendaklah orang yang disempitkan rizkinya memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”

 “Adapun orang yang memberikan hartanya (untuk kebajikan) dan memelihara dirinya (dari kejahatan) serta membenarkan hal-hal yang benar, Kami akan memudahkannya dengan memberi jalan yang mudah." ( Surat Al Lail 5-7)

Ayat-ayat tersebut di atas merupakan janji Allah bahwa Dia akan memudahkan dan memberikan kelapangan bagi orang yang bersedia bersedekah dalam keadaan lapang atau sempit.

Saat dalam keadaan sempit, seseorang cenderung merasa pesimis dan suka menghitung-hitung, cukupkah ini untuk kebutuhan keluarga? bila dikurangi untuk bersedekah tinggal berapakah yang tersisa?  Inilah yang musti kita hapuskan, berhentilah bermain logika !!! Logika manusia itu menipu. Kita musti kembali ke wilayah iman. Bukankah Allah yang menyempitkan dan melapangkan rejeki? dan Dia Maha Luas KaruniaNya.

 “Siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik?Allah akan melipatgandakan balasannya dengan berlipat ganda. Dan Allah yang Menyempitkan dan Yang Melapangkan Rizki. Dan kepada-Nyalah kalian dikembalikan."  (Surat Al Baqarah 245)

“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai tumbuh seratus butir, Allah melipatgandakan (balasan) bagi orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Surat Al Baqarah: 261)

Senin, 06 Februari 2012

TAQWA ITU ....

QS. Al-Baqarah [2] : ayat 21
[2:21] Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
Kita sering mendengar istilah taqwa, terutama di majlis kajian Islam.  Dan umumnya kita mengartikan taqwa  adalah menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya, ya kan ? ..... Akupun begitu dulu....
Mengapa tidak kita cari saja di Al Qur'an, yang dimaksud Allah dengan taqwa itu apa? Dan ini nih ayatnya :
QS. Ali Imran [3:133] Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
[3:134] (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
[3:135] Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
[3:136] Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal

Ternyata, menurut Allah taqwa itu adalah : bersedekah dalam lapang dan sempit, menahan amarah, memaafkan kesalahan orang, berbuat kebajikan, segera memohon ampun dan tidak mengulangi kesalahan.

Lantas, yang 'menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya' dikemanain? ....... mudah-mudahan Indah bisa menuliskannya lain waktu, dengan ijin Allah.

Menjalani taqwa menurut versi Allah di ayat tersebut di atas memberi kita hal yang amat luar biasa.  Seperti Allah janjikan bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.  'Allah beserta' mempunyai arti bahwa Allah selalu mendampingi kita, menolong, melimpahkan kasih sayangNya yang luar biasa .........dan banyak hal yang tak terdefinisikan dengan kata-kata (air mataku menetes saat menulis ini).

Dengan demikian, manusia yang bertakwa adalah manusia yang tidak mengenal kesedihan dan rasa khawatir, kehidupannya hanya terisi kebahagiaan......  

Sabtu, 04 Februari 2012

Suatu Hari Di Bawah Guyuran Hujan

Hari itu Jum'at di awal february 2012.  Aku punya janji dengan ibu untuk sesering mungkin pulang ke Ngantang, aku juga punya janji mengambil gitar pesananku di Pujon.  Makanya hari itu aku berencana ke Ngantang lalu pulangnya mampir ke Pujon mengambil gitar.  Mas Hary bersedia mengantarku, tapi pakai motor, katanya sih mau nostalgia jaman kuliah dulu ..... berboncengan mesra ke Ngantang.... dengan senang hati kusambut idenya ini.

Pagi itupun aku meluncur berdua dengan mas Hary setelah sebelumnya mampir takziah dulu di Dinoyo, ada saudara yang meninggal, setelah itu kami melaju ke Ngantang.

Sepeda yang dipakai mas Hary tuh sepeda cowok besar jadul yang biasa dia bawa ke kebun, jadi yaaa... enak sih dipakainya, kayak anak muda, tapi ......

Ceritanya pas mau balik ke Malang, mendung kelabu merata dari ujung ke ujung langit.  Dari Ngantang sudah gerimis rintik-rintik kecil, kadang rintiknya berubah jadi besar-besar juga sih, begitulah sepanjang perjalanan. 

Aku yang sedang dimabuk 'nostalgia masa lalu', tak terganggu sedikitpun dengan guyuran hujan, aku amat menikmatinya !!!  Apalagi pemandangan yang kami lintasi indah sekali ..... hutan, ladang, sungai mengalir berair kecoklatan, jalan aspal yang basah memantulkan bayangan langit, rintik hujan bak tirai alam ..... Akupun berbicara pada pepohonan, pada langit, pada hujan, pada sungai ..... dan rasanya mereka mengerti ucapanku, membalasku dan menjagaku ..... Dalam dinginnya alam dan guyuran hujan, hatiku terasa hangat, hangat sekali...



Aku biarkan bajuku basah kuyup, kupikir toh tak akan lama lagi aku tiba di rumah dan mandi air hangat lalu meringkuk dalam selimut tebal....

Dalam keadaan basah kuyup aku mampir ke Pujon untuk melunasi pembayaran uang gitar, aku tak berniat mengambil gitarnya karena rasanya tak mungkin membawa gitar baruku berhujan-hujan begini.  Yang penting aku sudah memenuhi janjiku dua minggu yang lalu untuk membayar gitarku hari ini. Eh... lha kok gitarnya belum jadi....

Masalah dimulai ketika sampai di Batu, sepeda jadul itu mulai menunjukkan kualitas aslinya.... hehehe. Ada sebagian jeruji yang patah, hingga aku harus turun dan naik angkot !!! Suamiku melepasku naik angkot dengan tatapan mata tak tega, mungkin karena aku lupa tidak membawa handphone dan akupun tak sempat ngomong apa-apa saat kami berpisah di Batu.

Basah kuyup di angkot hijau yang membawaku ke terminal Batu, lalu pindah ke angkot ungu yang memaksaku menunggu penumpang penuh, lama juga, aku masih menikmati rasa dingin itu, kucoba mendapat kehangatan dengan membaca ayat-ayat al qur'an yang kuhafal ...... Akhirnya angkot ungu itupun bergerak pelan sekali menuju terminal Landungsari, mondag mandeg mencari penumpang.

Akhirnya sampai juga di Landungsari, aku turun sebelum masuk terminal, banyak angkot berjajar di pinggir jalan.  Aku berjalan menembus hujan mencari angkot ADL, jalanku agak jauh juga karena angkot ADLnya mangkal paling ujung, berarti bajuku yang sudah basah ini musti bertambah basah.

Biasanya angkot dari Landungsari ke Arjosari cepat jalan, tapi kali ini lemoot banget.  Mungkin karena hujan, banyak orang enggan bepergian, jadi yaaa ........ menunggu penumpang lagi ....... oh!! Aku masih bisa menghibur hatiku dengan berfikir bahwa inilah yang menurut Allah terbaik untukku hari ini.  Akupun mengamati betapa banyaknya orang yang masih harus bekerja keras di tengah hujan begini, saat orang lebih memilih untuk berselimut atau menonton tivi di rumah yang hangat.

Hari sudah gelap ketika aku sampai di Blimbing, hujan masih mengguyur, aku memilih berhenti di depan Plaza Elektronik.  Tadinya kupikir disini tempatnya teduh, bisa nunggu taksi tanpa kehujanan. Tapi aku kok ya percaya saja ketika tukang parkir di sini bilang kalau gak ada taksi yang mau belok kesini.  Duh o'onnya Indah!!! Paling tukang parkir itu yang gak pernah naik taksi .......oalah !!

Aku rasanya kayak orang hilang..... menggigil, kedinginan, sendiri, tanpa bisa menghubungi siapapun karena tidak membawa hp.  Pasti mas Hary sudah sampai di rumah dan meresahkanku, terbayang wajah Alni dan Insan.... sedang apa ya mereka sekarang?

Akhirnya kuberanikan diri meminjam hp sales yang berada di tempat itu, kubilang aku akan membayar pulsa yang kupakai, tapi setelah kupakai, dia tidak mau menerima uangku.  Aku bisa menghubungi mas Hary, merdu sekali rasanya mendengar suaranya bilang," Tunggu aku yaa".

Adzan maghrib terdengar dari masjid Sabilillah, mas Hary belum nongol juga, cukup lama..... Aku mulai menyesali  keputusanku minta dijemput, karena waktunya jadi dua kali lebih lama, kan dia musti jalan kesini dulu, kalau naik taksi kan bisa langsung pulang, lebih cepat sampai rumah. 

Aku sudah tidak tahan dengan dinginnya tubuhku dan hawa malam yang amat terasa, sementara hujan masih terus mengguyur.  Rasanya lebih hangat di dalam angkot tadi.  Begitu dinginnya tubuhku hingga saat aku numpang ke kamar kecil di Plaza itu, air kran rasanya hangat !!!

Apa mas Hary salah jemput ya? begitu pikirku gamang, kan toko elektronik di Malang banyak sekali? Dalam keadaan resah itu ada orang yang menawarkan handphonenya untuk kupakai menelepon mas Hary, alhamdulillah !! Mungkin penampilanku kelihatan memelas banget yaa, sampai dikasihani orang kayak gitu ..... Tapi memang aku sudah merasa memelas banget..... sampai aku ingat ayat yang mengisahkan tentang beratnya cobaan yang menimpa kaum muslimin, hingga mereka bertanya ; "Bilakah pertolongan Allah datang ?"

QS. Al-Baqarah [2] : ayat 214
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

Akhirnya pertolongan Allah datang, hatiku bersorak ketika kulihat mobil suamiku nongol.  Kuucapkan terimakasih pada tukang parkir dan temannya yang meminjamiku hp tadi.

Adem rasanya bisa melihat rumah, bahkan masuk rumah serasa masuk surga !!! Setelah mandi aku menyelimuti tubuhku rapat-rapat, suami tersayangku melayaniku makan dan membuatkanku capucino panas......  Aduh nikmatnya !!!

"Kenapa nggak naik taksi dari dalam terminal Landungsari saja?", kata suamiku setelah mendengar keluh kesahku akan angkot yang lama.

"Iya yaaa.... kebiasaan sih, biasanya kan ADL di depan cepet jalan dan kebiasaan irit, naik taksi dari Blimbing kan lebih dekat, lebih murah ", kataku.  Untuk selamat rupanya orang  tidak boleh terpaku pada kebiasaan, orang harus bisa membaca situasi.  Bertahan pada kebiasaan hanya akan menjerumuskan diri dalam kesengsaraan bila situasinya berubah.  Contohnya ya aku ini, mestinya 1,5 jam sudah sampai rumah, kali ini 4 jam baru sampai plus kedinginan pula !!

Esoknya aku bertanya pada Allah, apa maksud Allah memberiku 'cubitan manis' itu?  Hmm...... malu aku mengungkapkannya.......... Beberapa hari lalu sahabat fbku 'Rumah Hati Yogya' menginboxku tentang korban banjir yang bayi-bayi mereka membutuhkan susu, beberapa hari lalu aku membaca di majalah Aulia tentang anak-anak korban perang Palestina yang membutuhkan dana dan kemana dana itu musti disalurkan, hampir tiap hari ada berita bencana alam di tivi ............... Hatiku tersentuh, tapi aku tak kunjung membantu !!!

Aku sibuk sendiri dengan dhuafa-dhuafa dan anak yatim yang secara rutin kusantuni dan aku merasa itu sudah cukup. Padahal semestinya hati seorang muslim itu seluas semesta, menyantuni yang lebih parah kondisinya, menyantuni tanpa pandang batas teritorial, bahkan menyantuni  tanpa pandang mereka muslim atau bukan.

Aku yang begitu merasa menderita selama 4 jam kedinginan, terlempar dari satu angkot ke angkot lain, tak bisa menghubungi kekasih dan sudah begitu merindukan rumah yang hangat.  Sedangkan mereka yang sedang tertimpa bencana, menderita fisik berhari-hari bahkan berbulan-bulan, tanpa harapan menemukan rumah mereka dalam keadaan utuh !!! Bahkan mereka tak bisa menghubungi orang-orang yang mereka sayangi karena mereka sudah menjadi korban bencana. Mereka kekurangan makanan, pakaian, anggota keluarga,.... Merekalah yang benar-benar sendirian dan menderita.....

Aku hanyalah orang dewasa yang merasa sendirian, sedangkan wajah polos anak-anak korban perang itu..... merekalah yang benar-benar sendirian, tanpa orang tua dan tidak tahu kemana harapan akan digantungkan ..... Ya Allah, ampuni aku, ampuni mereka...... tolong mereka ...... dan jadikan tanganku ini tangan yang menolong mereka .........

QS Al Balad [90:12-17] Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
(yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
 atau memberi makan pada hari kelaparan,
 (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
atau kepada orang miskin yang sangat fakir.
Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
Duhai hati, bersyukurlah karena Allah masih menjagamu dan keluargamu dari bencana.  Jangan sekali-kali menyangka bahwa kamu tak akan tertimpa bencana, sebab Allah tak pernah kekurangan cara bila berkehendak  menimpakan ujhan dan cobaanNya kepadamu. 

Apakah bila tempat tinggalmu jauh dari pantai kamu merasa aman dari tsunami? bila tempat tinggalmu jauh dari gunung berapi kamu merasa aman dari gempa bumi ? bila tempat tinggalmu jauh dari sungai kamu merasa aman dari banjir? TIDAK !!!!! Bagaimana dengan angin puting beliung, wabah penyakit, kecelakaan transportasi ????  Ayo ulurkan tanganmu selagi tangan itu mampu .........

Rabu, 01 Februari 2012

Instaler Untuk Doa Yang Makbul

Tahun baru lalu, mumpung di Bandung, aku belajar digital art dari Aden.  Aden mengajariku menggambar dengan menggunakan pen tablet 'Paint Tool SAI'.  Menarik ..... dengan alat ini aku bisa betah melukis berlama lama karena melukis dengan digital art gak ribet, gak harus beli cat, kuas, kanvas, dll ... dan tanganpun gak perlu belepotan, tapi sudah bisa melukis dengan efek yang kita inginkan, mau pakai pen, air brush, marker, bahkan efek cat air juga... wah, ini baru namanya asyik !!!

Makanya di tahun baru, saat 'manusia' lain ramai-ramai tumplek bleg ke tempat rekreasi, aku malah pergi ke BEC (Bandung Electronik Centre), nyari pen tablet !!!

Di asrama Bumi Ganesha, Aden membuka-buka hasil belanjaanku, maunya Aden (dan mauku juga) dia menginstal program paint tool SAI ke dalam lap topku. 
"Installernya ini nih....", Aden membuka CD di dalam kemasan.
"Wah, laptopnya ibuk gak ada CD drivenya tuh ...", kataku.
"Gakpapa, bisa kok, Aden instal di laptopnya Aden, baru di copy ke laptopnya ibuk", kata Aden. 

Aku yang gaptek ini baru ngeh, kalau untuk menggambar pakai tool beginian gak bisa langsung tancep....hehehe.  Programnya musti diinstal dulu, dan untuk itu laptopnya harus ada installernya.

Menyaksikan Aden mengerjakan itu semua, aku jadi mikir soal doa yang kadang dikabulkan dan kadang tidak.  Anggaplah  doa adalah sebuah program yang ingin kita instal dalam kehidupan kita.  Berhasil tidaknya doa itu mewujud, ternyata juga bergantung dari 'installer'nya.  Apakah dalam diri kita ada 'installer' untuk program doa-doa kita? bila tidak ada, yaaa...... jangan salahkan Allah dong bila doa kita tidak terkabul.

Contohnya begini nih: Ada orang rajin berdoa minta diberi sehat, tapi tiap hari dia mengeluh sakit kepala, bila ada hal yang sedikit saja tidak berkenan di hatinya langsung sakit kepala, kena asap rokok sakit kepala, bau gak sedap sakit kepala  dll dll ..... Nah, gimana doanya mau terkabul bila dirinya sendiri sudah memastikan bahwa dia gampang kena sakit kepala?  Dia membutuhkan instaler yaitu perasaan bahwa dirinya sehat dan dia berhak untuk sehat.

Ada juga seorang gadis yang ingin segera menemukan jodohnya, tapi dalam dirinya banyak sekali sifat yang tidak disukai mayoritas lelaki, selain keras kepala, dia juga kurang bisa menghargai orang lain.  Sebenarnya dia beruntung karena dia banyak mempunyai sahabat yang sering mengingatkan dia akan sikapnya yang salah, tapi sayangnya dia tak pernah percaya pada kata-kata mereka..... jadi yaaa.... Gadis ini perlu instaler untuk doa-doanya, yaitu sikap yang lebih penyayang, lebih menghargai orang lain dan lebih lembut hati.

Masing-masing doa yang kita lantunkan, tentunya membutuhkan instaler yang berbeda-beda, tapi secara umum Allah berfirman :

 "Aku mengabulkan mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepadaku maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. al-Baqarah :186)

Ayat tersebut diatas jelas mensyaratkan terkabulnya doa adalah memenuhi segala perintah Allah dan beriman kepada Allah.  Kalimat 'agar selalu berada dalam kebenaran' juga mencakup makna bahwa doa-doa yang kita lantunkan harusnya doa yang benar.  Contoh doa yang salah misalnya bermohon pada Allah agar wanita yang kita cintai bercerai dengan suaminya agar dia bisa bersama wanita itu .......

Apapun doa yang kita lantunkan kepada Allah, tak ada satu hurufpun yang sia-sia, karena Allah adalah Asy Syakur, Allah selalu menghargai setiap hal yang kita mohonkan terhadapNya, seperti hadits dibawah ini :

Rasulullah saw bersabda, ”Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan tidak untuk memutuskan silaturahim, kecuali Allah pasti akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal: Allah akan mengabulkan doanya dengan segera, atau Allah akan menyimpan doanya (sebagai suatu pahala) di akhirat, atau Allah akan memalingkan dan menghindarkannya dari suatu keburukan yang sebanding dengan doanya itu.” (HR Ahmad, Al-Bazzar, dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid. Diriwayatkan pula oleh Al-Hakim dan beliau berkata: sanadnya shahih. Demikian pula Adz-Dzahabi sependapat dengan beliau).

Ada banyak contoh-contoh doa yang Allah ajarkan dalam Al Qur'an, enak .... tinggal mencontek, tapi  jangan lupa memahami maknanya sebab salah satu hal yang membuat doa kita terkabul adalah mengucapkannya dengan segenap hati dan segenap perasaan kita.