Selasa, 21 Februari 2012

Memaafkan Kesalahan Orang


QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 134
[3:134] (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dibalik perintah Allah untuk memaafkan, tersembunyi hikmah yang luar biasa.  Diantara hikmah itu adalah karuniaNya yang tak terkira. Yang kumaksud dengan karunia yaitu segala hal yang menyenangkan dan membahagiakan kita, mulai dari rejeki berupa materi/uang, sampai kebahagiaan hati yang tak bisa diukur dengan materi, pada puncaknya adalah keridhaan Allah dan surgaNya.  Aku pernah mengalami keajaiban memaafkan yang sampai sekarang membuatku selalu memaafkan orang lain, pengalaman itu kutulis di artikelku "Keajaiban Memaafkan".

Apa tandanya bahwa hati kita sudah penuh maaf?
Hati kita dipenuhi kedamaian dan keindahan, tak ada dendam atau sakit hati.

Bila saat disebut nama seseorang, hati kita jadi sakit atau ada perasaan tidak enak sedikit saja, maka hati kita belumlah dikatakan memaafkan.  Memaafkannya baru terhenti di bibir saja, padahal memaafkan itu haruslah dari hati yang tulus.

Beri maaflah orang lain walaupun orang itu tidak pernah meminta maaf kepada kita.

Untuk memudahkan proses memaafkan, ingatlah bahwa memaafkan itu tidak akan merugikan kita sedikitpun, bahkan memaafkan memberi kita keuntungan yang banyak.  Jadikan reward dari Allah sebagai motivasi kita dalam mematuhiNya.

Aku juga suka mengingat hukum gaya tarik menarik di alam semesta, bila kita memelihara perasaan negatif, maka kehidupan kita akan dibanjiri hal negatif juga, dan begitupun sebaliknya.  Memaafkan adalah hal positif yang akan menarik hal positif lainnya dalam kehidupan kita. 

Dalam mengarungi kehidupan ini kita membutuhkan petunjuk dan tuntunanNya dan petunjukNya hanya sampai pada hati yang bersih dan suci.  Itulah perlunya menjaga hati kita tetap suci. 

Selain memaafkan, mudahkan diri kita untuk meminta maaf kepada orang lain meskipun kepada anak-anak kita, karyawan/bawahan kita, apalagi bila kita memang bersalah.

Bila masih merasa sulit memaafkan, ingatlah bahwa akan lebih sulit buat kita bila hati kita tidak bisa memaafkan.  Kitapun sering melakukan kesalahan dan membutuhkan maaf orang lain.  Kita juga membutuhkan ampunan Allah.


QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 149
[4:149] Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa


QS. Asy-Syuura (Asy-Syura) [42] : ayat 43
[42:43] Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar