Jumat, 26 Januari 2018

Membuka 'Hati' Usaha Kita

Yak, aku tahu jawabannya!
Ternyata kita musti melakukan 'buka hati' juga untuk usaha kita dan segala urusan duniawi kita. Membuka hati untuk usaha kita, agar kasih sayang Allah bisa menyentuh usaha yang kita lakukan dan campur tanganNya akan mengendalikan segala usaha yang kita lakukan. Kita sendiri hanya menjalankan, biarkan kasih sayangNya menuntun.

Untuk itu, diri kita sendiri musti sudah membuka hati kepada Allah. Setelah itu hati kita akan mengenali 'hati' usaha kita. Lalu dengan hati kita yang sudah terbuka, coba menyentuh 'hati' usaha kita dan memberkatinya agar terbuka untuk kasih sayang dan pertolongan Allah.

Selama ini kita melakukan usaha berdasarkan konsep, teori, logika dan tetek bengek pikiran kita sendiri. Kira-kira kita merasa hebat nggak ya ketika usaha kita berjalan lancar? Nah, taruh dulu semuanya, karena itulah tutupan yang membuat kasih sayang Allah tidak bisa masuk, tutupan yang kita buat sendiri. Dan tutupan itu banyak sekali, yang kita ciptakan sendiri, coba amati pikiran dan hati, adakah tutupan yang aku maksud? Bila sudah ketemu tutupan itu, sekarang waktunya membukanya alias menghilangkannya, lalu membiarkan campur tangan Allah menyentuh usaha kita.

Mudah, kita tinggal menikmati disayang dan dikasihiNya selalu.

Minggu, 14 Januari 2018

Buku Keduaku

Dear Allah Lovers,

Minta doanya yaaa.

Sudah lebih dari seminggu aku menyusun buku keduaku, judulnya "Energi Murni Alam Semesta". Kenapa aku mengambil judul ini dan bukan judul yang lain, itu aku tidak tahu alasannya ... hahaha,  mungkin karena ini sedang jadi trending topik di hatiku sendiri 'kali. Atau mungkin karena buka-an di blog untuk energi murni ini paling tinggi di antara postingan yang lain. Tapi yang pasti , aku pilih karena Allah yang pilih.

Seperti biasa, sebagian isi buku ini aku ambil dari postingan di blog yang ada hubungannya dengan energi murni , sebagian yang lain aku tulis khusus untuk buku ini guna menjelaskan berbagai hal yang tidak pernah aku tulis di blog. Tidak semua pengalaman aku tulis di blog sih, jadi untuk melengkapinya, aku buat tulisan khusus untuk buku ini.

Isinya ada 10 BAB  , banyak banget ya ... kalau sedikit itu namanya artikel , kalau pakai nasi dan sayur namanya pecel ... , kalau kebanyakan ya jadi tebel , kalau kebanyakan makan pecel jadinya bunder ... bunder kayak aku ... bhahaha.

Desain cover dan lay out rencananya dikerjakan si anak ganteng, editornya Aden juga yang nyari, mungkin temannya,  pokoke pasrah sama anak lanang, ibunya cuma nulis.

Nah, aku punya peluang ke teman-teman yang hobby fotografi, karena aku ini pengagum berat foto-foto sahabat yang hobby fotografi. Peluang untuk dimuat di bukuku, imbalannya dipromosiin nama dan karyanya di bukuku. Hitung-hitung mengabadikan karya , daripada cuma diposting di fb .. hehe. Yang berminat bisa hubungi Innuri via facebook messenger, basa kirim inbox kok walau tidak temanan di fb .

Kalau tidak ada yang berminat nyumbang foto, ya terpaksa deh buku keduaku polosan saja, kayak buku pertama dulu.

Kutunggu inboxnya yaaaa.

Salam kasih,

Innuri

Sabtu, 06 Januari 2018

Berdoa Versi Hati ( 2 )

Dear Allah lovers,

Beberapa waktu lalu aku sudah menulis tentang cara berdoa dengan menggunakan hati , yang merupakan kenaikan kelas dari berdoa dengan menggunakan konsep di pikiran. Sekarang aku ajak untuk naik kelas lagi, yaitu dari berdoa yang bersifat individu untuk kepentingan diri dan keluarga kita, menjadi berdoa dengan mengijinkan Allah menggunakan hati kita untuk kepentingan semesta , seluas apa terserah Allah , sesuai dengan kebijaksanaanNya.

Untuk bisa naik kelas seperti ini, memang perlu tahapan. Pertama biasakan berdoa versi hati di tulisanku sebelumnya. Kedua , biasakan untuk memelihara hati yang lembut penuh kasih sayang, jangan mengotorinya dengan apapun juga. Untuk tahap kedua ini memang kadang kita ketemu 'jebakan betmen' , yang sering kita sebut ujian.  Bila itu terjadi , tetap santai dan pasrahkan semua itu kepada Allah. Kita tak punya kekuatan apapun untuk mengendalikan hati kita, bila kita pasrah dan bersedia dibantu Allah, semua akan lebih mudah dilalui. 

Tahap ke nol , hmmm ... , karena kita hendak berdoa untuk kepentinganNya atau kehendakNya, maka kita juga musti faham apa sih kehendak Allah ? Kehendak Allah itu agar kita semua kembali dalam kasih sayangNya saja, memilih Dia di atas segala-galanya.

Jadi kesimpulannya, berdoa agar semua kembali dalam kasih sayangNya, yang kita lakukan dengan hati nan penuh kasih sayang dan memasrahkan semuanya kepada Allah karena menyadari bahwa diri ini tidak akan mampu dan tak bisa apa-apa, Hanya kasih sayangNya yang bisa, kita hanya bersedia digunakan olehNya untuk kepentinganNya.

Baik, bila semua itu bisa difahami, kita bisa memulai berdoa versi 'hati yang memberkati siapa saja dan apa saja' ini. Aku akan berikan beberapa contoh.

Saat melakukan perjalanan , dulu aku suka mendoakan apa saja dan siapa saja yang terlihat olehku, berdoa yang merupakan konsep di pikiran , kebaikan-kebaikan yang aku harap akan terjadi pada semua yang aku doakan. Ketika aku sudah beralih berdoa versi hati , maka aku tinggal membiarkan saja kasih sayang Allah yang mengaliri hatiku agar kasih sayang itu  mengalir pada semua yang terlihat (atau terlintas di pikiran dan hati ). Hati kita buka (kita siapkan)  untuk kasih sayang Allah berbuat apa saja kepada siapa saja, melewati hati kita.  Jadi hati kita seperti saluran kasih sayang dari Allah kepada siapa saja dan apa saja. Nah, karena kedekatan kita dengan Allah yang begitu dekatnya, dalam praktek selanjutnya dan selanjutnya, seperti otomatis ketika kita menyayangi sesuatu maka kasih sayangNya selalu menyertai.

Contoh lainnya, ketika kita sedang masuk dalam interaksi di media sosial, kerap kita jumpai hal-hal yang tidak menyenangkan, baik berupa komentar yang provokatif,  kejadian yang menyedihkan , berita politik , sampai berita hoax yang disebarkan dengan semangat membela agama. Saat itulah hati musti kita jaga tetap tenang, santai, bahagia , pasrah dan penuh kasih sayang. Hentikan segala aktifitas pikiran  yang biasanya suka menilai ini itu salah, mestinya begini bukan  begitu.  Aktifkan hati untuk terkoneksi dengan Allah, sudah, tanpa ngapa-ngapain, pasrahkan saja semuanya, biarkan kasih sayang kita yang sudah terisi energi kasih sayang Allah , memberkati segala yang tidak enak itu. Rasakan kedamaian hati akan memberkati semuanya.

Dua contoh di atas aku kira sudah cukup untuk melakukan latihan berdoa versi hati yang memberkati apa saja dan siapa saja , dimana saja, di segenap bentangan ciptaanNya , seluas dan seindah kebijaksanaanNya.

Bila dilakukan setiap hari, maka akan terasa indah semua yang kita jalani, dan hati kita menjadi semakin lembut dan peka. Kita akan langsung bisa merasakan efek dari doa-doa kita, kita akan bisa merasakan betapa kedamaian hati kita sudah mempengaruhi banyak hal di alam semesta ini. Namun tetaplah Allah tujuan kita , untuk kembali dalam lautan kasih sayangNya.



Jumat, 05 Januari 2018

Senyum Menuju Hati

Senyum Menuju Hati
#innuriinspirasi

Beberapa hari yang lalu , R seorang karyawanku terjerat masalah yang mengandung polisi. Pasalnya dalam sebuah pertengkaran,  anaknya memukul menantunya , lalu menantunya membuat visum dan melaporkannya ke polisi. R menjadi saksi atas kejadian itu.

Dari kantor polisi, R meneleponku dengan nada sedih dan khawatir , karena anaknya terancam masuk penjara. Minta doa dan aku doakan saja.

Saat mendoakan itulah aku merasa si R bisa melakukan sesuatu yang bisa membantu mencairkan masalah. Lalu aku telepon dia.

"Coba kamu lakukan senyum tapi di hati , senyum itu ditujukan ke hati setiap orang yang terlibat dalam masalah itu. Satu per satu. Pak polisinya senyumin hati ke hati , anak kamu , menantu kamu , para saksi juga. Hati gak boleh jengkel , sedih atau benci , hati musti penuh kasih sayang . Senyumnya senyum hati loh ya , ditujukan ke hati . Soal nanti jadi senyum di bibir itu ya biarkan saja mengalir dari hati ", begitu kataku.

Besoknya R masuk kerja dengan senyum lebar. Masalah sudah selesai , si menantu akhirnya mencabut laporannya. Malamnya mereka bersilaturahim  ke besan si R , 2 keluarga bertemu dan saling bermaaf-maafan. Happy ending.

Walau contoh ceritaku seperti itu , tak perlu menunggu masalah untuk melakukan senyum dari hati ke hati.  Barangkali sudah sering kita lakukan pada keluarga yang kita sayangi. Sekarang coba deh lakukan pada setiap orang yang berinteraksi dengan kita dalam keseharian , sampai jadi otomatis . Rasakanlah bedanya dengan pergaulan yang hanya senyum di bibir saja.

Senyum dari hati , membentuk lengkungan indah di bibir, ditujukan ke hati orang lain , tersentuhlah hati mereka. Senyum jugalah ke alam semesta , langit , pepohonan dan bunga-bunga . Dan jangan lupa tersenyum kepadaNya , ucapan syukur akan terasa lebih indah.

Foto : bapak , anak dan menantu di pantai Teluk Asmara.

Selasa, 02 Januari 2018

Berdoa Versi Hati (1)

Berdoa Versi Hati
#innuriinspirasi

Coba mulai belajar membedakan antara berdoa memakai pikiran dan berdoa memakai hati.

Ketika kita mendoakan anak yang bandel misalnya. Ketika doa kita berupa ucapan seperti ini :" Ya Allah , jadikan anak-anakku anak yang shaleh dan shalihah, nurut pada orang tua , taat kepadaMu , berguna bagi agama , nusa dan bangsa. Aamiin". Rasakan saja doa yang kita panjatkan seperti tadi , bagaimana rasanya di hati dan apakah pikiran kita sibuk ? Yups benar , pikiran kita sibuk  menyusun kriteria seperti apa anak yang kita harapkan , sementara hati menjadi kurang aktif.

Tidak salah sih doa seperti itu , cuma sudah saatnya naik kelas. Saat pikiran kita sibuk berdoa , hati menjadi kurang aktif dan kurang terkoneksi dengan Allah, padahal hatilah yang bisa menghubungkan kita dengan Allah. Saat pikiran yang menyusun doa , sebenarnya kita sedang mengerjakan kemauan / ego / kehendak kita , sementara kehendak Allah kita abaikan. Padahal kehendak Allah itu lebih baik lebih indah lebih sempurna dan lebih hebat.

Bagaimana bisa kita tahu kehendak Allah bila pikiran sibuk dengan kehendak kita sendiri ? Malahan kita sibuk menghalangi terwujudnya kehendak Allah yang indah dan sempurna itu gara-gara pikiran yang sibuk.

Coba belajar menggunakan hati saat berdoa. Caranya hampir sama dengan saat melakukan khalwat (baca di tulisanku sebelumnya). Kita hanya diam, non aktifkan pikiran dan aktifkan hati, ucap basmallah dan mohon Allah membantu. Ketika pikiran muncul , pasrahkan , bila muncul lagi , pasrahkan lagi sampai hati benar-benar aktif. Ketika hati sudah aktif , maka hati kita akan dituntunNya. Ikuti saja tuntunanNya . Diamnya hati sudah melebihi kata-kata , karena hati tahu bila Allah Maha tahu apa maksud dan niat kita. Ketika hati perlu berkata-kata , juga jangan ditahan , ikuti saja. Dengan kata atau tanpa kata , bila itu petunjukNya, bersedia saja menjalani.

Ketika kita sering melakukannya , perlahan-lahan kita akan faham apa kehendakNya. Dan kehendak Allah akan lebih mewujud indah pada diri anak-anak kita. Semua ini perlu proses , jalani dengan bahagia.

Coba lakukan doa versi hati ini pada apapun masalah kita.

(Bersambung)



Obat sakit Linu

Obat Sakit Linu
#innuriinspirasi

Malam tahun baru, sekeluarga lengkap anak cucu, aku pulang ke Ngantang , melepas kangen dengan mbak dan adikku.

Rumah adik yang dulu rumah ibu , sering ditinggal sampai beberapa minggu, jadi ada seorang tetangga yang dititipi ngopeni rumah itu , namanya mak Tin.

Mak Tin mengeluh sakit di bagian lututnya. Aku transfer energi , dia merasa enak dan lebih baik , lalu aku bilang :"Ini tidak cukup dengan transfer energi saja, musti dibantu makanan yang kaya kalsium dan collagen. Coba konsumsi kolang-kaling".

"Jarang ada yang jual", kata mak Tin.

"Kalau begitu coba bengkuang", kataku , merasa ingat bengkuang juga mengandung kalsium dan collagen.

Esoknya ketika aku ke rumah mak Tin untuk ngasih minyak oles , disana ada mbah Tu'ah dan keduanya makan parutan bengkuang ! Dengan bangganya mak Tin bilang;"Aku sudah kasih tahu kalau obat linu itu bengkuang". Rupanya mbah Tu'ah juga linu.

Hmm .... mau ketawa atau ...
 Kan linunya mbah Tu'ah beda penyebabnya dengan linunya mak Tin , kan musti dilihat dulu apa 'konteks'nya.

Jadi teringat bagaimana kita sering salah sambung dalam menafsirkan hadits (juga al quran) , tidak mempelajari dulu konteksnya , sebab-sebab turunnya ayat atau hadits , latar belakang masyarakat saat itu dan sebagainya. Maka terjadi perbedaan pendapat sampai mengkafir-kafirkan sesama muslim. Padahal bisa jadi kita adalah mak Tin !

Hanya semalam kejadian antaraku dam mak Tin sampai terjadi salah penafsiran itu , akibat kekurang tahuan  , bahasa kasarnya kebodohan. Sementara antara kita dengan Nabi Muhammad ada rentang waktu berabad-abad. Mungkinkah terjadi salah penafsiran al quran dan hadits ? Ditambah kebodohan kita , rasanya amat sangat mungkin sekali.

Agar kita tidak salah tafsir hingga  melakukan hal yang salah sampai hal bodoh dan lucu. Lebih baik kita tanya hati nurani kita , bila disana ada kasih sayang yang hidup , berarti kita sudah berada di jalanNya karena kita diciptakan sebagai rahmat / kasih sayang untuk alam semesta. Sebaliknya bila disana malah timbul kebencian dan pertentangan / tidak selaras dengan alam semesta , waspada dan kembalilah dalam kasih sayang Allah.

Begitupun saat kita bingung mau mengikuti pendapat siapa ? Ulama yang mana , ustadz siapa yang aku anut ? Rasakan saja dengan hatimu , bisa pendapatnya mendamaikan hati dan penuh kasih sayang pada sesama , maka ikuti. Bila pendapatnya memicu pertentangan dan kebencian , sibuk menyalahkan sana sini apalagi ditambah mengkafir kafirkan orang lain , maka tinggalkan saja.