Sabtu, 30 Juni 2012

Jangan Ngiri Sama Punglor

Hihihi.... apa tuh punglor? Sejenis burung berkicau dengan bulu coklat keemasan yang cantik, yang tingkahnya menggemaskan saat dia melompat kesana kemari sambil bernyanyi?  Bukan itu maksudku sih ..... yang kumaksud adalah oknum pelaku pungli..... kan pelaku korupsi disebut koruptor, lah pelaku pungli aku sebut punglor..... hehehe.

Siang tadi aku bertemu seorang ibu yang sudah berumur kira-kira hampir enam puluhan tahun, menawariku kue kering ala kue hari raya padaku, aku membeli setoples.  Ibu itu minta numpang di mobilku untuk pulang, perjalananku memang melewati rumahnya.

Selama dalam perjalanan dia bercerita panjang lebar mengenai kehidupannya yang menyedihkan.

"Orang tua seusiaku ini semestinya sudah pensiun dari bekerja keras seperti ini mbak.  Kok aku malah kebalik, dulu semasa muda hidupku menyenangkan, sudah tua begini musti banting tulang", katanya.

"Bikin kue bu, bukan banting tulang", kataku di hati, urung kunyatakan karena ibu di depanku ini dengan penuh semangat bercerita tentang kisah hidupnya.

"Almarhum suamiku dulu pejabat mbak, hidupku gak pernah sengsara.  Saat teman-temanku masih mengontrak rumah, aku sudah punya rumah gede di pinggir jalan raya.  Saat teman-temanku naik angkot, aku sudah punya mobil sendiri, saat mereka naik kereta api aku sudah naik pesawat terbang kemana-mana", begitu dia bertutur, aku hanya menatapnya penuh perhatian.

"Sekarang kondisi terbalik, akulah yang mengontrak rumah.  Tidak tahu bagaimana ceritanya, harta segitu banyaknya bisa habis bis bis ...... Bahkan aku pernah membuat donat lima ratusan yang aku titip di warung-warung, padahal dulu pembantuku banyak", lanjutnya.

"Mungkin Allah sayang sama aku, mungkin hartaku dulu berasal dari yang haram, jadi hilang semua.  Padahal dulu kalau hari raya, yang namanya parcel itu numpuk memenuhi rumah", katanya, lalu si ibu bercerita bagaimana dulu dengan mudahnya suaminya mendapatkan uang.  Aku 'nangkep'nya suami ibu ini melakukan pungli dan juga menerima uang sogokan.

Begitulah, pertemuanku yang sekilas dengannya telah memberikan sebuah pelajaran berharga, mudah-mudahan kita tidak mengalaminya.  Bahwa harta benda itu tidak abadi, seberapapun banyaknya harta yang kita punya, bila Allah menghendaki lenyap maka akan lenyaplah, apalagi harta yang berasal dari usaha yang haram.  Makanya sering disebut sebagai 'tipuan dunia'.

Ketika perjalanan sudah mendekati rumah kontrakan ibu itu, aku meminta ijin untuk menuliskan kisah hidupnya di blog, beliau menyetujui. Pertemuanku dengannya mengingatkan aku pada sebuah ayat :

[68:44] Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Qur'an). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,

'Ditarik dalam kebinasaan secara berangsur-angsur', itu adalah balasan bagi orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.  Mendustakan bukan hanya dengan lisan, perbuatan yang menyimpang dari aturan Allah juga disebut mendustakan.

Makanya gak usah ngiri sama koruptor atau punglor, atau sakit gigi lihat kasus korupsi yang ditayangkan di televisi.  Gak usah urus mereka deh, biar Allah saja yang ngurus.  Urusi diri sendiri, keluarga dan lingkungan kita saja, agar menjadi orang dan masyarakat yang mematuhi ayat-ayatNya.

Jumat, 29 Juni 2012

Madura, I'm coming !!!

18 juni 2012
Ini kali ke lima aku menginjakkan kaki di Madura.
Kali pertama waktu aku masih SD, dalam rangka rekreasi bersama teman sekelas didampingi guruku almarhum bapak Tamanu (semoga beliau dirahmati Allah).
Kali kedua, ketiga, keempat dalam rangka memberi pelatihan Melukis Kain, kelima kalinya untuk memberi pelatihan Batik selama 2 hari.

Kesan saat pertama datang ke Madura waktu aku masih imut itu rasa kepanasan , itu saja..... hehehe, lah wong Indah tuh arema sejak lahir procot gak pernah kemana-mana, arek gunung yang terbiasa dengan hawa dingin kok disuruh ke madura yang puanas..... yaaa dleweran tenan keringatnya.

Kali kedua cukup menggelikan juga, saat itu tujuanku ke Sampang.  Akupun bertanya pada bapak dari dinas koperasi Sampang, kemana arah rute yang kutempuh untuk sampai ke kantor beliau.

"Ibuk kalau sudah melewati jembatan Suramadu akan bertemu pertigaan, nah itu ada lampu merah pertama, ibuk belok kanan saja lurus sampai ketemu lampu merah lagi, nah dari lampu merah itu belok kanan, gak jauh dari situ kantor saya" kata bapak kabid itu.  Simpel sekali kedengarannya, lampu merah di pertigaan belok sampai bertemu lampu merah berikutnya, memang nyatanya begitu, simpel tapi ternyata jarak dari lampu merah ke lampu merah yang dimaksud adalah 2 jam .... hehehe, rasanya tuh kok lampu merahnya gak nongol-nongol, ngumpet dimana yaaa?

Kedatanganku yang kelima kalinya ini untuk memberi pelatihan batik di Sumenep.  Lucu juga, kan aku baru saja bisa mbatik, belum genap dua tahun.  Yang aku 'ceramahi' malah  pengrajin batik yang sudah berpengalaman puluhan tahun ...... Yaaa sih, tapi membatiknya ya motif itu-itu saja, motif bunga dan daun yang monoton dan terlalu khas madura.  Kehadiranku memberi pelatihan dimaksudkan agar mereka mau mengembangkan desain produknya agar lebih inovatif dan juga untuk menambah wawasan mereka.

Tiap kali ke Madura, kuliner yang kucari pasti 'kokot kikil', kaki sapi yang direbus sampai empuk, ada kaldu kikil yang berupa sop kaki sapi yang ditambah kacang hijau yang hancur, ada kaldu super yang rasanya kayak sop buntut, yang ini adanya di Sampang.  Dihidangkannya masih beserta tulangnya, jadi serem.... hihihi..... tapi aku suka banget....

Pagi-pagi di Sumenep yang kucari ya kaldu kikil yang tempatnya nyelempit di gang kecil, tapi begitu terkenal dan ramai.  Saat dalam perjalanan pulang ke Malang juga masih mencita-citakan makan kaldu kikil, malah sengaja gak makan siang, kupikir biar nikmat .  Aku begitu 'mendambakan' kaldu super yang ada di Sampang, rasanya lebih segar bila dibandingkan dengan yang di Sumenep.  Warungnya di tepi jalan raya kalau kita dari Sumenep mau ke Surabaya.

Begitu masuk kota Sampang, pandangan mataku tak pernah lepas dari rumah dan warung-warung di pinggir jalan, berharap menemukan warung yang kucari sambil membayangkan hangat dan yummynya kaldu super yang gedhenya sak dhengkul.


mas Hary dengan kaldu super di Sampang yang gedhenya sungguh 'mengerikan'

"Namanya warung apa bunda?", tanya cak Dul, sopir langgananku bila mas Hary berhalangan mengawal.
"Apa yaa.... kalau tidak salah Barokah atau Ghazali yaa... lupa aku".

Harapanku makan kaldu super punah sudah ketika kulihat gapura akhir kota Sampang, mau balik lagi ke kota kuatir kemalaman sampai di Malang, padahal aku sudah kangen berat sama Alni and bapaknya Alni...... Ya sudahlah... aku musti ikhlas ...

"Barokah itu artinya bertambahnya kebaikan, tapi kali ini barokah kok jadi bertambahnya kecewa ", kata cak Dul menggoda.

Aku tahu jawaban suamiku kalau aku cerita soal warung kaldu super yang gak bisa kutemukan, kira-kira dia akan ngomong begini :" Makanya kalau menginginkan sesuatu sampaikan dan pasrahkan sama Allah ".

Ya suamiku benar, bila kita mengandalkan diri sendiri untuk mewujudkan keinginan kita, hasilnya bisa jadi kecewa berat seperti yang kualami.  Bahkan merasa diri mampu menemukan walau sekedar warung, berarti kita sudah merasa mampu, padahal tiada daya upaya melainkan dengan ijin Allah.  Makanya pasrahkan segala keinginan hanya pada Allah, walau keinginan yang remeh .....

Benar saja, sesampai di rumah ketika aku cerita soal warung yang gak ketemu itu, jawaban suamiku persis yang ada di pikiranku.

Senin, 25 Juni 2012

Malas shalat sunnah ??? gak lagi .....

Aku punya 'penyakit' malas salat sunah terutama bila selesai masa haidh, seperti saat-saat sekarang ini.  Rasanya gemes pada diri sendiri, sudah Allah bangunkan di sepertiga malam terakhir, tapi tubuh gak mau nurut.  Salat sunah rawatib juga lewat .....wes ewes ewes bablas angine ....

Aku merasa musti mencari alasan untuk memotivasi diriku sendiri, alhamdulillah berhasil.  Pingin mencobanya juga? Nih sederet alasan yang kukatakan pada diriku sendiri :

- dibalik shalat sunah ada karunia Allah yang amat besar yang membuat urusan materi menjadi beres dan kedekatan dengan Allah membuat segalanya menjadi indah dan mudah.  Ketika aku katakan kalimat ini pada diriku sendiri, aku langsung percaya karena pernah mengalaminya.

- karunia Allah yang amat besar itu mustahil diperoleh dengan cara bermalas-malasan, kita musti berlomba-lomba untuk meraihnya dan bekerja keras untuk itu.
 
QS. Al-Baqarah [2] : ayat 148
[2:148] Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

- bersyukurlah untuk nikmat yang tak terhitung pemberian Allah yang berupa suami, anak-anak, eyang, karyawan yang manis-manis, sahabat yang banyak, kesehatan, cantik ..... hmmm (nah, aku sendiri tak sanggup menghitung nikmat karuniaNya kan?) ... Malu ah menjadi hamba yang tak tahu berterimakasih .....

- karena karuniaNya yang besar yang diberikan kepada pelaku shalat sunah, maka syetan juga punya usaha yang tak kenal menyerah untuk menghalangi orang melakukan shalat sunah, nah coba bikin syetan kheki .... hehehe. Setuju ??? Deal ya !!!

Minggu, 24 Juni 2012

Apa Yang Membuatmu Takut ?

Malam ini aku sedang mencari cara untuk mengeliminasi rasa takut.
Sendirian di rumah setelah kemalingan itu masih saja membuatku merasa tidak nyaman.
Mas Hary dan anak-anak tidur di butik karena mas Hary mau nonton sepak bola katanya.

Malam ini aku bisa menatap diriku dengan jujur, bahwa Indah musti lebih mengupgrade keimanannya.  Bukankah orang yang beriman adalah orang yang tidak ada kesedihan atau ketakutan? Orang yg bila disebut asma Allah hatinya menjadi tenang. Yang dia takuti adalah Allah, murka Allah.  Sedangkan aku takut sama maling !!!

Di belahan dunia manapun, tiap orang punya masalah dengan rasa takut; takut gelap, takut gak bisa bayar sekolah anak, takut kehilangan kekasih, takut didatangi penagih hutang ........ dll.  Banyak rasa takut, solusinya cuma satu, mengingat Allah dan mengharap pertolonganNya hingga timbul rasa tenang karena jaminanNya.

Peristiwa kemalingan sekali lagi telah menyingkap rahasia hatiku sendiri.

QS. Az-Zumar [39] : ayat 23
[39:23] Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.

Takut adalah perasaan yang malah akan mengundang datangnya apa yang ditakuti.  Aku musti menyadari bahwa yang bekerja menghidupkan rasa takut adalah syetan, karena syetan menghendaki kehancuran manusia.  Jadi menuruti rasa takut berarti mengikuti syetan.

Musti kusadari akupun perlu mengalihkan perhatian agar konsentrasiku teralih ke hal lain.  Akupun membaca terjemah al qur'an sambil mendengarkan gending bali.  Gending Bali yang mendayu dayu punya efek menenangkan otak. Rasa kantukku mulai datang.  Tapi begitu aku pejamkan mata, yang muncul malah 'gambar' aneh-aneh sampai aku sms eyang.  Gelisahku membuatku cuma membolak balik badan di tempat tidur.

"Bunda langsung tidur saja, jangan merem", gitu kata sms eyang, iiih.... mana bisa tidur gak pake merem?

Tapi kupikir bagus juga sendirian, bukankah ini kesempatan bagus untuk berduaan dengan Allah. Karena aku sudah terlalu lelah untuk mengambil air wudhu dan shalat, aku hanya perlu bicara pada Allah, aku berterus terang pada Allah tentang ketakutanku, aku minta Allah memberiku ketenangan.  Lalu aku jadi ingat teman-temanku, energi murni alam.  Aku mulai memasuki energi murni, memintanya mengisi rumahku, perlahan lahan kupejamkan mata dan kurasakan betapa Allah menjagaku dengan kasihNya.  Sebelum tertidur, sempat kurasakan kiriman doa eyang dan doa suamiku ...... betapa Allah begitu memanjakanku dengan kasih sayang ..... Terimakasih Allah.

Kamis, 21 Juni 2012

Hanya Bersyukur

Malam ini dua hari setelah peristiwa kemalingan itu, aku di rumah cuma berdua dengan Alni, mas Hary belum pulang dari kebun. Baru saja gadis kecilku itu tertidur saat menungguiku shalat isya', paling dia kecapean setelah sepanjang sore bersepeda keliling perumahan.

Terus terang sejak rumahku dibobol maling, aku jadi merasa kurang nyaman berada di rumah. Seperti sebuah luka yang belum sembuh, menyisakan trauma.  Bukan hilangnya televisi yang kusesali, tapi perasaan tidak aman itu ......  Rasanya ada yang ngintip ritme kehidupanku, apakah jadwalku sedang berada di rumah atau di butik atau ke luar kota.  Bahkan bunyi 'klotak' sedikit saja sudah membuatku kaget.

Sebenarnya Allah sedang memberikanku banyak hal, banyak pelajaran untuk kami sekeluarga.  Ingat saat Insan dan Alni berebut channel televisi, mereka berdua seperti punya kesepakatan untuk berbeda selera, lalu Alni bakalan nangis. Sekarang aku bisa mengatakan pada lnsan :" Nah kan, gara-gara televisinya bikin Insan sama Alni bertengkar, jadi diambil sama Allah.  Nanti kalau ibuk beli lagi, harus bersyukur dan rukun sama adik".

"Beli dua dong buk", Alni malah nawar..... hehehe.  Dulu memang ada dua televisi, kupikir biar tidak bertengkar, tapi nyatanya ini tidak mendidik, aku ingin mengajari anak-anak saling menghargai dan bisa mengalah satu sama lain, jadi televisi satunya kutaruh di butik.

Sebenarnya bila aku mengatakan pada anak-anak untuk mensyukuri barang yang kita punya, itu sama saja dengan menyuruh diriku sendiri, karena nyatanya memang aku tidak pernah sengaja bersyukur untuk harta benda pemberian Allah ini.  Seperti sebuah kewajaran saja, punya televisi kan bukan barang mewah, semua orang juga punya ......jadi lupa bersyukur, baru terasa kalau hilang begini .

Sore tadi aku rubah posisi tape compo yg ada dvd playernya itu ke pojok ruangan, kubersihkan dan aku syukuri karena Allah masih memberiku kesempatan memilikinya.  Akupun mensyukuri apa saja, harta bendaku, orang-orang dalam kehidupanku, peristiwa dalam hidupku, .......... sampai hal sekecil kecilnya..... karena ternyata tidak ada yang tersembunyi dari pandangan Allah dan semuanya akan berbalas dengan adil.

Hidup ini adalah ujian, sepanjang waktu adalah ujian, kita menjawab soal-soal ujian itu dengan menuliskannya di perasaan kita.  Setiap hal yang mengusik perasaan kita adalah ujian, mau menjawabnya dengan syukur atau sebaliknya, setiap hal yang terabaikan oleh kitapun adalah ujian, apakah kita mampu melihatnya sebagai sebuah pemberian yang berharga ataukah sebaliknya.

Allah, sungguh azabMu amat pedih.  Walau sekedar perasaan galau dan merasa tidak aman, inilah hukuman untukku yang tidak pandai bersyukur.  Ampuni dan lindungilah aku, Tuhanku. 

Rabu, 20 Juni 2012

Sebuah 'Clue' di Surat Al Mulk

Sesungguhnya al qur'an itu petunjuk, sebuah 'guide' untuk mencapai kebahagiaan, tapi sedikit sekali orang yang memahaminya.  Mudah-mudahan kita termasuk dalam jumlah yang sedikit itu.

Salah satu 'clue' aku temukan di surat Al Mulk ayat 1 :  Maha suci Allah yang ditanganNya segala kerajaan.

Ayat ini adalah ayat yang hebat sekali dalam memotivasi kita untuk berani bermimpi.
Coba hubungkan kata per katanya, maha suci dan kerajaan ......disini kita menemukan sebuah 'clue', bila kita menginginkan sebuah kerajaan maka syaratnya kita musti suci. 
Silahkan bermimpi tentang sebuah kerajaan, kerajaan bisnis, kerajaan rumah tangga yang bahagia, kerajaan pemerintahan (menjadi pejabat) ....... dll dll.

Setelah bermimpi, untuk mencapainya syarat yang diminta yaitu suci.  Suci disini berarti suci sejak awal hingga akhir, suci dari niatnya, suci dalam pelaksanaannya, suci dalam arti mengikuti petunjuk al qur'an dalam seluruh kehidupan kita, dan tetap menjaga kesucian ketika semua mimpi telah tercapai.

Diantara suci dalam melaksanakannya adalah menunaikan zakat, ada yang berpendapat 20% dari net profit (dianalogikan berdasarkan QS 8:41).

'DitanganNyalah segala kerajaan', maksud kalimat ini jelas sekali bahwa di tangan Allahlah segala kerajaan, maka bila kita bermimpi tentang sebuah kerajaan, yang harus kita dekati ya Allah saja. Bila menyadari hal ini, maka kita tak merasa perlu melakukan hal-hal yang menyimpang dari kebenaran seperti 'menjilat', 'menyogok', melakukan money politik dll untuk sebuah kedudukan atau jabatan.

Lagipula, bila niat kita suci karena mencari keridaan Allah, kita akan tertuntun untuk menempuh jalan yang suci saja, inilah jalan yang paling nikmat untuk mencapai kesuksesan.

Ada perbedaan antara suci dengan merasa suci..... kadang kita sudah merasa melakukan sesuatu dengan benar, tapi kok tak kunjung mendapatkan hasil.  Hmmm ..... baca dan baca lagi al qur'an, pasti ada yang salah dalam diri kita dan kita harus selalu memperbaikinya. 

Semakin kita mendalami ayat-ayat yang lain di surat al mulk, maka kita akan semakin menerima banyak hal, banyak petunjuk dan banyak motivasi sampai hati kita bisa merasakan betapa Maha Agungnya Allah yang telah menurunkan al qur'an dengan kasih sayangNya yang tak berbatas .......

(bersambu ng)

Selasa, 19 Juni 2012

Cara Terampuh Menjaga Harta

Pulang dari Sumenep, hampir jam sepuluh malam aku sampai di rumahku di perumahan Graha Bandara, hanya berdua dengan mas Hary.  Anak-anakku Zeli, Gandung. Insan dan Alni semua tidur di butik.

Tidak ada hal mencurigakan saat kubuka pintu depan, tapi begitu masuk ruang keluarga, kulihat televisi lenyap dan DVD player berserakan di lantai.

"Mas, televisi kita dicuri orang", kataku.  Suamiku tenang-tenang saja.  Aku sendiri tidak terlalu kaget sebenarnya, karena beberapa tetanggaku juga belum lama kemalingan.  Bahkan aku masih sempat bersyukur karena yang hilang cuma televisi.

"Mereka gak bisa bawa DVD playernya dik, berat, kan tiga bagian.  Mungkin malingnya bawa sepeda motor, gak muat bawa barang yang lain", kata suamiku.  Sementara itu dua orang tetanggaku yang masih terjaga datang ke rumah, yang satu masih berseragam tentara AU.

"Gitarmu dibawa nggak?", kata suamiku menggoda, dia tahu banget itu benda kesayanganku.  Meskipun tak terpikir ada maling mencuri gitar, kucari juga gitarku di seluruh rumah, ternyata lenyap !!! Oh maling maling .....

Kulihat sprei di kamar diambil, berarti si maling membawa televisi dibungkus sprei.  Kulihat juga di dapur regulator terlepas dari tangki elpijinya, mungkin si maling mau membawa tangki elpiji juga .... atau kompornya ya ??? 

"Persis maling di rumah saya bu, spreinya diambil untuk membungkus televisi, uang dan cincin mas kawin", kata tetanggaku yang berseragam AU.  Yaaa .... uang Insan di kotak celengannya hilang dan kotaknya terbuka.

Malam itu aku tidur di kamar yang jendelanya rusak, kamar tempatku biasa tidur sambil melihat langit, purnama, pagi, hutan di kejauhan, tebu yang berbunga ........  Karena kesukaanku melihat keindahan lewat jendela kamarku yang lebar itulah suamiku tak tega membangun bagian belakang rumah, bahkan tidak juga membangun pagar, karena tidak mau merusak kesenangan istrinya..... Ini salah satu efek sampingnya, gampang dimasuki tamu tak diundang.

"Kita belum banyak beramal", kata suamiku.
"Ya betul mas, kita musti lebih banyak beramal", kataku.  Dalam hatiku sendiri sendiri sebenarnya tahu kenapa televisi itu hilang ....... hmmm..... karena aku pernah bangga memilikinya, bangga punya televisi layar lebar yang gede, yang suka dipuji-puji temannya Alni kalau main ke rumah. 

Sebuah pelajaran berharga untukku, betapa sia-sianya membangga-banggakan harta yang kita punya, Allah bisa mengambilnya kapan saja dan dengan cara apa saja.  Segala sesuatu yang kita gunakan bukan untuk Allah pasti akan lenyap.

Makanya persembahkan diri, keluarga dan seluruh harta yang kita punya untuk berjuang di jalan Allah, itulah cara terbaik menjaga keluarga dan harta kita.

Kamis, 14 Juni 2012

Antara Aku dan Eyang

Akhir-akhir ini aku suka penasaran, bagaimana sih cara Rasulullah dan para sahabatnya bekerja sama sehingga menguasai dunia? Padahal Rasul dilahirkan di negara Arab yang miskin dan tandus, yang saat itu sudah dikepung oleh peradaban yang lebih maju yaitu Romawi dan juga Cina.

Rasa penasaranku itu belum menemukan jawaban yang jelas dan gamblang hingga sekarang. Tapi aku menemukan sebuah hal kecil yang amat luar biasa yang bisa menjelaskan padaku bagaimana semestinya sesama muslim saling bekerja sama.


foto by : Animal story

Hal kecil itu aku temukan dari eyang (ustadz Virien).  Awal aku mulai kerjasama dengannya ketika permintaan untuk produkku meningkat pesat, sedangkan rumah produksiku sudah tak cukup untuk menampung lebih banyak karyawan.  Eyang menawarkan sebuah ruangan di rumahnya di Mantren untuk menjadi rumah produksiku.

Ketika aku menanyakan padanya sistem sewanya, eyang cuma bilang :"Terserah bunda saja, yang penting menguntungkan buat butik".  Akupun membayar 'sewa' yang kuhitung dari prosentase produktifitas karyawan yang ada disana.  Hasilnya memang tidak sama tiap bulannya, tapi ternyata jumlahnya jauh melebihi uang sewa/kontrak pada umumnya.  Aku sendiri tidak merasa rugi , sedangkan bagi eyang itu jumlah yang jauh lebih banyak daripada bila dia menyewakan ke orang lain.  Sebuah 'win-win solution' yang manis, kedua fihak merasa ikhlas dan merasa diuntungkan.

Sekarang produksi di rumah eyang sudah dipindahkan ke rumah yang kukontrak tak jauh dari situ karena perlu ruangan yang lebih luas, tapi aku masih bekerjasama dengannya.

Kerjasamaku dengan eyang kali ini lebih tidak masuk akal lagi.  Aku yang aleman dan tidak suka hidup susah ini rela menempuh perjalanan yang sulit, melelahkan dan manantang adrenalin demi membina para santri di pesantren Gubug.

Jalan yang musti kutempuh untuk sampai ke Gubug penuh bahaya, naik turun di jalan beraspal yang sudah bopeng disana sini. Pernah hampir jatuh dari boncengan sepeda motor (jangan cerita ke suamiku lo ya kalau aku pernah hampir jatuh ..... hmmm....), juga pernah 'keleleran' di pinggir hutan gara-gara ban sepeda motornya bocor.

Menuju Gubug kalau jalannya lagi naik, aku harus bisa menahan tubuhku agar tidak melorot dan 'disambut' batu pecah yang runcing.  Kalau jalannya turun, aku juga harus menahan tubuhku agar tidak 'menjatuhi' To atau Yudi yang ceking, dua orang itulah yang setia mengantarku bila suamiku berhalangan. Melelahkan tapi kuanggap petualangan yang penuh tantangan !!!

Yang jadi pertanyaan, kenapa orang aleman macam aku bisa begitu gagah berani?  Tak lain tak bukan karena kutahu yang dilakukan eyang adalah berjuang di jalanNya, aku hanya sekedar membantunya.

Inilah hebatnya eyang Virien,  ketulusannya dan sikap hidupnya yang tidak materi oriented justru mendatangkan materi dan hal-hal lain yang lebih besar daripada materi.
Darinya aku belajar bagaimana cara membangun kerjasama yang ideal sebagai sesama muslim, diantara point-point yang bisa kupetik dari hubungan kami adalah :

- kami bekerja dan berjuang karena Allah
- fokus pada orang lain (patner kita) dan saling memikirkan satu sama lain. Eyang selalu mikirin bagaimana butikku berkembang dan menguntungkan, sementara akupun memikirkan bagaimana proyek eyang dengan pesantren gubugnya juga maju.
- jauhkan dari tujuan yang bersifat materi dan memperkaya diri sendiri, itu sih sudah ada 'jatah'nya dari Allah.
- jauhkan dari sikap egois dan mementingkan diri sendiri, meletakkan kepentingan patner kita diatas kepentingan kita sendiri ternyata lebih ampuh dalam mendatangkan hal-hal yang ingin kita capai

Cara yang kusebut tadi memang luar biasa mendatangkan lebih banyak hal buat aku dan eyang.  Cara yang cerdas bukan?  Ya memang cara yang Allah tuntunkan di al qur'an adalah cara yang super cerdas dan super kilat dalam mengantar kita pada kesuksesan.

Seandainya saja setiap karyawan memikirkan bagaimana usaha bossnya berkembang tanpa sikap menuntut, lalu sang boss juga memikirkan bagaimana agar karyawannya sejahtera, usahanya dijamin maju pesat !!! Duh, inginnya aku punya usaha seperti itu ....... 

Senin, 11 Juni 2012

Tatkala Musim Menikah Tiba....

"Memang ada orang yang menikahkan anaknya untuk mengharap keuntungan?", tanya Aden padaku.
"Ya ada lah ..... mungkin banyak 'kali ", kataku.  Aku sendiri juga baru tahu kalau ada orang yang punya hajat tapi hitung menghitung berapa modalnya dan berapa nanti perkiraan 'balik modal' (break event pointnya.... hihihi ) dan berapa keuntungannya berdasarkan jumlah 'amplop' yang diterima.

Wah, jadi 'bisnis' model baru dong ..... hehehe.  Tapi kalau kuamat-amati nih yaaaa..... orang yang menikahkan putra putrinya disambi nyari untung seperti ini, kentara banget loh 'tampilannya'.  Yang paling terlihat ya dari hidangan yang 'memprihatinkan'.  Padahal kita sebagai muslim kan disuruh untuk memuliakan tamu dan memberi sesuatu yang kita cintai kepada saudara (=tamu) kita.

Orang-orang seperti ini tak jarang berani berhutang jutaan bahkan puluhan juta demi pernikahan yang wah, tapi disertai hitun-hitungan 'target sales' nya .... hehehe.  Lalu biasanya suka pusing kalau jumlah tamunya tidak mencapai target, bertambah lagi pusingnya bila ternyata isi 'amplop'nya tidak sesuai harapan, buntutnya stress bila dia merasa 'tekor' dan kesulitan membayar hutang.

Jadi ingat gambarannya di ayat berikut ini :

Q S. Al Humazah [104:2] yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,

Gak bahagia banget ah jadi orang seperti ini........ sudah begitu dia juga menyebarkan ketidak bahagiaan ke sekelilingnya ...... Padahal menikah adalah peristiwa bahagia yang mestinya menyebarkan kebahagiaan buat orang lain.

Tentu saja tidak semua pernikahan seperti ini, ada kok orang yang menikahkan putrinya untuk bersyukur.  Dia membuat pesta mewah juga, tapi dia berusaha menyenangkan tamu-tamunya dengan hidangan yang terbaik dan memberi souvenir dan kue-kue yang terbaik dan terenak untuk setiap tamunya.

Kalau menurut Indah sih..... selenggarakan pernikahan sesuai kemampuan saja dan lakukan yang terbaik untuk tamu-tamu kita.  Tidak usah menghitung untung rugi dalam acara sakral itu, bukankah Allah sudah melimpahkan rahmatNya yang banyak?  Sedang Allah tak pernah menghitung untung rugi dalam memberi karuniaNya kepada kita. Berpestalah untuk bersyukur dan menebarkan kebahagiaan buat orang-orang di sekeliling kita.

Rabu, 06 Juni 2012

Peluang Atau Ujian ???


Kisah ini adalah sebuah kisah nyata dari seseorang yang tidak mau disebutkan namanya dan tidak mau disebutkan tempat dan waktunya dan juga tidak mau disebutkan instansi yang terlibat di dalamnya. Tapi kisah ini mungkin banyak yang mengalami dan kita perlu memetik hikmahnya. Dengan seijin beliau, aku ceritakan garis besar kisah yang amat berharga ini.

Sebutlah dia bapak X, seorang pengusaha yang kadang-kadang mengerjakan proyek-proyek dari pemerintah.

Pada suatu saat bapak X amat membutuhkan uang, sebuah kebutuhan yang amat mendesak. Saat sedang kepepet itulah dia mendapat tawaran untuk mengerjakan sebuah proyek A dari sebuah instansi pemerintah yang diwakili oleh bapak Y. Spontan dia menyatakan persetujuannya, dia pikir ini adalah sebuah peluang dari Allah yang merupakan jawaban atas doa-doanya.

Setelah pertemuan dengan bapak Y itulah pak X menjadi ragu dan mikir, sebenarnya ini peluang ataukah ujian? Pak X boleh ragu karena dulu dia pernah mengerjakan proyek pak Y, setelah pekerjaan itu diselesaikannya, dia disodori berkas-berkas yang musti ditandatangani atau SPJ = Surat Pertanggungan Jawab. Saat itulah dia melihat angka-angka yang sangat fantastis !!! mark up yang dilakukan pak Y sangat tidak masuk akal. Menurut pak X sih, pak Y kegedean bathi (untung).

Berdasarkan pengalaman itu dan pengalaman-pengalamannya yang lain, pak X jadi tahu jumlah yang layak yang musti dia tawarkan kepada bapak Y agar uang rakyat itu sampai ke tangan rakyat dengan 'baik dan benar'.

Pak X berdoa begini : " Ya Allah, aku tidak menolak proyek ini, tapi aku mohon agar Engkau menyampaikan aku dan pak Y dalam ridhaMu. Tuntunlah kami berdua dalam menjalankan pekerjaan ini sesuai dengan aturanMu. KeridhaanMu adalah di atas segala-galanya, aku pasrahkan padaMu segala keputusan".

Setelah berdoa seperti itu hatinya menjadi lega, apapun keputusan yang Allah buat untuk dirinya, dia sudah ikhlas, apakah jadi mengerjakan proyek ini ataukah tidak. Bukankah disisi Allah ada banyak sekali pintu-pintu rejeki yang kita manusia tidak mengetahuinya, tugas kita hanyalah mempercayainya.

Pas sekali, setelah pak X melantunkan doanya, dia disms pak Y, menanyakan berapa biaya proyek yang ditawarkannya itu? Dia jawab sesuai dengan perhitungan berdasarkan pengalamannya.

Apakah pak X jadi mengerjakan proyek itu atau tidak, aku tidak tahu. Yang perlu kita tahu adalah, kadang-kadang kita dihadapkan pada peluang yang merupakan ujian. Banyak orang tergelincir disini karena tertipu oleh dunia, sedangkan di sisi Allah kita bisa mendapat lebih baik dan lebih banyak.

Hampir setiap hari kita disuguhi kasus korupsi di media massa. Korupsi memang sudah melembaga di negara kita ini, mulai dari level bawah sampai di tingkat atas. Orang-orang yang jujur malah terpinggirkan, tapi merekalah orang-orang yang beruntung.

Orang-orang yang jujur adalah orang yang bisa melihat peluang dengan lebih cerdas, dia lebih tahu dimana dia bisa memperoleh hal yang lebih besar dan lebih baik yaitu disisi Allah Sang Pemilik Segala galanya. Karena disisi Allah ada 'pabrik' rejeki yang tak pernah tutup.

Senin, 04 Juni 2012

Error Lagi Error lagi ....

Pelatihan Management Waralaba (Franchise) di hotel Inna Simpang Surabaya  mulai hari ini sampai dengan kamis depan, totalnya 4 hari aku bakalan 'bertapa' di sini, jauh dari Alni, Insan dan bapaknya Alni..... hihihi....

Pelatihan hari pertama ini kumulai dengan "super error"........ Lah wong aku dalam kondisi ngantuk berat, karena semalam ngenet sampai jam 12 malam.  Gara-gara ngantuk itu Indah muncul jahilnya ..... kayak ngimpi gitu ..... Jahil pertamaku ngirim sms ke sahabat-sahabatku dan gak jelas apa maksudnya........, mungkin juga mereka heran, ni orang ngapain sms gak ada 'judul'nya...... yang penting jahil.... hahaha.  Aduh maaf deh sahabat-sahabatku yang merasa jadi 'korban'.

Jahil keduaku menjadikan peserta lain sebagai bahan guyonan dengan peserta di sebelahku. Saat usai pelatihan aku sudah minta maaf dan mengaku dosa, walau gak tahu dia maafkan atau tidak.

Kusadari betapa mudahnya manusia terjatuh dalam dosa, padahal sepanjang perjalanan dari malang ke surabaya mulutku basah oleh bacaan al qur'an.  Kusadari betapa syetan amat mudahnya masuk ke dalam diri seseorang dan membuatnya melakukan kesalahan.  Syetan amat sangat tahu dari pintu mana dia masuk.

Makanya Allah melarang kita melakukan sesuatu secara berlebihan walau yang dilakukan adalah hal baik.  Sepertiku yang internetan sampai malam yang membuatku jadi ngantuk dan 'error' begini.

Bila kita tengah melakukan kebaikan, jangan pikir kita akan bisa konsisten dengan kebaikan itu tanpa pertolongan Allah, banyak-banyak mengingat Allah dan bergantung padaNya walaupun dalam urusan sekecil-kecilnya seperti mengatasi rasa ngantuk.

Pelajaranku hari ini, lebih banyak mengingat Allah dan memeohon perlindungan Allah dari godaan syetan yang terkutuk dan jangan bersikap berlebih-lebihan.

Sabtu, 02 Juni 2012

Alhamdulillah !!! Hafal 1 juz !!

Alhamdulillah Allahu Akbar , tgl 2 juni 2012, ada 2 kebahagiaan menyatu di hari ini.  Kebahagiaan pertama : anak gantengku Insanul Firdaus NEM SMPnya tertinggi di sekolahnya, nilai Bahasa Indonesia 9,2  ,  Bahasa Inggris 9,6  , Matematika 9,75  dan  IPA 9,75.  Bagus ya nilainya, aku sendiri tak menyangka sama sekali, wong anaknya suka ngegame terus ....

Kebahagiaan keduaku, aku hafal al qur'an 1 juz yaitu juz 30 (juz ama)!!, baru pagi tadi 'ujian' sama eyang Virien.  Lulus di hafalannya dan arti kata per katanya, tapi soal tajwid dan makhroj  masih harus belajar .... hehehe.  Kurasakan betapa besarnya karunia Allah.

Sejujurnya Indah ini dulunya gak suka membaca huruf arabnya al qur'an, lebih suka membaca terjemahannya saja .... hmmm.... kupikir karena al qur'an adalah bacaan untuk difahami dan diamalkan, jadi cukuplah membaca maknanya saja.  Buntutnya Indah jadi gak lancar bacaan al qur'annya, bahkan sampai sekarangpun..... hihihi. 

Sebenarnya malu juga membuat 'pengakuan dosa' seperti ini, masak namaku Indah Nur Qoriah tapi gak lancar membaca al qur'an, nggak 'qori'ah' banget ya....  Tapi terpaksa aku menelanjangi diriku sendiri agar anda-anda sekalian faham bahwa untuk menghafal al qur'an tidak mutlak perlu fasih membaca huruf arab.  Bila yang gak fasih saja mau menempuh perjalanan sulit dan keras untuk menghafal, apalagi yang fasih, ya kan?  Bila yang sudah 'necik' (nenek cantik) aja mau bersusah susah menghafal, apalagi yang masih muda, ya kan? ya kan?

Sebenarnya Indah gak susah kok menghafalnya. Aku cuma rajin mendengar bacaan murattal dari youtube, dari Syeikh Misary Alafasy, per surat dari juz ama.  Aku mendengarnya berulang-ulang, lalu mengikuti lagunya, kalau sudah hafal sedikit lagunya dan kata-katanya, aku mulai menghafal 'closed book'. Tak lupa kuhafalkan juga arti kata per katanya dari al quran terjemah per kata. Begitulah kulakukan setiap hari dari ba'da subuh sampai capek sambil fb an dan ngeblog, kadang sore kuulang, kadang juga tidak.  Dengan semboyan 'biar lambat asal selamat', kutempuh 1 juz dalam kurun waktu setahun. Lama sih ..... kan sudah kubilang biar lambat asal selamat.



Modal utamanya dalam menghafal adalah mencintai al quran, lalu hati ini "mengijinkan" al quran untuk menjadi bagian hidup kita, pikiran, perasaan, ucapan dan tindakan kita.  Bila modal utama ini sudah kita miliki, insyaAllah semuanya dimudahkan Allah.

Jangan lupa, biarpun kita fokus pada hafalan surat-surat yang kita pilih, surat dan ayat yang lain harus kita 'jelajahi' juga.  Luangkan waktu setiap hari untuk membaca surat yang lain.  Kata eyang, al quran harus difahami secara integral.  Yaaa.... bukankah ayat-ayatnya saling menjelaskan satu sama lain?

Walaupun masih 1 juz, aku bisa merasakan betapa indahnya al quran, betapa al quran mewujud karena kasih sayang Allah yang amat besar kepada makhlukNya.  Betapa setiap ayatnya mempunyai 'nilai rasa' yang semakin mendalam dan semakin dalam setiap kita ulang-ulang bacaannya.

Betapa indahnya pada saat senggang, yang keluar dari mulut kita adalah hafalan murattal yang dilagukan dengan cantiknya.  Kerap kali saat bepergian, kubaca hafalanku sementara alam tunduk mendengar,  suami tersayangku tersenyum di belakang kemudi. Bahagianya....

Untuk memelihara hafalan, sambil melakukan apa saja aku suka melantunkan bacaan al quranku, sambil memasak, cuci piring, membuat desain batik, menyapu rumah, sambil duduk di boncengan karyawan dll.  Kurasakan kegiatanku ini jadi menambah nilai hado pada makanan yang kumasak, pada bisnis yang kujalankan, pada rumah tangga dan juga aura rumahku.  Menambah kebahagiaan dan kesehatan pada seluruh anggota keluargaku.  Manis bukan?

Menghafal al quran juga membuat pikiran dan perasaan kita jadi jernih, tidak mudah kemasukan fikiran negatif dan membuat pembicaraan yang keluar dari lisan kita menjadi tertuntun dan bermakna.  Kehidupan juga menjadi penuh berkah dan kebahagiaan.

Ingin menghafal juga sepertiku? Kata eyang Virien sih, mulailah dari surat-surat yang kita suka.  Kalau tidak punya guru ya cari guru di internet saja. Jangan fokus pada alasan yang memberatkan misalnya sibuk, tidak ada waktu, belum fasih, tingkah laku saja masih jauh dari al quran, takut.... dll alasan yang merepotkan, karena al quran itu tidak bikin kita repot, bahkan memudahkan hidup kita kok.  Mudahkan diri untuk menerima al quran sebagai bagian yang menyatu dengan diri kita. Dalam perjalanan menghafal nanti, anda akan temukan cara/metode yang paling pas buat diri kita.

Al quran adalah hadiah terindah yang bisa anda berikan kepada diri sendiri. Kebahagiaan dekat dengan al quran hanya Allah berikan kepada sedikit saja orang di dunia ini , maukah kita maju ke depan dan 'mengantri' kebahagiaan ini di hadapan Allah?