Senin, 11 Juni 2012

Tatkala Musim Menikah Tiba....

"Memang ada orang yang menikahkan anaknya untuk mengharap keuntungan?", tanya Aden padaku.
"Ya ada lah ..... mungkin banyak 'kali ", kataku.  Aku sendiri juga baru tahu kalau ada orang yang punya hajat tapi hitung menghitung berapa modalnya dan berapa nanti perkiraan 'balik modal' (break event pointnya.... hihihi ) dan berapa keuntungannya berdasarkan jumlah 'amplop' yang diterima.

Wah, jadi 'bisnis' model baru dong ..... hehehe.  Tapi kalau kuamat-amati nih yaaaa..... orang yang menikahkan putra putrinya disambi nyari untung seperti ini, kentara banget loh 'tampilannya'.  Yang paling terlihat ya dari hidangan yang 'memprihatinkan'.  Padahal kita sebagai muslim kan disuruh untuk memuliakan tamu dan memberi sesuatu yang kita cintai kepada saudara (=tamu) kita.

Orang-orang seperti ini tak jarang berani berhutang jutaan bahkan puluhan juta demi pernikahan yang wah, tapi disertai hitun-hitungan 'target sales' nya .... hehehe.  Lalu biasanya suka pusing kalau jumlah tamunya tidak mencapai target, bertambah lagi pusingnya bila ternyata isi 'amplop'nya tidak sesuai harapan, buntutnya stress bila dia merasa 'tekor' dan kesulitan membayar hutang.

Jadi ingat gambarannya di ayat berikut ini :

Q S. Al Humazah [104:2] yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,

Gak bahagia banget ah jadi orang seperti ini........ sudah begitu dia juga menyebarkan ketidak bahagiaan ke sekelilingnya ...... Padahal menikah adalah peristiwa bahagia yang mestinya menyebarkan kebahagiaan buat orang lain.

Tentu saja tidak semua pernikahan seperti ini, ada kok orang yang menikahkan putrinya untuk bersyukur.  Dia membuat pesta mewah juga, tapi dia berusaha menyenangkan tamu-tamunya dengan hidangan yang terbaik dan memberi souvenir dan kue-kue yang terbaik dan terenak untuk setiap tamunya.

Kalau menurut Indah sih..... selenggarakan pernikahan sesuai kemampuan saja dan lakukan yang terbaik untuk tamu-tamu kita.  Tidak usah menghitung untung rugi dalam acara sakral itu, bukankah Allah sudah melimpahkan rahmatNya yang banyak?  Sedang Allah tak pernah menghitung untung rugi dalam memberi karuniaNya kepada kita. Berpestalah untuk bersyukur dan menebarkan kebahagiaan buat orang-orang di sekeliling kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar