Minggu, 30 Januari 2022

2 Aku

 2 Aku

#innuriinspirasi

 

Aku pernah marah, lalu diam beristighfar dan menenangkan diri. Tiba-tiba perasaan terasa sejuk dan memahami orang yang telah membangkitkan amarah, betapa dia telah tersiksa dengan pikirannya sendiri sehingga menyebarkan hawa panas dalam dirinya ke orang lain. Kasih sayang dalam diriku terbangkitkan. 


Pernah mengalaminya ? 

Dari cerita itu jadi faham kan ternyata dalam diri kita ada 2 aku.  Aku yang stabil dan aku yang labil. 


Aku yang marah adalah aku yang labil. 

Ketika aku berhasil tenang, maka aku yang stabil menampakkan diri. 


Aku yang stabil inilah aku yang bekerja dengan Allah.


Aku yang marah, kesal pada seseorang, jijik pada seseorang, dendam dan ingin membalaskan sakit hati, benci lalu memutus silaturahim , memblokir teman,  dll itu adalah aku yang labil. Bahkan aku yang terlalu cinta pada seseorang sampai begitu cemburu dan siap menerkam 😅  pada siapa saja yang dekat dengan orang itu, itupun aku yang labil. 


Aku yang labil bila dipertahankan sama saja dengan memelihara bara api yang siap membakar diri sendiri sebelum membakar orang lain. Juga sama saja dengan menimbun sampah di dalam diri yang akan menyebarkan aroma melebihi kentut ... Ups ! 😂  dan menarik hal tidak menyenangkan dalam kehidupan kita sendiri. Atau  sama saja dengan lagi bikin peternakan lalat dan uget-uget yang menjijikkan 😅 di dalam batin kita sendiri. Mau ? 


Rajin-rajinlah mengamati diri sendiri, aku yang mana yang sedang mendominasi ? Aku yang labil atau aku yang stabil ? 


Banyak cara untuk berpindah dari aku yang labil menuju aku yang stabil. Dengan diam dan beristighfar boleh. Dengan bermeditasi mengambil jarak dengan pikiran dan perasaan juga boleh. Silahkan memakai cara sesuai kenyamanan masing-masing.

Gila Hormat

 Pernah ketemu sama orang yang sewot kalau ada yang lebih dari dia ?    Yang gak mau dikalahin dalam hal apa saja, maunya di atas, tapi kalau ditaruh di atas genteng dia protes 😅.


Bila orang kayak gini berada di sebuah komunitas, maunya dialah yang paling dihormati, paling didengerin,  dituruti, dipentingkan, dll. Sedangkan maunya komunitas, orang kayak gini dilipat saja taruh di lemari es 😂.


Istilahnya mengidap superiority kompleks, orang awam menyebutnya gila hormat, gila penghargaan, dll.  Kebalikan dari itu adalah  inferiority kompleks, ya semacam orang yang terlalu minder dan menyerah dengan segala kekurangannya. 


Manusia itu pada dasarnya inferior, merasa lemah tak berdaya. Itu menurut tokoh psikhology Alfred Adler. Manusia lantas berusaha mengatasi kelemahannya dengan menjadi unggul di bidang yang lain, ini disebut kompensasi. Misal gak bisa olah raga, tapi unggul di matematika. 


Atau over kompensasi, bila dia memperkuat bagian lemahnya itu. Misal , dulu badannya kecil, lalu melakukan latihan fisik yang keras hingga badannya menjadi besar, contohnya yang dilakukan Ade Rai.


Perjalanan manusia dari inferior menjadi superior ala Adler ini wajar dan sehat, merupakan sebuah proses untuk menjadi utuh, menjadi sempurna.  Yang tidak sehat itu kalau terjadi seperti yang aku ceritakan di awal tadi. Karena merasa dirinya mampu lantas menjadi sombong, merendahkan orang lain atau menjadi gila hormat.  Atau kebalikannya. 


#kuliahpakhans #psikologitranspersonal #innuriinspirasi